Minggu, 12 Maret 2017

Hukum Membunuh Cicak, Semut, Tikus dan Nyamuk


emoticon-2 Jempol

A. Pendahuluan

Cicak, semut, tikus, dan nyamuk adalah salah satu binatang yang sangat meresahkan bagi masyarakat. Kita tahu kalau Cicak sering buang kotoran di lantai, apalagi lantai masjid, sehingga menjadikan lantainya najis. Semut sering kali mengerubungi makanan atau minuman kita, sehingga sering kita lihat di tempat makanan dan gelas minuman kita terdapat semut, dan itu sangat menjengkelkan. Sedangkan tikus adalah musuh bebuyutan para petani. Tidak jarang tanaman para petani mati karena diserang hama ini. Adapun nyamuk, kita sering mengalami tidak bisa tidur, gatal-gatal, dan bentol-bentol gara-gara hewan yang satu ini.

B. Permasalahan

Bagaimanakah hukum membunuh cicak, semut, tikus, dan nyamuk?

C. Dalil-dalil

Hukum membunuh Cicak
  • Hadits yang diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah, Rasulullah bersabda: “Barang siapa membunuh cicak dalam sekali pukul, maka ditulis untuknya seratus kebaikan, dan dalam dua kali pukulan kurang dari itu (seratus kebaikan), dan dalam tiga kali pukulan, kurang dari itu.” [HR. Muslim]
Hadits di atas adalah dalil dibolehkannya kita untuk membunuh cicak, dengan membunuhnya kita mendapatkan pahala seratus kebaikan. Bahkan tujuh kesalahan kita akan terhapuskan. Cicak adalah binatang yang jahat. Nabi bersabda: “Sesungguhnya Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam memerintahkan untuk membunuh cicak, dan Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam menamainya dengan nama Fawaisiqo (Binatang jahat)” [HR. Muslim].
Cara membunuh cicak sebisa mungkin sekali bunuh, agar ditulis seratus kebaikan.
Imam An-Nawawi dalam kitab Syarah muslim mengatakan: “Para Ulama sepakat bahwa bahwa cicak adalah hewan kecil yang mengganggu.”
Hukum membunuh Semut dan Tikus
  • Diriwayatkan oleh Sayyidatina Aisyah, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda: “Lima hewan jahat, yang boleh dibunuh di tanah Haram:Gagak, dan rajawali, dan anjing galak, dan kala jengking, dan tikus.” [HR. Bukhari dan Muslim]
  • Dari Ibnu ‘Abbaas Radhiyallahu Anhu, beliau berkata: “Sesungguhnya Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam mencegah dari membunuh empat hewan: Semut, lebah, burung hud-hud, dan burung Shurad.” [HR. Abu Dawuud: 2490]
Kedua hadits di atas secara jelas menerangkan hukum membunuh semut dan tikus. Pada hadits pertama, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam memperbolehkan untuk membunuh tikus. Pada hadits kedua, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam melarang untuk membunuh semut. Cara membunuh hewan adalah dengan membunuh dengan bagus dan jangan disiksa. Dalam hadits disebutkan: “Sesungguhnya Allah telah memerintahkan untuk berlaku baik atas segala sesuatu. Maka, apabila kamu ingin membunuh, maka bunuhlah dengan cara yang bagus. Dan apabila kamu akan menyembelih, maka bagusilah cara penyembelihannya.
Hukum membunuh nyamuk
Imam Suyuthi mengkelompokan binatang menjadi 4, yaitu:
  1. Binatang yang ada manfaatnya dan tidak berbahaya, maka boleh dibunuh
  2. Binatang yang berbahaya dan tidak mempunyai kemanfaatan, maka dianjurkan (sunnah) untuk dibunuh, seperti ular
  3. Binatang yang mempunyai manfaat, tapi di sisi lain berbahaya, maka tidak dianjurkan dibunuh dan tidak dimakruhkan untuk dibunuh, seperti elang
  4. Binatang yang tidak mempunyai manfaat dan tidak berbahaya, seperti ulat, maka tidak diharamkan membunuh, tidak pula dianjurkan.
Nyamuk adalah hewan yang tidak ada kemanfaatan bagi manusia, bahkan membahayakan kesehatan manusia, seperti malaria, dll. Oleh itu, nyamuk masuk pada kelompok binatang yang berbahaya dan tidak mempunyai kemanfaatan (no. 2) , sehingga boleh (sunnah) untuk dibunuh.

D. Kesimpulan

Hukum membunuh cicak, tikus, dan nyamuk diperbolehkan, bahkan, Khusus dalam membunuh cicak, akan berpahala, yaitu ditulis untuk kita seratus kebaikan. Sedangkan membunuh semutadalah tidak diperbolehkan karena adanya hadits yang secara jelas mencegah untuk membunuhnya.
Wallahu A’lam

Jumat, 03 Maret 2017

“ARTI HIDUP” Dalam AL-QUR’AN


Tidak ada seorang pun yang tahu berapa lama ia akan hidup, di mana ia akan mati,(Q.S 31: 34) dalam keadaan apa ia akan mati, dan dengan cara apa ia akan mati, sebagian manusia menyangka bahwa hidup ini hanya satu kali dan setelah itu mati ditelan bumi. Mereka meragukan dan tidak percaya bahwa mereka akan dibangkitkan kembali setelah mati(Q.S An-Naml: 67).
Adapun mengenai kepercayaan adanya kehidupan setelah mati pandangannya sangat beragam tergantung pada agama dan kepercayaan yang dipeluk dan diyakini.
Islam menjelaskan makna hidup yang hakiki melalui perbandingan dua ayat yang sangat kontras, seperti dicontohkan di dalam Alquran. Seorang yang telah mati menurut mata lahir kita, bahkan telah terkubur ribuan tahun, jasadnya telah habis dimakan cacing dan belatung lalu kembali menjadi tanah, namanya sudah hampir dilupakan orang.

Tetapi yang mengherankan, Allah SWT memandangnya masih hidup dan mendapat rezeki di sisi-Nya serta melarang kepada kita menyebut mati kepada orang tersebut.
Hal ini dapat kita lihat dalam (Q.S 3: 169). “Janganlah kalian menyangka orang-orang yang gugur di jalan Allah itu telah mati, bahkan mereka itu hidup dan mendapat rezeki di sisi Allah.” Sebaliknya ada orang yang masih hidup menurut mata lahir kita, masih segar-bugar, masih bernapas, jantungnya masih berdetak, darahnya masih mengalir, matanya masih berkedip, tetapi justru Allah menganggapnya tidak ada dan telah mati, seperti disebutkan dalam firmannya
“Tidak sama orang yang hidup dengan orang yang sudah mati. Sesungguhnya Allah SWT mendengar orang yang dikehendaki-Nya, sedangkan kamu tidak bisa menjadikan orang-orang yang di dalam kubur bisa mendengar,” (QS Al-Fathir 22). Maksud ayat ini menjelaskan Nabi Muhammad tidak bisa memberi petunjuk kepada orang-orang musyrikin yang telah mati hatinya.
Dua ayat ini memberikan perbandingan yang terbalik, di satu sisi orang yang telah mati dianggap masih hidup, dan di sisi lain orang yang masih hidup dianggap telah mati. Lalu apa hakikat makna hidup menurut Islam?
Seorang filusuf Yunani Descartes pernah mendefinisikan, manusia ada dan dinyatakan hidup di dunia bila ia melakukan aktivitas berpikir. Kemudian Karl Marx menyatakan, manusia ada dan dinyatakan hidup jika manusia mampu berusaha untuk mengendalikan alam dalam rangka mempertahankan hidupnya. Sedangkan Islam menjelaskan manusia ada dan dianggap hidup jika ia telah melakukan aktivitas “jihad” seperti yang telah dijelaskan oleh Allah SWT dalam Q.S. Ali Imron: 169 di atas. Tentu saja jihad dalam pengertian yang sangat luas. Jihad dalam pengertian bukan hanya sebatas mengangkat senjata dalam peperangan saja, tetapi jihad dalam konteks berusaha mengisi hidup dengan karya dan kerja nyata. Jihad dalam arti berusaha memaksimalkan potensi diri agar hidup ini berarti dan bermanfaat bagi diri, keluarga, masyarakat, dan bangsa. Misalnya, seseorang yang berusaha mencari dan menemukan energi alternatif ketika orang sedang kesulitan BBM itu juga sudah dipandang jihad karena ia telah mampu memberikan manfaat kepada orang lain. Seseorang yang keluar dari sifat malas, kemudian bekerja untuk memerangi kemiskinan, kebodohan, itu juga termasuk jihad karena ia telah mampu mengalahkan hawa nafsunya sendiri, dan bukankah ini jihad yang paling besar karena Rasulullah sendiri menyatakan bahwa jihad yang paling akbar adalah melawan hawa nafsu sendiri.
Hidup dalam pandangan Islam adalah kebermaknaan dalam kualitas secara berkesinambungan dari kehidupan dunia sampai akhirat, hidup yang penuh arti dan manfaat bagi lingkungan. Hidup seseorang dalam Islam diukur dengan seberapa besar ia melaksanakan kewajiban-kewajiban sebagai manusia hidup yang telah diatur oleh Dienull Islam. Ada dan tiadanya seseorang dalam Islam ditakar dengan seberapa besar manfaat yang dirasakan oleh umat dengan kehadiran dirinya. Sebab Rasul pernah bersabda “Sebaik-baiknya manusia di antara kalian adalah yang paling banyak memberikan manfaat kepada orang lain. (Alhadis). Oleh karena itu, tiada dipandang berarti (dipandang hidup) ketika seseorang melupakan dan meninggalkan kewajiban-kewajiban yang telah diatur Islam.
Dengan demikian, seorang muslim dituntut untuk senantiasa meningkatkan kualitas hidup sehingga eksistensinya bermakna dan bermanfaat di hadapan Allah SWT, yang pada akhirnya mencapai derajat Al-hayat Al-thoyyibah (hidup yang diliputi kebaikan). Untuk mencapai derajat tersebut maka setiap muslim diwajibkan beribadah, bekerja, berkarya berinovasi atau dengan kata lain beramal saleh. Sebab esensi hidup itu sendiri adalah bergerak (Al-Hayat) kehendak untuk mencipta (Al-Khoolik), dorongan untuk memberi yang terbaik (Al-Wahhaab) serta semangat untuk menjawab tantangan zaman (Al-Waajid).
Makna hidup yang dijabarkan Islam jauh lebih luas dan mendalam dari pada pengertian hidup yang dibeberkan Descartes dan Marx. Makna hidup dalam Islam bukan sekadar berpikir tentang realita, bukan sekadar berjuang untuk mempertahankan hidup, tetapi lebih dari itu memberikan pencerahan dan keyakinan bahwa. Hidup ini bukan sekali, tetapi hidup yang berkelanjutan, hidup yang melampaui batas usia manusia di bumi, hidup yang harus dipertanggungjawabkan di hadapan sang Kholik. Setiap orang beriman harus meyakini bahwa setelah hidup di dunia ini ada kehidupan lain yang lebih baik, abadi dan lebih indah yaitu alam akhirat (Q.S. Adl-dluha: 4).
Setiap muslim yang aktif melakukan kerja nyata (amal saleh), Allah menjanjikan kualitas hidup yang lebih baik seperti dalam firmannya “Barang siapa yang melakukan amal saleh baik laki-laki maupun wanita dalam keadaan ia beriman, maka pasti akan kami hidupkan ia dengan al-hayat al-thoyibah (hidup yang berkualitas tinggi).” (Q.S. 16: 97). Ayat tersebut dengan jelas sekali menyatakan hubungan amal saleh dengan kualitas hidup seseorang.
Aktualisasi diri!
Salah satu kebutuhan manusia yang paling mendasar adalah pengakuan dari komunitas manusia yang disebut masyarakat. Betapa menderitanya seseorang, sekalipun umpamanya ia seorang kaya raya, berkedudukan, mempunyai jabatan, namun masyarakat di sekitarnya tidak mengakui keberadaannya bahkan menganggapnya tidak ada, antara ada dan tiada dirinya tidak berpengaruh bagi masyarakat. Dan hal ini adalah sebuah fenomena yang terjadi pada masyarakat muslim. Terlebih rugi lagi jika keberadaan kita tidak diakui oleh Allah SWT, berarti alamat sebuah kemalangan yang akan menimpa. Ketika usia kita tidak menambah kebaikan terhadap amal-amal, ketika setiap amal perbuatan tidak menambah dekatnya diri dengan Sang Pencipta, berarti hidup kita sia-sia belaka. Allah menganggap kita sudah mati sekalipun kita masih hidup.
Oleh karena itu, seorang muslim “diwajibkan” untuk mengaktualisasikan dirinya dalam segenap karya nyata (amal saleh) dalam kehidupan. “Sekali berarti, kemudian mati” begitulah sebaris puisi yang diungkapkan penyair terkenal Chairil Anwar. Walaupun ia meninggal dalam keadaan masih muda dan telah lama dikubur di pemakaman Karet Jakarta, tetapi nama dan karya-karyanya masih hidup sampai sekarang. Kalau Chairil Anwar telah “berjihad” selama hidupnya di bidang sastra. Bagaimana dengan kita? Mari berjihad dengan amal saleh di bidang-bidang yang lain. Agar kita dipandang hidup oleh Allah SWT. Amin.***

Kirimkan Komentar yang membangun

Rabu, 01 Maret 2017

selalu bersikap positif


Bekerja keras dan kehidupan modern kadang membuat anda khawatir tentang kemampuan sendiri sehingga kehilangan sikap mental positif (postive mental attitude). Berikut ini beberapa tips agar anda tetap bersikap positif:
Pilihan ada ditanganmu
Hidup anda adalah hasil dari pilihan anda. Anda selalu memiliki (dan telah) memilih. Anda dapat memilih untuk membiarkan keadaan ekonomi yang membuat anda jatuh, atau anda dapat memilih untuk mencari kesempatan. Memilih untuk memusatkan perhatian pada apa yang dapat anda lakukan dan apa yang akan anda capai. Cara anda memilih untuk melihat dunia menciptakan dunia yang anda lihat.
Batasi waktu menonton TV
Sebagai contoh membaca buku positif, memulai sebuah proyek, mengambil hobi baru, menghabiskan waktu berkualitas dengan keluarga dan lakukan sesuatu yang akan meningkatkan kehidupan anda. Kelola waktu anda agar berharga, jadi apakah ada TV dalam daftar prioritas ?
Gunakan bahasa yang positif
Dengar kata-kata yang anda gunakan. Hindari kata-kata seperti ‘biasa’, ‘gak pernah’, ‘ gak bisa’, ‘engga’ dan bahkan ‘mengapa.’ Katakan ‘Saya memilih’ atau ‘Saya ingin,’ bukan ‘Aku perlu’ atau ‘Saya harus’; lihat perbedaannya.
Kelilingi diri anda dengan orang-orang yang positif
Mengelilingi diri anda dengan orang-orang yang memiliki pengaruh positif: orang-orang yang berbicara jujur dan mendukung anda. Memperluas lingkungan untuk memasukkan orang-orang yang lebih maju ke depan dalam pengembangan pribadi dan profesional. Pisahkan diri anda dari orang-orang negatif yang menghambat kemajuan anda.
Mengembangkan mental pemberi
Memberikan apa yang anda cari tanpa harapan atau ukuran tertentu. Ketika anda mencari kesuksesan, membantu orang lain juga untuk menjadi sukses. Ketika anda mencari kebahagiaan, membantu orang lain untuk menemukan kebahagiaan pertama.
Menciptakan impian positif, realistis, dan tindakan
Terlalu sering orang berusaha untuk memenuhi impian orang lain: orang tua, seorang manajer atau lainnya secara signifikan. Pastikan impian anda sesuai dengan siapa anda benar-benar inginkan. Anda adalah apa yang anda percaya, dan anda menjadi apa yang anda impiankan. Berharap yang terbaik dan hanya yang terbaik dari kehidupan, orang lain dan diri sendiri. Dan bertindak dari impian anda tersebut. Semoga tips tersebut bisa membantu untuk tidak lagi memelihara sikap mental negatif dan kehilangan sikap mental positif lagi.

Kirimkan Komentar yang membangun

Teknik menulis

Saya mengawali artikel ini dengan cekikikan sendiri. Judulnya atraktif, somenggoda-goda, mengumpan calon pembaca. Ada kesan menyesal kalau tak di-klik…. wkwkwkwkw Dipermula dari sanjungan seorang ‘Penulis Muda’, Heryanto Rantelinonamanya. “Tulisan Pak Armand ringan”, sindirnya. Penulis muda bertalenta, sekaligus Kompasianer Makasssar itu, urung bertanya lebih lanjut, ia mungkin menebak bahwa saya tak mungkin menggoreskan artikel-artikel berat di Kompasiana (baca: akan menyiksa mata, otak dan psikis pembaca). Dan saya tak akan lakukan itu untuk menuliskan artikel bak karya ilmiah, jurnal, ataupun orasi akademik. Terilhami suasana psikis pribadi, betapa kangenku akanartkel-artikel santaidi sela-sela jibunan artikel serius. Selanjutnya telah beragam tayang akan teknik menulis yang efisien, efektif, bertenaga, kokoh dan paragrafnya bertalian satu sama lain.Yoooop,saya respek atas kerelaan kawan-kawan Kompasiana membagi-bagi ramuan dalam dunia menulis. David NOAH penulis lagu, Armand penulis di Kompasiana¦ Wkwkwkwk Lantas, kuberkata dalam batin: “Sungguh kuingin seperti itu, namun teramat sulit untuk kutitahkan”. Begitu kata hatiku seolah ingin menuliskan komentar serupa itu, di setiap artikel yang mengajakku (kita, red) untuk menulis sesuai saran penulis-penulis itu. Lalu, kuingat sebuah kalimat romantis hubungannya dengan cara menulis yang menawan. Kalimat itu seperti ini:“Teknik menulis hebat, indah dan super inspiratif. Ibarat bunga mawar yang tumbuh di tepi jurang, elok dipandang, namun sulit dipetik”. Tak mengapa, menulis itu adalah impian dan kita harus berani bermimpi, dan inilah teknik menulis yang kita mimpikan bersama: Kendalikan Medan Saya sangat mengenalKompasiana, nyaris seluruh jenis tulisan ada di sini. Ini bukan Kompas Cetak, di media Kompasiana belum membutuhkan tulisan serius dengan ciri bahasa yang sesak istilah tinggi, canggih dan susah dicerna. Azas manfaat menjadi pilihan utama dan mendasar. Contoh tulisan yang susah dimengerti cepat: "Pendayagunaan aparatur negara, membutuhkan sustainibilitas tinggi, prosedur minimalis sesuai dengan perundang-undangan,perpuatauperda. Karena kinerja aparatur negara harus sesuai sistem terbuka dan sistem tertutup". Kalimat ini sangat ekslusif, abstrak dan belum informatif. Padahal penulisnya hanya bermaksud begini: "Pendayagunaan aparatur negara, idealnya sesuai dengan aturan". Penulis atau Tulisannya? Faktapun terlentang di sini, dua perkara yang kita nilai:Penulis dan Tulisan. Tulisan dinilai dari mutu, penulis diapresiasi dari kepribadian. Saya kerap membaca artikel bagus di sini, pengen komentar tapi penulisnya enggan menyapa, hemat merespon komentar -tentu dengan beragam alasan- kepada visitor. Problematikanya:komentator secara psikis akan trauma kecil jika komen tak terlayani. Dan itu gejala alamiah di setiap jiwa, perseptual itupun akan terorbit dengan sendirinya. Cara alternatif membentuk medan persepsi 'baik' kepada pembaca atau komentator adalah meyakinkannya bahwa "Saya pasti akan layani komentar Anda". Subtitusi Tanjakkan sedikit makna kalimat, hingga nilai seninya hadir. Lakukan dengan subtitusi kata. Contoh: Nenek itu sudah tua, suaminyapun telah meninggal. Gantilah katatuamenjadirenta, meninggal dengantiada. Maka alimat itu akan teruntai: "Nenek itu sudah renta, suaminyapun telah tiada". Kalimat ini subtansinya sama namun efek psikis yang sangat berbeda. Contoh lain: "Kenyataan itu membuatku tak bisa bicara". Maknatak bisa bicaradapat diharfiahkan sebagai orang bisu, diam, pasif dan apatistik. Untuk mendapatkan makna utuh dan berseni, sebaiknya kalimat ini disulap menjadi: "Kenyataan itu membuatkutertegun". Cepat atau Tepat? Kompasianer Makassar ini tak bermaksud mengatur-atur Anda dalam menulis dan mempublikasikannya.nawaituku hanyalah berharap Anda menjadi penulis cepat danmemublisdalam waktu yang tepat. Publikasi buru-buru rawan akan ketidakutuhan paragraf dan juga kesalahan ketik. Kesalahan ketikan menjadi suatu nilai tersendiri bagi pembaca, dan kesalahan itu menyisakan berkas-berkas ingatan kepada pembaca. Sayapun kerap lakukan itu hingga saya berikhtiar untuk menulis tanpa catat kata, huruf ataupunfonem. Ayo, Sedikit Lagi Memulai tulisan itu pekerjaanberat, berhenti menulis di tengah jalan adalah pekerjaanringan. Mestinya dibalik, memulai menulis itu soal ringan, menghentikan menulis itu adalah perkara berat. Katakan:"Sungguh berat saya hentikan tulisanku ini". Selanjutnya, salah satu cara untuk mendongkrak energi menulis yang mulai lemah, lumpuh dan gontai. Pacu jemarimu untuk tetap menari-nari di atas keyboard dengan kalimat optimistik: "Ayo, sedikit lagi!". Inilah teknik menggedor spirit, melipatgandakan energi psikis dalam zona tulis-menulis, termasuk soal baca-membaca^^^

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/arsyadrahman/inilah-teknik-menulis-yang-anda-cari_552fc70a6ea83430388b45ba
Kirimkan Komentar yang membangun

Teknik menulis yang baik


Teknik menulis diperlukan untuk menghasilkan sebuah tulisan yang tidak hanya bagus namun juga bisa dimengerti, sehingga pesan yang terdapat pada tulisan bisa sampai tepat kepada pembaca. Ada beberapa teknik menulis yang bisa dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut, berikut adalah penjelasannya :
1. Menentukan tema
Ketika menulis yang lebih dahulu harus dipikirkan adalah tema apa yang akan kita angkat dalam tulisan. Tema menjadi hal penting karena merupakan landasan dari keseluruhan tulisan kita. Selain itu dengan adanya tema dapat membantu untuk mengembangkan ide-ide tulisan yang kreatif dan membuat tulisan menjadi lebih berisi. Tema yang ditentukan pun adalah hal yang harus kita kuasai. Akan lebih mudah menulis hal yang kita mengerti ketimbang menulis sesuatu yang diluar pengetahuan kita. Kalaupun ingin menulis tema yang unik dan menarik pembaca maka pastikan untuk melakukan riset dan observasi secara mendalam. Kumpulkan segala informasi penting menyangkut tema tersebut agar pembaca merasa mendapat pengetahuan baru setelah membaca tulisan kita.
2. Menetapkan pikiran utama/gagasan pokok
Pikiran utama setiap paragraf dalam tulisan kita mempunyai fungsi sebagai pemandu agar tulisan kita tidak melenceng atau tidak relevan dengan tema. Selain itu pikiran utama dapat membantu untuk mengembangkan kalimat dalam tulisan dan terhindar dari kebuntuan ide yang tiba-tiba.
3. Memperhatikan unsur tulisan
Unsur tulisan yang penting meliputi penggunaan kata yang baku, ejaan yang disesuaikan, tanda baca yang benar serta makna sebuah kalimat. Adanya kesalahan dalam peletakan tanda baca bisa mengakibatkan makna kalimat menjadi ambigu atau malah terjadi pergeseran makna. Untuk ejaan yang harus diperhatikan adalah penempatan awalan dan akhiran, kata penghubung, kata ganti serta huruf besar atau kecil dalam sebuah kalimat. Selain itu perhatikan pula gaya tulisan yang kita pakai. Hal ini sebelumnya dipengaruhi oleh tujuan dan sasaran apa dan untuk siapa tulisan ini dibuat. Jangan sampai tulisan yang kita maksudkan untuk memberi informasi malah kita campur dengan adanya hal-hal imajinasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan keakuratannya.
4. Editing
Proses ini kita lakukan setelah menyelesaikan semua tulisan kita hingga paragraf terkahir. Editing dilakukan untuk menghindari adanya kesalahan kata atau ejaan yang luput oleh perhatian kita. Ada baiknya mengedit tulisan dengan membacanya dengan suara bukan dalam hati, biasanya membaca dengan suara lebih bisa menunjukkan kalimat yang janggal atau salah. Dan yang lebih penting jangan lakukan proses mengedit bersamaan dengan menulis, karena hal itu dapat memperlambat dan memecah konsentrasi dalammenulis.

