Senin, 24 Juli 2017

Penyebab Futur

💊 Faktor-faktor Penyebab Futur ðŸ’Š

Pada tulisan sebelumnya telah disinggung bahawa futur atau penurunan semangat atau malas beribadah setelah sebelumnya sungguh-sungguh dan rajin merupakan penyakit yang biasa menimpa para ahli ibadah, juru da’wah, dan penuntut ilmu. Dimana jika terserang penyakit ini seseorang menjadi lemah, lamban, dan malas setelah sebelumnya semangat, rajin, dan bersungguh-sungguh. Bahkan pada tingkat yang paling parah seseorang terputus sama sekali dari suatu amal ibadah dan da’wah, wallahul musta’an. 
Pada tulisan sebelumnya juga telah disebutkan beberapa gejala seseorang terjangkiti peyakit futur. Pada tulisan ini insya Allah akan disebutkan beberapa faktor yang menjadi sebab seseorang dilanda penyakit futur, yaitu;
1. Tidak ikhlas dan tidak menjaga keikhlasan,
2. Tidak menguasai ilmu syar’i,
3. Hati terpikat pada dunia dan lupa pada akhirat,
4. Ujian; istri dan anak anak,
5. Hidup di lingkungan yang rusak,
6. Bergaul dengan orang-orang yang tidak punya iradah dan himmah (keinginan dan obsesi),
7. Maksiat, kemunkaran, dan makanan haram,
8. Tujuan yang tidak jelas,
9. Tidak yakin pada tujuan (cita-cita) yang telah dicanangkan,
10. Tidak realistis,
11. Onak dan duri (Cobaan dan ujian)
12. Hidup menyendiri,
13. Statis dalam sarana amal dan fase-fase da’wah,
14. Menyimpang dari sasaran yang benar,
15. Tidak menyadari rintangan atau tantangan yang menghadang,
16. Tarbiyah yang buruk,
17. Tidak ada keselasaran antara keahlian (potensi) dan pekerjaan,
18. Lingungan yang berbeda,
19. Angan-angan kosong,
20. Sebab-sebab lain, (diantaranya); (a) Penyakit hati seperti dengki, suudzan, dan dendam, (b)Syahwat khafiyah (tersembunyi), (c) tidak sungguh-sungguh dalam beribadah, khususnya amal harian, (d) Membanggakan golongan dan fanatik, (e) Tidak konsisten dalam melaksanakan suatu program, dan sebagainya. 
Demikian beberapa faktor penyebab futur, sebagaimana disebutkan oleh Syekh. Prof. DR. Nashir bin Sulaiman Al-Umar hafidzahullah dalam kitabnya Al-Futur; Al-Madzahir, Al-Asbab, Wa Al-‘Ilaj, uraian dari masing-masing poin tersebut akan dijelaskan pada tulisan-tulisan berikutnya insya Allah. Selamat mengikuti. 
Sumber : http://wahdah.or.id/faktor-faktor-penyebab-futur/

Kirimkan Komentar yang membangun

Senin, 03 Juli 2017

Pasca Ramadhan 1438H

Ramadhan telah berlalu, semoga puasa yang kita jalani selama sebulan telah menempa hati, pikiran, perbuatan, prilaku ke arah yang lebih baik layaknya derajat yang dijanjikan oleh Allah yakni derajat taqwa, menjadi orang yang muttaqin baik pada saat ramadhan maupun pasca ramadhan tahun ini 1438H, tentunya banyak hal yang kita telah dapatkan karena puasa adalah rahmat, magfirah, dan ampunan dimana semua dosa diampuni baik yang telah lampau, maupun yang akan datang asalkan puasa yang kita jalani benar-benar. dan membekas pasca ramadhan.  kita sudah diajarkan untuk selalu bertadarus Alqur'an, Salat berjamaah, memperbanyak salat sunah, memperbanyak sedekah, bangun sahur, semoga bangun sahur memberikan pelajaran untuk tidak lagi telak salat subuh setelah ramadhan berakhir, selamat jalan ramadhan 1438H, selamat datang syawal, yang mana di bulan syawal masih menunggu amalan yang tak kalah pentingnya. yakni puasa syawal 6 hari yang dinilai 365 hari lamanya. sungguh Allah maha pengasih dan penyayang kepada hambaNya. tinggal kita?
Kirimkan Komentar yang membangun 

Kamis, 15 Juni 2017

Hari ke 21 Puasa

Bulan Puasa atau Ramadhan 1438 H. menjadi momentum untuk merenung, berihtiar, bermunajah sembari mengharapkan ridho dari Allah SWT.  Semoga semua amalan-amalan baik kita diterima oleh Alaah SWT.  karena walaupun sebanyak apa amalan baik kita jika tidak diridhoi oleh Allah maka seakan sia-sia semua yang kita lakukan...  namun bkan berarti kita akan berhenti untuk melakukan yang terbaik.  Itulah yang selayaknya  kita lakukan sebagai orang yang beriman " sebagaimana dalam surat Al-Baqara ayat 183, bahwa kita semua diwajibkan untuk berpuasa sebagaimana orang-orang sebelum kita" 
Pada hakekatnya kita semua akan kembali menghadap kepada Allah, maka kita harus mempersiapkan yang terbaik menujuh hari perhitunganNya.  Hafidz @Salakan Kirimkan Komentar yang membangun

Jumat, 09 Juni 2017

Kisah Infirasi

Seorang pebisnis senior memberi nasihat kepada orang yang bertanya kepadanya. “Mulailah bisnis dari nol. Saya juga dulu begitu dan sekarang terbukti berhasil.” Maaf, saya tidak setuju dengan ini. Kenapa? Karena akan membuang waktu dan energi yang berharga untuk memulai bisnis dari nol. Pertanyaanya, jika sudah ada jalan, mengapa harus membuat jalan baru?
Capek kan membuat jalan baru? Mungkin orang terdahulu, menuju ke suatu tempat dengan membuka jalan baru. Itu dilakukan karena belum ada jalan. Jika sudah ada, buat apa? Bahkan, orang cerdas jaman dulu pun tidak benar-benar membuka jalan baru. Banyak yang pergi ke suatu tempat melalui jalan yang sudah dibuka oleh sungai.
Prinsip mulai dari nol akan membuat kita ketinggalan. Saat orang lain sudah berjalan jauh di depan, kita masih sibuk membuka jalan. Mencoba-coba cara melakukan bisnis yang masih gelap. Kita akan menghabis waktu dan energi untuk memulai dari nol. Berbeda, jika kita tinggal mencari jalan yang sudah ada, yang searah dengan tujuan kita, maka perjalanan kita akan lebih mudah.
Artinya, carilah sistem, cara, strategi, atau panduan yang sudah dibuat berdasarkan pengalaman orang lain. Jika bisnis kita berbeda, kita tinggal melakukan penyesuaian, bukan memulai dari awal. Bagaimana caranya? Kita bisa mendapatkan sistem, cara, strategi, atau panduan dengan cara belajar, melalui buku, ebook, pelatihan, kursus, seminar dan sebagainya.
“Tapi, teori sering tidak sesuai dengan praktek!”
Tentu saja dan itu pasti. Penyebabnya adalah bisnis dan kondisi Anda tidak persis sama dengan bisnis dan kondisi orang yang membuat teori tadi. Sebenarnya, teori yang sudah ada itu dibuat berdasarkan praktek. Tapi itu dulu, kondisinya berbeda dengan sekarang. Bisnis yang dijalankan pun tentu tidak benar-benar persis sama dengan punya. Dan juga, kemampuan Anda dengan orang yang membuat teori itu pasti berbeda.
Namun, meskipun teori dan praktek tidak selalu sama, tetapi jika kita sudah belajar terlebih dahulu, kita akan tahu setidaknya arah utama menuju tujuan kita. Sehingga yang perlu kita lakukan tinggal melakukan penyesuaian saja. Ini lebih mudah dan cepat daripada tidak tahu apa-apa. Teori mungkin hanya secercah cahaya, tetapi itu lebih baik dibandingkan berjalan di tengah kegelapan.
Jadi, tidak perlu dari nol. Manfaatkan jalan yang sudah dibuat oleh orang lain. Jika Anda punya uang, gunakan untuk modal, tidak perlu modal dengkul, kecuali memang tidak punya uang. Dengan demikian, bisnis kita akan berjalan lebih cepat dibandingkan mulai dari nol. Orang lain sudah berpergian dengan menggunakan mobil. Apakah Anda akan tetap berjalan kaki?

Kirimkan Komentar yang membangun

Bagaiman dengan anda

Assalamu'alaikum wa rahmatullah wa barakaatuh

Kadang suka ada pertanyaan, Saya ... apakah bisa sukses?

Saya hanya orang biasa
Saya dari keluarga miskin
Saya tidak kuliah

Dan sebagainya.

Nyatanya, banyak yang sukses terlepas apa latar belakangnya.

http://www.suksesoptimis.com/apakah-orang-biasa-bisa-sukses/

Kirimkan Komentar yang membangun

Rabu, 07 Juni 2017

Mars Shoutul Khilafah 2017 Berkibarlah Panji Rosulullah +LIRIK


Mars shoutul khilafah memberikan semngat kepada kaum muslimin di seluruh dunia untuk mengibarkan panji Rasulullah, tauladan kita, panutan kita, pemimpin kita, pejuang kita. yang akan memberikan shafaat di akhirat kelak.
 Kirimkan Komentar yang membangun

Mars Shoutul Khilafah 2017 Berkibarlah Panji Rosulullah +LIRIK


Mars shoutul khilafah memberikan semngat kepada kaum muslimin di seluruh dunia untuk mengibarkan panji Rasulullah, tauladan kita, panutan kita, pemimpin kita, pejuang kita. yang akan memberikan shafaat di akhirat kelak.
 Kirimkan Komentar yang membangun

Minggu, 04 Juni 2017

Kisah ini mungkin akan mengubah hidup Anda,

Kisah ini mungkin akan mengubah hidup Anda, ada banyak pelajaran penting yang bisa Anda petik dan diterapkan dalam hidup Anda.

Assalamu'alaiakum wa rahmatullahi wa barakaatuh

Beberapa tahun yang lalu, saya dikenalkan dengan seseorang yang sama seperti saya sedang belajar bisnis online. Ya, bukan beberapa tahun sebenarnya, tetapi belasan tahun.

Dia sebenarnya seorang karyawan di sebuah pabrik tekstil, namun sangat berminat pada bisnis online. Sejak pertemuan itulah, kami belajar bersama bagaimana menjalankan bisnis online dengan baik.

Berbagai jenis bisnis online dicoba. Jatuh bangun itu biasa. Banyak kegagalan yang dia hadapi. Ditengah kesibukannya sebagai karyawan, dia tetap tekun menjalankan bisnis online.

Tidak terhitung kegagalan yang dia alami.

Ditengah keterbatasan koneksi internet saat itu, berkali-kali saya malah bertemu di warnet. Tidak lain untuk merajut asa memiliki bisnis online yang bisa menopang hidup.

Singat cerita, bisnisnya sudah menemukan titik terang. Menemukan sebuah kecocokan.

Pertama, dengan berbagai keberhasilan di social media marketing, dia menjelma menjadi seorang pakar pemasaran Facebook. Sering mengisi workshop dan pelatihan di berbagai perusahaan dan instansi serta menjadi konsultan berbagai tokoh dan selebriti.

Kedua, dia juga merambah bisnis toko online. Kini sudah memiliki beberapa kantor untuk menjalankan bisnis online yang dilakukan secara profesional.

Bagaimana dia bisa berhasil. Ada 3 hal yang saya lihat

1. Tekun, tidak ada kesuksesan tanpa ketekunan
2. Belajar terus, dia bilang, dia lebih banyak belajar dibandingkan mengajar
3. Mindset yang positif. Sudah sering saya katakan, 85% keberhasilan di tentukan oleh mindset.



Kunjungi saja:
http://www.carabisnisonline.biz/milyarder
Kirimkan Komentar yang membangun