Terkadang seorang suami menutup mata dan tidak terlalu peduli dengan apa yang dilakukan istri sehari-hari. Mereka sering menyalahkan apabila si istri berbuat hal yang tidak disukai suami. Namun apakah si suami menyadari betapa berat pengorbanan seorang istri? Andaikan keduanya bertukar tempat apakah si suami yakin bisa melakukan apa yang dilakukan istrinya? Wahai suami, istrimu adalah titipan Allah yang sangat indah, Allah menyuruh kamu menjaganya, dan seorang istri dengan sepenuh raganya rela menjaga harta, martabat dan keimanannya demi menjaga ketuhan rumah tangga bersama kalian. Apakah kalian benar2 telah menunaikan amanah yang Allah berikan padamu untuk menjaga istrimu dan menuntunnya di jalan Allah?
RENUNGKANLAH.... :-
Menjawab Permasalah Suami Istri
Surat Al Anbiya’ Menjawab Permasalahan Suami Istri ]
1. Pertanyaan : “Mengapa jika ia marah, lantas memukul diriku ?”
Jawaban Al Anbiya ayat 3 :
” Hati Mereka Dalam Keadaan Lalai ”
( Biasanya orang yang marah dan emosional dengan pelampiasan secara fisik,
maka hatinya dalam keadaan lalai mengingat Allah )
2. Pertanyaan : ” Mengapa istriku/suamiku marah-marah terus kepada-ku, tanpa permasalahan yang mendasar/masalah yang sepele?”
Jawaban Al Anbiya ayat 20 :
“Mereka malaikat-malaikat bertasbih tidak henti-hentinya malam dan siang”
( Jawaban saat kita kena marah dari pasangan paling tepat adalah
berdzikir/tasbih kepada Allah baik lisan maupun hati ).
3. Pertanyaan : “Mengapa Allah memberiku jodoh , orang seperti dia yang memiliki banyak kekurangan & kelemahan ? ”
Jawaban Al Anbiya ayat 23 :
“Allah tidak ditanya tentang apa yang Allah kerjakan, tapi kamulah yang akan ditanya ”
( Karena Kehendak Allah menjadikan suami/istri kita dengan kelebihan dan kekurangannya maka jangan tanya
mengapa Allah berbuat seperti ini kepada kita, tapi nanti kita yang akan ditanya , sebenarnya apa yang telah
kita kerjakan untuk memperbaiki sifat buruk pasangan kita, dan kita sendiri sebenarnya bukan mahluk sempurna.
Maka “JANGAN TANYA APA YANG ALLAH PERBUAT
TAPI ENGKAU YANG AKAN DITANYA ALLAH, APA YANG SUDAH KAU PERBUAT)
4. Pertanyaan : “Mengapa Allah terus mengujiku dengan perangai suami/istriku yang tidak sesuai agama ?”
Jawaban Al Anbiya ayat 35 :
“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan
sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan kepada kami”
( Bukankah hidup berarti adalah masalah?, jika tidak mau ada masalah, jangan hidup. Maka keburukan pasangan kita hendaknya
kita sikapi dengan kesabaran dan teruslah berdoa agar Allah memberi petunjuk hidayah pada pasangan kita. Ajak pasangan kita
untuk mau menghadiri pengajian, shalat tarawih jamaah di masjid, menjenguk orang sakit di rumah sakit, melihat/ziarah kubur
dengan niat untuk banyak mengingat kematian. Semoga Al Quran dan kematian bisa menjadi nasihat baik buat pasangan kita)
5. Pertanyaan : ” Apa yang harus kulakukan saat ini, pasanganku marah dan pergi dari rumah, tak ada kabar ?”
Jawaban Al Anbiya ayat 87
“Dan ingatlah kisah Zun Nun (nabi Yunus as) ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka
bahwa Kami tidak akan menyulitkannya, maka dia berdoa kepada Allah dalam keadaan yang gelap,
“Laa Ilaaha illaa anta Subhanaka Inni Kuntu minadholiimiin ”
( Jika pasangan kita nusyuz (pergi dari rumah karena marah) sebaiknya kita banyak berdoa kepada Allah seperti
doa Nabi Yunus saat berada di dalam perut ikan , di dalam dasar laut dan di kegelapan malam, yakni Laa Ilaaha illaa anta
Subhanaka Inni Kuntu minadholiimiin “)
6. Pertanyaan : “Doa Apa yang harus kami baca bila saat ini kami belum memiliki keturunan ? ”
Jawaban Al Anbiya ayat 89 :
“Dan ingatlah ketika Zakaria berdoa kepada Allah, “Ya Tuhanku , janganlah Engkau
biarkan aku seorang diri (tanpa keturunan) dan Engkaulah ahli waris yang terbaik”
Al Abiya ayat 90 :
“Maka Kami kabulkan doanya dan Kami anugerahkan kepadanya Yahya, dan Kami jadikan istrinya dapat
mengandung. Sungguh mereka selalu bersegera melakukan kebaikan dan mereka berdoa kepada Kami
dengan penuh harap dan cemas. Dan mereka orang -orang yang khusyuk kepada Kami”
( Doa Nabi Zakaria ini dikabulkan dengan diiringi 3 syarat hingga mereka diberi Allah keturunan, yaitu:
1. BERSEGERA MELAKUKAN BANYAK KEBAIKAN / IKHTIAR
2. BERDOA DENGAN PENUH KEIKHLASAN HARAP DAN CEMAS
3. MENJADIKAN HIDUP KHUSYUK HANYA KEPADA ALLAH SWT.)
7. Pertanyaan : “Lantas apa maksud surat Al Anbiya ini disajikan sebagai nasehat kepada kami ? ”
Jawaban Al Anbiya ayat 106 :
” Sungguh apa yang disebutkan di dalam Al Qur’an ini , benar-benar menjadi petunjuk
(yang lengkap) bagi orang-orang yang menyembah Allah ”
8. Pertanyaan : “apa balasan dari Allah, jika aku imani dan kukerjakan dalam surat Al Anbiya ini ?”
Jawaban Al Anbiya ayat 105 :
“Dan Sungguh Kami tulis di dalam Zabur setelah tertulis di dalam Lauh Mahfuz bahwa bumi ini akan
diwarisi oleh hamba-hamba Ku yang soleh”
Akhirul kalam, Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu ala ilaha ila anta subhanaka inni kuntu minadhdholimiim
1. Pertanyaan : “Mengapa jika ia marah, lantas memukul diriku ?”
Jawaban Al Anbiya ayat 3 :
” Hati Mereka Dalam Keadaan Lalai ”
( Biasanya orang yang marah dan emosional dengan pelampiasan secara fisik,
maka hatinya dalam keadaan lalai mengingat Allah )
2. Pertanyaan : ” Mengapa istriku/suamiku marah-marah terus kepada-ku, tanpa permasalahan yang mendasar/masalah yang sepele?”
Jawaban Al Anbiya ayat 20 :
“Mereka malaikat-malaikat bertasbih tidak henti-hentinya malam dan siang”
( Jawaban saat kita kena marah dari pasangan paling tepat adalah
berdzikir/tasbih kepada Allah baik lisan maupun hati ).
3. Pertanyaan : “Mengapa Allah memberiku jodoh , orang seperti dia yang memiliki banyak kekurangan & kelemahan ? ”
Jawaban Al Anbiya ayat 23 :
“Allah tidak ditanya tentang apa yang Allah kerjakan, tapi kamulah yang akan ditanya ”
( Karena Kehendak Allah menjadikan suami/istri kita dengan kelebihan dan kekurangannya maka jangan tanya
mengapa Allah berbuat seperti ini kepada kita, tapi nanti kita yang akan ditanya , sebenarnya apa yang telah
kita kerjakan untuk memperbaiki sifat buruk pasangan kita, dan kita sendiri sebenarnya bukan mahluk sempurna.
Maka “JANGAN TANYA APA YANG ALLAH PERBUAT
TAPI ENGKAU YANG AKAN DITANYA ALLAH, APA YANG SUDAH KAU PERBUAT)
4. Pertanyaan : “Mengapa Allah terus mengujiku dengan perangai suami/istriku yang tidak sesuai agama ?”
Jawaban Al Anbiya ayat 35 :
“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan
sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan kepada kami”
( Bukankah hidup berarti adalah masalah?, jika tidak mau ada masalah, jangan hidup. Maka keburukan pasangan kita hendaknya
kita sikapi dengan kesabaran dan teruslah berdoa agar Allah memberi petunjuk hidayah pada pasangan kita. Ajak pasangan kita
untuk mau menghadiri pengajian, shalat tarawih jamaah di masjid, menjenguk orang sakit di rumah sakit, melihat/ziarah kubur
dengan niat untuk banyak mengingat kematian. Semoga Al Quran dan kematian bisa menjadi nasihat baik buat pasangan kita)
5. Pertanyaan : ” Apa yang harus kulakukan saat ini, pasanganku marah dan pergi dari rumah, tak ada kabar ?”
Jawaban Al Anbiya ayat 87
“Dan ingatlah kisah Zun Nun (nabi Yunus as) ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka
bahwa Kami tidak akan menyulitkannya, maka dia berdoa kepada Allah dalam keadaan yang gelap,
“Laa Ilaaha illaa anta Subhanaka Inni Kuntu minadholiimiin ”
( Jika pasangan kita nusyuz (pergi dari rumah karena marah) sebaiknya kita banyak berdoa kepada Allah seperti
doa Nabi Yunus saat berada di dalam perut ikan , di dalam dasar laut dan di kegelapan malam, yakni Laa Ilaaha illaa anta
Subhanaka Inni Kuntu minadholiimiin “)
6. Pertanyaan : “Doa Apa yang harus kami baca bila saat ini kami belum memiliki keturunan ? ”
Jawaban Al Anbiya ayat 89 :
“Dan ingatlah ketika Zakaria berdoa kepada Allah, “Ya Tuhanku , janganlah Engkau
biarkan aku seorang diri (tanpa keturunan) dan Engkaulah ahli waris yang terbaik”
Al Abiya ayat 90 :
“Maka Kami kabulkan doanya dan Kami anugerahkan kepadanya Yahya, dan Kami jadikan istrinya dapat
mengandung. Sungguh mereka selalu bersegera melakukan kebaikan dan mereka berdoa kepada Kami
dengan penuh harap dan cemas. Dan mereka orang -orang yang khusyuk kepada Kami”
( Doa Nabi Zakaria ini dikabulkan dengan diiringi 3 syarat hingga mereka diberi Allah keturunan, yaitu:
1. BERSEGERA MELAKUKAN BANYAK KEBAIKAN / IKHTIAR
2. BERDOA DENGAN PENUH KEIKHLASAN HARAP DAN CEMAS
3. MENJADIKAN HIDUP KHUSYUK HANYA KEPADA ALLAH SWT.)
7. Pertanyaan : “Lantas apa maksud surat Al Anbiya ini disajikan sebagai nasehat kepada kami ? ”
Jawaban Al Anbiya ayat 106 :
” Sungguh apa yang disebutkan di dalam Al Qur’an ini , benar-benar menjadi petunjuk
(yang lengkap) bagi orang-orang yang menyembah Allah ”
8. Pertanyaan : “apa balasan dari Allah, jika aku imani dan kukerjakan dalam surat Al Anbiya ini ?”
Jawaban Al Anbiya ayat 105 :
“Dan Sungguh Kami tulis di dalam Zabur setelah tertulis di dalam Lauh Mahfuz bahwa bumi ini akan
diwarisi oleh hamba-hamba Ku yang soleh”
Akhirul kalam, Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu ala ilaha ila anta subhanaka inni kuntu minadhdholimiim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar