Bersama Utsman Dzun Nurain
Sa’id bersama seluruh kaum muslimin membai’at Utsman bin Affan, dan berjalan bersamanya sesuai dengan aturan Islam yang telah dilaluinya sepanjang hidupnya. Ketika api fitnah membakar khalifah, ia berjuang semampunya untuk membelanya.
Ketika para pemberontak datang untuk menjatuhkan khalifah Utsman, Ali berangkat bersama beberapa orang dari golongan Muhajirin, termasuk Sa’id bin Zaid, Jubair bin Muth’im, Hakim bin Hizam dan yang lainnya, sementara dari golongan Anshar terdapat Abu Humaid As-Sa’idi, Zaid bin Tsabit, Ka’ab bin Malik dan yang lainnya. Mereka menemui orang-orang Mesir di sebuah tempat bernama Dzu Khusyub, berbicara dengan mereka, dan berhasil meminta mereka untuk kembali pulang.
Di saat para pembuat makar memalsukan sebuah surat atas nama Utsman, dan diambil oleh para pemimpin pemberontak tersebut, mereka menuduh Utsman telah menyuruh gubernur Mesir untuk menghukum para pemberontak dari Mesir tersebut dengan cambuk dan penjara untuk waktu yang lama. Maka mereka pun kembali berbalik menuju Madinah. Dan meminta beberapa shahabat untuk ikut dengan mereka menemui Utsman karena masalah tersebut. Guna memastikan kepada Utsman tentang surat yang sebenarnya mereka buat-buat sendiri. Mereka menemui Sa’ad bin Abi Waqqash, dan dia berkata, “Aku tidak akan ikut campur dalam urusan kalian.” Lalu kami juga menemui Sa’id bin Zaid bin Amru bin Nufail, dan dia pun berkata demikian.”
Sa’ad dan Sa’id serta shahabat-shahabat lain telah mengetahui bahwa surat tersebut adalah palsu. Bahkan Ali bin Abu Thalib Radhiyallahu’anhu berkata, “Hal ini telah direncanakan di Madinah!”
Pada tahun terakhir dari pemerintahan Utsman, ia tidak berangkat menunaikan ibadah haji. MakaAbdurrahman bin Auf dan Sa’id bin Zaid pergi menunaikan haji sekaligus mendampingi para ummahatul mukminin Radhiyallahu’ Anhunna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar