Hilangkan kepenatan dengan melukukan semua kebaikan di pagi yang cerah ini, penuh rahmat dan berkah dari Allah azza wajallah, kita harus selalu bersyukur kepadaNya. Dalam hal dan keadaan apapun kita. Kita adalah hambahNya. Kita tidak boleh menyobongkan diri (dalam hail ini; memandang reme orang lain, menolak kebenaran dan menganggap diri lebih). Ingatlah akan kematian, usia kita tidak ada yang tau, maka dari itu kita siapkan diri untuk menghadapNya. Selagi masih ada waktu untuk taat dan beribadah kepada Allah SWT. Gunakan waktu yang telah diberikan oleh sang khaliq kepada kita, untuk hal-hal yang positif memberikan nilai tambah buat kita, kata Rasulullah gunakan yang lima sebelum datangnya yang lima yakni gunakan sempat sebelum sempit, gunakan masa muda sebelum masa tua, kaya sebelum miskin, sehat sebelum sakit, hidup sebelum mati. Pasti kita akan menjadi umat yang terbaik, punya hidup lebih hidup.
menjalani perjalanan hidup menujuh kebahagiaan hidup kita di dunia akan menentukan hidup kita di akhirat. Artinya kita tidak bisa sembarangan menentukan makna hidup berdasarkan konsep yang tidak jelas asalnya. Jika kita salah memaknai hidup ini, kemudian kita hidup berdasarkan makna yang salah, maka sudah bisa ditebak kearah mana kita akan hidup. Bagaimana nanti kita di akhirat?
Mencari makna hidup adalah hal yang serius, bukan main-main. Tidak ada pemikiran parsial yang membedakan urusan dunia dan urusan akhirat. Hidup dunia justru menjadi penentu bagaimana hidup kita di akhirat.
Mungkin dengan metode-metode mutakhir, kita akan menemukan berbagai metode menemukan makna hidup atau tujuan hidup. Kemudian, hal ini memberdayakan hidup kita, menjadi lebih sukses di dunia. Namun, kesuksesan dunia tidak ada artinya jika di akhirat menjadi manusia yang gagal.
Dengan demikian, mencari makna hidup adalah titik kritis yang tidak boleh salah. Ini akan menentukan hidup Anda baik di dunia dan di akhirat. Ulama besar, Muhammad Al Ghazali, pernah berkata bahwa pemahaman hidup yang dangkal adalah sebuah tindak ‘kriminal’ yang keji.
Puncaknya dalam perkembangan spiritual di semua Jalan Spiritual adalah menyatu dengan Tuhan. ‘Menyatu' dengan Tuhan berarti mengalami Kesadaran Tuhan di dalam diri kita dan di sekitar kita serta tidak mengidentifikasi diri dengan ke lima indera, pikiran dan intelek. Penyatuan ini terjadi pada tingkat pencapaian spiritual 100%. Kebanyakan orang di dunia saat ini berada pada tingkat spiritual 20-25% dan segan dalam melakukan suatu praktik spiritual untuk mengembangkan spiritualnya. Mereka juga mengidentifikasikan diri mereka dengan ke 5 indera, pikiran dan intelek. Hal ini tercermin dalam kehidupan kita dimana fokus utama kita terletak pada penampilan kita atau bersikap sombong tentang kepintaran atau kesuksesan kita.
Dengan melakukan praktik spiritual, ketika kita tumbuh ke tingkat pencapaian spiritual 80%, kita terbebas dari siklus kehidupan dan kematian. Setelah tingkat pencapaian spiritual ini, kita dapat melunasi apapun yang tersisa dari akun-akun memberi-dan-menerima kita, dari alam-alam non-fisik/ halus Mahārlok ke atas. Namun terkadang, orang-orang di atas tingkat pencapaian spiritual 80% bisa saja memilih untuk dilahirkan di Bumi untuk membimbing umat manusia dalam Spiritualitas.
Melaksanakan kewajivaban sebagai pengbdian kita kepadaNya.
BalasHapus