Pada kesempatan yang mulia ini,
khatib mengingatkan utamanya kepada diri saya pribadi dan juga kepada jama’ah
pada umumnya, untuk senantiasa meningkatkan taqwa kepada Allah, dengan sebenar-benarnya
taqwa yaitu ikhlas menjalankan semua apa yang diperintahkan oleh Allah kepada
kita tanpa memilah dan memilih perintah itu, dan berusaha untuk meninggalkan
segala apa yang dilarang olehnya tanpa memilih larangan itu berat ataupun
ringan. Kemudian marilah kita
mengungkapkan rasa syukur kita kepada Allah semata, Allah telah melimpahkan
rahmat dan karuniahNya kepada kita semua
berupa hidup dan kehidupan, selanjutnya marilah kita bershalawat dan
salam sejahtera kepada pemimpin kita bersama, teladan kita bersama, imamul
muttaqin pemimpin orang-orang yang bertaqwa dan qaa-idil mujahidin panglima
para mujahid yang sebenarnya nabiyullah Muhammad sallallahu ‘alaihi wasallam,
keluarganya, para sahabatnya, tabit tabiin serta para pengikutnya yang setia
hingga akhir zaman, semoga kita semua yang hadir ditempat ini dipandang Allah
layak dihimpun bersama mereka dalam kafilah panjang yang penuh berkah amin,
amiin yarabbal alamin.
Hadirin jama’ah jumat
rahimakumullah
Adapun judul khutbah kita pada
jumat kali ini adalah bersikap istiqomah
Allah SWT telah mengingatkan kita
semua agar benar-benar konsisten pada perintah-perintah yang telah ia berikan.
Allah SWT berfirman : yang artinya
Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku,
maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan
menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta."(TQS Thaha : 124)
Selanjutnya Allah SWT berfirman:
Telah
nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan Karena perbuatan tangan
manusi, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan
mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).(TQS: Arrum :41)
Jikalau
sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, Pastilah kami akan
melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka
mendustakan (ayat-ayat kami) itu, Maka kami siksa mereka disebabkan
perbuatannya. TQS Al-A’raf : 96)
Dari
berbagai peringatan itu kita simpulkan bahwa hanya dengan menjalani hidup di
dunia ini dengan berdasarkan islam sepenuhnya. Kita, umat ini akan mendapatkan
kebahagiaan dunia maupun akhirat. Saat
kita menjalankan perintah Allah dalam segala sisi kehidupan, kita akan mulia,
sementara saat kita terlepas dari islam kita akan mendapatkan kehinaan.
Sidang
jamaah jumat rahimakumullah,
Hanya
saja barangkali selama ini kita sering mendengar betapa ayat-ayat Allah
diberikan penolakan. Sebagai missal kita
tahu bahwa RUU anti pornografi telah berubah menjadi RUU pornografi, porno
bukan lagi dilarang tapi diatur, atau dikelola, begitu alasannya. Walau begitu para pembelanya biasanya masih
menyatakan dirinya percaya kepada Tuhan (Allah SWT). Lantas bagaimana menyikapi
hal ini? Apakah kita sudah tidak percaya lagi dengan aturan Allah tentang
perintah Menutup aurat, menundukkan pandangan dan sebagainya. Ini penting karena kita semua menjadi sering
kebingungan dengan pernyataan
Beberapa pihak yang bersikap seperti ini.
Jadi, kita harus
bagaimana?
Sidang jumat rahimakumullah,
Terhadap pihak-pihak ini,
mengingat mereka masih percaya kepada Tuhan, kiranya bias diajukan dua
pertanyaan.
Pertama, seperti itukah percaya?
Kita bias bandingkan masalah percaya ini dengan seorang pasien yang diberi
resep oleh dokter. Pernahkah ia
menanyakan kelayakan obat itu, manjur atau tidaknya, atau jangan-jangan tidak
cocok dan membuat lebih parah? Tidak perna ia seperti itu karena ia percaya
penuh pada dokter. Lantas terhadap Allah,
kenapa ayat-ayat-Nya masih dianalisis?
Kedua, seperti inikah Tuhan?
Kenyataanya Tuhan diakui sebagai Maha kuasa tapi ia tak boleh mengatur kehidupan
bermasyarakat maupun berbangsa, kita layak bertanya kenapa kita lebih percaya
dengan aturan-aturan hukum buatan manusia yang tak memberikan efek jerah, dari
pada hukum Allah, yang sudah jelas-jelas mengatur seluruh aktifitas kehidupan
kita di dunia maupun di akhirat kelak.
Padahal hukum buatan manusia hanya berlaku jika kedapatan melanggar,
ketika tidak ketahuan maka tidak ada masalah apapun. Bahkan mungkin manusianya sudah menjadi
tulang belulang dan memusuhi islam tapi
masih kita lebih percaya dengan aturan tersebut ketimbang hukum Allah yang
telah menciptakan manusia, alam semesta dan hidup.
Kenyataan lainnya tuhan diakui
maha keras siksaanNya tetapi tetap saja aturanNya ditolak atau dipersulit. Tentu kita layak bertanya apakah Allah dalam
memerintahkan hukum-hukumnya dilaksanakan harus minta izin pada legislasi?
Sidang jumat rahimakumullah,
Tidakkah mengherankan kalau
berbagai perintah Allah hanya jadi kontroversi yang terus menerus? Allah menegaskan dalam firmannya:
Apakah
hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik
daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin ? (TQS Al-Maidah : 50)
Oleh
karena itu, marilah kita sepenuh penuhnya berusaha untuk kembali menjalankan
segala aturan Allah. Sebagai individu
kita menjalankan semua aturan terkait dengan individu seperti shalat, puasa,
zakat, haji, bersedekah dll. Sebagai umat, kita berusaha mengembalikan semua
aturan Allah yang belum terealisasikan. Kita kembalikan agar semua syariah-Nya bias
kembali kita terapkan. Kita dukung
segala pihak yang berusaha mengembalikan aturan Allah secara lengkap. Yang selama ini kita kenal dengan syariah
islam.
Barakallahu
liwalakum filqur’anil azhim (Hafidz Bokko, S.Pd)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar