Senin, 18 Maret 2013

remaja kecanduan internet



Kecanduan internet. Kotabumi Lampung Utara
Remaja yang kecanduan internet punya kemungkinan lebih besar untuk melakukan perbuatan yang membahayakan diri mereka, demikian hasil studi ilmuwan Australia-China seperti dilaporkan Reuters health.

Para peneliti mengkaji 1.618 remaja berusia 13 sampai 18 tahun dari Provinsi Guangdong di China mengenai perilaku memukul diri, menjambak, mencubit atau membakar diri. Para responden juga diberi tes guna mengukur tingkat kecanduan mereka terhadap internet.

Kecanduan internet telah dikategorikan sebagai masalah kesehatan mental sejak pertengahan 1990-an dengan gejala yang serupa dengan kecanduan lain. Tes itu mendapati bahwa sebanyak 10 persen siswa yang disurvei kecanduan internet pada tingkat sedang, sementara kurang dari satu persen adalah pecandu berat internet. "Semua siswa yang dikategorikan sebagai kecanduan tingkat sedang terhadap internet, 2,4 kali lipat lebih besar kemungkinannya melukai diri sendiri, satu sampai lima kali dalam 6 bulan belakangan dibandingkan dengan siswa yang tidak kecanduan internet," kata Dr. Lawrence Lam dari University of Notre Dame, Australia.

Siswa yang kecanduan Internet pada tingkat sedang hingga parah hampir lima kali lipat lebih mungkin dibandingkan dengan siswa yang tidak kecanduan untuk melukai diri mereka sendiri enam kali atau lebih dalam 6 bulan belakangan, kata Lam dan rekannya dari Sun Yat-Sen University, Guangzhou. "Dalam beberapa tahun belakangan, dengan makin tersedianya internet di sebagian besar negara Asia, kecanduan internet telah menjadi masalah kesehatan yang bertambah besar di kalangan remaja," kata para peneliti tersebut di jurnal Injury Prevention.

Mereka mengatakan hasil itu menunjukkan hubungan "yang kuat dan mencolok" antara kecanduan internet dan tindakan melukai diri di kalangan remaja bahkan jika dihitung bersama variabel lain yang berkaitan dengan perilaku seperti depresi, ketidakpuasan pada keluarga, atau peristiwa hidup yang membuat stres.

Para peneliti mengatakan hal itu menunjukkan bahwa kecanduan ialah satu faktor risiko terpisah bagi tindakan melukai diri. Para ahli menafsirkan kecanduan internet antara lain jika ada perasaan depresi, gelisah, dan murung ketika tidak melakukan kegiatan internet. Semua itu baru bisa hilang ketika pecandunya kembali melakukan kegiatan online. Mengkhayal atau terlalu memikirkan kegiatan online adalah tanda lain mengenai kecanduan internet. "Semua perilaku ini mungkin berpangkal pada kesamaan umum ... semua faktor yang memerlukan penelitian lebih lanjut," kata mereka.

www.antaranews.com
 

soal-soal matematika

Kerjakanlah dengan benar...............
Jika anda benar nilainya ditambah.........


Pengetahuan dan Pemahaman Konsep: 
1. Dari angka 4, 5, 6, 7, dan 8 akan disusun suatu nomor kendaraan yang terdiri dari 4 angka. Jika nomor kendaraan tersebut dengan angka yang pertama harus 4 dan tidak boleh ada yang sama, maka banyaknya nomor kendaraan yang terbentuk adalah ... .
    a.     12
    b. 24
    c. 48
    d. 60
    e. 120
2. Sebuah dadu dilempar-kan sekali. Banyaknya kejadian muncul lebih dari angka 2 adalah ... .
    a. 1 
    b. 2 
    c. 3
    d. 4
    e. 5
3. Sebuah kantong berisi 6 bola putih, 4 bola merah, dan 2 bola biru. Jika diambil dua bola secara acak, tentukan peluang terambilnya bola merah.
4. Jika sebuah mata uang logam dan sebuah dadu bermata enam dilemparkan bersama-sama, maka n(S) = ... .
    a. 4 
    b. 6
    c. 8
    d. 12
    e. 36
5. Dua buah dadu dilemparkan sebanyak 360 kali. Tentukan besar frekuensi harapan kejadian muncul jumlah mata dadu kurang dari 6.
 selamat mengerjakan 
jawaban dikirim di email bhafidz025@gmail.com

Kamis, 07 Maret 2013

profiled Pribadi

haf.jpg Hafit Bokko, nama panggilan di kampung Bokko artinya yang paling kecil dari yang kecil, diumpamakan buah mangga yang sudah tua kecil, nama ini disematkan padaku karena waktu baru lahir kira-kira umuran 2 tahun saya diserang penyakit mata tinggi, sehingga tidak ada harapan untuk hidup lagi, namun Allah berkehendak lain.....si kecil itu sekarang merantau ke negeri seberang lautan di ujun timur sulawesi tengah di kota salakan kabupaten Banggai Kepulauan.  bahkan sudah dikaruniai anak dua dan istri satu..... namun ketika mulai dari SMA waktu itu tahun 1996 teman-temanku biasanya memanggil dengan nama tambahan di depan yakni nama Hafit, sampai sekarang di panggil oleh teman-teman dengan nama hafit.  suatu hal yang tak terbayangkan sebelumnya yakni kuliah sampai merantau ke Palu sulawesi tengah pada tahun 1999. kuliah di UNTAD, fakultas FKIP, jurusan PMIPA Prodi P.Matematika, setelah selesai pada bulan maret 2007, hal tak terduga pun oleh saya ketika mau ujian skripsi kemuadian teman menyampaikan bahwa dibutuhkan di sebuah sekolah di Kabupaten Banggai Kepulauan tepatnya dikec. liang SMPN 2 Liang Okumel, dan langsung dipanggil oleh kepala sekolahnya yakni Bahri Sanusi, S.Pd.  pada bulan april awal dari palu meluncur dengan oto damri menuju Luwuk, saat itu hanya digambarkan bagaimana ketika sampai di Luwuk. sampai diluwuk tepat jam 3 dini hari, untungnya ada ojek yang bisa menunjukkan sebua penginapan di mesjid Muttahidah. kebetulan penginapan itu dekat dengan pelabuhan menuju salakan. kota kecamatan waktu itu, yang menjadi tujuan berikutnya dengan menaiki kapal kayu karya Nusantara. hanya dengan gambaran pula bahwa sesampainya di salakan langsung naik taksi yang jurusan salakan-patukuki, kapal sampai disalakan jam 02.30 WITA. Bersambung........