Minggu, 13 Agustus 2017

7 ALASAN KENAPA KAMU JADI MALAS BELAJAR


Beberapa alasan kenapa kamu jadi malas belajar. Biar nggak malas, sebaiknya kamu menghindari alasan-alasan tersebut. Dengan begitu, proses belajar kamu jadi lancar dan nilai ujian besok bagus-bagus. Lebih baik lagi kalo kamu jadi bintang kelas nantinya. Gimana Loopers? Masih malas buat belajar?
1. Kamu nggak punya tujuan belajar
2. Lingkungan sekitar yang nggak mendukung
3. Terlalu capek buat belajar
4. Kurang perhatian
5. Punya mental yang salah
6. Nggak punya strategi belajar
7. Maunya cuma senang-senang

Kirimkan Komentar yang membangun

Sulitnya Belajar

Kata belajar sudah sangat lumbra bagi pelajar mulai dari TK hingga perguruan tinggi, namun ada yang sulit dalam belajar, pertanyannya apa belut saya sulit belajar? kita semua bisa menjawabnya dengan sejujurnya.  Berbicara tentang apa untungnya bagi kita jika kita tekun dalam belajar. yang pasti kita paham tentang ungkapan siapa yang menanam dia yang menuai hasinya, atau ungkapan lain " belajar diwaktu kecil bagaikan mengukir di atas batu" artinya akan sulit hilangnya dari ingatan kita dari apa yang sudah kita pelajari ketika kita masih kecil, Belajar tidak hanya sekali-dua kali saja tetapi juga membutuhkan pengulangan beberapa kali yang memungkinkan anda dapat memahami dengan baik pelajaran, jangan merasa cepat bosan, tetapi apabila anda mengalami kebosanan anda harus berusaha untuk merubah cara belajar maupun situasi yang dapat mendukung dalam menghafal atau memahami pelajaran. Dengan demikian kesulitan belajar yang anda rasakan dapat diselesaikan dengan baik. Selamat mencoba semoga anda tidak cepat menjadi bosan untuk tetap belajar.

Kirimkan Komentar yang membangun

Jumat, 11 Agustus 2017

; Salah Satu Kunci Menjalani Hidup

Ikhlas

Hidup memang tak selalu diisi dengan keceriaan. Air mata akan selalu menjadi bagian dari umat ciptaan Ilahi. Pada saat kita diuji dengan tangisan, mungkin di seberang sana sahabat kita justru tengah riuh dengan gelak tawa. Namun, apa yang terjadi beberapa waktu kemudian?

Ya, kita pun mendapat giliran untuk turut menikmati tertawa itu. Menikmati betapa bahagianya menjalani hidup setelah begitu banyak airmata yang terkuras.

Sebaliknya sahabat kita yang tertawa di ujung sana, saat ini sedang berusaha bersabar, menghadapi ujian berupa musibah dari Sang Maha Empunya diri tersebut. Tak ada lagi tawa riang yang waktu itu selalu mengisi hari-harinya. Yang terlalu ditonjolkan adalah wajah yang muram durja.

Begitulah, alur hidup manusia. Semua secara bergiliran menghampiri diri kita. Kadang, kita diuji dengan kenikmatan, kadang diuji dengan musibah. Keduanya tak akan kekal menghampiri setiap anak adam. Apa makna tersirat dari peristiwa tersebut?hanya mereka yang memiliki keimanan yang tangguh yang dapat bersabar  meniti kehidupan di dunia ini. Mereka yang  yakin bahwa Sang Pencipta selalu ada dalam setiap langkah hidup-Nya.

Pasti telinga kita tak akan asing dengan kalimat , “roda ini berputar, kadang di atas, kadang di bawah
Dalam Alquran surat Albaqarah:155-156, dituliskan:
           
           “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, Innaalillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun.


Dalam pemikiranku, ikhlas merupakan salah satu kunci agar kita dapat menjalani hidup ini dengan sempurna, meski diterpa dengan musibah yang menguras tangis airmata. Tak ada kata yang lebih bijak daripada ikhlas. Ikhlas, ikhlas dan ikhlas. Mudah memang mengucapkannya, namun mengaplikasikannya dalam tiap diri tak semudah membalikkan telapak tangan. Tak segampang ketika kita menggerakkan bibir kita sehingga terdengar kata ;“harus ikhlas !”

Tapi, meski kita mati-matian tak ingin “ikhlas” dengan keadaan itu, toh keadaan yang telah menyapa kita itu tak akan bisa berubah. Masihkah kita tak ingin “ikhlas” dengan kondisi tak menyenangkan itu?

Jawabannya tentu ada pada setiap diri. Semua pilihan ada di tangan kita sendiri. Life must go on, friends:).Hidup harus terus berjalan, sobat!
Kirimkan Komentar yang membangun

Rabu, 09 Agustus 2017

peradaban

peradaban Dunia ini dibangun atas dasar pemikiran, dari berbagai kemungkinan yang
 www.hafidzweb.blogspot.com
www.hafidzweb.blogspot.com
Kirimkan Komentar yang membangun

Memotivasi diri untuk belajar

Pertanyaan yang seringkali ditanyakan terhadap diri sendiri ketika mengalami kesulitan dalam belajar atau kurangnya motivasi untuk belajar adalah :

kenapa sih saya malas banget belajar?
kenapa sih saya bosan kalo belajar?
kenapa sih?
dan kenapa sih?

dan cara menjawabnya adalah dengan bertanya kembali pada diri sendiri :

Kenapa sih saya harus belajar?
Apa sih pentingnya belajar?
Buat apa sih saya belajar?
Apa sih tujuan saya belajar?

Nah apabila kita sudah mengetahui tujuan kenapa dan untuk apa kita belajar. InsyaAllah belajar itu akan menjadi kegiatan rutin kita sehari-hari.
Contohnya : Seorang anak yang ingin sekali pintar atau mahir berenang, maka dia akan berusaha belajar dan belajar tak perduli berapa kali kegagalan yang dialaminya, sehingga akhirnya dia benar-benar mahir dalam berenang.

Sesungguhnya hakikat keinginan kita untuk belajar adalah didasari atau dilandasi oleh kuatnya tujuan kita untuk mencapai hal yang ingin kita pelajari tersebut. Sama halnya dengan beragama, sudah seberapa kuatkah keinginan kita untuk beragama?

akan muncul pertanyaan seperti ini :

Kenapa sih saya beragama?
Apa sih pentingnya beragama?
Untuk apa sih agama itu?
dan masih banyak pertanyaan lainnya..

Jadi kita terdorong untuk kembali kepada hakikat belajar dan mempelajari agama, sehingga kita tidak akan berhenti untuk  belajar dan terus belajar dalam mencari agama yang hakiki, yaitu agama yang benar-benar dapat menjawab semua permasalahan kita dan bukan agama yang mentok atau membatasi kita dalam berfikir apabila dipelajari hingga kita masih diliputi pertanyaan yang tidak terjawab.

Dan jangan sampai agama yang kita yakini menjawab pertanyaan kita seperti ini :
Semakin kamu banyak bertanya maka kamu akan semakin dekat pada kemurtadan (keluar dari agama).

Kirimkan Komentar yang membangun

Do'a Pembukaan acara

Audzubillahi minasyaithonirrojim. Bismillahirrahmanirrahim. Hamdan syakirin, hamdan na’imin, hamdan yu’afi niamahu wayukafi mazidah. Ya Rabbana lakal hamdu kama yambaghi liljalali wajhikal karimi wa’adzimi sulthonik.
Ya Allah ya Tuhan kami, segala puji untukMu, pemelihara alam semesta. Segala puji atas karunia dan kenikmatan yang Engkau limpahkan kepada kami. Segala puji atas keagunganMu, segala puji atas kemuliaanMu dan kekuasaanMu.
Allahuma shalli wasalim ‘ala sayidina muhammadin, wa’ala ali washahbihi ajma’in.
Asyhadu ‘ala ila ha ilaLlah waasyhadu ana Muhammadan rasuluLlah.
Ya Maliku yaa Qudduus, kami agungkan namaMu karena hanya Engkaulah Tuhan kami, hanya kepadaMu kami bersujud, hanya kepadaMu kami bersyukur, dan hanya kepadaMu kami memanjatkan doa.
Ya Rahmaan ya Rahiim, Hanya kepadamu kami menyembah dan hanya kepadamu kami memohon pertolongan.
Ya Rabbana…
Hari ini kami berkumpul di sini dalam kegiatan forum Ekonomi, berdiskusi mengurai fikir untuk memberikan sumbangsih terbaik bagi bangsa ini, karenanya ya Allah… lancarkanlah acara kami, berkahilah, penuhilah pertemuan ini dengan kebaikan dari awal hingga akhir nanti.
Bukalah fikiran kami, lenturkanlah lidah kami, dan berikanlah kepada kami ide-ide cemerlang untuk membangun kekuatan ekonomi bangsa ini.
Ya Allah yang Maha mengetahui yang Gaib, bimbinglah kami dengan hidayahmu, berkahilah kami selalu dengan takdirmu dan jadikanlah hati kami selalu ridha dengan pemberianmu.
Robis shrohli shodri wa ya shirli amri wah lul uqdatam mil lissani yah khohu khouli “
Ya Tuhanku lapangkanlah dadaku, dan lancarkanlah lidahku serta mudahkanlah urusanku
Allahumma arinal haqqa haqqa waryuqnatibaah waarinal batilabatila warzuqnaj tinabah.
Ya Allah, tunjukkanlah kepada kami bahwa yang benar adalah benar dan berikan kepada kami kekuatan dn kemampuan untuk menjalankannya, serta tunjukkan bahwa yang salah adalah salah dan berikan kami kekuatan dan kemampuan untuk meninggalkannya.
Rabbana atina fiddunya hasanah, wafil akhirati hasanah, waqina adzabannar.Ya Allah Ya Tuhan kami, limpahkanlah kepada kami kebahagiaan di dunia dan di akhirat dan hindarkanlah kami dari azab api nerakaMu.
Washollallahu 'ala muhammadin wa'ala alihi wa ashabihi ajma'in. Subhana rabbika rabbil izzati amma yashifun wassalamun ‘alal mursalim. Walhamdulillahi robbil ‘alamin.
Kirimkan Komentar yang membangun

Do'a Penutupan Kegiatan

Sebelum kita menutup acara ini, marilah bersama-sama kita berdoa untuk mengucap syukur atas kegiatan kita yang telah kita laksanakan hari ini. 
Bagi yang beragama Islam marilah kita awali dengan membaca Ummul kitab. 
Al-Fatihah: “…” (Membaca ummul kitab)

Allahumma Ya Allah, Ya Tuhan kami..
Dengan mengucapkan puji serta syukur kehadirat-MU atas segala rahmat karunia-MU yang telah ENGKAU limpahkan kepada kami, pada hari ini dengan penuh keakraban dan bahagia ini kami hadir di sini kiranya ENGKAU memberikan barokah dan ridho-MU dalam acara yang kami laksanakan ini.

Allahumma Ya Allah, Ya Tuhan kami..
Dengan telah berakhirnya kegiatan ini kiranya Ya Allah, ENGKAU dapat melimpahkan pengetahuan dan kekuatan kepada kami semua dan ENGKAU tumbuhkan rasa persaudaraan, persatuan yang kokoh di antara kami terjalin dengan baik dan utuh.

Ya Allah Tuhan kami, ENGKAUlah Sang Maha Pengampun..
Ampunilah dosa dan kesalahan kami, dosa pemimpin kami serta dosa dan kesalahan kedua orang tua kami. Perkenankanlah doa dan pinta kami ini.

Rabbana atina fiddunya hasanah wa fil akhirati hasanah wa qina ‘adzaban naar, subhana rabbika rabbil izzati amma yasifun wasalamun alal mursalin walhamdulillahirabbil alaamiin. Amin ya Rabbal ‘Alamiin.


Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.
Kirimkan Komentar yang membangun

Do'a Pembukaan Kegiatan

Marilah sejenak kita bersama-sama menundukkan kepala,  b
ermunajat kepada tuhan agar kegiatan kita hari ini diberkahi dan bisa berjalan dengan lancar. Bagi yang beragama Islam, akan saya pimpin, bagi yang non Muslim silahkan menyesuaikan.

Al-Fatihah: “…” (Membaca ummul kitab)

Bismillahirrahmaanirrahim. Allahumma solli ‘ala SayyidinaMuhammad, Wa’ala ali Sayyidina Muhammad.
Ya Allah Ya Rahman, pada hari ini, di gedung (...) ini kami hendak menyelenggarakan acara (...) dengan memohon ridhaMu Ya Allah . Berkahilah semua langkah dan perbuatan kami dan jadikanlah itu semua nilai ibadah dan nilai ilmu yang bermanfaat kepada kami.

Ya allah Ya Wahid, engkau yang Maha satu dan Maha mempersatukan. Kami mohon perkuatlah persatuan diantara kami, janganlah engkau biarkan ada perpecahan diantara kami. Kami ingin kuat dalam persatuan itu agar lebih bemanfaat untuk agama, negara dan bangsa ini.

Ya Allah Ya Ghafur. Engkau yang Maha Pengampun atas segala dosa, ampunilah dosa kami, dosa orang tua kami, dosa para pemimpin kami, dosa para pejuang-Mu dan dosa para pendahulu kami. Tempatkanlah kami dan mereka semua ini dalam lindungan rahmat dan ampunanmu.

Ya allah Ya Mujib. Engkau yang Maha mengabulkan doa. Perkenankanlah doa dan permohonan kami. 

Rabbana Atina Fiddun ya Hasanah. Wafil Akhirati Hasanah. waqinna ‘adza bannar, subhana rabbika rabbil izzati amma yasifun wasalamun alal mursalin walhamdulillahirabbil alaamiin. Amin ya Rabbal ‘Alamiin.
Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.
Kirimkan Komentar yang membangun

membentuk generasi emas

(foto:www.hafidzweb.blogspot.com)
PENDIDIKAN sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut ukuran normatif. Menyadari akan hal tersebut, pemerintah sangat serius menangani bidang pendidikan, sebab dengan sistem pendidikan yang baik diharapkan muncul generasi penerus bangsa yang berkualitas dan mampu menyesuaikan diri untuk hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.    
        Namun pendidikan bukanlah hal yang baru bagi manusia, sejak dari nabi Adam AS, hingga Nabi Muhammad SAW diutus menjadi nabi dan rasul sudah dibekali masing-masing petunjuk dari Allah SWT. sehingga dalam membentuk manusia menjadi manusia itu tidaklah membutuhkan waktu tertentu untuk kita laksanakan (B. Hafit'2017)
Kita semua menyadari, bahwa hanya melalui pendidikan bangsa kita menjadi maju dan dapat mengejar ketertinggalan dari bangsa lain, baik dalam bidang sains dan teknologi maupun ekonomi. Peran pendidikan penting juga dalam membangun peradaban bangsa yang berdasarkan atas jati diri dan karakter bangsa. Apapun persoalan bangsa yang dihadapi, komitmen kita untuk melaksanakan pembangunan pendidikan sesuai dengan amanat konstitusi dan berbagai peraturan perundangan-undangan yang berlaku tetap dipegang. Komitmen ini direalisasikan dalam berbagai kebijakan dan program yang diarahkan untuk mencapai tujuan meningkatnya kualitas sumber daya manusia demi tercapainya kemajuan bangsa dan negara di masa depan, sebagaimana yang kita cita-citakan bersama.
Pada periode tahun 2012 sampai 2035 bangsa kita dikaruniai oleh Tuhan Yang Maha Kuasa potensi sumber daya manusia berupa populasi usia produktif yang jumlahnya luar biasa. Pada periode tersebut generasi penerus bangsa berada pada titik yang sangat produktif, sangat berharga dan sangat bernilai, sehingga perlu dikelola dan dimanfaatkan dengan baik agar berkualitas menjadi insan yang berkarakter, insan yang cerdas, dan insan yang kompetitif, serta menjadi bonus demografi (demographic dividend) yang sangat berharga, tetapi jika bonus demografi ini tidak dapat dikelola dengan baik tentunya bisa menjadi bencana besar bagi pembagunan bangsa indonesia. Di sinilah peran strategis pembangunan bidang pendidikan untuk mewujudkan hal itu menjadi sangat penting.
Bonus demografi adalah kondisi populasi masyarakat dimana jumlah penduduk usia muda lebih bayak dibandingkan dengan penduduk usia tua. Kondisi yang disebut sebagai Bonus Demografi ini akan berlangsung antara tahun 2012 – 2035. Dari data yang diperoleh Badan Pusat Statistik 2011 bahwa jumlah anak usia 0-9 tahun mencapai 45,93 juta, sedangkan anak usia 10-19 tahun berjumlah 43,55 juta jiwa. Mereka inilah anak-anak kader Generasi Emas 2045, karena nantinya pada 2045 mereka yang berusia 0-9 tahun akan berusia 35-45 tahun dan yang berusia 10-19 tahun akan berusia 45-54 tahun. Dan memang orang-orang usia ini lah yang nantinya akan menjadi pemegang pemerintahan dan roda kehidupan di Indonesia.
Kita tentunya memiliki harapan besar kepada anak-anak generasi kita sekarang ini untuk bisa benar-benar menjadi generasi emas dan membawa kemajuan serta kejayaan bagi Indonesia tepat pada satu abad kemerdekaan Indonesia. Tetapi mampukah dan bisakah semua harapan dan program itu tercapai? Karena Bonus Demografi juga bisa berbalik menjadi Bencana Demografi jika tanpa pengawasan dan penanganan yang sungguh-sungguh dan berkala dari pemerintah.
Untuk itu pemerintah juga telah menyiapkan Grand Design demi mewujudkan cita-cita Bangkitnya Generasi Emas nantinya pada 2045. Diantara Grand Design yang dicanangkan adalah sebagai berikut: Pendidikan usia dini digencarkan dengan PAUD-isasi, peningkatan kualitas PAUD dan pendidikan dasar yang berkualitas dan merata. Rehabilitasi gedung-gedung sekolah yang sudah tak layak pakai dan pembangunan gedung-gedung sekolah secara besar-besaran. Intervensi peningkatan angka partisipasi kasar (APK) untuk SMA dan atau sederajat dengan tarjet sebesaar 97% tahun 2020. Yang diperkirakan jika tanpa intervensi baru akan mencapai 97% tahun 2040. Peningkatan APK perguruan tinggi dengan meningkatkan akses, keterjangkauan dan ketesediaan. Kemudian dari berbagai program di atas diharapkan akan terbentuknya output yang berupa generasi cerdas komperhensif, yaitu produktif, inovatif, damai dalam interaksi sosialnya, sehat dan menyehatkan dalam interaksi alamnya, dan berperadaban unggul.
Dalam Grand Design yang telah disiapkan, kelompok anak usia 0-9 tahun menjadi target yang lebih diutamakan karena selain mereka belum terlalu terpengaruh oleh pergaulan bebas, usia dini merupakan masa keemasan (the golden age) seorang anak. Fase tersebut juga menjadi periode yang sangat penting dalam perkembangan fisik dan mental seorang manusia.
Tantangan pendidikan di era informasi saat ini juga mengharuskan guru untuk lebih kreatif, inovatif dan inspiratif dalam mendesain kegiatan pembelajaran yang bermutu untuk menyongsong generasi emas Indonesia Tahun 2045. Dengan jumlah penduduk lebih dari 240 juta jiwa, Guru menjadi kunci utama keberhasilan sumber daya manusia yang tidak hanya produktif tetapi juga unggul dan religius. Ini juga tidak terlepas dari upaya pemerintah untuk bersinergi mencerdaskan anak bangsa.
Peran Guru yang tidak hanya mengajar, termaktub dalam UU No. 14 tahun 2005, Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Sedangkan hakikat guru menurut Ki Hajar Dewantara adalah ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani yakni di depan menjadi contoh jika di tengah membangkitkan hasrat belajar dan jika di belakang memberikan dorongan.
Pendidikan memang bukanlah persoalan yang mudah, bila kita tanam sekarang ia dapat dirasakan hasilnya 20 tahun mendatang. Maka dari itu, kita harus bersinergi untuk mewujudkan generasi emas 2045 (100 tahun Indonesia Merdeka). Persoalan-persoalan itu dapat kita pecahkan bersama-sama dengan bergandengan tangan. Tidak ada lagi yang lalai dalam tugas mendidik, tidak saling adu jotos, merokok di sekolah, jujur dalam mengelola anggaran pendidikan, terlebih lagi guru mau menjadi pembelajar sejati dan terus berusaha untuk meningkatkan kapasitas dirinya sehingga dapat terwujud Guru teladan (good teachers). Karenanya pendidikan yang bermutu harus terus diupayakan oleh sang guru. Mereka adalah mutiaranya agent of change, pelaku perubahan agar menghasilkan manusia Indonesia yang religius, cerdas, produktif, andal dan komprehensif melalui layanan pembelajaran yang prima terhadap peserta didiknya, sehingga terwujud generasi emas secepatnya........kita tak perlu tunggu tahun terlaksananya misalnya tahun 2030, 2045, 2050 dst. wallahu a'lam bissawab. #hafidz Bokko, S.Pd
Dari berbagai sumber.   Kirimkan Komentar yang membangun