Minggu, 16 April 2017

Rajab, mengutip Ensiklopedi Islam, menurut bahasa artinya Keagungan. Oleh sebab itu, Rajab perlu diagungkan mengingat adanya beberapa keutamaan di dalamnya. Rajab adalah salah satu bulan dalam kalender Hijriyah dan ia termasuk salah satu bulan yang dimuliakan oleh Allah sebagaimana tersebut dalam Alquran surah at-Taubah ayat ke- 36.
“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, diantaranya ada empat bulan yang dimuliakan.
Inilah agama yang lurus. Oleh sebab itu janganlah kamu menganiaya dirimu sendiri di dalam bulan yang empat itu. " Dalam ayat ini Allah menerangkan ada empat bulan yang dimuliakan yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijah, Muharram, dan Rajab.
Sejarah mencatat, sejumlah peristiwa penting terjadi pada bulan ini. Redaksi merangkum empat peristiwa bersejarah yang berlangsung pada Rajab, yaitu sebagai berikut:
Isra' Mi'raj Perjalanan Malam yang Disucikan
Isra’ Mi’raj. Dalam salah satu riwayat, disebutkan Isra’ Mi’raj terjadi pada malam Senin 27 Rajab, bertepatan dengan 621 M. Peristiwa Isra’ Mi’raj adalah peristiwa perjalanan Nabi Muhammad dari Masjid al-Haram di Makkah ke Masjidil Aqsha di Palestina kemudian dari Palestina naik ke langit ke tujuh sampai ke Arsy menghadap Allah SWT.

Sebelum terjadi peristiwa Isra’ Mi’raj, Nabi Muhammad dihadang oleh berbagai cobaan. Mulai dari pemboikotan keluarga berupa pemutusan transaksi jual beli, akad nikah, berbicara dan pergaulan. Akibatnya, Rasulullah dan keluarga hidup terisolir selama tiga tahun dengan kondisi yang sangat memprihatinkan.

Kendati demikian, muncul perbedaan pendapat terkait kapan peristiwa in terjadi. Salah satu pendapat, menyatakan Isra Mi’raj terjadi pada Rajab. Pendapat ini dirujuk oleh Ibn al-Jauzi, al-Maqdisi yang bermazhab Hanbali, dan Imam an-Nawawi di satu riwayat.

Opsi ini mendapat sanggahan dari sejumlah kalangan antara lain dari Ibn Dihyah al-Kalbi, Abu Syamah al-Maqdisi, dan Ibn Hajar al-Asqalani. Opsi pendapat lainya menyatakan, Isra Miraj terjadi di 27 atau 17 malam Rabiul Awwal. Imam as-Sakhawi dalam kitabUyun al-Atsarmenegaskan, opsi ini lah yang paling populer. Pandangan ini merupakan pendapat beberapa sahabat antara lain, Ibn Abbas, Abdullah bin Amar bin al-Ash, Ummu Salamah, dan Aisyah.

Kekalahan Romawi di Perang Tabuk

Rajab juga merupakan bulan kemenangan militer Rasulullah dalam Perang Tabuk, yang terjadi pada 9 Hijriyah atau 630 M, dan menandai dominasi otoritas Islam atas seluruh Semenanjung Arab 

Meskipun menempuh perjalanan yang berat dari Madinah menuju Syam, sebanyak 30 ribu pasukan Muslim tetap melaluinya. Tentara Romawi yang telah berada di Tabuk siap untuk menyerang umat Islam. 

Tetapi ketika mereka mendengar jumlah dan kekuatan tentara Muslim yang dipimpin oleh Rasulullah mereka terkejut dan bergegas kembali ke Syam menyelamatkan benteng-benteng mereka. 

Hal ini menyebabkan penaklukan Tabuk menjadi sangat mudah dan dilakukan tanpa perlawanan. Rasulullah menetap di tempat ini selama sebulan. Beliau mengirimkan surat kepada para pemimpin dan gubernur di bawah kendali Romawi untuk membuat perdamaian. Pemimpin daerah Romawi menyetujuinya dan membayar upeti.

Shalahuddin Al-Ayyubi Merebut Al-Aqsha dari Tentara Salib

Peristiwa lainnya yaitu terjadinya pada bulan ini, adalah pembebasan Yerussalem dari cengkaraman Tentara Salib Eropa yang telah memerintah selama hampir satu abad. Peristiwa ini terjadi pada Rajab 1187 M yang dipimpin oleh Shalahuddin al-Ayyubi. Penaklukan ini bukan hanya karena pentingnya Yerusalem dalam Islam, tetapi juga karena sepak terjang Tentara Salib menaklukkan negeri-negeri Muslim.

Menaklukkan Yerusalem, Shalahuddin masuk ke gerbang kota dengan damai. Tak ada pembantaian warga sipil. Sultan Ayyubiyah ini menjamin keselamatan dan kebebasan beribadah semua pemeluk agama.
Terkecuali, pasukan Salib yang dia minta keluar dari kota. Hal pertama yang dilakukan Shalahuddin saat memasuki Yerusalem adalah mencopot tiang salib dari atas Kubah Batu.

Carole Hillenbrand dalam The Crusade: Islamic Perspective,mengisahkan, sebuah salib besar dipancangkan di atas kubah batu pada masa penaklukkan Yerusalem oleh kaum Frank. Mereka menghiasi al-Aqsha dengan patung, altar dan gambar bunda Maria. 

“Ketika kaum Muslim memasuki kota itu, pada hari Jumat, sekelompok orang naik ke puncak kubah untuk menurunkan Salib itu. Ketika mereka telah tiba di puncak Kubah, semua orang berteriak bersama-sama,” kenang Hillenbrand.

Tentara Salib berulang kali mencoba merebut kembali Yerusalem dari tangan Shalahuddin, tetapi selalu teratasi. Hingga kematian Shalahuddin pada 1193, Dinasti Ayyubiyah masih menguasai Yerusalem.

Runtuhnya Kesultanan Ottoman di Turki

Berabad-abad kemudian, tepatnya pada 1924 M, pada Rajab kembali menuliskan sejarah bagi umat Islam. Namun kali ini, tidak seperti peristiwa sebelumnya. Sejarah yang terjadi Pada 28 Rajab ini merupakan runtuhnya Kesultanan Ottoman di Turki yang dihapus oleh Mustafa Kemal Ataturk.

Namun, ungkap William L & Martin Bunton dalam bukunya A History of the Modern Middle East, kehidupan masyarakat Turki berubah ketika Turki dinyatakan sebagai sebuah negara sekuler. Islam yang telah berfungsi sebagai agama dan sistem hidup bermasyarakat dan bernegara selama lebih dari tujuh abad digantikan oleh sistem Barat. Di bawah kepemimpinan Mustafa Kemal Ataturk, ia melakukan reformasi secara menyeluruh baik reformasi sosial, ekonomi, dan administrasi.
Sumber: republika
Kirimkan Komentar yang membangun

Selasa, 11 April 2017

“Liwa-Rayah” Bendera Umat Islam,

 Perlu Diperjuangkan Bukan Dikriminalisasi

liwa-rayah-bendera-umat-islam-perlu-diperjuangkan-bukan-di-kriminalisasikanBeberapa waktu lalu Kota Bontang digemparkan dengan penangkapan terduga ISIS di Jalan M Effendi, Perumahan BTN PKT. Selain kejadian penangkapan, salahsatu barang bukti berupa dua bendera berwarna hitam yang diduga identik dengan lambang ISIS juga cukup menghebohkan dunia maya.
Sebagian masyarakat masih belum memahami bendera apa itu sebenarnya. Bahkan ada juga yang menganggap bendera berwarna hitam berlambang kalimat tauhid tersebut merupakan bendera salah satu ormas Islam, Hizbut Tahrir (HT).
Lalu bagaimana tanggapan HT sendiri terhadap permasalahan bendera yang cukup menghebohkan ini. Berikut petikan wawancara Bontang Post (BP) dengan Ketua DPD II HTI Bontang, M Syoifu Rifai (HT)
BP: Bagaimana penjelasan HT terhadap masalah bendera ini?
HT: Bendera itu disebut dengan Al Liwa- Ar Rayah (Liwa-Rayah). Bendera ini merupakan bendera umat Islam. Hizbut Tahrir tidak pernah mengklaim bahwa itu adalah bendera Partai/Organisasi HT. Siapapun boleh memilikinya. Siapapun boleh memperjuangkannya. Ini adalah keharusan sebagai kaum muslimin. Bahkan bernilai pahala karena dicontohkan Rasulullah. Dengan bendera Liwa-Rayah dalam setiap aktivitasnya, HT ingin memahamkan serta menumbuhkan semangat kaum muslimin yang sudah lama tertidur pulas untuk mewujudkan Islam Rahmatan lil ‘Alamiin. Dengan bendera tersebut sebagai simbol tumbuhnya semangat berjuang untuk menegakkan Islam yang Kaafah (sempurna).  Islam yang kaafah dengan penerapan Syariah dan Khilafah yang dirindukan ummat Islam sedunia. Akan terulang kembali persatuan umat yang sudah lama terkoyak dalam ikatan nasionalisme. Itulah mengapa HT selalu menggunakan bendera Liwa-Rayah.
BP: Bisa lebih dijelaskan mengenai  history  bendera itu sendiri?
HT: Sudah semestinya sebuah komunitas atau negara mempunyai simbol khas yang menjadikan pembeda dengan yang lainnya. Bahkan klub sepak bola-pun mempunyai simbol/bendera untuk menjadikan kekhasannya. Lalu adakah Islam sebagai komunitas manusia terbesar memiliki bendera yang menjadi simbol khas mereka? Ya pastinya ada. Bendera dan panji Islam dikenal dengan sebutan al-Liwa dan ar-Rayah.
Hal ini berdasarkan hadits : “Rayahnya (panji peperangan) Rasul SAW berwarna hitam, sedang benderanya (liwa-nya) berwarna putih”. (HR. Thabrani, Hakim, dan Ibnu Majah).
Dalam Musnad Imam Ahmad dan Tirmidzi, melalui jalur Ibnu Abbas meriwayatkan: “Rasulullah saw telah menyerahkan kepada Ali sebuah panji berwarna putih, yangukurannya sehasta kali sehasta. Pada liwa (bendera) dan rayah (panji-panji perang) terdapat tulisan ‘Laa illaaha illa Allah, Muhammad Rasulullah’. Pada liwa yang berwarna dasar putih, tulisan itu berwarna hitam. Sedangkan pada rayah yang berwarna dasar hitam, tulisannya berwarna putih”.
Begitu banyak umat Islam yang sudah lagi tak mengenal apa dan bagaimana bendera mereka, bendera Islam, bendera Rasululah. Dahulu anak- anak kaum muslimin tidak perlu diperkenalkan seperti apa dan bagaimana bendera mereka, karena mereka hidup dibawah naungan Negara Islam (Khilafah), yang menjadikan bendera Islam, bendera Rasulullah sebagai satu- satunya bendera yang mereka kenal dan cintai. Bendera yang dengannya mereka tumbuhkan semangat jihad, menjaganya melebihi menjaga jiwanya sendiri. Sejak puluhan tahun yang lalu tiap negri-negri islam mempunyai bendera masing-masing. Bahkan bendera Islam yang dituntunkan rasulullah dianggap langka.
BP: Lalu bagaimana bisa bendera umat Islam ini diidentikkan dengan ISIS?
HT: Adanya ancaman ISIS memang perlu diwaspadai, dan memang faktanya tidak sesuai dengan dakwah yang dituntunkan baginda Nabi Muhammad SAW dalam aktivitasnya. Tetapi warga Bontang khususnya yang beragama Islam jangan terjebak opini media yang senantiasa mendiskriditkan Islam melalui simbol/atribut keislaman.
Media yang ada cenderung mengikuti barat yang membenci Islam. Simbol Islam di-Kriminalisasi, bahkan di monsterisasi agar masyarakat yang notabene muslim menghindari dan takut dengan agamanya sendiri.
Kriminalisasi adalah menjadikan seseorang seolah telah melakukan tindak kejahatan atau kriminal, padahal tidak.Sekarang bisa lihat, siapa saja yang kedapatan membawa bendera hitam bertuliskan La ilaha illalLah dengan bundaran bertuliskan Muhammad RasululLah atau memakai atribut-atribut bertuliskan lafal tadi pasti akan ditangkap.
Mereka dianggap melakukan kejahatan. Padahal apa kejahatan yang telah mereka lakukan? Tidak ada. Mereka hanya membawa bendera atau memakai atribut-atribut yang dianggap lambang ISIS. Tak lebih dari itu. Namun, itulah kenyataannya. Karena aribut-atribut itu telah dikaitkan ISIS, dan ISIS telah ditetapkan sebagai buruk (teroris), maka siapa saja yang membawa atribut-atribut itu pasti terkait dengan teroris ISIS.
Lalu karena khawatir akan dianggap melakukan kejahatan, maka masyarakat kemudian jadi phobia (takut) terhadap bendera dan atribut-atribut itu. Inilah buah dari “kriminalisasi dan Monsterisasi” yang dimaksud. Ini tentu menjadikan ironi besar. Bagaimana mungkin umat Islam takut terhadap bendera tauhid? Bagaimana mungkin orang yang sekadar membawa bendera itu lantas serta-merta dianggap melakukan kejahatan?
BP: Bagaimana langkah HT mengatasi permasalahan ini?
HT: Kami mengajak para ulama, mubaligh, untuk bersinergi dalam mengembalikan pemahaman Masyarakat tentang Islam yang benar. Masyarakat tercerahkan dan tidak mudah terhasut oleh pengaruh media yang selalu memojokkan Islam.
Pemerintah khususnya Pemerintah Kota Bontang, harus lebih serius lagi dalam menjaga aqidah umat, agar masyarakat menjadi ummat yang bertakwa. Terhindar dari faham yang liberal dan menyesatkan. Sehingga menghasilkan kota yang diberkahi Allah SWT dan terhindar dari Azab.(bontang.prokal.co, 30/1/2016) Kirimkan Komentar yang membangun

Kamis, 06 April 2017

Pentingnya Penegakan Syariah & Khilafah | Ustadz Abdul Somad, Lc. MA (Mu...

Kirimkan Komentar yang membangun

Pentingnya Penegakan Syariah & Khilafah | Ustadz Abdul Somad, Lc. MA (Mu...

Kirimkan Komentar yang membangun

Luar Biasa.. Ceramah tentang Khilafah di Hadapan Para Jenderal

Kirimkan Komentar yang membangun

kamu bisa


Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya…..

Akan sering merasa kangen sekali dengan Mamanya. Lalu bagaimana dengan Papa ?

Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata Papa-lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu ?
Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Papa bekerja dan dengan wajah lelah Papa selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian ?

Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil.
Papa biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda.
Dan setelah Papa mengganggapmu bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di sepedamu…
Kemudian Mama bilang : " Jangan dulu Papa, jangan dilepas dulu roda bantunya " , Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka.

Tapi sadarkah kamu?
Bahwa Papa dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.

Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Mama menatapmu iba.
Tetapi Papa akan mengatakan dengan tegas : "Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang"
Tahukah kamu, Papa melakukan itu karena Papa tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi ?

Saat kamu sakit pilek, Papa yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata : "Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!".
Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.
Ketahuilah, saat itu Papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.

Ketika kamu sudah beranjak remaja.

Kamu mulai menuntut pada Papa untuk dapat izin keluar malam, dan Papa bersikap tegas dan mengatakan: " Tidak boleh !". Tahukah kamu, bahwa Papa melakukan itu untuk menjagamu ? Karena bagi Papa, kamu adalah sesuatu yang sangat – sangat luar biasa berharga.
Setelah itu kamu marah pada Papa, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu.
Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama.
Tahukah kamu, bahwa saat itu Papa memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya,
Bahwa Papa sangat ingin mengikuti keinginanmu, tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?

Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Papa akan memasang wajah paling cool sedunia. Papa sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu. Sadarkah kamu, kalau hati Papa merasa cemburu?

Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Papa melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya. Maka yang dilakukan Papa adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir. Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut – larut. Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Papa akan mengeras dan Papa memarahimu.

Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Papa akan segera datang ?
"Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Papa."

Setelah lulus SMA, Papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur.
Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Papa itu semata – mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti. Tapi toh Papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Papa

Ketika kamu menjadi gadis dewasa.
Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain.
Papa harus melepasmu di bandara.
Tahukah kamu bahwa badan Papa terasa kaku untuk memelukmu ?
Papa hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini – itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati.
Padahal Papa ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat.
Yang Papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata "Jaga dirimu baik-baik ya sayang".
Papa melakukan itu semua agar kamu KUAT…. kuat untuk pergi dan menjadi dewasa…

Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Papa.
Papa pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.
Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Papa tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan.

Kata-kata yang keluar dari mulut Papa adalah : " Tidak…. Tidak bisa ! "
Padahal dalam batin Papa, Ia sangat ingin mengatakan " Iya sayang, nanti Papa belikan untukmu ".
Tahukah kamu bahwa pada saat itu Papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum?

Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.
Papa adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.
Papa akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat " Putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang "

Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Papa untuk mengambilmu darinya.
Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin..
Karena Papa tahu.
Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.

Dan akhirnya….

Saat Papa melihatmu duduk di panggung pelaminan bersama seseorang lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Papa pun tersenyum bahagia.
Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Papa pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis ?
Papa menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Papa berdoa.
Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Papa berkata : " Ya Tuhan tugasku telah selesai dengan baik…. Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik…. Bahagiakanlah ia bersama suaminya…"

Setelah itu Papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk. Dengan rambut yang telah dan semakin memutih.
Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya.
Papa telah menyelesaikan tugasnya.

Papa, Ayah, Bapak kita… adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat. Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis…
Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. . Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa " KAMU BISA " dalam segala hal..

Saya mendapatkan notes ini dari seorang teman, dan mungkin ada baiknya jika aku kembali membagikannya kepada teman-teman ku yang lain.

Tulisan ini aku dedikasikan kepada teman-teman wanita ku , yang kini sudah berubah atau akan berubah menjadi wanita dewasa serta ANGGUN, dan juga untuk teman-teman pria ku yang sudah ataupun akan menjadi ayah yang HEBAT !


Yup, banyak hal yang mungkin tidak bisa dikatakan Ayah, Bapak, Papa kita… Tapi setidaknya kini kita mengerti apa yang tersembunyi dibalik hatinya.
Kirimkan Komentar yang membangun