Senin, 06 Juli 2015

Budidaya Rambutan

1. SEJARAH SINGKAT RAMBUTAN
Rambutan (Nephelium sp.) merupakan tanaman buah hortikultural berupa pohon dengan famili Sapindacaeae. Tanaman buah tropis ini dlm bahasa Inggrisnya disebut Hairy Fruit berasal dari Indonesia. Hingga saat ini telah menyebar luar di daerah yg beriklim tropis seperti Filipina & negara-negara Amerika Latin & ditemukan pula di daratan yg mempunyai iklim sub-tropis.

2. JENIS TANAMAN RAMBUTAN
Dari survey yg telah dilakukan terdapat 22 jenis rambutan baik yg berasal dari galur murni maupun hasil okulasi atau penggabungan dari dua jenis dengan galur yg berbeda. Ciri-ciri yg membedakan setiap jenis rambutan dilihat dari sifat buah (dari daging buah, kandungan air, bentuk, warna kulit, panjang rambut). Dari sejumlah jenis rambutan diatas hanya beberapa varietas rambutan yg digemari orang & dibudidayakan dengan memilih nilai ekonomis relatif tinggi diantaranya:
  1. Rambutan Rapiah buah tidak terlalu lebat tetapi mutu buahnya tinggi, kulit berwarna hijau-kuning-merah tidak merata dengan beramut agak jarang, daging buah manis & agak kering, kenyal, ngelotok & daging buahnya tebal, dengan daya tahan dapat mencapai 6 hari setelah dipetik.
  2. Rambutan Aceh Lebak bulus pohonnya tinggi & lebat buahnya dengan hasil rata-rata 160-170 ikat per pohon, kulit buah berwarna merah kuning, halus, rasanya segar manis-asam banyak air & ngelotok daya simpan 4 hari setelah dipetik, buah ini tahan dlm pengangkutan.
  3. Rambutan Cimacan, kurang lebat buahnya dengan rata-rata hasil 90-170 ikat per pohon, kulit berwarna merah kekuningan sampai merah tua, rambut kasar & agak jarang, rasa manis, sedikit berair tetapi kurang tahan dlm pengangkutan.
  4. Rambutan Binjai yg merupakan salah satu rambutan yg terbaik di Indonesia dengan buah cukup besar, dengan kulit berwarna merah darah sampai merah tua rambut buah agak kasar & jarang, rasanya manis dengan asam sedikit, hasilbuah tidak selebat aceh lebak bulus tetapi daging buahnya ngelotok.
  5. Rambutan Sinyonya, jenis rambutan ini lebat buahnya & banyak disukai terutama orang Tionghoa, dengan batang yg kuat cocok untuk diokulasi, warna kulit buah merah tua sampai merah anggur, dengan rambut halus & rapat, rasa buah manis asam, banyak berair, lembek & tidak ngelotok.

 Budidaya Buah Rambutan

Budidaya Buah Rambutan
3. MANFAAT TANAMAN RAMBUTAN
Tanaman buah rambutan sengaja dibudidayakan untuk dimanfaatkan buahnya yg mempunyai gizi, zat tepung, sejenis gula yg mudah terlarut dlm air, zat protein & asam amino, zat lemak, zat enzim-enzim yg esensial & nonesensial, vitamin & zat mineral makro, mikro yg menyehatkan keluarga, tetapi ada pula sementara masyarakat yg memanfaatkan sebagai pohon pelindung di pekarangan, sebagai tanaman hias.

4. SENTRA PENANAMAN RAMBUTAN
Di Indonesia yg menjadi sentra penanaman rambutan adalah di Jawa khususnya yg sangat besar produksi buah rambutan antara lain di Bekasi, Kuningan, Malang, Probolinggo, Lumajang & di Garut.

5. SYARAT PERTUMBUHAN RAMBUTAN
5.1. Iklim
  1. Dalam budidaya rambutan angin berperan dlm penyerbukan bunga.
  2. Intensitas curah hujan yg dikehendaki oleh pohon rambutan berkisar antara 1.500-2.500 mm/tahun & merata sepanjang tahun
  3. Sinar matahari harus dapat mengenai seluruh areal penanaman sejak dia terbit sampai tenggelam, intensitas pancaran sinar matahari erat kaitannya dengan suhu lingkungan.
  4. Tanaman rambutan akan dapat tumbuh berkembang serta berbuah dengan optimal pada suhu sekitar 25°C yg diukur pada siang hari. Kekurangan sinar matahari dapat menyebabkan penurunan hasil atau kurang sempurna (kempes).
  5. Kelembaban udara yg dikehendaki cenderung rendah karena kebanyakan tumbuh di dataran rendah & sedang. Apabila udara mempunyai kelembaban yg rendah, berarti udara kering karena miskin uap air. Kondisi demikian cocok untuk pertumbuhan tanaman rambutan.
5.2. Media Tanam
  1. Rambutan dapat tumbuh baik pada lahan yg subur & gembur serta sedikit mengandung pasir, juga dapat tumbuh baik pada tanah yg banyak mengandung bahan organik ataui pada tanah yg keadaan liat & sedikit pasir.
  2. Pada dasarnya tingkat/derajat keasaman tanah (pH) tidak terlalu jauh berbeda dengan tanaman perkebunan lainnya di Indonesia yaitu antara 6-6,7 & kalau kurang dari 5,5 perlu dilakukan pengapuran terlebih dahulu.
  3. Kandungan air dlm tanah idealnya yg diperlukan untuk penanaman pohon rambutan antara 100-150 cm dari permukaan tanah.
  4. Pada dasarnya tanaman rambutan tidak tergantung pada letak & kondisi tanah, karena keadaan tanah dapat dibentuk sesuai dengan tata cara penanaman yg benar (dibuatkan bedengan) sesuai dengan petunjuk yg ada.
5.3. Ketinggian Tempat
Rambutan dapat tumbuh subur pada dataran rendah dengan ketinggian antara 30-500 m dpl. Pada ketinggian dibawah 30 m dpl rambutan dapat tumbuh namun tidak begitu baik hasilnya.

6. PEDOMAN BUDIDAYA RAMBUTAN
6.1. Pembibitan
  1. Persyaratan Benih : Benih yg diambil biasanya dipilih dari benih-benih yg disukai oleh masyarakat konsumen antara lain: Rambutan Rapiah, Rambutan Aceh, Lebak bulus, Rambutan Cimacan, Rambutan, Rambutan Sinyonya.
  2. Penyiapan Benih : Persiapan benih biji yg dipergunakan sebagai pohon pangkal setelah buah dikupas & diambil bijinya dengan jalan fermentasi biasa (ditahan selama 1-2 hari) sesudah itu di angin-anginkan selama 24 jam (sehari semalam) & biji siap disemaikan. Disamping itu dapat pula direndamdengan larutan asam dengan perbandingan 1:2 dari air & larutan asam yg terdiri dari asam chlorida (HCl) 25% atau Asam Sulfat (H2S04) BJ = 1.84, caranya direndam selama 15 menit kemudian dicuci dengan air tawar yg bersih sebanyak 3 kali berulang dengan air yg mengalir selama 10 menit & dianginkan selama 24 jam. Untuk menghidari jamur biji dapat dibalur dengan larutan Dithane 45, Attracol 70 WP atau fungisida lainnya.
  3. Teknik Penyemaian Benih : Teknik penyemaian benih dipilih lahan yg gembur & mudah mendapat pengairan serta mudah dikeringkan disamping itu mudah diawasi seperti: mencangkul tanah sedalam 20-30 cm sambil dibersihkan dari rumput-rumput, batu-batu & sisa pepohonan & benda keras lainnya. Kemudian tanah dihaluskan sehingga menjadi gembur & buatkan bedang-bedeng yg berukuran 1-1,5 m lebar & tinggi sekitar 30 cm, panjang disesuaikan dengan luas pekarangan/persawahan. Tetapi idealnya panjang bedengan sekitar 10 m, dengan keadaan arah membujur dari Utara ke Selatan, supaya mendapatkan banyak sinar matahari walaupun setelah diberi atap pelindung, dengan jarak antara bedeng 30 cm & untuk menambah kesuburan dapat diberi pupuk hijau, kompos/pupuk kandang yg sudah matang & benih siap disemaikan. Selain dengan melalui proses pengecambahan juga biji dapat langsung ditunggalkan pada bedeng-bedeng yg sudah disiapkan, untuk menyiapkan pohon pangkal lebih baik melalui proses pengecambahan, biji-biji tersebut ditanam pada bedeng-bedeng yg berjarak 10 X 10 cm setelah berkecambah & berumur 1-1,5 bulan & sudah tumbuh daun sekitar 2-3 helai maka bibit dapat dipindahkan dari bedeng persemaian ke bedeng penanaman.
  4. Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian : Setelah bibit berkecambang & telah berumur 1-1,5 bulan disiram pagi sore, setelah kecambah dipindah ke bedeng pembibitan penyiraman cukup 1 kali tiap pagi hari sampai menjelang mata hari terbit, dengan menggunakan "gembor" supaya merata & tidak merusak bedengan & diusahakan air dapat menembus sedalam 3-4 cm dari permukaan. Kemudian dilakukan pendangiran bedengan supaya tetap gembur & dilakukan setiap 2-3 minggu sekali, rumput yg tumbuh disekitarnya supaya disiangi, hindarkan dari serangan hama & penyakit, sampai umur kurang lebih 1 tahun persemaian yg dilakukan terhadap pohon baru setelah itu dapat dilakukan pengokulasian yg ditentukan dengan sistem Fokkert yg sudah disempurnakan yg sebelumnya daun-daun dirontokkan pada pohon induk yg telah dipilih mata kulitnya & kemudian setelah disiapkan tempat untuk penempelan mata kulit tersebut sampai mata kulit itu tumbuh tunas, setelah itu tunas asli pada pohon induk yg telah ditempel dipangkas, kemudian rawat dengan penyiraman 2 kali sehari & mendangir serta membersihkan rumput-rumput yg ada disiangi, kemudian dapat juga diberi pupuk urea 10 gram untuk tiap 1 m² untuk 25 tanaman rambutan.
  5. Pemindahan Bibit : Cara pemindahan bibit yg telah berkecambah atau di cangkok maupun diokulasi dapat dengan mencungkil/membuka plastik yg melekat pada media penanaman dengan cara hati-hati jangan sampai akar menjadi rusak & dilakukan penyungkilan sekitar 5 cm & agar tumbuh akar lebih banyak maka dlm penanaman kembali akar tunggangnya dapat dipotong sedikit untuk menjaga penguapan kemudian lebar daun dipotong separuh serta keping yg menempel dibiarkan sebab berfungsi sebagai cadangan makanan sebelum dapat menerima makanan dari tanah yg baru. & ditanam pada bedeng pembibitan dengan jarak 30-40 cm & ditutupi dengan atap yg dipasang miring lebih tinggi di Timur dengan harapan dapat lebih banyak kena sinar mata hari pagi.
6.2. Pengolahan Media Tanam
  1. Persiapan : Pilihlah tanah yg subur, hindari daerah yg berkondisi tanahnya terlampau liat & tidak memiliki sirkulasi yg baik, meskipun pada daerah perbukitan tetapi tanahnya subur dengan cara membuat sengkedan (teras) pada bagian yg curam, kemudian untuk menggemburkan tanah perlu dibajak atau cukup dicangkul dengan kedalaman sekitar 30 cm secara merata.
  2. Pembukaan Lahan. Tanah yg akan dipergunakan untuk kebun rambutan dikerjakan semua secara bersama, tanaman pengganggu seperti semak-semak & rerumputan dibuang & benda-benda keras disingkirkan kemudian tanah dibajak/dicangkul. Bila bibit berasal dari cangkokan pengolahan tanah tidak perlu terlalu dlm tetapi kalau dari hasil okulasi perlu pengolahan yg cukup dalam. Kemudian dibuatkan saluran air selebar 1 meter & kedalam disesuaikan dengan kedalaman air tanah, guna mengatasi sistem pembuangan air yg kurang lancar. Tanah yg kurus & kurang humus atau tanah cukup liat diberikan pupuk hijau yg dibuat dengan cara mengubur ranting-ranting & dedaunan & kondisi ini dibiarkan selama kurang lebih 1 tahun sebelumnya.
  3. Pembentukan Bedengan. : Setelah tanah keadaan gembur & buatkan bedeng-bedengan yg berukuran 8 m lebar & tinggi sekitar 30 cm dengan perataan dasar atasnya guna menopang bibit yg akan ditanam, panjang disesuaikan dengan luas pekarangan/persawahan. Tetapi idealnya panjang bedengan sekitar 10 m, dengan keadaan arah membujur dari utara ke selatan, supaya mendapatkan banyak sinar matahari pagi walaupun setelah diberi atap pelindung, dengan jarak antara bedeng 1 m yg diharapkan untuk lalu-lintas para pekerja & dapat dipergunakan sebagai saluran air pembuangan, & untuk menambah kesuburan dapat diberi pupuk hijau, kompos/pupuk kandang yg sudah matang
  4. Pengapuran : Pengapuran pada dataran yg berasal dari tambak & juga dataran yg baru terbentuk tidak bisa ditanami, selain tanah masih bersifat asam juga belum terlalu subur, setelah lobang-lobang itu digali dengan ukuran penanaman di pekarangan & dasarnya ditaburkan kapur sebanyak 0,5 liter untuk setiap lobang guna menetralkan pH tanah hingga mencapai 6-6,7 sebagai syarat tumbuhnya tanaman rambutan, setelah 1 minggu dari penaburan kapur diberi pupuk kandang supaya tanah menjadi subur.
  5. Pemupukan : Setelah jangka waktu 1 minggu dari pemberian kapur pada lubang-lubang yg ditentukan kemudian diberikan pupuk kandang sebanyak 25 kg (kurang lebih 1 blek) & setelah 1 minggu lahan baru siap untuk ditanami bibit rambutan yg telah jadi.
6.3. Teknik Penanaman
  1. Penentuan Pola Tanaman : Penyiapan pohon pangkal sebaiknya melalui proses perkecambahan kemudian ditanam dengan jarak 10 x 10 cm setelah berkecambah & berumur 1-1,5 bulan atau telah tumbuh daun sebanyak 3 helai maka bibit/zaeling dapat dipindahkan pada bedeng ke dua dengan jarak 1-14 meter. Untuk menghindari sengatan sinar matahari secara langsung dibuat atap yg berbentuk miring lebih tinggi ke Timur dengan maksud supaya mendapatkan sinar matahari pagi hari secara penuh.
  2. Pembuatan Lubang Tanaman : Pembuatan lubang pada bedeng-bedeng yg telah siap untuk tempat penanaman bibit rambutan yg sudah jadi dilakukan setelah tanah diolah secara matang kemudian dibuat lobang-lobang dengan ukuran 1 x 1 x 0,5 m yg sebaiknya telah dipersiapkan 3-4 pekan sebelumnya & pada waktu penggalian tanah yg diatas & yg dibawah dipisahkan yg nantinya dipergunakan untuk penutup kembali lubang yg telah diberi tanaman, sedangkan jarak antar lubang sekitar 12-14 m.
  3. Cara Penanaman : Setelah berlangsung selama 2 pekan lubang ditutup dengan susunan tanah seperti sedia kala & tanah yg bagian atas dikembalikan setelah dicampur dengan 3 blek (1 blek kurang lebih 20 liter) pupuk kandang yg sudah matang, & kira-kira 4 pekan & tanah yg berada di lubang bekas galian tersebut sudah mulai menurun baru rambutan ditanam & tidak perlu terlalu dlm secukupnya, maksudnya batas antara akar & batang rambutan diusahakan setinggi permukaan tanah yg ada disekelilingnya.
  4. Lain-lain : Pada awal penanaman di kebun perlu diberi perlindungan yg rangkanya dibuat dari bambu/bahan lain dengan dipasang posisi agak tinggi disebelah Timur, agar tanaman mendapatkan lebih banyak sinar matahari pagi dari pada sore hari, & untuk atapnya dapat dibuat dari daun nipah, kelapa/tebu. Sebaiknya penanaman dilakukan pada awal musim penghujan, agar kebutuhan air dapat dipenuhi secara alamiah.
6.4. Pemeliharaan Tanaman
  1. Penjarangan & Penyulaman : Karena kondisi tanah telah gembur & mudah tanaman lain akan tumbuh kembali terutama Gulma (tanaman pengganggu), seperti rumput-rumputan & harus disiangi sampai radius 1-2 m sekeliling tanaman rambutan. Apabila bibit tidak tumbuh dengan baik segera dilakukan penggantian dengan bibit cadangan.
  2. Perempalan : Agar supaya tanaman rambutan mendapatkan tajuk yg rimbun, setelah tanaman berumur 2 tahun segera dilakukan peempelan/ pemangkasan pada ujung cabang-cabangnya. Disamping untuk memperoleh tajuk yg seimbang juga berguna memberi bentuk tanaman, memperbanyak & mengatur produksi agar tanaman tetap terpelihara. Pemangkasan juga perlu dilakukan setelah masa panen buah berakhir dengan harapan muncul tajuk-tajuk baru sebagai tempat munculnya bunga baru pada musim berikutnya & hasil berikutnya dapat meningkat.
  3. Pemupukan : Untuk menjaga agar kesuburan lahan tanaman rambutan tetap stabil perlu diberikan pupuk secara berkala dengan aturan:
    1. Pada tahun ke 2 setelah penanaman bibit diberikan pada setiap pohon dengan campuran 30 kg pupuk kandang, 50 kg TSP, 100 gram Urea & 20 germ ZK dengan cara ditaburkan disekeliling pohon/dengan jalan menggali disekeliling pohon sedalam 30 cm selebar antara 40-50 cm, kemudian masukkan campuran tersebut & tutup kembali dengan tanah galian sebelumnya.
    2. Tahun berikutnya perlu dosis pemupukan perlu ditambah dengan komposisi 50 kg pupuk kandang, 60 kg TSP, 150 gr Urea & 250 gr ZK dengan cara pemupukan yg sama, apabila menggunakan pupuk NPK maka perbandingannya 15:15:15 dengan ukuran diantara 75-125 kg untuk setiap ha, & bila ditabur dlm musim hujan & dengan komposisi 250-350 kg apabila dilakukan saat awal musim penghujan
  4. Pengairan & Penyiraman : Selama dua minggu pertama setelah bibit yg berasal dari cangkokan/okulasi ditanam, penyiraman dilakukan sebanyak dua kali sehari, pagi & sore. & minggu-minggu berikutnya penyiraman dapat dikurangi menjadi satu kali sehari. Apabila tanaman rambutan telah tumbuh benar-benar kuat frekuensi penyiraman bisa dikurangi lagi yg dapat dilakukan saat-saat diperlukan saja. & bila turunterlalu lebat diusahakan agar sekeliling tanaman tidak tegenang air dengan cara membuat lubang saluran untuk mengalirkan air.
  5. Waktu Penyemprotan Pestisida : Guna mencegah kemungkinan tumbuhnya penyakit/hama karena kondisi cuaca/hewan-hewan perusak maka perlu dilakukan penyemprotan pestisida umumnyadilakukan antara 15-20 hari sebelum panen & juga apabila kelembaban udara terlalu tinggi akan tumbuh cendawan, apabila musim penghujan mulai tiba perlu disemprot fungisida beberapa kali selama musim hujan pestisida & insektisida
  6. Pemeliharaan Lain : Untuk memacu munculnya bunga rambutan diperlukan larutan KNO.... (Kalsium Nitrat) yg akan mempercepat 10 hari lebih awal dari pada tidak diberi KNO.... & juga mempunyai keunggulan memperbanyak "dompolan" bunga (tandan) rambutan pada setiap stadium (tahap perkembangan) serta mempercepat pertumbuhan buah rambutan.
7. HAMA & PENYAKIT RAMBUTAN
7.1. Hama pada Daun
Hama tanaman rambutan berupa serangga seperti semut, kutu, kepik, kalong & bajing serta hama lainya seperti, keberadaan serangga ini dipengaruhi faktor lingkungan baik lingkungan biotik maupun abiotik. misal: ulat penggerek buah (Dichocricic punetiferalis) warna kecoklat-coklatan dengan ciri-ciri buah menjadi kering & berwarna hitam, Ulat penggerek batang (Indrabela sp) membuat kulit kayu & mampu membuat lobang sepanjang 30 cm, Ulat pemakan daun (Ploneta diducta/ulat keket) memakan daun-daun terutama pada musim kemarau. Ulat Jengkal (Berta chrysolineate) pemakan daun muda sehingga penggiran daun menjadi kering, keriting berwarna cokelat kuning.
7.2. Penyakit
Penyakit tanaman rambutan disebabkan organisme semacam ganggang (Cjhephaleusos sp) yg diserang umumnya daun tua & muncul pada musim hujan dengan ciri-ciri adanya bercak-bercak kecil dibagian atas daun disertai serat-serat halus berwarna jingga yg merupakan kumpulan sporanya. Ganggang Chaphaleuros kesimbiose dengan lumut kerek (lichen) & dapat dijumpai pada daun & batang rambutan, yg nampak seperti panu sehingga ranting yg diserang dapat mati; Penyakit akar putih disebabkan oleh cendawan (jamur) Rigidoporus Lignosus dengan tanda rizom berwarna putih yg menempel pada akar & apabila akar yg kena dikupas akan nampak warna kecoklatan.
7.3. Gulma
Segala macam tumbuhan pengganggu tanaman rambutan yg berbentuk rerumputan yg berada disekitar tanaman rambutan yg akan mengganggu pertumbuhan perkembangan bibit rambutan oleh sebab itu perlu dilakukan penyiangan secara rutin.

