Tanya: Guru saya hanya ingin mengucapkan terima
kasih. Kita telah berbicara tentang orang-orang yang belum bisa melepaskan diri
dari keduniawian, atau yang belum menemukan sedikit pun tentang jati dirinya.
Baru-baru ini , ayah saya meninggal dunia. Saya belum pernah kehilangan anggota
keluarga, dan ini merupakan pukulan yang sangat berat bagi saya. (G: Saya
memahaminya.) Terima kasih.
Dia biasanya memanggil
Anda dengan nama "Puteri Asia." Dia memang pernah melihat foto Anda
di mobil saya dan itulah nama yang diberikannya. Begitulah dia tahu bahwa Anda
adalah Guru saya. Dia baik-baik saja walaupun dia tidak menjadi pengikut. Suatu
hari, saya berada di rumah ayah saya dan saya mempunyai firasat bahwa dia akan
segera meninggal. Sebelum meninggal dia melihat ke sekitarnya dan berkata,
" Oh, Itu Puteri Asia!" Dan saya sangat berterima kasih karena dia
setidaknya mempunyai niat untuk kebebasan itu. Dia tahu tentang kebebasan,
walaupun dia tidak pernah menyadari bahwa dia telah mencari kebebasan itu
semasa hidupnya.
Guru: Oh, Guru akan menjaganya; tidak ada masalah.
Tanya: Baiklah, itu adalah salah satu hadiah yang
sangat berharga.
Guru: Dia itu tidak bisa dikecualikan; saya sudah
katakan sebelumnya. Jika dia mengenal seorang Guru sejati selagi masih hidup,
itu jauh lebih baik. Bahkan jika seseorang tidak mengenal seorang Guru sejati,
kekuatan Guru sejati juga akan menjaga mereka. Apalagi dia mengenal dan menyukai
saya, bahkan memberikan nama untuk saya (Guru dan hadirin tertawa.)
"Puteri" bukanlah nama yang jelek. Saya menyukainya. Itu
menyelamatkan dirinya! (Tertawa)
Tanya: Saya ingin bertanya kepada Anda, tetapi tidak
tahu bagaimana mengatakannya. Bagaimana kami semua ini terhubung dengan Anda?
Apakah dari kehidupan yang lampau? Karena kita mempunyai hubungan yang sangat
kuat. Apakah kami ini pernah menjadi pengikut Anda sebelumnya?
Guru: Sebagian dari kalian ya, dan sebagian lagi
tidak. Saya tidak bisa menghitungnya. Satu, dua. terlalu banyak! Sebagian dari
kalian mempunyai hubungan, dan sebagian lagi tidak. Sebagian mempunyai hubungan
yang tidak langsung. Misalnya setelah membaca buku contoh, kemudian Anda
membuangnya ke tempat sampah, sambil berkata, "Hokus pokus."
(Tertawa) Terciptalah suatu hubungan meskipun itu hubungan yang buruk.
Mungkin juga itu
hubungan yang baik, misalnya Anda mempunyai teman yang telah mengikuti seorang
Guru dan Anda sendiri belum mempercayai-Nya, tetapi Anda tidak pernah
mencaci-maki atau mengatakan sesuatu yang jelek tentang diri-Nya. Tetapi, teman
Anda berdoa untuk Anda, misalnya "Oh, dia itu tidak mengetahui apa-apa;
tolonglah dia." Dan karena pada masa kehidupan itu Anda terlalu keras
kepala, Anda tidak berniat; dan juga karena memang belum waktunya untuk Anda.
Kemudian pada saat Anda lahir kembali, sang Guru akan mengikuti Anda. Bukannya
Anda yang mengikuti Guru, tetapi sang Guru yang memenuhi janjinya kepada
pengikutnya. (Tertawa).
Jadi, bila sebelumnya
Anda mempunyai hubungan yang baik; misalkan Anda belum mempercayai seorang
Guru, tetapi pernah membaca bukunya dan berpikiran , " Oh, Dia itu cantik
mungil," atau sesuatu yang lain seperti itu, atau Anda bertanya-tanya
dalam hati siapa sebenarnya Dia itu, atau Anda memberikan air atau sesuatu
kepada sang Guru, maka Guru akan membantu Anda lebih banyak, dan itu lebih
mudah. Dan hubungannya menjadi baik jika Anda dilahirkan kembali. Karena
mungkin saja pada saat kehidupan itu Anda tidak menginginkan pembebasan. Tidak
semua sanak saudara Anda ingin terbebaskan. Jika mereka menginginkannya, Guru
akan segera membawanya. Itu tidak masalah. Tetapi, Anda tidak bisa memaksa
Tuhan naik ke sana melawan keinginan mereka, karena kita semua adalah Tuhan.
Jadi, kita kelihatannya banyak, tetapi sebenarnya kita itu satu. Kita hanya
terpisah satu sama lain. Seperti halnya tangan yang memiliki banyak jari,
tetapi tetap merupakan satu kesatuan yaitu tangan.
Jadi, apa pun yang
diinginkan seorang murid, itu adalah kehendak Tuhan. Karena dia itu Tuhan juga.
Tetapi, pikiran dapat ikut campur. Jadi, kadang-kadang Anda menginginkan
sesuatu, tetapi pikiran Anda mengatakan, " Oh, tidak, tidak. Makanlah
daging, minumlah anggur. Itu sangat bagus untuk dirimu dan carilah pacar, dan
bla, bla, bla..." Setidaknya bila Anda melihat seorang Guru dan Anda
memberikan sesuatu atau menyapa dengan penuh rasa hormat, maka walaupun Anda
belum mau pulang ke rumah sejati pada kehidupan ini, disebabkan karena terlalu
sibuk menikmati surga dunia ini, sang Guru akan tetap mengingatnya. Jadi, di
waktu mendatang itulah karma baik yang telah Anda tabur.
Kemudian pada kehidupan
berikutnya, ketika Anda datang lagi ke dunia ini, Anda akan bertemu dengan sang
Guru, dan Anda merasa tidak asing lagi dengan-Nya. Apa pun yang Dia katakan,
Anda mempercayai-Nya. Karena Anda telah dipengaruhi oleh kehidupan sebelumnya.
Dan itulah karma baik. Atau mungkin sanak saudara atau teman Anda percaya
kepada seorang Guru, sedangkan Anda sendiri belum, karena jiwa Anda saat itu
memang belum mau pergi. Tetapi, di waktu kemudian Anda telah siap. Dan sang
Guru Sejati akan datang, dan Anda dengan seketika akan mempercayainya. Karena
Anda sudah mempunyai karma baik atau hubungan baik.
Sebaliknya karma buruk
amatlah sulit. Kadang-kadang seorang Guru sejati harus menderita hanya untuk
menyelamatkan orang. Meskipun itu merupakan hubungan buruk, tetap saja suatu
hubungan. Hubungan itu akan tetap berlangsung sampai tiba saatnya untuk
diselesaikan dengan cara yang baik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar