Tampilkan postingan dengan label Warning. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Warning. Tampilkan semua postingan

Rabu, 22 April 2020

Pesan sang anak dari lubuk hati yg paling dalam atas Rahmat Allah

๐Ÿคณ *BELAJAR DARI KEMATIAN SANG MILIARDER*

_Antonio Vieira Monteiro_, president dewan direktur Santander bank Portugal, meninggal dunia setelah dinyatakan positive terpapar Covid-19, sepulangnya dari Italia.

Kabar kematiannya, tidak penting bagi saya, sebab banyak yang lebih kaya dan lebih kuat darinya juga mati. Yang membuat perhatian saya justru tulisan putrinya di salah satu media sosial.

_"Kami keluarga kaya raya berlimpah harta. Tetapi ayahku meninggal dunia seorang diri, sulit bernafas bagai tercekik, sambil mencari sesuatu yang gratis tanpa biaya, yaitu udara segar, sedang hartanya ditinggal di rumah"_

Bagi sebagian, tulisan itu mungkin dianggap sekedar keluhan seorang anak yang sedang kalut ditinggal mati ayahnya.

Tapi bagi yang lain, tulisan itu dianggap pesan berharga. Seakan yg ingin ia katakan : 

_"Apa arti bergelimang harta, jabatan dan kekuasaan, jika di saat kematian menjemput tak dapat menyelamatkannya. Bahkan hanya sekedar untuk bisa bernafas pun, harta tak dapat menolongnya"_

Konon, orang yang sedang mendekati ajal, akan terlihat olehnya tiga hal; hartanya, anaknya dan amalnya.

Dia menoleh kepada hartanya dan berkata; "Demi Allah, aku sangat berhati-hati dan bekerja keras untuk mengumpulkanmu, apa yang bisa kamu berikan kepadaku?

Hartanya menjawab; "Ambillah sehelai kafan dariku".

Lalu menoleh kepada anaknya dan berkata: "Demi Allah, aku mencintaimu dan aku yang melindungimu, apa yang bisa kamu berikan kepadaku? 

Anaknya menjawab; "Aku akan mengantarmu ke liang lahat dan aku akan menguburmu"

Kemudian menoleh kepada amalnya dan berkata; "Demi Allah, aku tidak banyak berbuat untukmu dan kamu sangat membebani diriku, apa yang kamu berikan kepadaku? 

Amalnya menjawab; "Aku akan menemanimu di alam kubur dan di hari berbangkit, hingga aku dan kamu dimintai pertanggung jawaban".

Oh.., betapa miskinnya manusia...

Semua yang dianggap berharga di masa hidupnya, telah meninggalkannya, kecuali amalnya.

Beruntung orang yang menggunakan hartanya untuk kebaikan dan mendidik anaknya berakhlak. 

Hidup tidak hanya untuk menumpuk harta, tapi juga untuk menumpuk pahala.

Dalam hidup, tidak hanya berpikir apa yang akan kita dapatkan, tapi juga berpikir apa yang sudah kita berikan...

Wallahu a'lam..

*Renungan MARI MENG IKHLASKAN HATI UNTUK  MEMPERBANYAK AMAL sebagai  tabungan akhirat
 
Ramadhan Kariem
Selamat menunaikan ibadah puasa di bulan ramadhan.

Kirimkan Komentar yang membangun

Kamis, 12 Desember 2019

Warning untuk orang tua

.......
Ya Allah Lindungilah Anak-anak Kami..
Shock baca ini...
๐Ÿ˜ญ๐Ÿ˜ญ๐Ÿ˜ญ

WARNING KARTU MERAH

Inna lillahi wa inna ilaihi roji'un ๐Ÿ˜ญ

Rasanya denyut jantung ikut berhenti. Ketika mengkonfirmasi berita ini benar atau hoax. Ternyata benar adanya. ๐Ÿ˜ญ

Seorang anak kelas 6 SD ditemukan tewas gantung diri, karena HP nya disita orang tuanya. Astaghfirullah...
Iya, diberitakan anak ini memang kecanduan gadget, akhirnya gadget tersebut disita, akhirnya dia punya fikiran sepintas ini. Mengakhiri hidupnya sendiri daripada hidup tanpa HP.

Gusar, resah, sedih, kecewa, semuanya..berkecamuk dalam hati. Rasa-rasanya dulu saat aku sendiri seusia anak ini, kayaknya ya memang tak pernah terfikirkan untuk mengakhiri hidup yang indah ini.
Iyaaa dulu orang tua kami memang tak mengenalkan gadget menjadi kebutuhan sehari-hari, sehingga tanah lapangpun adalah tempat main favorit saya dan teman-teman.

Jadi ini gimana, kesalahan siapa? Jika ada berita buruk seperti ini, apakah terus-terusan anak saja yang disorot? Ah tentunya tidak.

Yang mengenalkan hape siapa?
๐Ÿ‘‰ya orang tua
Yang memberikan hape secara cuma-cuma?
๐Ÿ‘‰ya orang tua
Yang membiarkan anak bermain hape sampai dia candu?
๐Ÿ‘‰ya orang tua
Yang akhirnnya bingung gimana cara ngobatin candunya?
๐Ÿ‘‰ya orang tua
Tapi tetep ntar yang ga mau disalahin?
๐Ÿ‘‰ya orang tua

Ah mamak mah sukanya nyalah-nyalahin. Lha aku berkata apa adanya. Ga mungkin juga kan anak bisa tiba-tiba kenal sama hape tanpa ada yang ngenalin? Apa ada anak usia bayi 0 bulan terus langsung jadi pecandu hape dari saat dia bayi? Aaah iya, ga ada.
Mau nyalahin lingkungan? Berapa lama dia berada di luar rumah? Bukankah seharusnya waktu bersama keluarganya lebih panjang daripada waktunya di lingkungan luar rumah?
Lalu, Mau menyalahkan siapa lagi? Anaknya? Dia korban, dia yang meninggal. Sampai akhirnya fungsi otaknya dan imannya tumbuh tidak normal, sehingga menjadikan gantung diri sebagai pilihan. ๐Ÿ˜”

Ah ya, nasi sudah menjadi bubur. Nyawa yang hilang tak bisa dikembalikan seperti sedia kala.

Semoga kejadian ini tidak menimpa anak-anak kita.
Ini beneran jadi warning kartu merah bagi kita semua. Bukan lagi kartu kuning.

Betapa pentingnya penanaman pembelajaran basic untuk anak.
Betapa pentingnya juga kita orang tua membantu anak menjadi tau, tentang hal positif penggunaan hape, juga tentang dampak negatif penggunaanya.

Jangan sampai kita teledor, dan berfikiran :
๐Ÿ‘‰anak milenial wajib kenal hape dari kecil
๐Ÿ‘‰anak milenial wajib punya hape bagus
๐Ÿ‘‰anak milenial wajib kita belikan hape
๐Ÿ‘‰anak milenial ga boleh kalah dari temen temennya, temennya hapenya A, anaknya harus punya hape yang lebih canggih dari A
๐Ÿ‘‰hape bikin pinter, lalu kita bangga ketika anak kita yang masih balita dengan syahdunya bisa mengoperasikan tombol tombol sendiri dari hape
๐Ÿ‘‰anak kenal hape itu gaul, jadi biarkan aja dia ngeyoutube dan ngegame sepuas hati
๐Ÿ‘‰hape bikin anak diam dan tenang, daripada dia merepotkan, lebih baik dipegangi hape saja biar ga bikin rusuh hidup orang tuanya

No no no ๐Ÿ˜”
Baru kemarin kan ya berita banyak anak masuk RSJ karna candu gadget. Hari ini kembali gempar dan menyayat hati, karna korbannya sampai meninggal. ๐Ÿ˜ญ

Masa iya hapenya yang mau disalahkan?๐Ÿ˜”

Ayo pak bu, bismillah.

Yuk bergandengan tangan. Kuatkan hati dan tekad. Jangan biarkan kita terlena, atau anak kita yang jadi korban selanjutnya?
Naudzubillah. Patah hatikuuuu makk๐Ÿ’”

Sumber : Umi istri sholehah

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=2861884143824719&id=100000094847733
Kirimkan Komentar yang membangun