Rabu, 22 November 2017

Tidak layak lagi jadi guru

Setelah menjadi guru sejak tahun 2007 hingga 2017 hampir 10 tahun lamanya seakan ada perubahan yang mendasar yang saya alami, termasuk perubahan pola pikir anak didik yang diberikan pendidikan dan pengajaran setiap hari, namun  prilaku siswa siswiku tidak lagi ada perubahan sikap, tingkah laku yang mengarah kepada yang lebih baik, sehingga saya pun berfikir bahwa saya tidak layak lagi menjadi seorang guru yang bisa ditiru dalam hal keilmuan, tingkah laku, bahkan perhatian untuk menjadi yang terbaik.  keadaan ini semakin terasa dari tahun ketahun semakin banyak saja siswa yang datangnya terlambat, tidak merapikan bajunya (isdal) tidak lagi patuh untuk mengerjakan tugas Rumah (PR), tidak lagi cepat bila diajak untuk melakukan sesuatu misalnya kerjabakti, memberihkan kelas, membuat pagar kelas, semakin banyak yang bolos, alpa, pura-pura sakit, ada yang merokok, ngelem Fox, tidak lagi betah dalam kelas, dll.   Ini semua hal yang membuat saja merasa tidak lagi layak menjadi seorang guru yang sesungguhnya, namun semangatku untuk menjalankan tugas sebagai abdi negara, dan sebagai ladang amal ibadah menjadikan saya tetap melaksanakannya dengan penuh kesungguhan dan keikhlasan serta kesabaran dalam menjalani semua itu sebagai umar bakri.   Semoga semua yang saya lakukan bernilai ibadah disisiNya.  Karena pekerjaan sebagai seorang guru itu sangat muliah karena tugasnya memanusiakan manusia, mencerdaskan kehidupan bangsa, membangun jiwa maupun raga bangsa ini.  Sedih rasanya melihat siswa-siswiku seakan kecewa campur malu jika setiap hari mengamati mereka, setiap saat diberikan tausia saat apel pagi maupun siang, saat diruangan BK, saat pembelajaran berlangsung dan waktu-waktu mereka diluar ruangan pun tidak luput dari pengamatan. Guru itu adalah teladan bagi siswa-siswinya namun jika keteladanan itu hilang dan tidak berpengaruh terhadap siswa-siswi maka ........... disitulah kelayaknnya hilang sebagai teladan #Hafit Bokko' S.Pd @salakan 23 Nov 2017 
Kirimkan Komentar yang membangun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar