Kamis, 24 Maret 2016

Khutbah Ideologis

Sidang jum’at rahimakumullah,
Pada kesempatan yang mulia ini, khatib mengingatkan utamanya kepada diri saya pribadi dan juga kepada jama’ah pada umumnya, untuk senantiasa meningkatkan taqwa kepada Allah, dengan sebenar-benarnya taqwa yaitu ikhlas menjalankan semua apa yang diperintahkan oleh Allah kepada kita tanpa memilah dan memilih perintah itu, dan berusaha untuk meninggalkan segala apa yang dilarang olehnya tanpa memilih larangan itu berat ataupun ringan.  Kemudian marilah kita mengungkapkan rasa syukur kita kepada Allah semata, Allah telah melimpahkan rahmat dan karuniahNya kepada kita semua  berupa hidup dan kehidupan, selanjutnya marilah kita bershalawat dan salam sejahtera kepada pemimpin kita bersama, teladan kita bersama, imamul muttaqin pemimpin orang-orang yang bertaqwa dan qaa-idil mujahidin panglima para mujahid yang sebenarnya nabiyullah Muhammad sallallahu ‘alaihi wasallam, keluarganya, para sahabatnya, tabit tabiin serta para pengikutnya yang setia hingga akhir zaman, semoga kita semua yang hadir ditempat ini dipandang Allah layak dihimpun bersama mereka dalam kafilah panjang yang penuh berkah amin, amiin yarabbal alamin.
Hadirin jama’ah jumat rahimakumullah
Adapun judul khutbah kita pada jumat kali ini adalah bersikap istiqomah
Allah SWT telah mengingatkan kita semua agar benar-benar konsisten pada perintah-perintah yang telah ia berikan. Allah SWT berfirman : yang artinya
 Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta."(TQS Thaha : 124)
Selanjutnya Allah SWT berfirman:
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan Karena perbuatan tangan manusi, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).(TQS: Arrum :41)
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, Pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat kami) itu, Maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. TQS Al-Araf : 96)
Dari berbagai peringatan itu kita simpulkan bahwa hanya dengan menjalani hidup di dunia ini dengan berdasarkan islam sepenuhnya. Kita, umat ini akan mendapatkan kebahagiaan dunia maupun akhirat.  Saat kita menjalankan perintah Allah dalam segala sisi kehidupan, kita akan mulia, sementara saat kita terlepas dari islam kita akan mendapatkan kehinaan.
Sidang jamaah jumat rahimakumullah,
Hanya saja barangkali selama ini kita sering mendengar betapa ayat-ayat Allah diberikan penolakan.  Sebagai missal kita tahu bahwa RUU anti pornografi telah berubah menjadi RUU pornografi, porno bukan lagi dilarang tapi diatur, atau dikelola, begitu alasannya.  Walau begitu para pembelanya biasanya masih menyatakan dirinya percaya kepada Tuhan (Allah SWT). Lantas bagaimana menyikapi hal ini? Apakah kita sudah tidak percaya lagi dengan aturan Allah tentang perintah Menutup aurat, menundukkan pandangan dan sebagainya.  Ini penting karena kita semua menjadi sering kebingungan dengan pernyataan
 
