manfaat mat

Manfaat Matematika

Sebagai salah satu mata pelajaran yang kita terima mulai dari kita di Taman Kanak-kanak (TK) hingga perguruan tinggi, matematika kiranya memiliki suatu “strength” tersendiri. Susunan angka yang padu padan dengan rumus-rumusnya seolah membuat mix pikiran kita dalam derasnya aliran kerumitan. Bagi yang berbakat dan telah menguasainya, mungkin tidak menjadi problem. Akan tetapi bagi yang tidak berbakat dan susah mengerti tiap materinya, matematika bisa membakar rapor hasil belajarnya ke dalam abu kesuraman. Alhasil muncul kritik dari para kritikus (terutama dari kalangan pelajar yang tidak menyukai) tentang “apa manfaat kita belajar matematika? Toh, kalau sudah dewasa dan bekerja angka dan rumus-rumus yang kita pelajari ini tidak akan ditanyakan dan dipergunakan semua. Apa tidak mubazhir membuang waktu sekolah kita dengan berkutat pada hitungan yang memeras otak dan tenaga ini? Kenapa tidak mempelajari inti-intinya saja?”
Disini saya akan coba menjelaskan berdasarkan pengalaman dan sepengetahuan saya mengenai manfaat mempelajari matematika. Sejak saya memulai pendidikan di TK, saya sudah mulai dikenalkan pada angka-angka, tentunya waktu itu hanya mengenal nama angka dan sedikit mengenai penjumlahan dan pengurangan. Karena kemahiran saya dalam pelajaran ini jugalah saya hanya menempuh pendidikan TK selama 1 tahun dan kemudian langsung dapat melanjutkan ke Sekolah Dasar (SD). Hal itu disebabkan karena saat masuk SD tes yang dilakukan oleh penguji salah satunya adalah tentang matematika, selain tentunya tes membaca. Bisa dilihat dari pengalaman saya itu, bahwa matematika menjadi roket bagi saya sehingga saya bisa menempuh pendidikan dengan cepat, meskipun saat itu saya belum mengerti esensi dari belajar matematika.
Selama saya di SD saya semakin banyak menerima ilmu mengenai matematika, dan boleh percaya atau tidak, selama enam tahun tersebut hampir selalu nilai matematika saya termasuk baik. Begitu pula saat di SMP, bahkan saya sampai mengikuti les privat mata pelajaran ini hingga lulus. Menginjak masa SMA matematika menjadi semakin susah dan membuat penat. Hingga suatu ketika saya berpikir kenapa harus belajar matematika dan rumus-rumusnya hingga serumit ini? Kritik juga saya berikan kepada mata pelajaran lain, yaitu fisika. Saat itu saya berpikir agak nyeleneh, kenapa kelapa jatuh harus dihitung jarak, waktu, kecepatan, gravitasi, massa, volumenya? Tidakkah kelapa yang jatuh itu baiknya kita konsumsi sendiri atau bisa kita jual dan mendapat uang? Tak hanya itu, saya juga mengkritisi kenapa cock badminton harus diukur kecepatan dan tinggi melambungnya? Tinggal bermain badminton saja kok repot? Mungkin karena kritik saya tersebut, saya menjadi malas dan dijebloskan ke lahan Ilmu Pengetahuan Sosial.
Ketika di perguruan tinggi, saya bersyukur karena masuk ke jurusan yang sangat sedikit menyinggung tentang hitung menghitung. Mata kuliah tentang metematika yang saya temui di perguruan tinggi hingga saat ini hanya statistika. Akan tetapi kritik saya saat saya menemui matematika lagi di perguruan tinggi adalah lebih rasional, yaitu apa matematika berguna bagi bidang ilmu lain (terutama ilmu sosial) yang saya geluti? Saya bisa membuat beberapa kesimpulan dari pertanyaan saya itu, yaitu:
1. Logika dalam matematika bisa membantu kita untuk melogika fenomena-fenomena sosial di masyarakat, terutama yang berkaitan dengan ekonomi.
2. Aljabar dalam matematika bisa membantu perhitungan profit yang besar dengan modal yang kecil. Ini sangat membantu bisnis yang saya geluti sekarang.
3. Aritmatika dalam matematika, hingga saat ini sering atau bahkan tiap hari saya gunakan untuk hitung menghitung.
4. Statistika dalam matematika bisa digunakan dalam pembuatan karya ilmiah bersifat kuantitati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar