Minggu, 29 September 2019

Motivasi Kerja

Sukses tidak diperoleh hanya dalam semalam. Kamu sepakat kan dengan pernyataan ini, Toppers?
Sebab, setiap kebahagiaan, kemakmuran, dan karier yang cemerlang merupakan buah kerja keras dalam jangka panjang.
Untuk meraih kesuksesan, kamu harus mamaknai setiap hari sebagai peluang untuk menanam bibit kesuksesan. Dengan cara ini, sedikit demi sedikit kamu bisa terus mendekati kesuksesan.
Namun, bekerja keras setiap hari dapat membuat kita lelah, stress, bahkan kehilangan motivasi.
Padahal, motivasi kerja sangat diperlukan agar kita bisa memberikan yang terbaik saat pekerjaan.
Nah, Toppers, jika saat ini kamu sedang lelah, jenuh bahkan kehilangan motivasi, berikut ini kata-kata motivasi kerja yang dapat mengembalikan gairah berkarya.

Beberapa kata-kata motivasi buat mendorong untuk lebih termotivasi dalam pekerjaan

1. “Jangan pernah menyerah dan mengasihani diri sendiri.” – Ciputra

2. “Setiap bertemu dengan orang baru, saya selalu mengosongkan gelas saya terlebih dahulu.”- Bob Sadino

3. “Hidup ini terjadi di alam tindakan, bukan di alam rencana. Lebih bertindaklah. Untuk apa malam bersemangat menggebu-gebu tentang rencanamu, lalu menunda semuanya di pagi hari? Lebih bertindaklah!” – Mario Teguh

4. “Bekerja bukan hanya untuk mencari materi. Bekerja adalah bermanfaat bagi orang banyak.” – Merry Riana

5. “Bekerjalah lebih banyak dari orang lain, karena usaha tidak pernah membohongi hasil.” – Chairul Tanjung

6. “Gagal itu makanan sehari-hari. Itu biasa, yang penting bagimana (kamu) menyikapinya. Evaluasi. Bangkit. Gagal lagi? Bangkit lagi!” – Chairul Tanjung

7. “Wujudkanlah mimpi mimpimu sendiri, atau orang lain akan mempekerjakanmu untuk mewujudkan mimpi mereka.” – Farrah Gray

8. “Melangkahlah sejauh mungkin ke tempat yang dapat kamu lihat; ketika kamu tiba di sana, kamu akan dapat melihat lebih jauh lagi.” – Thomas Carlyle

9. “Jika kamu yakin mampu mewujudkan sebuah mimpi, sebenarnya kamu sudah separuh jalan untuk mewujudkannya.” – Theodore Roosevelt

10. “Semakin keras kamu berusaha, semakin nikmat rasanya ketika kamu berhasil.” – Anonim



Kirimkan Komentar yang membangun

Rabu, 25 September 2019

Larang Individu Dakwahkan Khilafah, Pemerintah salah fikir?


 Kirimkan Komentar yang membangun

KONDISI TERUPDATE MALAM INI!! RESMI MAHASISWA MENANG !!


 Kirimkan Komentar yang membangun

KONTROVERSI RUU KUHP



Kirimkan Komentar yang membangun

KONTROVERSI RUU KUHP



Kirimkan Komentar yang membangun

KONDISI TERKINI JAM 9 MALAM!! MAHASISWA SAH MENANG!! - KONTROVERSI RKUHP


saya tidak mendukung siapa pun.......
 Kirimkan Komentar yang membangun

BREAKING NEWS - KONDISI MENCEKAM!! AKHIRNYA PELAJAR-MAHASISWA MENANG!! -...


Mahasiswa menang bersama pejuang keadilan
Kirimkan Komentar yang membangun

Minggu, 15 September 2019

Mengatasi Masalah Tanpa Masalah

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Hidup yang kita jalani terkait dengan visi misi hidup kita di dunia ini harus mengikuti semua aturan yang diturunkan oleh sang pencipta, Kedekatan kita kepada Allah SWT mampu meringankan beban yang berat, karena kita yakin bahwa Allah SWT. akan membantu setiap beban yang kita bawa. Allah SWT. akan selalu bersama orang-orang yang dekat dengannya yang senantia mengingatnya dalam keadaan apapun.
Kedekatan kita kepada Allah SWT. itu sebuah energy yang mampu menguatkan kita dari ujian dan cobaan, dimana setiap saat selalu menghampiri kehidupan kita. Kerena orang-orang yang selalu dekat dengan Allah SWT akan memperoleh kemenangan yang abadi.
Kedekatan kita kepada Allah akan membuat kita merasa nyaman menjalani kehidupan ini, serta membuat kita tidak takut dan gentar dalam menghadapi berbagai ancaman kehidupan yang sangat menakutkan.

Dekat Dengan Allah SWT. Menyelesaikan Masalah Yang Kita Hadapi asalkan kita yakin akan pertolongan Allah SWT, kapan dan dimanapun kita berada karena sesungguhnya Allah itu sangat dekat.

kita hidup di dunia ini tidak luput dari yang namanya masalah, masalah besar maupun kecil, mempunyai masalah dengan teman dekat bahkan dengan orang tua. Tidak sedikit dari mereka yang memiliki masalah melampiaskannya dengan hal-hal negative.  Padahal jika kita lebih bisa bersabar dan selalu berfikir positif pasti yang namanya masalah akan terasa lebih ringan, apalagi dengan masalah yang datang kita bisa lebih mendekatkan diri dengan Allah SWT, nggak hanya pendekatan dengan lawan jenis looh yang banyak caranya, tapi pendekatan sama Allah SWT juga.
Sadar atau tidak, sering kali kita terlena dengan nikmat yang di berikan Allah SWT kepada kita, nikmat yang seharusnya bisa membuat kita lebih dekat dengan Allah SWT malah menjauhkan kita kepada pemberi nikmat tersebut. Jadi jangan heran kalau Allah SWT menegur kita lewat sebuah masalah. Maka disini, kehadiran masalah bukan menjadi sesuatu yang menakutkan, tetapi menjadi sebuah ajang atau cara  untuk mendekatkan diri yang perlu kita syukuri.
Disini, alangkah baiknya kalo kita mendekatkan diri kepada Allah di saat ada atau tidaknya suatu masalah. Sudah menjadi hal yang wajar jika iman seseorang itu kadang bertambah, kadang berkurang, kadang naik, kadang turun, menguat dan melemah, pasang dan surut.tetapi apakah etis kalau mendatangi Allah hanya saat kita butuh. Manusia yang kadang kita perlakukan seperti itu saja marah. Makanya kita harus senantiasa mendekatkan diri kepada Allah baik saat suka maupun duka, keadaan sehat atau sakit, saat ada masalah ataupun sedang diberikan kenikmatan, sebab yang seperti itu yang akan memberikan  kebehagian di dunia dan di akhirat.
Seperti yang dikutip dari buku pendidikan ruhani "lemah iman itu bakal bikin hati dan jiwa kehilangan semangat atau gairah untuk beramal. Pada saat yang sama gelora untuk berbuat yang gak baik semakin menguat. Sebab, lemah iman akan menjadikan hati dan jiwa rentan terhadap segala bentuk perilaku maksiat". Terus bagaimana caranya agar hati kita tidak mudah goyah dan lebih terarah??
Pertama, perbanyak berdzikir kepada Allah; kedua, memerbanyak membaca al quran kalau bisa istiqomah; ketiga memahami ayat-ayat al-quran; keempat, bergaul atau berteman orang-orang yang shalih atau shalihah.
Komentar yang membangun

Minggu, 01 September 2019

Makna Hijrah 1441 H


Makna 


Tahun baru Hijriyah adalah sistem penanggalan Islam yang didasarkan pada peristiwa hijrah yang dilakukan oleh Nabi dan para sahabatnya. Peristiwa tersebut menjadi starting pointperadaban Islam menuju puncak kejayaan.
Sambut Hijrah dengan Perubahan Diri secara TotalDari peristiwa hijrah itu, spirit iman menjadi nyata dalam kata dan perbuatan, sehingga tidak heran jika setelah hijrah banyak sekali para sahabat yang memiliki kepribadian unggul nan mengagumkan. Perubahan mindset benar-benar terjadi secara totalitas pada diri seluruh umat Islam kala itu.
Secara bahasa, hijrah artinya berpindah. Sementara itu dalam konteks sejarah, hijrah adalah kegiatan perpindahan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad bersama para sahabat dari Makkah ke Madinah, dengan tujuan mempertahankan dan menegakkan risalah Allah, berupa akidah dan syari’at Islam.
Mereka yang berhijrah kala itu adalah Muslim yang tidak lagi memiliki tujuan apa-apa selain daripada rahmat Allah Ta’ala.
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُواْ وَالَّذِينَ هَاجَرُواْ وَجَاهَدُواْ فِي سَبِيلِ اللّهِ أُوْلَـئِكَ يَرْجُونَ رَحْمَتَ اللّهِ وَاللّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Baqarah [2]: 218).
Pada ayat yang lain Allah tegaskan bahwa orang yang berhijrah itulah orang yang terbukti benar keimanannya.
وَالَّذِينَ آمَنُواْ وَهَاجَرُواْ وَجَاهَدُواْ فِي سَبِيلِ اللّهِ وَالَّذِينَ آوَواْ وَّنَصَرُواْ أُولَـئِكَ هُمُ الْمُؤْمِنُونَ حَقّاً لَّهُم مَّغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ
“Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman. Mereka memperoleh ampunan dan rezki (nikmat) yang mulia.” (QS. Al-Anfal [8]: 74).
Maka dari itu, mereka yang berhijrah di jalan Allah adalah orang yang tinggi derajatnya dan termasuk orang yang mendapat kemenangan besar.
الَّذِينَ آمَنُواْ وَهَاجَرُواْ وَجَاهَدُواْ فِي سَبِيلِ اللّهِ بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنفُسِهِمْ أَعْظَمُ دَرَجَةً عِندَ اللّهِ وَأُوْلَئِكَ هُمُ الْفَائِزُونَ
“Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta, benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan.” (QS. At-Taubah [9]: 20).
Menafsirkan ayat tentang hijrah pada QS. 9: 20 Sayyid Qutb dalam tafsir Fi Dzilalil Qur’anmengatakan bahwa, Sesungguhnya tidak ada wujud hakiki (dari keimanan seorang Muslim) hanya semata-mata memeluk akidah, dan bukan pula dengan semata-mata melaksanakan ibadah-ibadah ritual.
Agama ini adalah manhaj kehidupan yang tidak tercermin wujud nyatanya kecuali dalam akumulasi gerakan, dalam bentuk masyarakat yang bekerja sama bahu-membahu. Adapun keberadannya dalam bentuk akidah hanyalah wujud hukmi (secara hukum) saja, bukan wujud riil, kecuali bila tercermin dalam bentuk gerakan nyata.
Dengan demikian makna hijrah dapat dipahami sebagai suatu gerakan perpindahan secara totalitas, mulai dari fikriyah hingga amaliyah, dari jahiliyah menuju Islamiyah dalam satu gerakan yang rapi, sistemik dan keseluruhan, baik dalam konteks pribadi maupun sosial.
Gerakan Perubahan Diri
Momentum hijrah tahun ini hendaknya benar-benar kita maknai sebagai media perubahan diri yang maksimal dalam penyempurnaan iman dan ketakwaan kita kepada Allah Ta’ala. Sebab, jika tidak, boleh jadi kita merasa biasa saja dalam hidup ini. Seolah telah menjadi baik, padahal belum.
Momentum hijrah ini adalah media yang tepat untuk mendata secara mendetail siapa sebenarnya diri kita. Apakah yang paling kita cintai dalam hidup ini, apakah yang paling sering kita pikirkan dalam hidup ini, dan apa yang sebenarnya ingin kita raih dalam kehidupan dunia ini.
Menghadirkan pertanyaan semacam itu misalnya, akan sangat membantu setiap jiwa mengetahui siapa dirinya dan kemudian menetapkan tujuan dan posisi sebagai seorang Muslim secara tepat. Sebab, disadari atau tidak, kita evaluasi atau tidak diri kita, atau kita catat atau tidak amal perbuatan kita, Allah melalui malaikat-Nya tak pernah lengah mencatat amal kita sehari-hari.
بِقَوْمٍ سُوءاً فَلاَ مَرَدَّ لَهُ وَمَا لَهُم مِّن دُونِهِ مِن وَالٍ
“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah.” (QS. Ar Rad [13]: 11).
Menurut Ibn Katsir, setiap manusia dikelilingi empat malaikat, empat di siang hari dan empat di malam hari yang bertugas mengawasi setiap manusia secara bergiliran, dua sebagai penjaga dan lainnya sebagai pencatat amal perbuatannya.
Mungkin selama ini kita lupa tentan hal ini, maka di momentum hijrah ini kita harus benar-benar atur diri kita untuk sebisa mungkin melakukan amalan sholeh sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari. Karena sesungguhnya, akan bagaimana kita ke depan sangat ditentukan oleh bagaimana kita hari ini.
Artinya, semakin baik kita dalam keseharian, itu berarti Malaikat tidak menghadap Allah kecuali melaporkan kebaikan, insya Allah kebaikan di masa depan itu pasti menjadi kenyataan. Karena setiap kebaikan berbalas kebaikan (QS. 55: 60) dan setiap kebaikan yang kita lakukan kembali pada kita sendiri (QS. 17: 7).
Di sinilah setiap Muslim harus melakukan agenda perubahan. Dengan spirit hijrah, itu bukan suatu yang mustahil. Sebab, Allah tidak akan pernah merubah suatu kaum (termasuk pribadi kita) jika kita sendiri tidak mau merubahnya (QS. 13: 11).
Jika Rasulullah dan sahabat berhasil menjadi Muslim kaffah dengan berhijrah, mengapa kita tidak meneladaninya dengan target dan tujuan yang sama sebagai wujud nyata bahwa kita benar-benar ingin berubah?*
Kirimkan Komentar yang membangun