Kehidupan rumah tangga memang memerlukan sikap saling pengertian antara suami dan istri. Sikap saling pengertian tersebut tidak didapat tumbuh jika diantara suami istri tidak memiliki kepekaan terhadap kondisi psikologis satu sama lain terutama suami.Suami sebagai pemimpin rumah tangga perlu memiliki kepekaan yang tinggi terhadap kondisi psikologis istri karena istri sebagai wanita memiliki perasaan yang halus. Ada kalanya sikap suami yang terlihat kecil dapat membuat istri sedih atau pun bahagia.
Berikut beberapa perilaku suami yang dapat membahagiakan istri:
1. Tidak mencela masakan atau hasil pekerjaan rumah tangga yang dikerjakan istri
Memasak bagi sebagian istri bisa jadi merupakan hal yang sangat berat dilakukan. Bukan hanya karena pengalaman yang mungkin minim, tapi juga karena memang istri tidak memiliki minat bakat atau motorik yang kurang baik untuk memasak. Misalkan, sering tidak sengaja menjatuhkan sesuatu atau kurang peka memberi rasa pada masakan.
Bagi istri yang kondisinya seperti itu, maka memasak menjadi hal yang sangat berat baginya. Meski begitu, jika sang istri tetap mencoba memasak demi keluarga, jangan sepelekan usahanya dengan mencela hasil masakannya. Walaupun rasanya mungkin hambar atau anyep atau terlalu asin, hargailah dengan tidak mencelanya. Mengatakan rasa sesungguhnya dari hasil masakannya akan membuat istri sedih dan menjadi tidak percaya diri lagi untuk mencoba memasak. Hendaknya para suami mencontoh Rasulullah SAW yang tidak pernah mencela makanan.
“Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam tidak sekali-kali mencela makanan. Jika Baginda menyukainya Baginda memakannya, dan jika Baginda tidak menyukainya Baginda akan meninggalkannya. (tidak memakannya).” (HR. Bukhari)
2. Berusaha keras memenuhi kebutuhan rumah tangga meskipun istri bekerja
Menjadi kewajiban setiap suami memenuhi setiap kebutuhan rumah tangga. Akan tetapi, ada kondisi di mana kebutuhan rumah tangga lebih besar jika dibandingkan dengan pendapatan suami sehingga mengharuskan istri bekerja. Atau kondisi lain di mana sebelum menikah, si istri sudah lebih dulu bekerja dengan niat mencari nafkah agar bisa membantu perekonomian keluarga.
Jika kondisinya demikian yakni istri bekerja, tidak menghilangkan kewajiban suami untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Apalagi, sampai menggantungkan kebutuhan rumah tangga pada pendapatan istri
Berikut beberapa perilaku suami yang dapat membahagiakan istri:
1. Tidak mencela masakan atau hasil pekerjaan rumah tangga yang dikerjakan istri
Memasak bagi sebagian istri bisa jadi merupakan hal yang sangat berat dilakukan. Bukan hanya karena pengalaman yang mungkin minim, tapi juga karena memang istri tidak memiliki minat bakat atau motorik yang kurang baik untuk memasak. Misalkan, sering tidak sengaja menjatuhkan sesuatu atau kurang peka memberi rasa pada masakan.
Bagi istri yang kondisinya seperti itu, maka memasak menjadi hal yang sangat berat baginya. Meski begitu, jika sang istri tetap mencoba memasak demi keluarga, jangan sepelekan usahanya dengan mencela hasil masakannya. Walaupun rasanya mungkin hambar atau anyep atau terlalu asin, hargailah dengan tidak mencelanya. Mengatakan rasa sesungguhnya dari hasil masakannya akan membuat istri sedih dan menjadi tidak percaya diri lagi untuk mencoba memasak. Hendaknya para suami mencontoh Rasulullah SAW yang tidak pernah mencela makanan.
“Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam tidak sekali-kali mencela makanan. Jika Baginda menyukainya Baginda memakannya, dan jika Baginda tidak menyukainya Baginda akan meninggalkannya. (tidak memakannya).” (HR. Bukhari)
2. Berusaha keras memenuhi kebutuhan rumah tangga meskipun istri bekerja
Menjadi kewajiban setiap suami memenuhi setiap kebutuhan rumah tangga. Akan tetapi, ada kondisi di mana kebutuhan rumah tangga lebih besar jika dibandingkan dengan pendapatan suami sehingga mengharuskan istri bekerja. Atau kondisi lain di mana sebelum menikah, si istri sudah lebih dulu bekerja dengan niat mencari nafkah agar bisa membantu perekonomian keluarga.
Jika kondisinya demikian yakni istri bekerja, tidak menghilangkan kewajiban suami untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Apalagi, sampai menggantungkan kebutuhan rumah tangga pada pendapatan istri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar