Anda mungkin tidak percaya, tapi pengertian matematika yang terdapat dikamus sangatlah pendek. Pengertian matematika adalah ilmu berhitung secara pasti itu saja. Namun seperti yang biasanya ada di sekitar kita, daftar orang yang ‘ngeri’ dengan matematika tidaklah sependek pengertian matematika. Btw, kali ini kangmoes tidak akan membahas mengenai mengapa banyak orang yang ngeri terhadap matematika. Tapi mari kita fokus pada pengertian matematika saja.
Kata matematika, saya rasa diserap dari bahasa inggris mathematics. Ya. Mathematics bukan “math” seperti yang selama ini kita lihat di dalam jadwal pelajaran. Mengapa saya bisa begitu yakin? Kamus Oxford jawabannya. Di sana tidak terdapat definisi kata “math”. Tapi yang ada adalah definisi atau pengertian mathematics. Di kamus tersebut mathematics didefinisikan sebagai “the science of numbers, quantitiy and space”. Atau jika diterjemahkan secara bebas menjadi “ilmu tentang angka, jumlah dan ruang”.
Dalam literatur lain saya mendapati bahwa matematika berasal dari bahasa yunani yang memiliki pengertian sebagai studi besaran, struktur, ruang, dan perubahan. Penggunaan matematika muncul ketika diperlukan perhitungan-perhitungan mulai dari yang sederhana sampai yang rumit dalam kehidupan sehari-hari. Hanya saja, dalam konteks studi matematika di sekolah umum, sebagian orang mempertanyakan efisiensi pengajaran matematika di sekolahan yang kurang menyentuh kehidupan sosial. Sehingga yang terjadi adalah ketika seorang siswa keluar dari sekolah, mereka akan begitu saja melupakan ilmu matematika yang telah mereka pelajari selama ini.
Dalam hal ini, entah mana yang bersalah; murid yang mengabaikan ilmu yang mereka pelajari selama di sekolah atau kurikulum yang kurang menyentuh aspek sosial sehingga apa yang diajarkan menjadi kurang aplikatif. Ibaratnya pelajaran matematika mengajarkan setiap siswa untuk menaklukkan gajah padahal dalam kehidupan nyata mereka tidak pernah berhadapan dengan gajah. Memang ilmu itu penting, namun pengajaran ilmu yang kurang relefan menjadikan waktu dan tenaga siswa menjadi sia-sia. Bayangkan betapa banyak buku matematika yang dicetak dan berapa juta jam yang digunakan untuk mengajar ilmu matematika yang tidak aplikatif bagi siswa.
Sekali lagi, sebagian orang mungkin akan membantah dengan keras dengan mengatakan “hei bukankah kita perlu mengetahui pengertian matematika dan ilmu-ilmu matematika rumit untuk kemajuan teknologi?” Jawaban saya adalah; “memang benar kita perlu menguasai itu untuk kemajuan , namun bukan berarti bahwa setiap orang harus menguasainya bukan? Ibaratnya penguasaan untuk membuat makanan yang lezat memang diperlukan, namun bukan berarti setiap orang harus bisa membuat makanan yang lezat bukan? Ada orang yang perlu belajar bagaimana , ada yang perlu belajar bagaimana bercocok-tanam, ada orang yang perlu belajar bagaimana ‘memanage’ psikologi dll. Tentu orang-orang ini tidak benar-benar perlu untuk menguasai bagiamana cara membuat makanan yang empuk dan lezat. Demikian pula dengan matematika, penguasaan akan pengertian matematika dengan segala pengembangannya dan kerumitannya, mutlak diperlukan oleh orang-orang yang memang mengkhususkan diri atau dikhususkan untuk menguasainya. Namun tentu akan lebih baik jika tidak semua orang HARUS menguasai detail dan kerumitannya. Diluar itu semua, saya membuka diri bagi anda yang ingin memberikan komentar, jika anda rasa pengertian matematika yang saya dapatkan tersebut keliru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar