Selasa, 10 Desember 2019

poster Janaiz


Kirimkan Komentar yang membangun

Menanggapi Yang Nyinyir Ke Reuni 212


Kirimkan Komentar yang membangun

10 Kunci Utama Mencari REZEKI. Ustadz DR. Syafiq Riza Basalamah, MA


 Kirimkan Komentar yang membangun

Amalan Sembunyi sembunyi dan Tidak Berlebih lebihan - Ustadz Syafiq Riza...


 Rosulullah Sallallahu a'laihi wasallam bersabda :
"Sampaikan dariku (pesanku) walau satu ayat" (HR. Bukhari)
"Barangsiapa yang mengajak kepada petunjuk, maka baginya ada pahala yang sama dengan pahala orang yang mengikutinya dan tidak dikurangi sedikitpun juga dari pahala-pahala mereka"
(HR. Muslim)
Amalan Sembunyi sembunyi dan Tidak Berlebih lebihan - Ustadz Syafiq Riza Basalamah
Bagaimana cara agar selalu istiqomah kepada allah terus-menerus didalam hal kebajikan? salah satunya adalah mempunyai amalan simpanan yang orang lain tidak tahu bahkan keluarga kita tidak tahu dan amalan-amalan yang tidak berlebih-lebihan.. selamat menyimak. semoga bermanfaat.
Kirimkan Komentar yang membangun

Rabu, 04 Desember 2019

Jangan Jadi Bangkai Yang Berjalan Di Atas Muka Bumi


Kehidupan dunia teramat memikat bagi kebanyakan insan, banyak yg silau dengan keindahannya hingga melalaikan mereka dari mengingat (berdzikir) kepada Allah, padahal Allah Maha Baik terhadap manusia. Dalam banyak ayat-Nya, Dia menyuruh manusia utk senantiasa berzikir kepada-Nya.
Wahai orang-orang yang beriman, berdzikirlah kalian kepada Allah dengan banyak (QS. Al-Ahzab: 41)
Dia pun menyiapkan ampunan & menyiapkan pahala yg besar bagi hamba-hamba-Nya yg banyak berdzikir kepada-Nya:
Laki-laki yang banyak berzikir kepada Allah dan perempuan yang banyak berzikir kepada Allah, Allah siapkan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar (QS. Al-Ahzab: 35)
Berdzikir bukan karena Allah membutuhkan itu dari hamba-Nya, namun jutrupara hamba-lah yang membutuhkan-Nya.Allah memerintahkan mereka untuk berdzikir, karena kebaikan dan kemanfaatannya kembali kepada diri mereka sendiri. Mereka sangat butuh kepada Allah, tak pernah mereka terlepas dari membutuhkan-Nya walau sekejap mata:
Wahai manusia, kalianlah yang fakir (butuh) kepada Allah sementara Allah Dia-lah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji (QS. Fathir: 15)
Siapa yang tidak berdzikir kepada Allah, ibaratnya ia telah menjadi bangkai walaupun jasadnya masih berjalan di muka bumi. RasulullahShalallahu ‘alaihi wa Sallambersabda,
Permisalan orang yang mengingat/berzikir kepada Rabbnya dengan orang yang tidak berdzikir kepada Rabbnya seperti permisalan orang yang hidup dengan orang yang mati (HR. Bukhari)
sumber : Artikel Pusat Buku Sunnah.
Kirimkan Komentar yang membangun

Menyentuh Mushaf Bagi Wanita Haid


Kita mendapati banyak pendapat terkait masalah menyentuh mushaf bagi wanita yang sedang haid. Artikel kali ini akan membahas rincian pendapat para ulama tersebut kemudian menjelaskan bagaimana tarjihnya (menguatkan) atau mengkompromikan pendapat yang ada, in syaa Allah. Semoga bermanfaat.
Di antara dalil yang dijadikan sandaran dalam masalah menyentuh mushaf Al-Qur`an adalah firman Allah Ta’ala,
إِنَّهُ لَقُرْآنٌ كَرِيمٌ (77) فِي كِتَابٍ مَكْنُونٍ (78) لَا يَمَسُّهُ إِلَّا الْمُطَهَّرُونَ (79)
“Sesungguhnya Al-Qur`an adalah bacaan yang sangat mulia. Pada kitab yang terpelihara (di Lauhul Mahfudz). Tidak menyentuhnya kecuali orang yang disucikan.” (QS. Al-Waqi’ah : 77-79).
Mayoritas ulama rahimahumullah berpendapat bahwa orang yang berhadas (baik hadas kecil maupun besar) tidak diperbolehkan menyentuh Al-Qur`an berdalil dengan ayat di atas. Mereka menafsirkan ayat tersebut dengan makna “Tidak boleh menyentuh (yaitu, kitab yang ada di Lauhul Mahfudz), kecuali al-muthahharun (orang-orang yang disucikan, yaitu malaikat).”
Demikian tafsir yang dijelaskan para mufassirin, diantaranya Ibnu ‘Abbas, Anas, Mujahid, Ikrimah, Sa’id Ibnu Jubair, adh-Dhahal, dll. (Tafsir Ibnu Katsir).
Penafsiran ini senada dengan firman Allat Ta’ala dalam surat ‘Abasa,
فِي صُحُفٍ مُكَرَّمَةٍ (13) مَرْفُوعَةٍ مُطَهَّرَةٍ (14) بِأَيْدِي سَفَرَةٍ (15) كِرَامٍ بَرَرَةٍ (16)
Di dalam kitab-kitab yang dimuliakan, yang tinggi lagi disucikan, di tangan para penulis (malaikat),yang mulia lagi berbakti.” (QS. ‘Abasa : 13-16).
Demikian tafsir yang sangat jeli yang disampaikan Imam Malik dalam kitab Muwaththa’ sebagaimana dinukil oleh al-Albani dalam Silsilah Huda wa an-Nur.
Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan sejumlah kekeliruan pendapat yang melarang menyentuh mushaf Al-Qur`an bagi orang yang berhadas dan berdalil dengan surat al-Waqi’ah : 77-79.
  1. Bahwasanya surat al-Waqi’ah adalah surat Makiyah, yaitu surat yang turun di kota Mekah (sebelum hijrah). Dalam surat-surat makiyah mementingkan permasalahan pokok agama (ushuluddin) di antaranya penetapan tentang tauhid, kehidupan akhirat, kenabian, dll. Adapun permasalahan hukum-hukum syariat (seperti taharah -pen) disebutkan dalam surat madaniyyah (surat yang turun di kota Madinah setelah hijrah).
  2. Al-Qur’an belum berbentuk mushaf tatkala turun ayat ini, begitu pula selama hidup Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Al-Qur`an belum berbentuk mushaf. Al-Qur`an mulai dibukukan ketika kepemimpinan khalifah Abu Bakar radhiyallahu ’anhu.
  3. Kata ‘Al-Maknun’ dalam ayat di atas berarti tersimpan, tertutupi dari pandangan, tidak dijamah oleh tangan manusia. Demikianlah makna yang disampaikan para salaf.
  4. Kata ‘Illal muthahharun’ artinya kecuali orang-orang yang disucikan. Kalau seandainya yang dimaksud adalah orang yang berhadas dilarang menyentuh Al-Qur`an maka lafadznya tentu berbunyi al-muthahhirun sebagaimana firman Allah Ta’ala,
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang bersuci.” (QS. Al-Baqarah : 222)
Mutahhirun artinya orang yang bersuci dengan berwudhu. Adapun muthahharun artinya orang yang disucikan oleh Dzat lain (malaikat yang disucikan oleh Allah​ Ta’ala). (At-Tibyan Fi Aqsamil Qur’an, 1/140).
Dalil selanjutnya yang dijadikan sandaran para ulama yang melarang menyentuh mushaf bagi orang yang sedang berhadas adalah sebuah hadits dari ‘Amr ibn Haz, bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menulis surat kepada penduduk Yaman. Di dalam surat tersebut tertulis,
لَا تَمُسُّ الْقُرْآنَ إِلَّا طَاهِرٌ
Tidak menyentuh Al-Qur`an, kecuali orang yang suci”.
Sebagian ulama menilai hadits ini lemah, tidak bisa dijadikan sandaran dalil. Akan tetapi, ulama hadits, semisal Syaikh al-Albani menilainya shahih dalam al-Irwa’ (1/158). Taruhlah hadits ini shahih, maka lafadz thahir adalah lafadz yang memiliki banyak makna (polisemi). Kata thahir memiliki sejumlah arti, di antaranya:
Makna thahir tidak boleh ditentukan dengan menunjuk dalah satu makna, kecuali dengan adanya indikasi yang kuat (qarinah).
Syaikh al-Albani rahimahullah menegaskan, “Makna yang dekat dengan kebenaran –wallahu a’lam– bahwasanya maksud thahir yang disebutkan dalam hadits adalah orang mukmin, baik yang sedang tertimpa hadas besar, kecil atau tubuhnya terkena najis. Hal itu berdasarkan sabda Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam,
الْمُؤْمِنُ لَا يَنْجُسُ
Orang mukmin itu tidak najis.” (Muttafaqun ‘Alaih)
Maksud hadits di atas agar orang-orang musyrik tidak menyentuh Al-Qur`an sebagaimana disebutkan dalam hadits,
نَهَى عَنِ السَّفَرِ بِالْقُرْآنِ إِلَى أَرْضِ الْعَدُوِّ
Beliau melarang safar ke negeri kafir dengan membawa Al-Qur`an.” (Hadits shahih Muttafaqun ‘Alaih). (Tamamul Minnah, hlm. 107)
Berdasarkan uraian di atas, diperbolehkan bagi orang yang berhadas untuk menyentuh mushaf. Meskipun demikian, menyentuh mushaf dalam keadaan suci tentu lebih utama dan lebih mengagungkan Al-Qur`an. Allahu a’lam.
Bagi saudara-saudari kami yang ingin berhati-hati dalam memilih pendapat dan ingin keluar dari khilaf ulama tentang memegang mushaf ini, bisa menempuh solusi berikut:
  1. Membaca Al-Qur`an dengan melihat mushaf, namun dengan memakai sarung tangan agar tidak bersentuhan langsung dengan mushaf.
  2. Membaca Al-Qur`an dengan melihat HP atau tablet yang terdapat aplikasi Al-Qur`an. Memegang HP yang terdapat aplikasi Al-Qur`an tidak sama dengan memegang mushaf. Adapun pahalanya sama dengan membaca sambil melihat mushaf. Pendapat inilah yang telah disampaikan oleh Syaikh ‘Ali Farkus hafidzahullah yang dirilis di situs resmi beliau.
  3. Membaca Al-Qur`an dengan melihat buku-buku tafsir. Jumhur ulama berpendapat buku tafsir bukanlah mushaf karena di dalam buku tersebut tercampur tulisan selain ayat Al-Qur`an. Bahkan, tulisan tafsir lebih banyak daripada ayat Al-Qur`an itu sendiri. Dalam Mausu’ah al-Fiqhiyyah (13/97) dinyatakan, “Jumhur ulama berpendapat orang yang tertimpa hadats diperbolehkan menyentuh, membawa, dan mempelajari buku-buku tafsir, meskipun di dalamnya terdapat ayat Al-Qur`an.”
Kirimkan Komentar yang membangun

Jumat, 22 November 2019

Hikmah Pagi

Manusia Diuji oleh Allah Sesuai dengan Kedudukannya

BincangSyariah.Com – Setiap manusia pasti diuji oleh Allah sesuai dengan kedudukannya, karena Allah akan menguji manusia sesuai dengan kedudukan yang ia miliki. Semakin berat ujian seseoang tatkala kedudukannya semakin dekat dengan Allah. Yang boleh jadi ujian itu tidak diberikan kepada orang lain selain dirinya, karena hakikat cobaan adalah kasih sayang Allah kepada hamba-Nya. Rasulullah bersabda seperti disebutkan dalam Sunan At-Tirmidzi (j. 2 h. 64),
أَشَدُّ النَّاسِ بَلاَءً اْلأَنِبْيَاءُ ثُمَّ اْلأَمْثَلُ فَاْلأَمْثَلُ يُبْتَلَى الرَّجُلُ عَلٰى حَسًبِ ( وَفِي رِوَايَةٍ قَدْرِ ) دِيْنُهُ فَإِنْ كَانَ دِيْنُهُ صَلَبًا اِشْتَدَّ بَلاَؤُهُ وَإِنْ كَانَ فِي دِيْنِهِ رِقَةٌ اُبْتُلِيُ عَلٰى حَسَبِ دِيْنُهِ فَمَا يَبْرَحُ اْلبَلاَءُ بِالْعَبْدِ حَتىٰ يَتْرُكَهُ يَمْشِيْ عَلَى اْلأَرْضِ مَا عَلَيْهِ خَطِيْئَةُ.
“Manusia yang paling dashyat cobaannya adalah para para nabi kemudian orang-orang serupa, lalu orang-orang yang serupa. Seseorang itu diuji menurut ukuran (kemampuan) agamanya. Jika agama kuat, maka cobaannya pun dashyat. Dan jika agamanya lemah, maka ia diuji menurut agamanya. Maka cobaan akan selalu menimpa seseorang sehingga membiarkannya berjalan di muka bumi, tanpa tertimpa kesalahan lagi.”
Sebagaimana kita juga belajar dari Nabiyullah Ayyub ‘alaihissalam bagaimana beliau memiliki puncak kesabaran yang luar biasa. Jadi sangat lumrah beliau dijadikan contoh dalam menghadapi kesabaran. Allah memberikan ujian berat kepada Nabi Ayyub As. semata karena beliau mempunyai kedudukan yang sangat tinggi di sisi Allah. Dan keistiqomaan dalam agamanya. Maka Allah menguji Nabi Ayyub sesuai dengan kadar agamanya, untuk semakin dekat dengan Allah Ta’ala. (Lihat: Tafsir al-Qurthuby, j. 11 h. 324).
Nabiyullah Ayyub As. diuji dengan penyakit yang luar biasa sehingga dijauhi manusia bahkan diasingkan disuatu tempat yang jauh dari keramaian manusia, sehingga tidak ada satupun yang mengawani dan membela beliau kecuali istri tercinta
Rasulullah bersabda dalam Sunan At-Tirmidzi (j. 2 h. 66),
مَا يُصِيْبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا هَمٍّ وَلَا حُزْنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ
“Tidaklah seorang muslim tertimpa rasa letih, penyakit, kesedihan, gundah gulana, gangguan, sesuatu yang menyesakkan hati, hingga duri yang menusuknya, melainkan dengan semua itu Allah akan menghapuskan sebagian dari dosa-dosanya.
Dalam sebuah syair dikatakan,
تُرِيْدِيْنَ لَقِيَانِ المَعَاِلي رَخِيْصَة *** وَلاَبُدَّ دُوْنَ الشَّهْدِ مِنْ إِبَرِ النَّحْلِ
Engkau menghendaki ketinggian dengan harga murah? Orang yang ingin mendapatkan madu yang bagus harus rela tersengat jarum lebah.
Semoga Allah senantiasa menjaga kita semuanya, Aamiin.

Kirimkan Komentar yang membangun

Kamis, 21 November 2019

Penjelasan Video Rumah Berlapis Emas Palu

Ustad Fatih Karim
ORANG KAYA DERMAWAN BERTAKWA LEBIH MULIA DIBANDINGKAN ORANG MISKIN YG SOMBONG
Lebih berat diuji dengan kekayaan, karena kekayaan bisa membeli semua kemaksiatan yg ada di dunia.

Sabtu, 02 November 2019

Felix Siaw sangat Cerdas


Semua orang stuju ustd Felix cerdas.. 1 Dr skian byk karunia Alloh to ummat islam, n i'm agreed, Ada yg bilang sapa yg bruntung ummu alila apa ustd felix.. ku bilang 22nya hadiah 1 bagi lainya.. Saling melengkapi.. smoga Alloh sll kasih Jln dakwah to ummi n ustd.. barakallohuufiik.. to smua ilmu agama yg d share k kita, hingga smua orang bisa blajar sharing k org lain jg, g d ukur bayaran.. 🙏😇👍
Bener banget setiap manusia tidak pernah selesai diuji waktu sma pengen jd mahasiswa, mahasiswa pengen nikah, pas nikah pengen punya anak supaya selesai ujian/cobaan dan bahagia selalu padahal ujian akan tetap ada disetiap fase kehidupan
Tahukah kamu apakah hari pembalasan itu (QS. 82:17) Sekali lagi, tahukah apakah hari pembalasan itu (QS. 82:18)(Yaitu) hari (ketika) seseorang tidak berdaya sedikitpun untuk menolong orang lain. Dan segala urusan pada hari itu dalam kekuasaan Allah. (QS. 82:19) Asli keneraka semua manusia,tobat,pasrah.
 Kirimkan Komentar yang membangun

Jumat, 01 November 2019

QORI CILIK DUET PUTRA-PUTRI JUARA TERBAIK INTERNATIONAL TERBARU 2018



Alhamdullillah ya Allah ada kelebihan yg Allah berikann pada anak celik ini putra putri yg sangat merdu suaranya dan bisa menyatukan iramanya Ya Allah.
Ya Allah aku orang yg paling rugi tak ada anak ku yg seperti orang ini betapa bahagianya kedua orang tuanya dunia dan Aherat ya Allah .....Ya Allah kepada mu semua ku katakan isi hati ku ini ya Allah berikan kesempatan bagi keluar ga ku ya Allah seperti merega betapa bahagianya ya Allah.
subhanalloh..sungguh merdu sekali...semoga anakku dan cucuku ada yg seperti anak anak ini.AAMIIN.
Semoga Allah Swt memberikan mereka kesehatan, barokah, dan tetap istiqomah dalam iman, islam.