8. PANEN RAMBUTAN
8.1. Ciri & Umur Panen
Buah rambutan yg telah matang dengan ciri-ciri melihat warna yg disesuikan dengan jenis rambutan yg ada juga dengan mencium baunya serta yg terakhir dengan merasakan rambutan yg sudah masak dibandingkan dengan rambutan yg belum masak, dapat dipastikan bahwa pemanenan dilakukan sekitar bulan Nopember sampai Februari, juga dapat dipengaruhi musim kemarau atau musim penghujan.
8.2. Cara Panen
Cara pemanenan yg terbaik adalah dipetik beserta tungkalnya yg sudah matang (hanya yg sudah masak) sekaligus melakukan pemangkasan pohon agar tidak menjadi rusak. Pemangkasan dilakukan sekaligus panen agar dapat bertunas kembali cepat berbuah apabila pemetikan tidak terjangkau dapat dilakukan dengan menggunakan galah untuk mengkait tangkai buah rambutan secara benar.
8.3. Periode Panen
Periode pemanenan buah rambutan dilakukan pada sekitar bulan Nopember sampai dengan Februari (masa musim penghujan). Dengan dicari buah yg masak & yg belum masak supaya ditinggal dulu & kemudian dipanen kembali
8.4. Prakiraan Produksi
Apabila penanganan & pemeliharaan semenjak pembibitan hingga panen dilakukan secara baik & benar serta memenuhi aturan yg ada maka dapat diperkirakan mendapatkan hasil yg maksimal. Setiap pohonnya dapat mencapai hasil minimal 0,10 kuintal, & maksimal dapan mencapai 1,75 kuintal setiap pohonnya.

9. PASCAPANEN RAMBUTAN
  1. Pengumpulan : Setelah dilakukan pemanenan yg benar buah rambutan harus diikat secara baik, biasanya dikumpulkan tidak jauh dari lokasi pohon sehingga selesai pemanenan secara keseluruhan.
  2. Penyortiran & Penggolongan : Tujuan penyortiran buah rambutan yg bagus agar harga jualnya tinggi, biasanya dipilih berdasarkan ukuran & mutunya, buah yg kecil tetapi baik mutunya dapat dicampur dengan buah yg besar dengan sama mutunya, yg biasanya dijual dlm bentuk ikatan & perlu diingat bahwa dlm 1 ikatan diusahakan sama besar & sama baik mutunya. & dilakukan sesuai dengan jenis rambutan, jangan dicampur adukkan dengan jenis yg lain.
  3. Penyimpanan : Penyimpanan yg terbaik untuk mengawetkan buah rambutan biasanya dilakukan dengan jalan dibuat asinan/manisan & dimasukkan dlm kaleng/botol atau dapat juga dengan menggunakan kantong plastik. Hal ini dapat menjaga kesterlilan & ketahanan serta lama penyimpanannya.
  4. Pengemasan & Pengangkutan : Hasil jual dapat tinggi tidak tergantung dari rasanya saja,tetapi pada kenampakandan cara pengikatannya,apabilaakan dijual tidak jauh dari lokasi maka cukup diikat & kemudian di angkut dengan kendaraan/dimasukkan dlm karung. Untuk pengiriman dengan jarak yg agak jauh (antar pulau) yg membutuhkan waktu hingga 2-3 hari lamanya perjalanan rambutan. Caranya di pak dengan menggunakan peti sebelum dipilih & di pak sebaiknya dicuci terlebih dahulu dengan air sabun & dibilas kemudian dikeringkan, setelah dipisah dari tangkainya, apabila ada yg terkena jamur sebaiknya direndam dulu dengan larutan soda 1,5% selama 3-5 menit kemudian disikat dengan sikat yg lunak. Setelah itu disusun berderet berbentuk sudut terhadap sisi peti, yg sebelumnya dialasi dengan lumut/ sabut kelapa, setelah itu dilapisi dengan kertas minyak. Setelah penuh lapisan atas dilapisi lagi dengan kertas minyak & dengan sabut kelapa yg terakhir ditutup dengan papan, sebaiknya kedua sisi panjang dibentuk agak gembung, biasanya penempatan peti bagian yg pendek ditempatkan dibawah didalam perjalanan. Artikel lainnya ada di http://budidaya-petani.blogspot.com/

5 Masjid Termegah di Dunia

Masjid Al-Haram merupakan masjid terbesar dan termegah di dunia, dengan Ka'bah sebagai sentral dan kiblat bagi Umat Islam untuk Sembahyang Sholat. Masjid yang dibangun oleh Nabi Adam tersebut, saat ini menampung lebih dari 900.000 jamaah pada hari biasa, namun pada musim haji, dapat menampung tidak kurang dari 4 juta jamaah.
Lima Masjid Termegah di Dunia

Bagi umat Islam, masjid merupakan tempat suci untuk menjalankan ibadah ritualnya, selain kegunaannya secara umum untuk membahas permasalahan umat dan mencari solusi, dari permasalahan tersebut, terutama untuk umat yang ada di sekitar masjid.

Revolusi Ilmiah - Masjid Al-Haram adalah Masjid Termegah di Dunia

Masjid An-Nabawi dibangun oleh Nabi Muhammad SAW, berada tepat di jantung kota Madinah. Masjid ini juga menjadi makam bagi beliau dan para sahabatnya. Masjid tersebut merupakan masjid terbesar kedua setelah Masjid Al-Haram di Mekkah. Pada saat musim haji, masjid ini dapat menampung lebih dari 1 juta jamaah. Masjid An-Nabawi juga memiliki 10 menara yang masing-masing memiliki tinggi 105 meter.
Revolusi Ilmiah - Masjid Al-Aqso di Yerusalem
Masjid Al-Aqsa menurut sejarah merupakan Masjid yang pernah dijadikan kiblat oleh Nabi Muhammad setelah 17 bulan hijrah beliau di Madinah, namun kemudian kiblat dikembalikan ke Mekkah. Masjid Al-Aqsa memiliki 1 kubah besar dan 4 menara, panjang 83 meter dan lebar 56 meter. Di dalam Masjid, dapat menampung kurang lebih 5.000 jamaah, namun di luar masjid, dapat menampung tidak kurang dari 400.000 jamaah.
Revolusi Ilmiah - Keindahan Masjid Sheikh Zayed Bin Sultan Al-Nahyan di Abu Dhabi

Meskipun secara umur masjid ini tergolong muda, namun masjid ini mengundang decak kagum bagi orang yang melihatnya. Diresmikan tahun 2007 dan diberi nama sesuai dengan tokoh pendiri Uni Emirat Arab (UEA), Masjid ini  terletak di ibu kota UEA, Abu Dhabi. Masjid tersebut dapat menampung kurang lebih 41.000 jamaah, namun tunggu dulu, meskipun daya tampungnya relatif sedikit, namun masjid ini memiliki beberapa keunggulan, diantaranya : Pintu utama masjid terbuat dari Kaca tebal dengan bobot 2,2 ton, Mempunyai 82 kubah bergaya Maroko yang semuanya dihias dengan batu pualam putih, Memiliki kolam disekitar masjid dengan luas mencapai 7.874 meter persegi.
Revolusi Ilmiah - Pemandangan laut di Masjid Hassan II
Jika Anda berkunjung ke Masjid ini, maka pemandangan lautan yang luas dan biru akan menjadi daya tarik paling menarik, karena memang hampir seluruh bagian Masjid Hassan II dibangun tetap berada di atas permukaan laut dan menghadap ke Samudera Atlantik. Masjid yang dibangun tahun 1993 tersebut memiliki lahan sekitar 90.000 meter persegi dengan daya tampung sampai dengan 105.000 jamaah. Masjid ini memiliki menara setinggi 210 meter, hal tersebut menjadikan Masjid Hassan II sebagai masjid dengan menara tertinggi di dunia. Arsitek dari Masjid Hassan II adalah Michel Pinseau, seorang arsitek dari Perancis.

Ketahui 7 Keistimewaan Di Bulan Suci Ramadhan


Mengingat tentang keistimewaan bulan Ramadhan yang penuh berkah ini, Sebagai umat muslim yang beriman, Tentunya anda tidak mau melewatkan kesempatan untuk mendapatkan kemuliyaan di bulan yang penuh rahmat ini. Dimana pada bulan tersebut, Semua amal sholih yang anda kerjakan akan diganjar dengan pahala yang lebih oleh Allah SWT. Dengan berbagai cara yang anda amalkan, Mulai beriktikaf di Masjid, berbagi takjil untuk berbuka puasa, sholat tarawih serta tadarus al-quran, Ini menjadikan keindahan suasana bulan ramadhan semakin terasa di hati. Dan dari apa yang anda lakukan selama di bulan suci Ramadhan, Tentu anda memiliki kiat untuk menggapai keistimewaan yang terdapat di dalamnya. Sehingga anda tidak mau melewatkan keistimewaan tersebut dengan begitu saja. Lantas apa saja keistimewaan yang ada di bulan suci Ramadhan..?

Dari keterangan di atas, Bahwa di bulan suci ramadhan terdapat 7 keistimewaan yang perlu anda ketahui, Berikut penjelasannya :

1. Bulan yang mendidik untuk mencapai ketaqwaan
Perlu diketahui bahwa di bulan suci Ramadhan, Bagi umat Muslim diwajibkan untuk berpuasa. Dari puasa tersebut, Anda secara tidak langsung belajar untuk menahan lapar, dahaga, amarah dan semua hal yang bisa membatalkan puasa. Sehingga dari situ anda belajar untuk bersabar yang di dasari dengan ketaqwaan. Dan inilah yang menjadikan alasan mengapa puasa selama satu bulan penuh di bulan ramadhan bisa mendidik anda untuk mencapai ketaqwaan. Dan hal demikian juga di landaskan berdasarkan Q.S Al baqarah : 183.

2. Bulan yang berpeluang penuh menuju pintu syurga
Hal demikian sesuai dengan hadits Nabi Muhammad SAW, yang diriwayatkan oleh Imam Muslim. Di dalam hadits tersebut menjelaskan bahwa ketika telah datang bulan suci Ramadhan, Maka dibukalah pintu - pintu syurga dan ditutup pintu neraka, Kemudian syetan dibelenggu. Hal demikian bisa dijelaskan bahwa peluang atau kesempatan umat islam untuk menuju jalan yang lurus sudah terbuka lebar. Ini artinya di bulan suci Ramadhan, Umat islam memiliki peluang penuh untuk menuju syurganya Allah SWT.

3. Bulan yang terdapat Lailatul Qadar di dalamnya
Lailatul Qadar merupakan malam yang lebih mulia dari pada seribu bulan. Dan bulan suci Ramadhan merupakan bulan yang terdapat waktu-waktu Lailatul Qadar tersebut. Dimana banyak ulama’ yang mengatakan, Bahwa di sepuluh malam yang terakhir memiliki salah satu waktu yang terdapat Lailatul Qadar di dalamnya.  Dan di malam tersebut merupakan waktu yang baik untuk memperbanyak do’a agar bisa menggapai keistimewaan Lailatul Qadar di bulan suci Ramadhan.

4. Bulan Ramadhan penuh dengan pengampunan dosa
Sesuai dengan hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari. Di dalam hadits tersebut menjelaskan bahwa, Barang siapa yang menjalankan ibadah puasa dengan iman dan ihtisab (niat yang baik), Niscaya akan diampuni dosa - dosa yang telah lampau. Ini berarti jika anda sungguh - sungguh melaksanakan ibadah di bulan suci Ramadhan, Maka dosa - dosa yang telah berlalu akan diampuni oleh Allah SWT. 

5. Ramadhan bulan yang penuh dengan keberkahan
Bagi seluruh umat muslim memiliki kesempatan untuk kembali di jalan yang baik, Sehingga mendapatkan keberkahan yang bernilai sama dengan seribu bulan. Hal demikian sesuai dengan hadits nabi yang telah diriwayatkan olehImam Ahmad, An-nasa’i dan Baihaqi.

6. Bulan yang memiliki pahala berlipat ganda
Ibadah yang dikerjakan di bulan suci Ramadhan layaknya amal sholih dan beberapa kewajiban lainnya,  Allah SWT akan melipat gandakan balasan dari apa yang umat muslim kerjakan, Dan balasan yang berlipat ganda tersebut sampai 70 kali lipat. Hal ini sesuai dengan hadits Nabi yang telah diriwayatkan oleh Muttafaqun alaih ( Bukhari, Muslim).

7. Bulan diturunkannya Al-Quran
Dimana pada tanggal 17 Ramadhan merupakan peringatan Nuzulul Qur’an, Yakni telah diturunkannya kitab suci Al-Quran sebagai pedoman dan menjadi petunjuk bagi umat muslim untuk mencapai ridho Allah SWT. Dan hendaknya anda bisa memperbanyak do’a di hari turunnya Al-Quran, Agar bisa mendapat berkah yang lebih di bulan suci Ramadhan.

Terapkan 7 Amalan Yang Dianjurkan di Bulan Suci Ramadhan


Memang sudah selayaknya sebagai umat muslim yang beriman untuk mengetahui beberapa amalan yang dianjurkan di bulan suci ramadhan. Agar nantinya bisa benar-benar memiliki persiapan yang cukup, Sehingga tidak sampai menyiakan kesempatan yang ada, Tentunya di bulan yang penuh berkah ini. Selain berpuasa yang memang sudah menjadi hal yang wajib, Beberapa amalan pun juga perlu diterapkan, Agar nantinya bisa menambah suasana di bulan Ramadhan terasa lebih indah. Sehingga beberapa amalan tersebut bisa menjadi jalan untuk kekhusu’an anda dalam menjalani semua aktifitas selama bulan Ramadhan.

Beberapa amalan tersebut pada dasarnya memang bukan suatu hal yang wajib, Namun anjuran Rasulullah SAW agar seluruh umat islam bisa menjalankan amalan tersebut. Sebab hal demikian menjadi kesempatan bagus untuk menyempurnakan pahala dan keimanan anda. Bahkan hal ini juga bisa menjadi jalan untuk menggapai ridho dari Allah SWT. Dan inilah 7 amalan yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW di bulan suci ramadhan.

1. Memperbanyak sedekah
Memperbanyak sedekah memang salah satu amalan yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW, Dimana menyedekahkan sebagian harta yang anda miliki memang suatu hal yang mulia. Karena dengan demikian, Rizki yang anda sedekahkan di bulan suci ramadhan, Mendapat balasan yang berlipat ganda di sisi Allah SWT. Dengan tanda kutip, Pemberian disertai niat yang tulus dan ikhlas. Dan anjuran Rasulullah SAW agar umat muslim memperbanyak sedekah terutama di bulan suci ramadhan, Berdasarkan sabda beliau yang telah diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Ibnu Abbas RA.

2. Memperbanyak I’tikaf
Dengan cara beri’tikaf atau menurut istilah syar’i adalah berdiam diri di masjid untuk beribadah kepada Allah SWT, Memang amalan yang dianjurkan di bulan suci ramadhan. Tentunya hal demikian bisa menjadikan anda terhindar dari perkara maksiat dan meningkatkan keimanan anda. Sehingga aktifitas yang anda kerjakan di bulan suci ramadhan tidaklah sia-sia. Anjuran tersebut berdasarkan hadits nabi yang telah diriwayatkan oleh Muttafaqun alaih dari Aisyah RA.

3. Mendirikan Shalat tarawih berjamaah
Sholat tarawih memang suatu ibadah sunnah yang kebanyakan orang muslim menjalankannya, Namun mendirikan sholat tarawih dengan berjamaah adalah salah satu anjuran rasulullah SAW kepada seluruh umat muslim. Yang mana anjuran tersebut berdasarkan hadits nabi yang diriwayatkan oleh Muttafaqun alaih dari Aisyah RA.

4. Menghidupkan malam Lailatul Qadar
Malam Lailatul Qadar merupakan malam yang lebih baik dari seribu bulan, Yang mana malam mulia ini berdasarkan pendapat yang paling kuat, Terdapat pada 10 malam yang terakhir di bulan Ramadhan, Tepatnya pada malam ganjil. Dan pada malam-malam tersebut alangkah baiknya jika diisi dengan kegiatan yang bermanfaat seperti I’tikaf, memperbanyak do’a, mengerjakan sholat malam dan amalan lainnya.

5. Membaca Al-Qur’an
Melakukan tadarus Al Qur’an juga merupakan kegiatan yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW, Apalagi amalan tersebut dijalankan saat bulan Ramadhan. Oleh karena itu memperbanyak bacaan Al Quran di bulan ramadhan juga merupakan kegiatan yang sangat mulia, Dan isilah waktu luang anda dengan memperbanyak bacaan Al Quran. Sehingga di bulan yang penuh berkah tersebut, Dapat meningkatkan ketaqwaan dan keimanan anda.

6. Melaksanakan ibadah umroh
Melaksanakan ibadah umroh di bulan suci Ramadhan, Merupakan salah satu anjuran Rasulullah SAW. Yang mana ibadah umroh di bulan Ramadhan, Pahalanya sama dengan melakukan ibadah haji. Sehingga ada baiknya jika anda melakukan ibadah umroh saat bulan suci Ramadhan tiba.

7. Memperbanyak istighfar pada malam akhir Ramadhan
Meminta pengampuanan pada malam akhir Ramadhan juga salah satu amalan yang sangat penting. Karena pada malam tersebut akan memberi banyak pengampunan bagi setiap dosa-dosa hamba Allah SWT yang meminta pengampunanNya. Hal demikian sesuai dengan hadits nabi yang telah diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Baihaqi dan Al-Bazzar.

Inilah 6 Pesan Rasulullah Saat Menjelang Bulan Ramadhan


Dalam rangka menyambut datangnya bulan suci ramadhan, Yakni bulan yang penuh dengan berkah ini dimana sebagai umat muslim anda pastinya menanti datangnya bulan tersebut. Ibadah yang anda jalani di bulan Ramadhan, Akan dipenuhi dengan pahala yang berlipat ganda. Sehingga tidak ada salahnya, jika anda senantiasa memiliki persiapan yang sebaik mungkin, Agar nantinya semua ibadah yang anda lakukan seperti puasa, sholat, dan lainnya baik itu fardhu maupun sunnah, Bisa terjaga dari hal-hal yang tidak diinginkan. Sehingga ketika anda menjalankan semua ibadah tersebut bisa berjalan dengan lancar dan sesuai harapan. 

Oleh karena itu, Perlunya mengingat akan pesan - pesan Rasulullah S.A.W dari apa yang beliau sabdakan itu sangat penting. Karena dengan beberapa pesan beliau tersebut, Anda akan lebih bisa mengena dalam benak pikiran tentang hal - hal apa saja yang dilakukan ketika bulan suci ramadhan telah tiba. Sehingga tujuan untuk mendapat ridho dan berkah di bulan suci ramadhan bisa tercapai.

Dan inilah pesan Rasulullah S.A.W di saat menjelang bulan suci ramadhan, Yang telah dinukil berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimahdari Salman al-Farisi. Di dalam hadits tersebut menjelaskan bahwa Rasulullah S.A.W sedang bekhutbah  pada akhir bulan Sya’ban, Yang berisi beberapa pesan kepada seluruh umat islam. Sehingga dari hadits tersebut bisa diambil 6 pesan yang bisa disimpulkan sebagai berikut :

1. Gunakanlah bulan suci Ramadhan dengan sebaik-baiknya
Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah bagi umat islam. Yang mana pada bulan Ramadhan terdapat satu malam yang lebih baik dari pada seribu bulan. Yang dimaksud dengan satu malam tersebut adalah malam Lailatul Qodar. Dan Allah telah mewajibkan umat islam berpuasa di siang hari dan menjadikan Qiyamu lail (shalat terawih) adalah suatu tathawwu’ (sunnah). Dengan demikian, Bahwa di bulan Ramadhan menandakan suatu bulan yang penuh dengan pahala. Oleh karena itu, Hendaknya anda bisa memanfaatkan bulan yang penuh berkah ini dengan sebaik mungkin.

2. Ingat bahwa Pahala di bulan Ramadhan berlipat ganda
Bila anda mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu kebajikan di bulan ramadhan, Niscaya akan mendapatkan pahala seperti menunaikan ibadah fardhu di bulan yang lain. Dan barang siapa yang menunaikan ibadah fardhu di bulan Ramadhan, Niscaya akan mendapatkan pahala layaknya menunaikan 70 ibadah fardhu di bulan yang lain. Oleh karena itu, Dapat disimpulkan bahwa pahala di bulan ramadhan sangatlah berlipat ganda.

3. Ingat bahwa bulan Ramadhan bisa melatih kesabaran anda
Bulan ramadhan adalah bulan yang penuh dengan kesabaran. Dan barang siapa yang sabar pahalanya adalah syurga. Tahukah anda, Bahwa ketika berpuasa di bulan suci Ramadhan, Anda dilatih untuk menghindari makan, minum dan semua yang bisa membatalkan puasa tersebut berdasarkan kurun waktu yang telah ditentukan. Secara tidak langsung anda telah melatih kesabaran dengan mengikuti semua aturan dalam berpuasa. Dan inilah yang menjadikan bulan ramadhan bisa melatih kesabaran dalam diri anda.

4. Belajarlah bersimpati kepada orang lain
Saling bersimpati kepada orang lain, Itulah salah satu pesan rasulullah kepada umat islam. Yang mana seperti anjuran Rasulullah S.A.W untuk memberi makan ketika berbuka puasa meskipun hanya sebiji kurma, dan seisap air susu. Dan barang siapa yang memberi makan untuk berbuka kepada orang lain, Maka pahalanya seperti puasanya orang tersebut. Dengan demikian rasa bersimpati antar sesama akan tumbuh dan menjadikan seseorang akan memiliki rasa peduli yang tinggi.

5. Meningkatkan amal sholih
Bulan suci Ramadhan adalah bulan rahmat, Yang mana pada sepuluh hari pertama di bulan tersebut adalah bulan yang penuh rahmat. Dengan adanya hal demikian, Maka hendaknya perbanyaklah amal sholih layaknya berbakti kepada orang tua, saling menolong antar sesama, bertutur santun dan lainnya, Agar anda selalu mendapatkan rahmat dari Allah SWT.

6. Memperbanyak berdoa dan meminta ampunan 
Di sepuluh Pertengahan bulan suci Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan ampunan, Dan di sepuluh terakhirnya adalah terbebas dari api neraka. Maka dari situ anda bisa memperbanyak do’a dan ampunan kepada Allah SWT.  Di dalam bulan suci Ramadhan, Hendaknya memperbanyak kalimat thoyyibah, istighfar dan berdoa kepada Allah agar dimasukkan surgaNya, Serta memohon perlindungan dari api neraka.

Catatan Penting : Untuk mencari teks asli hadits rujukan pada artikel di atas, Anda bisa membuka di kitab Shahîh Ibn Khuzaimah. 

Minggu, 05 Juli 2015

Inilah Lima Hal Yang Dapat Merusak Hubungan Persahabatan

Hasil gambar untuk adab membaca al quran


Menjaga hubungan yang baik dalam bersahabat memang dibutuhkan oleh setiap manusia sebagai makhluk sosial. Dimana seseorang akan selalu membutuhkan teman atau sahabat untuk berinteraksi sosial dalam kehidupannya. Dan sebuah keakraban adalah tujuan yang diharapkan oleh seseorang yang memiliki hubungan sosial khususnya dalam bersahabat agar selalu dapat melakukan interaksi sosial yang positif. Sehingga dapat menjadi sosok sahabat sejati dan selalu bisa hidup berbaur antara satu sama lain.

Akan tetapi setiap hubungan sosial seseorang dalam bersahabat sangat mungkin diwarnai oleh friksi atau perbedaan pendapat antara satu sama lain yang menyebabkan hubungan keakraban mereka menjadi berkurang. Sebagai makhluk sosial hendaklah seseorang mengerti akan pentingnya untuk menjaga sebuah hubungan persahabatan yang baik. Ada lima hal yang harus dihindari agar hubungan persahabatan dapat terjaga dengan baik. Berikut keterangannya :

1. Berprasangka buruk
Selalu berprasangka buruk terhadap teman atau sahabat akan membuat hati seorang teman tidak nyaman dalam menjalin hubungan persahabatan. Secara tidak langsung, hal itu akan menimbulkan hubungan semakin tidak rukun. Begitu juga sebaliknya bahwa mempunyai rasa kepercayaan dengan sesama sahabat akan memiliki dampak yang positif dalam sebuah hubungan persahabatan yaitu dengan selalu berprasangka baik terhadap teman dalam kehidupan sehari-hari alias positif thinking.

2. Saling menjatuhkan
Dengan adanya sifat saling menjatuhkan dalam sebuah hubungan persahabatan , maka sifat saling tolong menolong pun akan sirna. Hal tersebut terjadi karena sudah tidak adanya kekompakan antara sahabat dalam menjalin sebuah hubungan. Sehingga hal itu dapat memutuskan tali persahabatan yang sudah terjalin dan keakraban pun juga akan segara hilang. Oleh sebab itu, rasa saling menghargai dan menjaga nama baik sesama teman harus dilestarikan agar keakraban dalam bersahabat dapat terjaga dengan baik.

3. Mencampuri urusan pribadi
Ikut campur urusan pribadi teman… ? wah, itu tabu ! tetapi ikut campur dalam membantu sahabat atau teman yang lagi punya masalah atau musibah kenapa tidak..?, yang terpenting kita harus tahu tentang batasan-batasan menjadi seorang sabahat, agar tidak sampai mencampuri urusan pribadinya. Sehingga teman akan merasa nyaman ketika berinteraksi sosial untuk menjalin hubungan persahabatan yang baik.

4. Cari muka dengan merendahkan yang lain 
Ingat, setiap orang pasti tidak luput dari kekurangan dan kelemahan. Semisal ketika dalam sebuah pertemuan dengan beberapa teman atau sahabat, ada seseorang yang selalu mencari kesalahan teman untuk dijadikan bahan obrolan sehingga membuat teman tersebut merasa malu dan merasa dilecehkan. Oleh sebab itu pupuklah tali persahabatan dengan cara menjaga aib seorang teman.

5. Bersikap tidak santun
''Luka dapat disembuhkan, akan tetapi sakit hati yang mendalam akan terbawa sampai mati'' demikian kata orang bijak. Untuk menjalin sebuah keakraban dalam bersahabat, maka hendaknya kita harus bersikap sopan dan punya aturan, baik dari segi prilaku maupun ucapan agar hubungan persahabatan terus berjalan dan dapat terhindar dari hal-hal yang dapat merugikan hubungan persahabatan.

8 Adab Membaca Al-Qur’an

Hasil gambar untuk adab membaca al quran



Membaca Al-Qur’an tentu memiliki adab. Karena yang dibaca adalah kalamullah(firman Allah), bukan koran, bukan perkataan makhluk. Di bulan Ramadhan apalagi, adab ini mesti diperhatikan. Karena intensitas berinteraksi dengan Al-Qur’an sangat tinggi di bulan Ramadhan. Dikarenakan para ulama biasa menyembut Ramadhan dengan bulan Al-Qur’an.

Beberapa adab penting yang perlu diperhatikan dalam membaca Al-Qur’an:

1- Hendaklah yang membaca Al-Qur’an berniat ikhlas, mengharapkan ridha Allah, bukan berniat ingin cari dunia atau cari pujian.
2- Disunnahkan membaca Al-Qur’an dalam keadaan mulut yang bersih. Bau mulut tersebut bisa dibersihkan dengan siwak atau bahan semisalnya.
3- Disunnahkan membaca Al-Qur’an dalam keadaan suci. Namun jika membacanya dalam keadaan berhadats dibolehkan berdasarkan kesepatakan para ulama.
Catatan: Ini berkaitan dengan masalah membaca, namun untuk menyentuh Al-Qur’an dipersyaratkan harus suci. Dalil yang mendukung hal ini adalah:
عَنْ أَبِى بَكْرِ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرِو بْنِ حَزْمٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَتَبَ إِلَى أَهْلِ الْيَمَنِ كِتَابًا فَكَانَ فِيهِ لاَ يَمَسُّ الْقُرْآنَ إِلاَّ طَاهِرٌ
Dari Abu Bakr bin Muhammad bin ‘Amr bin Hazm dari ayahnya dari kakeknya, sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menulis surat untuk penduduk Yaman yang isinya, “Tidak boleh menyentuh Al-Qur’an melainkan orang yang suci”. (HR. Daruquthni no. 449. Hadits ini dinilai shahih oleh Syaikh Al-Albani dalam Al-Irwa’ no. 122).
4- Mengambil tempat yang bersih untuk membaca Al-Qur’an. Oleh karena itu, para ulama sangat anjurkan membaca Al-Qur’an di masjid. Di samping masjid adalah tempat yang bersih dan dimuliakan, juga ketika itu dapat meraih fadhilah i’tikaf.
Imam Nawawi rahimahullah menyatakan, “Hendaklah setiap orang yang duduk di masjid berniat i’tikaf baik untuk waktu yang lama atau hanya sesaat. Bahkan sudah sepatutnya sejak masuk masjid tersebut sudah berniat untuk i’tikaf. Adab seperti ini sudah sepatutnya diperhatikan dan disebarkan, apalagi pada anak-anak dan orang awam (yang belum paham). Karena mengamalkan seperti itu sudah semakin langka.” (At-Tibyan, hlm. 83).
5- Menghadap kiblat ketika membaca Al-Qur’an. Duduk ketika itu dalam keadaan sakinah dan penuh ketenangan.
6- Memulai membaca Al-Qur’an dengan membaca ta’awudz. Bacaan ta’awudz menurut jumhur (mayoritas ulama) adalah “a’udzu billahi minasy syaithonir rajiim”. Membaca ta’awudz ini dihukumi sunnah, bukan wajib.
Perintah untuk membaca ta’awudz di sini disebutkan dalam ayat,
فَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْآَنَ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
Apabila kamu membaca Al Quran hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk.” (QS. An-Nahl: 98)
7- Membaca “bismillahir rahmanir rahim” di setiap awal surat selain surat Bara’ah (surat At-Taubah).
Catatan: Memulai pertengahan surat cukup dengan ta’awudz tanpa bismillahir rahmanir rahim.
8- Hendaknya ketika membaca Al-Qur’an dalam keadaan khusyu’ dan berusaha untuk mentadabbur (merenungkan) setiap ayat yang dibaca.
Perintah untuk mentadabburi Al-Qur’an disebutkan dalam ayat,
أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآَنَ أَمْ عَلَى قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا
Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran ataukah hati mereka terkunci?” (QS. Muhammad: 24)
كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آَيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ
Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran.” (QS. Shaad: 29)
Imam Nawawi rahimahullah menyatakan, “Hadits yang membicarakan tentang perintah untuk tadabbur banyak sekali. Perkataan ulama salaf pun amat banyak tentang anjuran tersebut. Ada cerita bahwa sekelompok ulama teladan (ulama salaf) yang hanya membaca satu ayat yang terus diulang-ulang dan direnungkan di waktu malam hingga datang Shubuh. Bahkan ada yang membaca Al-Qur’an karena saking mentadabburinya hingga pingsan. Lebih dari itu, ada di antara ulama yang sampai meninggal dunia ketika mentadabburi Al-Qur’an.” (At-Tibyan, hlm. 86)
Diceritakan oleh Imam Nawawi, dari Bahz bin Hakim, bahwasanya Zararah bin Aufa, seorang ulama terkemuka di kalangan tabi’in, ia pernah menjadi imam untuk mereka ketika shalat Shubuh. Zararah membaca surat hingga sampai pada ayat,
فَإِذَا نُقِرَ فِي النَّاقُورِ (8) فَذَلِكَ يَوْمَئِذٍ يَوْمٌ عَسِيرٌ (9)
Apabila ditiup sangkakala, maka waktu itu adalah waktu (datangnya) hari yang sulit.” (QS. Al-Mudattsir: 8-9). Ketika itu Zararah tersungkur lantas meninggal dunia. Bahz menyatakan bahwa ia menjadi di antara orang yang memikul jenazahnya. (At-Tibyan, hlm. 87)
Ingat nasihat Ibrahim Al-Khawwash bahwa tombo ati (obat hati) ada lima:
  • Membaca Al-Qur’an disertai tadabbur (perenungan)
  • Perut kosong (rajin puasa)
  • Rajin qiyamul lail (shalat malam)
  • Merendahkan diri di waktu sahur
  • Duduk dengan orang-orang shalih.
Adab membaca Al-Qur’an diringkas dari penjelasan Imam Nawawi dalam At-Tibyan, hlm. 80-87. Semoga manfaat. Wallahu waliyyut taufiq.

Nuzul Qur'an

Hasil gambar untuk nuzulul qur'an adalah 

 Hasil gambar untuk nuzulul qur'an adalah
Pengertian dan Hikmah Nuzulul Qur’an
Pengertian dan Hikmah Nuzulul Qur’an – Nuzulul Qur’an merupakan sebuah mukjizat Allah SWT karena peristiwa ini merupakan proses turunnya Al-Qur’an kepada Rasul Muhammad SAW untuk memberi petujuk kepada manusia. Turunya al-Qur’an merupakan peristiwa besar yang sekaligus menyatakan kedudukannya bagi penghuni langit dan penghuni bumi. Karenanya kita harus mengetahui Pengertian dan Hikmah Nuzulul Qur’an secara menyeluruh. Artinya di sini Pengertian dan Hikmah Nuzulul Qur’an kita kita harus mampu mengimplementasikan Al-Qur’an dalam diri kita masing-masing. hikmah nuzulul quran
Tujuan Khusus Dari Nuzulul Qur’an dan pengertian nuzulul Qur’an
Memberikan Petunjuk kepada semua makhluk ke jalan yang lurus, sebagai adanya targhib dan tarhib, untuk dapat melaksanakan syari’at Allah SWT. Sebagai Jawaban terhadap pertanyaan dan juga penjelasan bagi mereka, seperti turunya Al-Anfal 1, dan an-Nisa’ : 127
A. Proses Turunnya Al-Qur’an
Allah SWT menurunkan Al-Qur’an kepada Rasul Muhammad SAW untuk memberi petujuk kepada manusia. Turunya al-Qur’an merupakan peristiwa besar yang sekaligus menyatakan kedudukannya bagi penghuni langit dan penghuni bumi. Maka turunya Al-Qur’an dengan dua tahapan, yaitu :
Pertama : Al-Qur’an turun pada malam lailatul qadar pada malam kemulyaan, merupakan pemberitahuan Allah SWT kepada alam tingkat tinggi yang terdiri dari malaikat-malakat akan kemulyaan umat Nabi Muhamad SAW.
Kedua : Turunya Al-Qur’an secara bertahap ( munajaman ), dengan tujuan menguatkan hati Rasul SAW dan menghibur serta mengikuti peristiwa dan kejadian-kejadian sampai Allah SWT menyempurnakan agama ini dan mencukupi nikmat-nikmat-Nya.
Perbedaan turunnya Al-Qur’an secara sekaligus dan berangsur-angsur disebabkan karena merujuk kepada dua kata anzala dan nazala dalam ayat surat al-Isra’ : 105.
وَبِالْحَقِّ أَنزَلْنَاهُ وَبِالْحَقِّ نَزَلَ وَمَآأَرْسَلْنَاكَ إِلاَّ مُبَشِّرًا وَنَذِيرًا * - الإسراء : 105 -
Dan Raghib al-Asfahani mengatakan : perbedaan dua kata tersebut, kata inzal dan tanzil, Yaitubahwa kata tanzil ( التنزيل ) dimaksudkan berkenaan turunya Al-Qur’an secara berangsur-angsur ( مفرّقا ),atau ( منجما )Sedangkan kata inzal ditujukan berkenaan turunya al-qur’an secara sekaligus ( جملة ).
Dasar turunnya Al-Qur’an sekaligus
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ * - الدخان : 3 –
“Sesumgguhmya Kami menurunkan ( Al-Qur’an ) pada malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kamilah yang memberi peringatan “.( QS. Al-Dhukhan : 3 )
Firman Allah SWTSurat Al-Baqarah : 185
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْءَانُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ * - البقرة : 185 -
“ Bulan Ramadhan bulan yang didalmnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda antara yang hak dan yang bathil “ ( QS. Al-Basqarah : 185 ).
Firman Allah SWT surat Al-Qadr : 1
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ * – القدر : 1 -
“ Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Qur’an pada malam kemulyaan “ ( QS. Al-Qadr : 1 )
Hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas ra, bahwa ia berkata :
أنزل القرأنُ جملةً واحدة ً إلى السمَاءِ الدنيا وكانَ بمواقعِ النجومِ وكان اللهُ يُنزله ُ على رسوله صلى الله عليه وسلمّ بعضه فى إثر بعضٍ .
“Allah menurunkan Al-Qur’an sekaligus ke langit dunia, tempat turunnya secara berangsur-angsur.Lalu Dia menurunkannya kepada Rasul-Nya SAW bagian demi bagian . “ ( HR. Al Hakim dan al-Baihaqi )
Dalam riwayat Ibnu Abbas ra yang lain, beliau berkata :
أنزلَ القرأنُ فى ليلةِ القدرِ فى شَهرى رمضان إلى السماء الدنيا جملةً واحدةً ثم أنزل نجوماً .
“Al-qur’an diturunkan pada malam lailatul Qadar pada bulan Ramadhan ke langit dunia sekaligus, lalu ia menurunkan secara berangsur-angsur “. ( HR. Al-Tabrani ).
Dasar Turun nya Al-Qur’an berangsur-angsur
Firman Allah SWT surat al-Isra’ : 106
وَقُرْءَانًا فَرَقْنَاهُ لِتَقْرَأَهُ عَلَى النَّاسِ عَلَى مُكْثٍ وَنَزَّلْنَاهُ تَنْزِيلًا * – الإسراء : 106_
“Dan Al-Qur’an telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur, agar kamu membacanya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian-demi bagian . “ ( QS. Al-Isra’ : 106 ).
Dan Firman Allah SWT surat Al-Furqan : 32
وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْلَا نُزِّلَ عَلَيْهِ الْقُرْءَانُ جُمْلَةً وَاحِدَةً كَذَلِكَ لِنُثَبِّتَ بِهِ فُؤَادَكَ وَرَتَّلْنَاهُ تَرْتِيلًا * – الفرقان : 32 –
“Berkatalah orang-orang kafir : “ mengapa Al-Qur’an tidak dirunkan kepadanya sekali turun saja ? Demikian supaya Kami perkuat hatimu dengannya, dan Kami membacakannya kelompk demi kelompok “. ( QS. Al-Furqon : 32 ).
Hikmah Turunnya Al-Qur’an dengan berangsur-angsur
Hikmah Turunnya Al-Qur’an dengan beransur-angsur.
Pertama : Menguatkan dan meneguhkan hati Raulullah SAW, dalam rangka menyampaikan dakwahnya dalam menghadapi celaan orang-orang musyrik. Sebagaimana Al-Qur’an Surat : Al-Furqan : 32
وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْلاَ نُزِّلَ عَلَيْهِ الْقُرْءَانُ جُمْلَةً وَاحِدَةً كَذَلِكَ لِنُثَبِّتَ بِهِ فُؤَادَكَ وَرَتَّلْنَاهُ تَرْتِيلاً * – الفرقان : 32 -
Artinya : “Berkatalah orang-orang kafir:”Mengapa al-Qur’an itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?”; demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacakannya secara tartil (teratur dan benar). (QS.Al-Furqan / 25:32)
Kedua : Mempermudah hafalan dan pemahaman, karena Al-Qur’an diturunkan ditengah-tengah umat yang ummi dan yang tidak pandai membaca dan menulis. Sebagaiman Allah SWT menegaskan dalam Al-Qur’an suratAl-Qamar : 17.
وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْءَانَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِن مُّدَّكِرٍ * - القمر : 22 -
Ketiga : Sebagai pendidikan terhadap umat islam, dengan turunnya Al-Qur’an dengan cara bertahap, pelajaran dengan sabar dan hati-hati dalam menghadapi segala cobaan, dan bertahap dalam memahami hukum islam.
Keempat : Denga cara ini, turunya ayat sesuai dengan peristiwa yang terjadi akan lebih berkesan dihati, karena segala persoalan dapat ditanyakan langsung kepada Nabi SAW, seperti yang terjadi, dan Al-Qur’an langsung menjawabnya, dalam persoalan istri su’ad bin Rabi’ yang datang kepada Rasulullah.
Diriwayatkan oleh Jabir bin Abdullah, berkata : “ telah datang seorang istri dari Su’ad bin Rabi’ kepada Rasul SAW dan bersamanya dua orang anak perempuan, dan berkata : “ Ya Rasul ! kedua anak perempuan ini adalah putri dari Su’ad yang terbunuh dalam perang Uhud, dan pamannya tidak memberikan hak keduanya. Maka bersabda Rasulullah SAW dalam persoalan tersebut dengan turunnya ayat, QS. Al-Nisa’ : 11.
يوصِيكُمُ اللهُ فِي أَوْلاَدِكُمْ لِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ اْلأُنثَيَيْنِ فَإِن كُنَّ نِسَآءً فَوْقَ اثْنَتَيْنِ فَلَهُنَّ ثُلُثَا مَاتَرَكَ وَإِن كَانَتْ وَاحِدَةً فَلَهَا النِّصْفُ وَلأَبَوَيْهِ لِكُلِّ وَاحِدٍ مِّنْهُمَا السُّدُسُ مِمَّا تَرَكَ إِن كَانَ لَهُ وَلَدُُ فَإِن لَّمْ يَكُن لَّهُ وَلَدُُ وَوَرِثَهُ أَبَوَاهُ فَلأُمِّهِ الثُّلُثُ فَإِنْ كَانَ لَهُ إِخْوَةٌ فَلأُمَّهِ السُّدُسُ مِن بَعْدِ وَصِيَّةٍ يُوصِى بِهَآأَوْدَيْنٍ ءَابَآؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ لاَتَدْرُونَ أَيُّهُمْ أَقْرَبُ لَكُمْ نَفْعًا فَرِيضَةً مِّنَ اللهِ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلِيمًا حَكِيمًا * - النساء : 11 -
Kelima : Bukti yang pasti ( mu’jizat ) bahwa Al-Qur’an adalah dari sisi Allah SWT Yang Maha bijaksana dan Maha Terpuji. Ketika terjadi pengingkaran terhadap Al-Qur’an itu, maka Allah untuk mendatangkan yang serupa dengannya, maka sekali lagi Allah menegasakan tidak akan bisa sebagaimana Allah SWT berfirman : QS. Al-Isra’ : 88, QS. Hud : 13, QS. Al-Baqarah : 23.
Bukti Kemukjizatan
قُل لَّئِنِ اجْتَمَعَتِ اْلإِنسُ وَالْجِنُّ عَلَى أَن يَأْتُوا بِمِثْلِ هَذَا الْقُرْءَانِ لاَيَأْتُونَ بِمِثْلِهِ وَلَوْكَانَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ ظَهِيرًا ) الإسراء : 88 )
أَمْ يَقُوْلُوْنَ اْفتَرَاهُ قُلْ فَأْتُوْا بِعَشْرِ سُوَرٍ مِثْلِهِ مُفْتَرَيَاتٍ وَادْعُوْا مَنِ اسْتَطَعْتُمْ مِنْ دُوْنِ اللهِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِيْنَ ) هود : 13 )
وَإِن كُنتُمْ فِي رَيْبٍ مِمَّا نَزَّلْنَا عَلَى عَبْدِنَا فَأْتُوا بِسُورَةٍ مِن مِّثْلِهِ وَادْعُوا شُهَدَآءَكُم مِّن دُونِ اللَّهِ إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ ( البقرة : 23 )
Ayat yang pertama dan terakhir diturunkan.
Pertama : Berkata As-Suyutti, tentang yang pertama turunnya Al-Qur’an sesuai dengan pendapat yang shahih, yaitu firman Allah SWT surat al-Alaq: 1-5.
Kedua : Yang Terakhir Kali Ayat turun dari Al-Qur’an.
Perselisihan yang terjadi dikalangan para ulama tentang ayat yang terakhir turun adalah berdasarkan dalil yangmarfu’, sehingga menyebabkan terjadinya banyak perselisihan pendapat. Dan pendapat yang rajih ( kuat ) tentang yang terakhir turun dalam Al-Qur’an adalahsurat Al-Baqarah : 281.[i]
وَاتَّقُوا يَوْمًا تُرْجَعُونَ فِيهِ إِلَى اللَّهِ ثُمَّ تُوَفَّى كُلُّ نَفْسٍ مَا كَسَبَتْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ * - البقرة : 281 -
Cara turunnya wahyu ( al-Qur’an )
Pertama : Datang kepada Rasul SAW Malaikat seperti dencingan suara lonceng yang amat kuat, dari musnad imam Ahmad, dari Abdullah bin Umar, aku bertanya kepada Rasul, Apakah anda ya Rasul menyadari tetang turunnya wahyu ?, Rasul Menjawab : aku mendengar suara dencingan lonceng, kemudian aku diam, tiba-tiba aku tidak sadarkan diri, ternyata turunnya wahyu. Dan cara ini adalah cara yang terberat, dan dikatakan demikian diantara turunnya ayat berkenaan tetang janji dan ancaman.
Kedua : Malaikat datang kepada Rasul bagaikan seorang laki-laki, dan menyampaikan wahyu, demikian sebagaimana hadits shahih. Dan cara yang demikian adalah cara yang lebih ringan dari cara yang pertama. Karena cara ini, Malaikat sebagaimana layaknya saudara saudara yang lain, dan berbicara baik secara sadar seperti pada saat isra dan mi’raj, dan dalam keadaan tidur seperti hadits Muaz bin Jabal.
Salakan 18 Ramadhan 1436 H. 

Jumat, 03 Juli 2015

Menjadikan Al-Quran Petunjuk Hidup


Ramadhan sering disebut dengan syahrul-Qur’ân karena pada bulan inilah al-Quran diturunkan. Karena itu setiap tahun, pada bulan Ramadhan, umat Islam mengadakan Peringatan Nuzul al-Quran. Dalam momentum Peringatan Nuzulul Quran pula, tampaknya tetap penting dan relevan untuk melakukan perenungan di seputar al-Quran. Apalagi saat ini, saat kondisi kehidupan umat ini sedang didera oleh aneka problem di berbagai sendi kehidupan mereka, dan mereka tengah mencari jalan keluar dari aneka problem itu; tentu perenungan itu makin tampak mendesak dan penting.
Al-Quran Sebagai Petunjuk
Allah SWT telah menjelaskan untuk apa al-Quran diturunkan:
﴿شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ﴾
Bulan Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia serta sebagai penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (TQS al-Baqarah [2]: 185).
Imam ath-Thabari di dalam Jâmi’ al-Bayân fi Ta’wîl al-Qur’ân menjelaskan: “Hudâ li an-nâs” bermakna: sebagai petunjuk untuk manusia ke jalan yang benar dan manhaj yang lurus. “Wa bayyinâti” bermakna: yang menjelaskan “petunjuk”, yakni berupa penjelasan yang menunjukkan hudud Allah SWT, kefardhuan-kefardhuan-Nya serta halal dan haram-Nya. Adapun firman Allah “wa al-furqân” bermakna: pemisah antara kebenaran dan kebatilan.
Syaikh Atha’ bin Khalil Abu ar-Rasytah di dalam Taysîr fî Ushûl at-Tafsîr juga menjelaskan: “Hudâ li an-nâs” bermakna: menunjuki mereka pada kebenaran dan jalan yang lurus. “Wa bayyinâti min al-hudâ” bermakna: sebagai bukti-bukti yang qath’i dan mukjizat bahwa al-Quran merupakan petunjuk yang telah diturunkan oleh Allah SWT. Adapun “wa al-furqân” bermakna: yang membedakan antara kebenaran dan kebatilan, antara yang baik dan yang buruk dan antara amal-amal salih dan amal amal buruk.
Sebagai petunjuk bagi manusia untuk menjalani kehidupan, al-Quran memberikan penjelasan atas segala sesuatu. Allah SWT menegaskan:
﴿ وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ تِبْيَانًا لِّكُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً وَبُشْرَىٰ لِلْمُسْلِمِينَ ﴾
Kami telah menurunkan kepada kamu al-Kitab (al-Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu, juga sebagai petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi kaum Muslim (TQS an-Nahl [16]: 89).
Imam al-Baghawi di dalam tafsir Ma’âlim at-Tanzîl menjelaskan, “Al-Quran merupakan penjelasan atas segala sesuatu yang diperlukan berupa perintah dan larangan, halal dan haram serta hudud dan hukum-hukum.”
Dengan mengutip Ibn Mas’ud ra., Imam Ibnu Katsir di dalam Tafsîr al-Qur’ân al-‘Azhim juga menjelaskan, “Sesungguhnya al-Quran meliputi segala pengetahuan yang bermanfaat berupa berita tentang apa saja yang telah lalu: pengetahuan tentang apa saja yang akan datang: juga hukum tentang semua yang halal dan yang haram serta apa yang diperlukan oleh manusia dalam perkara dunia, agama, kehiduan dan akhirat mereka.”
Al-Quran secara hakiki merupakan petunjuk bagi manusia. Namun, al-Quran tidak serta-merta secara riil berperan menjadi petunjuk kecuali jika memang diperhatikan dan dijadikan sebagai panduan, pedoman dan petunjuk. Itulah saat peringatan-peringatannya diindahkan, pelajaran-pelajarannya diperhatikan, perintah-perintahnya dijalankan, larangan-larangannya dijauhi dan ditinggalkan, ketentuan-ketentuannya diikuti, hukum-hukumnya serta halal dan haramnya diterapkan dan dijadikan hukum untuk mengatur kehidupan. Al-Quran yang secara hakiki menjadi penjelasan atas segala sesuatu sekaligus menjadi solusi problem kehidupan akan secara riil menjadi penjelasan dan solusi jika penjelasanya diambil dan solusi-solusinya dijalankan. Dengan kata lain, al-Quran akan benar-benar menjadi petunjuk, penjelasan dan solusi jika kita menjalani hidup dengan al-Quran dan mengelola kehidupan sesuai dengan al-Quran.
Merealisasikan al-Quran Sebagai Petunjuk
Saat Allah SWT menjelaskan al-Quran sebagai petunjuk bagi kaum bertakwa dan bagi umat manusia, di situ terkandung perintah agar kita menjadikan al-Quran secara riil sebagai petunjuk. Allah SWT pun sudah mengutus Rasulullah Muhammad saw. untuk menyampaikan al-Quran kepada kita, menjelaskannya segamblang-gamblangnya serta memaparkan bagaimana menjalankan al-Quran itu di tengah kehidupan dan bahkan memberikan contoh praktis pelaksanaannya.
Dengan itu semua, kita yang mengimani Allah SWT yang menurunkan al-Quran, mengimani Rasulullah Muhammad saw. yang membawa dan menjelaskan al-Quran serta mengimani al-Quran itu sendiri, tidak selayaknya enggan menjadikan al-Quran sebagai petunjuk di dalam kehidupan kita. Jangan sampai kita termasuk orang-orang yang terancam dengan pengaduan Rasul saw. kepada Allah SWT, sebagaimana dinyatakan di dalam al-Quran:
﴿ وَقَالَ الرَّسُوْلُ يَا رَبِّ إِنَّ قَوْمِي اتَّخَذُوْا هَذَا الْقُرْآنَ مَهْجُوْرًا ﴾
Berkatalah Rasul, “Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan al-Quran itu sebagai sesuatu yang diabaikan.” (TQS al-Furqan [25]: 30).

Syaikh Abdurrahman as-Sa’di di dalam tafsir Taysîr ar-Rahmân fî Tafsîr Kalâm al-Mannân menjelaskan: “Tuhanku, sesungguhnya kaumku”, yakni yang kepada merekalah Engkau utus aku untuk menunjuki mereka dan menyampaikan al-Quran kepada mereka, “telah menjadikan al-Quran itu sebagai sesuatu yang diabaikan”, yakni: mereka berpaling, abai dan meninggalkan al-Quran. Padahal wajib bagi mereka terikat dengan hukum-hukumnya, patuh pada hukum-hukumnya dan berjalan di belakangnya.
Imam Ibnu Katsir menjelaskan berbagai bentuk tindakan dan sikap hajr al-Qur’ân (mengaiabikan al-Quran). Di antaranya adalah meninggalkan ilmunya dan tidak menghapalnya; menolak untuk mengimani dan membenarkan al-Quran; enggan menyimak dan mendengarkannya, bahkan membuat kegaduhan dan pembicaraan lain sehingga tidak mendengar al-Quran saat dibacakan; tidak men-tadabburi dan tidak memahami al-Quran; enggan mengamalkan dan mematuhi perintah dan larangannya; serta berpaling dari al-Quran lalu berpaling pada selainnya baik berupa syair, ucapan, nyanyian, permainan, ucapan, atau thariqah yang diambil dari selain al-Quran
Dalam upaya menjadikan al-Quran sebagai petunjuk, kita dilarang keras membeda-bedakan isi al-Quran. Kita dilarang keras mengimani sebagian dan menolak sebagian ayat-ayatnya. Kita dilarang keras memilih-milih dan memilah-milah kandungan al-Quran sehingga sebagian diambil, dipedomani dan diterapkan; sementara sebagian lainnya diabaikan dan tidak diterapkan dengan berbagai dalih dan alasan.
Kandungan dan hukum-hukum di dalam al-Quran itu ada yang ditujukan untuk individu dan bisa dijalankan secara individual, ada yang ditujukan untuk kelompok atau jamaah dan harus dilakukan secara kelompok atau jamaah, juga ada yang hanya bisa dilaksanakan oleh pemimpin yang memegang kekuasaan negara.
Firman Allah SWT “Kutiba ‘alaykum ash-shiyâm (Telah diwajibkan atas kalian berpuasa)” jelas bisa dilaksanakan secara individual meski pelaksanaan syiar puasa secara sempurna tidak bisa hanya individual melainkan harus melalui negara, seperti penentuan awal dan akhir Ramadhan.
Firman Allah SWT “Kutiba ‘alaykum al-qitâl (Telah diwajibkan atas kalian berperang)” bisa dijalankan oleh individu maupun kelompok. Namun, pelaksanaan perang itu pun hanya sempurna jika dilakukan melalui kekuasaan negara seperti pembentukan angkatan perang, pembangunan persenjataan, pendirian akademi militer, dsb.
Adapun firman Allah SWT “Kutiba ‘alaykum al-qishâsh fî al-qatla (Telah diwajibkan atas kalian hukumqishah dalam kasus pembunuhan)” tidak boleh diterapkan oleh individu ataupun kelompok, tetapi harus dijalankan melalui pemimpin (khalifah) yang memegang kekuasaan negara.
Ketiga contoh hukum al-Quran tersebut adalah sama, tidak ada perbedaan di antaranya, bahkan diungkapkan dengan redaksi yang mirip. Begitulah semua hukum al-Quran. Semuanya punya posisi yang sama. Dengan kata lain, semua hukum Islam berkedudukan sama. Sama-sama wajib dilaksanakan.
Wahai Kaum Muslim:
Dengan demikian tampak jelas dan gamblang bahwa upaya menjadikan al-Quran sebagai petunjuk tidak akan sempurna hanya oleh individu dan kelompok atau jamaah saja, tetapi harus melibatkan peran negara. Caranya adalah dengan menerapkan hukum-hukum al-Quran atau syariah Islam secara formal melalui kekuasaan negara. Untuk itu negara dan sistem kenegaraannya haruslah berlandaskan pada akidah Islam. Negara itu haruslah Khilafah Rasyidah ‘ala minhaj an-nubuwwah, sebagaimana telah dinyatakan di dalam hadis Rasulullah saw. Karena itu menerapkan syariah Islam secara menyeluruh di bawah sistem Khilafah Rasyidah ‘ala minhaj an-nubuwah adalah prasyarat untuk bisa menjadikan al-Quran sebagai petunjuk secara hakiki, sempurna dan riil di tengah kehidupan. Itulah yang mesti diperjuangkan oleh kita semua, umat Islam, agar upaya menjadikan al-Quran sebagai petunjuk tidak sekedar klaim; agar keimanan kita pada al-Quran sempurna; juga agar kita menjadi kaum yang layak untuk dimuliakan dengan al-Quran. Rasul saw. bersabda:
«إنَّ اللهَ يَرْفَعُ بِهَذَا الْكِتَابِ أَقْوَاماً وَيَضَعُ بِهِ آخَرِيْنَ»
Sesungguhnya Allah meninggikan dengan al-Quran ini banyak kaum dan merendahkan banyak kaum lainnya (HR Muslim).
WalLâh a’lam bi ash-shawâb[]

menjadi pemimpin


7 SYARAT JADI PEMIMPIN YANG BAIK

Di sini, kami hadirkan kembali kepada Anda semua. Beberapa artikel, seputar Kepemimpinan yang seperti apa kita harapkan/inginkan dan capai. Dan,  bagaimana pula proses timbal-baliknya dari Kepemimpinan itu sendiri.
1. Problem Solver
Seorang pemimpin dituntut mampu membuat keputusan penting dan mencari jalan keluar dari permasalahan. Mulailah bertindak tegas, dan hapuslah cara plin-plan. Jangan pula memupuk kebiasaan melarikan diri dari tanggung jawab. Sebagai ‘nakhoda’, Anda-lah yang berkewajiban mengemudikan ‘kapal’ ke arah yang baik dan benar.
2. Bersikap Positif
Setiap orang tidak luput dari kesalahan, bila hal ini menimpa anak buah anda jangan langsung mencecarnya dengan segudang omelan. Selidiki latar belakang permasalahan sehingga anda bisa bersikap proporsional. Jika anda melakukan kesalahan, tidak perlu ragu mengakuinya dan meminta maaf kepada orang-orang terkait, dan jangan lupa melakukan perbaikan untuk kesalahan tersebut.
3. Komunikasi
Karyawan sebaik apa pun akan kehilangan arah bila dibiarkan ‘jalan dalam gelap’. Sebagai pemimpin Anda perlu menerangkan sejelas mungkin tentang tujuan bersama yang hendak diraih dan strategi mencapainya. Bekali pula anak buah dengan penilaian terhadap hasil kerjanya selama ini, sehingga mereka bisa belajar cara melakukan tugas dengan benar. Peliharalah komunikasi 2 arah dengan bawahan dan mintalah feedback dari mereka setiap kali Anda meluncurkan kebijakan baru.
4. Menjadi Inspirasi
Seorang pemimpin harus bisa menerapkan standar dan jadi contoh bagi anak buahnya. Jadilah inspirasi bagi bawahan. Up-date benak Anda dengan informasi terkini, tidak pelit membagi pengalaman, dan patuhi peraturan yang Anda buat sendiri.
5. Tumbuhkan Motivasi
Berikan penghargaan terhadap prestasi sekecil apa pun yang dilakukan anak buah. Bahkan karyawan yang paling telat sekalipun akan berusaha memperbaiki diri apabila Anda memujinya ketika ia datang tepat waktu (apalagi jika pujian itu diberikan tanpa terkesan menyindir). Secara berkala, ajukan pula pertanyaan dan tantangan yang mampu merangsang kreativitas berpikir anak buah. Misalnya, meminta ide mereka untuk proyek kecil.
6. Hubungan Baik
Jalin hubungan profesional dan interpersonal yang harmonis dengan anak buah. Ingat, dibalik statusnya sebagai bawahan, karyawan memiliki pribadi yang unik dan masalah tertentu. Luangkan waktu untuk mengenal karyawan secara personal sehingga anda melakukan coaching tepat sasaran.
7. Turun Gunung
Anda tidak boleh merasa bebas dari kewajiban dan melakukan ‘dirty job’ atau pekerjaan anak buah. Seorang pemimpin akan dihargai anak buahnya apabila ia bersedia turun ke lapangan tak asal main perintah. Semakin hebat lagi hormat anak buah bila pekerjaan itu bisa diselesaikan dengan lancar. Itu menunjukkan kualitas Anda pada anak buah.
Dan, tentunya masih banyak lagi selain daripada 7 syarat tersebut. Namun, 7 syarat tersebut adalah bagian mendasar untuk menjadi pribadi seorang Pemimpin yang baik.