Senin, 20 November 2017

Sabar dalam Islam itu terbagi menjadi tiga bagian


1. Bersabar Dalam Menghadapi Musibah






Sahabat Khutbah Jum’at kemarin di masjid Nurul Huda Bernah, Kotabumi, Lampung. Menceritakan tentang pandangan Islam Tentang Sabar. banyak Ilmu yang saya dapat tentang sabar. Sahabat, ternyata Sabar dalam Islam itu terbagi menjadi tiga bagian, dalam kesempatan kali ini saya akan mencertakan tentang bagian pertama sabar, yaitu sabar ketika menghadapi suatu musibah atau cobaan.
Setiap cobaan yang diberikan Allah merupakan bentuk cinta kasih Allah kepada hamba-Nya. Setiap cobaan yang datang kepada kita membuka pintu pahala bagi kita. Dan dengan sabar menghadapi setiap cobaan yang datang maka kita akan dengan mudah memperoleh pahala yang telah dijanjikan Allah. Namun bila kita tidak bisa sabar maka yang kita peroleh hanyalah cobaan tersebut tanpa ada pahala yang menyertainya. Hendaklah kita selalu ingat bahwa Allah Maha Mengetahui akan kemampuan setiap makhluk-Nya. Untuk itu Allah tidak akan memberi cobaan kepada seseorang di luar kemampuan orang tersebut. Orang yang cerdas akan selalu berjiwa besar, berpikiran lapang, berjiwa tenang dan tahan menerima cobaan. Mereka terus berusaha dan berpasrah diri pada Allah. Allah berjanji bahwasanya orang yang sabar dalam menghadapi musibah maka pada hari kiamat nanti Allah akan memberikan kepadanya seratus derajat di surga dan jarak setiap derajat adalah seluas antara Arasy dan bumi. Allah berjanji akan memberikan jalan keluar bagi orang yang sabar dalam menghadapi cobaan yang diberikan kepadanya. Dalam hal ini Allah swt. berfirman:
وَمَنْ يَتَّقِ اللهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لاَيَحْتَسِبُ
Artinya: “Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar, dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.” (QS. ath-Thalaq: 2-3).
Maksudnya, segala ujian dan cobaan dalam hidup akan berakhir dengan mendapatkan hasil yang terbaik bagi seseorang yang memiliki kesabaran, dan ketakwaan yang teguh kepada Allah.
Dalam Al-Qur’an Allah SWT pun Berfirman :
“Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar,(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan,’Innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji’uun.’ Mereka itulah yang mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Rabb-nya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al-Baqarah: 155-157).
dan tak lupa hadist Rasulullah SAW.
“Aku telah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda, “Tidak ada seorang muslim yang tertimpa musibah lalu menyatakan apa yang Allah perintahkan, ‘Innaa lillahi Wa Inna Ilaihi Raji’un Allahumma’ Jurni fi mushibatie wa Akhlif li Khairan minha.’ Kecuali Allah gantikan baginya yang lebih baik.” (HR. Muslim).

Mudah-mudahan kita dapat mendapatkan tingkatan tertinggi dari tingkatan sabar dan paling tidak kita masih ditetapkan sebagai orang yang sabar.

2. Bersabar Dalam Menjalani Perintah-Perintah Allah)



Sahabat kita lanjut lagi materi khutbah jum’at di Masjid Nurul Huda kemarin, tadi siang kita sudah bahas tentang “Sabar Dalam Menghadapi Musibah”. Sabar yang kedua ini tak kalah pentingnya dengan sabar yang pertama, yaitu sabar dalam menjalani perintah-perintah Allah SWT.  Sebagai orang Islam kita memang mempunyai kewajiban menjalankan perintah-perintah Allah. Kita harus sadar bahwa di dalam setiap kewajiban-kewajiban yang dibebankan Allah kepada hamba-hamba-Nya terdapat hikmah yang baik bagi diri sendiri ataupun bagi orang lain. Oleh karena itu, jika kita menjalankan segala apapun perintah-perintah Allah dengan sabar maka kita dapat merasakan nikmat sabar itu sendiri dan setiap ibadah yang kita lakukan akan terasa lebih indah. Allah juga berjanji bahwasanya orang yang sabar dalam menjalankan ketaatan kepada Allah maka pada hari kiamat nanti Allah akan memberikan kepadanya tiga ratus derajat di surga dan jarak setiap derajat adalah seluas antara langit dan bumi. Sabar dan taat dalam menjalankan perintah Allah terdapat dalam firman-Nya:

اِنَّا وَجَدْنَاهُ صَابِرًا نِعْمَ الْعَبْدُ اِنَّهُ اَوَّابٌ
Artinya: “Sesungguhnya kami dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar, dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhannya). (QS. Shad: 44



3. Bersabar Dalam Menjauhi Maksiat



kita lanjutin yuk Materi Khutbah jum’at di masjid Nurul Huda Bernah kemarin, Tadi siang saya telah membagi tentang apa yang saya dapat di materi khutbah kemarin yang berisi tentang sabar dalam menghadapi musibah, tadi sore berupa lanjutannya yaitu tentang sabar dalam menjaankan perintah-perintah Allah SWT. Nah, sekarang ini adalah materi terakhir tentang sabar, yaitu sabar dalam menjauhi maksiat.

Sudah menjadi kewajiban bagi kita untuk selalu menjauhi hal-hal yang dilarang oleh Allah. Akan tetapi jika kita menjauhi hal-hal yang dilarang Allah dengan berat hati maka hal tersebut hanya akan menjadi beban bagi diri kita. Kita seharusnya juga sadar bahwa hal apapun yang dilarang Allah pasti hal tersebut membawa akibat buruk bagi kita jika tidak menjauhinya. Allah juga berjanji bahwasanya orang yang sabar dalam menjauhi dan meninggalkan larangan Allah maka pada hari kiamat nanti Allah akan memberikan kepadanya enam ratus derajat di surga dan jarak setiap derajat adalah seluas antara langit ketujuh (langit yang tertinggi) dan bumi yang ketujuh (bumi yang terbawah). Dalam firman-Nya disebutkan:
“Jika kamu bersabar dan bertakwa maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan.” (QS. ali-Imran: 186).
Allah swt. juga memberi tahu kita agar berhati-hati dan tetap bertakwa menanamkan kesabaran dalam hati di saat menghadapi cobaan karena cobaan yang diberikan Allah bukan hanya berupa musibah, harta yang dimiliki juga merupakan cobaan. Sebagaimana dinyatakan dalam firman-Nya:
 “Kamu pasti akan diuji dengan hartamu dan dirimu. Dan pasti kamu akan mendengar banyak hal yang menyakitkan hati dari orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan dari orang-orang musyrik.” (QS. ali-Imran: 186).
Dari ketiga macam sabar yang telah diuraikan hari ini, yang saya kutip dari hutbah jum’at kemarin di Masjid Nurul Huda dan sudah saya tambahkan materinya dengan search google :-D, yang paling dikenal dalam lingkungan kita sehari-hari adalah sabar dalam menghadapi cobaan (musibah).
Untuk itu, sahabat, marilah kita membiasakan diri untuk berbuat baik, membuang jauh-jauh sifat yang hina dan tercela. Mari kita menghiasi pribadi kita dengan watak kemanusiaan yang sempurna, dengan amal perbuatan yang berguna dan bertindaklah dengan sikap ksatria. Semuanya itu dapat kita lakukan jika kita selalu dekat dan memohon petunjuk dari Allah swt. karena hidayah Allah itu akan mendorong diri untuk bermental baja, tidak mudah menyerah, sanggup melakukan hal-hal yang positif dan mampu meninggalkan hal-hal yang negatif, serta sabar dalam menghadapi segala musibah. Sebagaimana firman Allah,
“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. al-Baqarah: 153).
Tanam dan pupuklah sifat sabar yang ada dalam diri kita karena dengan kesabaran, kebahagiaan hidup akan dapat kita capai. Dan selalu ingatlah kepada Allah karena Allah senantiasa bersama dengan orang-orang yang sabar yang selalu ingat kepada-Nya. Sabar juga akan mengangkat derajat kemanusiaan menuju taraf yang lebih tinggi.
Kirimkan Komentar yang membangun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar