Selasa, 15 Agustus 2017

Ikhlas;

 Salah Satu Kunci Menjalani Hidup

Hidup memang tak selalu diisi dengan keceriaan. Air mata akan selalu menjadi bagian dari umat ciptaan Ilahi. Pada saat kita diuji dengan tangisan, mungkin di seberang sana sahabat kita justru tengah riuh dengan gelak tawa. Namun, apa yang terjadi beberapa waktu kemudian?

Ya, kita pun mendapat giliran untuk turut menikmati tertawa itu. Menikmati betapa bahagianya menjalani hidup setelah begitu banyak airmata yang terkuras.

Sebaliknya sahabat kita yang tertawa di ujung sana, saat ini sedang berusaha bersabar, menghadapi ujian berupa musibah dari Sang Maha Empunya diri tersebut. Tak ada lagi tawa riang yang waktu itu selalu mengisi hari-harinya. Yang terlalu ditonjolkan adalah wajah yang muram durja.

Begitulah, alur hidup manusia. Semua secara bergiliran menghampiri diri kita. Kadang, kita diuji dengan kenikmatan, kadang diuji dengan musibah. Keduanya tak akan kekal menghampiri setiap anak adam. Apa makna tersirat dari peristiwa tersebut?hanya mereka yang memiliki keimanan yang tangguh yang dapat bersabar  meniti kehidupan di dunia ini. Mereka yang  yakin bahwa Sang Pencipta selalu ada dalam setiap langkah hidup-Nya.

Pasti telinga kita tak akan asing dengan kalimat , “roda ini berputar, kadang di atas, kadang di bawah
Dalam Alquran surat Albaqarah:155-156, dituliskan:
           
           “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, Innaalillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun.


Dalam pemikiranku, ikhlas merupakan salah satu kunci agar kita dapat menjalani hidup ini dengan sempurna, meski diterpa dengan musibah yang menguras tangis airmata. Tak ada kata yang lebih bijak daripada ikhlas. Ikhlas, ikhlas dan ikhlas. Mudah memang mengucapkannya, namun mengaplikasikannya dalam tiap diri tak semudah membalikkan telapak tangan. Tak segampang ketika kita menggerakkan bibir kita sehingga terdengar kata ;“harus ikhlas !”

Tapi, meski kita mati-matian tak ingin “ikhlas” dengan keadaan itu, toh keadaan yang telah menyapa kita itu tak akan bisa berubah. Masihkah kita tak ingin “ikhlas” dengan kondisi tak menyenangkan itu?

Jawabannya tentu ada pada setiap diri. Semua pilihan ada di tangan kita sendiri. Life must go on, friends:).Hidup harus terus berjalan, sobat!
Kirimkan Komentar yang membangun

Al-Qur'an Itu Pedoman, Bukan Pajangan


Oleh : Dwi Rizka Maulia
Al Qur'an merupakan kalam Allah SWT yang di turunkan melalui Nabi Muhammad SAW untuk menjadikan nya sebagai petunjuk hidup umat manusia. Al Qur'an menjadi kitab terakhir yang di turunkan Allah sebagai penyempurna kitab-kitab sebelumnya. Dan tak akan ada seseorang yang mampu membuat satu ayat yang menyerupai ayat Al-Qur'an.
Allah hadirkan petunjuk berupa Al - Qur'an agar manusia tidak tersesat dari jalan-Nya, maka bagi siapa yang menerapkan Al-Qur'an dalam kehidupannya, Allah menjamin hidupnya akan berada di dalam kebenaran
Mengutip perkataan Prof. Dr. Quraish Shihab, "untuk menjadikan Al-Quran sebagai jalan untuk mengenal diri maka kita harus “membumikan al-qur’an” artinya kandungan yang ada dalam Al-Quran kita aplikasikan dalam kehidupan nyata".
Ironisnya, banyak diantara kita yang untuk sekedar membaca Al-Quran saja masih terasa berat, apalagi menyelami isi kandungannya. Kita lebih antusias membaca majalah, surat kabar dan buku bacaan lainnya dibanding membaca Al-Quran. Akan tetapi kita jarang sekali menyentuh dan membaca Al-Quran yang jelas-jelas mendatangkan pahala dan rahmat dari Allah SWT. Kita biarkan Al-Quran di letakan dilemari atau rak buku. Lusuh dan berdebu. Pertanda bahwa Al-Quran jarang di sentuh, apalagi dibaca.
Andai kita tahu apa yang dijanjikan Rasulullah SAW. tentang pahala membaca Al-Quran, pastilah kita tidak akan menyia-nyiakan nya. Sesuai dengan hadis Nabi yang menggambarkan pahala membaca Al-Quran.
"Barangsiapa membaca satu huruf dari kitabullah, maka baginya kebaikan dengan satu huruf itu, dan satu kebaikan akan dilipatgandakan 10 kali lipat. Aku tidak mengatakan bahtwa alif, lam dan mim itu satu huruf. Tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf." (H. R. Tirmidzi)
Luar biasa! Bagaimana tidak, membaca satu huruf dalam Al-Quran bernilai sepuluh buah pahala. Maka andaikan kita membaca alif lam mim, maka kita akan mendapat tiga puluh pahala disisi Allah SWT. Lalu berapa huruf dalam kalimat basmalah, dalam surat alfatihah dan seluruh Al-Quran?
"Saya masih belum lancar membaca Al-Quran. Saya masih terbata-bata" barangkali ini yang terlontar dari kita. Jangan khawatir. Allah SWT tetap menganugerahkan pahala bagi kita yang belum lancar atau terbata-bata bahkan belum bisa membaca Al-Quran selama masih berusaha dan tetap belajar membacanya.
Oleh karena itu, mari kita senantiasa membasahi bibir ini dengan membaca Al-Quran dan menyelami maknanya, dan mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Agar keistimewaan Al-Quran tidak hanya pada ritme, huruf dan nada bacaannya saja. Tetapi keistimewaan Al-Quran juga merasuk ke dalam jiwa dan menjadi jalan bagi kita untuk mengenal diri.sumber :voa-islam.com #hafizdweb.blogspot.com
Kirimkan Komentar yang membangun

Minggu, 13 Agustus 2017

7 ALASAN KENAPA KAMU JADI MALAS BELAJAR


Beberapa alasan kenapa kamu jadi malas belajar. Biar nggak malas, sebaiknya kamu menghindari alasan-alasan tersebut. Dengan begitu, proses belajar kamu jadi lancar dan nilai ujian besok bagus-bagus. Lebih baik lagi kalo kamu jadi bintang kelas nantinya. Gimana Loopers? Masih malas buat belajar?
1. Kamu nggak punya tujuan belajar
2. Lingkungan sekitar yang nggak mendukung
3. Terlalu capek buat belajar
4. Kurang perhatian
5. Punya mental yang salah
6. Nggak punya strategi belajar
7. Maunya cuma senang-senang

Kirimkan Komentar yang membangun

Sulitnya Belajar

Kata belajar sudah sangat lumbra bagi pelajar mulai dari TK hingga perguruan tinggi, namun ada yang sulit dalam belajar, pertanyannya apa belut saya sulit belajar? kita semua bisa menjawabnya dengan sejujurnya.  Berbicara tentang apa untungnya bagi kita jika kita tekun dalam belajar. yang pasti kita paham tentang ungkapan siapa yang menanam dia yang menuai hasinya, atau ungkapan lain " belajar diwaktu kecil bagaikan mengukir di atas batu" artinya akan sulit hilangnya dari ingatan kita dari apa yang sudah kita pelajari ketika kita masih kecil, Belajar tidak hanya sekali-dua kali saja tetapi juga membutuhkan pengulangan beberapa kali yang memungkinkan anda dapat memahami dengan baik pelajaran, jangan merasa cepat bosan, tetapi apabila anda mengalami kebosanan anda harus berusaha untuk merubah cara belajar maupun situasi yang dapat mendukung dalam menghafal atau memahami pelajaran. Dengan demikian kesulitan belajar yang anda rasakan dapat diselesaikan dengan baik. Selamat mencoba semoga anda tidak cepat menjadi bosan untuk tetap belajar.

Kirimkan Komentar yang membangun

Jumat, 11 Agustus 2017

; Salah Satu Kunci Menjalani Hidup

Ikhlas

Hidup memang tak selalu diisi dengan keceriaan. Air mata akan selalu menjadi bagian dari umat ciptaan Ilahi. Pada saat kita diuji dengan tangisan, mungkin di seberang sana sahabat kita justru tengah riuh dengan gelak tawa. Namun, apa yang terjadi beberapa waktu kemudian?

Ya, kita pun mendapat giliran untuk turut menikmati tertawa itu. Menikmati betapa bahagianya menjalani hidup setelah begitu banyak airmata yang terkuras.

Sebaliknya sahabat kita yang tertawa di ujung sana, saat ini sedang berusaha bersabar, menghadapi ujian berupa musibah dari Sang Maha Empunya diri tersebut. Tak ada lagi tawa riang yang waktu itu selalu mengisi hari-harinya. Yang terlalu ditonjolkan adalah wajah yang muram durja.

Begitulah, alur hidup manusia. Semua secara bergiliran menghampiri diri kita. Kadang, kita diuji dengan kenikmatan, kadang diuji dengan musibah. Keduanya tak akan kekal menghampiri setiap anak adam. Apa makna tersirat dari peristiwa tersebut?hanya mereka yang memiliki keimanan yang tangguh yang dapat bersabar  meniti kehidupan di dunia ini. Mereka yang  yakin bahwa Sang Pencipta selalu ada dalam setiap langkah hidup-Nya.

Pasti telinga kita tak akan asing dengan kalimat , “roda ini berputar, kadang di atas, kadang di bawah
Dalam Alquran surat Albaqarah:155-156, dituliskan:
           
           “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, Innaalillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun.


Dalam pemikiranku, ikhlas merupakan salah satu kunci agar kita dapat menjalani hidup ini dengan sempurna, meski diterpa dengan musibah yang menguras tangis airmata. Tak ada kata yang lebih bijak daripada ikhlas. Ikhlas, ikhlas dan ikhlas. Mudah memang mengucapkannya, namun mengaplikasikannya dalam tiap diri tak semudah membalikkan telapak tangan. Tak segampang ketika kita menggerakkan bibir kita sehingga terdengar kata ;“harus ikhlas !”

Tapi, meski kita mati-matian tak ingin “ikhlas” dengan keadaan itu, toh keadaan yang telah menyapa kita itu tak akan bisa berubah. Masihkah kita tak ingin “ikhlas” dengan kondisi tak menyenangkan itu?

Jawabannya tentu ada pada setiap diri. Semua pilihan ada di tangan kita sendiri. Life must go on, friends:).Hidup harus terus berjalan, sobat!
Kirimkan Komentar yang membangun

Rabu, 09 Agustus 2017

peradaban

peradaban Dunia ini dibangun atas dasar pemikiran, dari berbagai kemungkinan yang
 www.hafidzweb.blogspot.com
www.hafidzweb.blogspot.com
Kirimkan Komentar yang membangun

Memotivasi diri untuk belajar

Pertanyaan yang seringkali ditanyakan terhadap diri sendiri ketika mengalami kesulitan dalam belajar atau kurangnya motivasi untuk belajar adalah :

kenapa sih saya malas banget belajar?
kenapa sih saya bosan kalo belajar?
kenapa sih?
dan kenapa sih?

dan cara menjawabnya adalah dengan bertanya kembali pada diri sendiri :

Kenapa sih saya harus belajar?
Apa sih pentingnya belajar?
Buat apa sih saya belajar?
Apa sih tujuan saya belajar?

Nah apabila kita sudah mengetahui tujuan kenapa dan untuk apa kita belajar. InsyaAllah belajar itu akan menjadi kegiatan rutin kita sehari-hari.
Contohnya : Seorang anak yang ingin sekali pintar atau mahir berenang, maka dia akan berusaha belajar dan belajar tak perduli berapa kali kegagalan yang dialaminya, sehingga akhirnya dia benar-benar mahir dalam berenang.

Sesungguhnya hakikat keinginan kita untuk belajar adalah didasari atau dilandasi oleh kuatnya tujuan kita untuk mencapai hal yang ingin kita pelajari tersebut. Sama halnya dengan beragama, sudah seberapa kuatkah keinginan kita untuk beragama?

akan muncul pertanyaan seperti ini :

Kenapa sih saya beragama?
Apa sih pentingnya beragama?
Untuk apa sih agama itu?
dan masih banyak pertanyaan lainnya..

Jadi kita terdorong untuk kembali kepada hakikat belajar dan mempelajari agama, sehingga kita tidak akan berhenti untuk  belajar dan terus belajar dalam mencari agama yang hakiki, yaitu agama yang benar-benar dapat menjawab semua permasalahan kita dan bukan agama yang mentok atau membatasi kita dalam berfikir apabila dipelajari hingga kita masih diliputi pertanyaan yang tidak terjawab.

Dan jangan sampai agama yang kita yakini menjawab pertanyaan kita seperti ini :
Semakin kamu banyak bertanya maka kamu akan semakin dekat pada kemurtadan (keluar dari agama).

Kirimkan Komentar yang membangun

Do'a Pembukaan acara

Audzubillahi minasyaithonirrojim. Bismillahirrahmanirrahim. Hamdan syakirin, hamdan na’imin, hamdan yu’afi niamahu wayukafi mazidah. Ya Rabbana lakal hamdu kama yambaghi liljalali wajhikal karimi wa’adzimi sulthonik.
Ya Allah ya Tuhan kami, segala puji untukMu, pemelihara alam semesta. Segala puji atas karunia dan kenikmatan yang Engkau limpahkan kepada kami. Segala puji atas keagunganMu, segala puji atas kemuliaanMu dan kekuasaanMu.
Allahuma shalli wasalim ‘ala sayidina muhammadin, wa’ala ali washahbihi ajma’in.
Asyhadu ‘ala ila ha ilaLlah waasyhadu ana Muhammadan rasuluLlah.
Ya Maliku yaa Qudduus, kami agungkan namaMu karena hanya Engkaulah Tuhan kami, hanya kepadaMu kami bersujud, hanya kepadaMu kami bersyukur, dan hanya kepadaMu kami memanjatkan doa.
Ya Rahmaan ya Rahiim, Hanya kepadamu kami menyembah dan hanya kepadamu kami memohon pertolongan.
Ya Rabbana…
Hari ini kami berkumpul di sini dalam kegiatan forum Ekonomi, berdiskusi mengurai fikir untuk memberikan sumbangsih terbaik bagi bangsa ini, karenanya ya Allah… lancarkanlah acara kami, berkahilah, penuhilah pertemuan ini dengan kebaikan dari awal hingga akhir nanti.
Bukalah fikiran kami, lenturkanlah lidah kami, dan berikanlah kepada kami ide-ide cemerlang untuk membangun kekuatan ekonomi bangsa ini.
Ya Allah yang Maha mengetahui yang Gaib, bimbinglah kami dengan hidayahmu, berkahilah kami selalu dengan takdirmu dan jadikanlah hati kami selalu ridha dengan pemberianmu.
Robis shrohli shodri wa ya shirli amri wah lul uqdatam mil lissani yah khohu khouli “
Ya Tuhanku lapangkanlah dadaku, dan lancarkanlah lidahku serta mudahkanlah urusanku
Allahumma arinal haqqa haqqa waryuqnatibaah waarinal batilabatila warzuqnaj tinabah.
Ya Allah, tunjukkanlah kepada kami bahwa yang benar adalah benar dan berikan kepada kami kekuatan dn kemampuan untuk menjalankannya, serta tunjukkan bahwa yang salah adalah salah dan berikan kami kekuatan dan kemampuan untuk meninggalkannya.
Rabbana atina fiddunya hasanah, wafil akhirati hasanah, waqina adzabannar.Ya Allah Ya Tuhan kami, limpahkanlah kepada kami kebahagiaan di dunia dan di akhirat dan hindarkanlah kami dari azab api nerakaMu.
Washollallahu 'ala muhammadin wa'ala alihi wa ashabihi ajma'in. Subhana rabbika rabbil izzati amma yashifun wassalamun ‘alal mursalim. Walhamdulillahi robbil ‘alamin.
Kirimkan Komentar yang membangun