Seperti halnya proses produksi lainnya, menulis juga memerlukan teknik tertentu. Sehingga dapat menghasilkan tulisan yang baik, bermanfaat, dan enak dibaca.
Teknik menulis jenis tulisan yang satu dengan lainnya itu berbeda. Berikut teknik menulis secara umum yang dapat dipakai untuk membuat sebuah tulisan.
  1. Kunci dari cara menulis di atas adalah berlatih menulis terus-menerus. Karena keterampilan menulis tidak dapat diperoleh secara instan, namun memerlukan latihan dan ketekunan yang akan mengantarkan Anda menjadi seorang penulis yang andal. Selamat menulis.Menentukan Jenis Tulisan
    Hal ini perlu dilakukan lebih dahulu karena akan berpengaruh pada hal-hal yang perlu diperhatikan selanjutnya dalam teknik menulis. Untuk menulis cerita anak, tentu tekniknya akan berbeda dengan menulis puisi, menulis renungan, atau menulis kesaksian.
  2. Memertimbangkan Pembaca
    Ingatlah para pembaca Anda. Hal ini adalah salah satu metode agar tulisan Anda dibaca oleh pembaca. Berikan sesuatu yang mereka butuhkan, yang mendidik, memberi informasi, maupun yang menghibur mereka.
  3. Berorientasi pada Publikasi
    Jangan lupakan yang satu ini. Selain memertimbangkan pembaca, berorientasi pada publikasi akan menolong Anda untuk menghasilkan tulisan yang bagus. Anda juga dapat mempelajari tulisan seperti apa yang diinginkan suatu media tertentu jika Anda tahu ke mana tulisan Anda akan dipublikasikan.
  4. Menentukan Tema dan Mencari Ide Tulisan
    Dari tema yang sudah Anda tentukan, munculkan ide-ide yang baru dan menarik. Untuk menunjang ide-ide Anda, lakukan persiapan-persiapan bahan, bahkan riset sehingga tulisan Anda semakin akurat.
  5. Mengembangkan Ide
    Jika tema dan ide sudah ditentukan, teknik selanjutnya adalah mengembangkannya. Ide tidak akan menjadi sebuah tulisan jika Anda tidak mengembangkannya. Kembangkan ide Anda dalam kalimat-kalimat sehingga dapat dipahami oleh pembaca.
  6. Memerhatikan Unsur-Unsur Tulisan
    Dalam mengembangkan ide, perlu diperhatikan pula unsur-unsur tulisan. Pakailah kata dan kalimat yang efektif. Sehingga pembaca tidak akan bingung dengan pemaparan ide Anda. Namun, unsur tulisan ini juga perlu memerhatikan jenis tulisan yang akan Anda buat. Dalam menulis puisi, tentunya Anda tidak perlu bingung apakah kalimat Anda efektif atau tidak.
  7. Menciptakan Gaya Tulisan
    Buatlah gaya Anda sendiri. Jangan meniru gaya tulisan orang lain. Hal ini memang tidak mudah bagi pemula, apalagi kalau Anda memunyai penulis yang Anda idolakan. Biasanya gaya menulis Anda akan terpengaruh olehnya. Namun jangan putus asa, dengan latihan terus-menerus, akhirnya Anda bisa menciptakan gaya Anda sendiri.
  8. Menguasai EyD
    Meskipun ada seorang editor yang akan mengedit tulisan Anda, seorang penulis sebaiknya juga menguasai ejaan yang disempurnakan dengan baik. Bagaimana memakai tanda baca, memakai kata dan kalimat baku, menggunakan awalan maupun kata depan, dan lain sebagainya, lebih baik dikuasai karena hal tersebut akan menunjang tulisan Anda nantinya.
  9. Melakukan Swasunting
    Editing bukan semata-mata tugas editor. Penulis yang baik juga melakukan tugas editing untuk tulisannya sendiri. Setelah Anda menyelesaikan tulisan Anda, lakukan swasunting untuk memerbaiki tata bahasa kalimat dalam tulisan Anda. Swasunting ini tidak hanya berlaku bagi pemula, semua penulis hendaknya melakukannya.


Kirimkan Komentar yang membangun

Selingan

Pagi indah bersama dinginnya suhu karena hujan mengguyur wilaya salakan dan sekitarnya.  hujan adalah rahmat dari Allah SWT. duduk menunggu hujan berhenti untuk bersiap melanjutkan aktivitas keseharian sambil membuka notbook sambil aktifkan wifi, mancari informasi kemudian teringat akan update blog. akhirnya membuka link blogspot untuk memulai alunan jari jemari menuliskan kata demi kata yang bisa terangkai menjadi sebuah kalimat yang mungkin kurang bermakna.  Namun demi untuk berbagi rasa dan asa yang lahir dari fikiran sembari melihat suasana yang masih dingin karena hujan.  ternyata manulis itu adalah sangat sulit, susah. jika tidak dimulai dengan sebuah huruf, menjadi kata dan akhirnya terangkai menjadi kalimat demi kalimat.  tak biasanya seperti ini untuk memulai dengan tulis menulis namun aku anggap sebagai selingan untuk membuka wawasan dan cakrawala berfikir.  Perjalanan hidup yang mungkin belum terara dalam menentukan apa, kapan dan bagaimana ini semua bisa terjadi. 
Mencapai ......... hafit Bokko, s.pD.....Salakan 2 maret 2017