Beberapa pihak yang bersikap seperti ini.
Jadi,  kita harus bagaimana?
Sidang jumat rahimakumullah,
Terhadap pihak-pihak ini, mengingat mereka masih percaya kepada Tuhan, kiranya bias diajukan dua pertanyaan.
Pertama, seperti itukah percaya? Kita bias bandingkan masalah percaya ini dengan seorang pasien yang diberi resep oleh dokter.  Pernahkah ia menanyakan kelayakan obat itu, manjur atau tidaknya, atau jangan-jangan tidak cocok dan membuat lebih parah? Tidak perna ia seperti itu karena ia percaya penuh pada dokter.  Lantas terhadap Allah, kenapa ayat-ayat-Nya masih dianalisis?
Kedua, seperti inikah Tuhan? Kenyataanya Tuhan diakui sebagai Maha kuasa tapi ia tak boleh mengatur kehidupan bermasyarakat maupun berbangsa, kita layak bertanya kenapa kita lebih percaya dengan aturan-aturan hukum buatan manusia yang tak memberikan efek jerah, dari pada hukum Allah, yang sudah jelas-jelas mengatur seluruh aktifitas kehidupan kita di dunia maupun di akhirat kelak.  Padahal hukum buatan manusia hanya berlaku jika kedapatan melanggar, ketika tidak ketahuan maka tidak ada masalah apapun.  Bahkan mungkin manusianya sudah menjadi tulang belulang dan memusuhi islam  tapi masih kita lebih percaya dengan aturan tersebut ketimbang hukum Allah yang telah menciptakan manusia, alam semesta dan hidup.
Kenyataan lainnya tuhan diakui maha keras siksaanNya tetapi tetap saja aturanNya ditolak atau dipersulit.  Tentu kita layak bertanya apakah Allah dalam memerintahkan hukum-hukumnya dilaksanakan harus minta izin pada legislasi?
Sidang jumat rahimakumullah,
Tidakkah mengherankan kalau berbagai perintah Allah hanya jadi kontroversi yang terus menerus?  Allah menegaskan dalam firmannya:
Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin ? (TQS Al-Maidah : 50)
Oleh karena itu, marilah kita sepenuh penuhnya berusaha untuk kembali menjalankan segala aturan Allah.  Sebagai individu kita menjalankan semua aturan terkait dengan individu seperti shalat, puasa, zakat, haji, bersedekah dll. Sebagai umat, kita berusaha mengembalikan semua aturan Allah yang belum terealisasikan. Kita kembalikan agar semua syariah-Nya bias kembali kita terapkan.  Kita dukung segala pihak yang berusaha mengembalikan aturan Allah secara lengkap.  Yang selama ini kita kenal dengan syariah islam.
Barakallahu liwalakum filquranil azhim    (Hafidz Bokko, S.Pd)


Minggu, 20 Maret 2016

RPP

Sahabat Edukasi yang berbahagia…
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus. 

Lingkup Rencana Pembelajaran paling luas mencakup satu kompetensi dasar yang terdiri atas satu indicator atau beberapa indikator untuk satu kali pertemuan atau lebih.
RPP merupakan persiapan yang harus dilakukan guru sebelum mengajar. Persiapan disini dapat diartikan persiapan tertulis maupun persiapan mental, situasi emosional yang ingin dibangun, lingkungan belajar yang produktif, termasuk meyakinkan pembelajar untuk mau terlibat secara penuh.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan silabus mempunyai perbedaan, meskipun dalam hal tertentu mempunyai persamaan. Silabus memuat hal-hal yang perlu dilakukan siswa untuk menuntaskan suatu kompetensi secara utuh, artinya di dalam suatu silabus adakalanya beberapa kompetensi yang sejalan akan disatukan sehingga perkiraan waktunya belum tahu pasti berapa pertemuan yang akan dilakukan.
Sementara itu, rencana pelaksanaan pembelajaran adalah penggalan-penggalan kegiatan yang perlu dilakukan oleh guru untuk setiap pertemuan. Didalamnya harus terlihat tindakan apa yang perlu dilakukan oleh guru untuk mencapai ketuntasan kompetensi serta tindakan selanjutnya setelah pertemuan selesai.
1. Tujuan dan Fungsi RPP
Tujuan rencana pelaksanaan pembelajaran adalah untuk :
(1)  mempermudah, memperlancar dan meningkatkan hasil proses belajar mengajar;
(2)  dengan menyusun rencana pembelajaran secara profesional, sistematis dan berdaya guna, maka guru akan mampu melihat, mengamati, menganalisis, dan memprediksi program pembelajaran sebagai kerangka kerja yang logis dan terencana.
Sementara itu, fungsi rencana pembelajaran adalah sebagai acuan bagi guru untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar ( kegiatan pembelajaran ) agar lebih terarah dan berjalan secara efektif dan efisien. Dengan kata lain rencana pelaksanaan pembelajaran berperan sebagai scenario proses pembelajaran. Oleh karena itu, rencana pelaksanaan pembelajaran hendaknya bersifat luwes ( fleksibel ) dan member kemungkinan bagi guru untuk menyesuaikan dengan respon siswa dalam proses pembelajaran yang sesungguhnya.
2. Unsur-unsur yang Perlu Diperhatikan dalam Penyusunan RPP
Unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam penyususnan rencana pelaksanaan pembelajaran adalah :
a.   Mengacu pada kompetensi dan kemampuan dasar yang harus dikuasai siswa, serta materi dan submateri pembelajaran, pengalaman belajar yang telah dikembangkan didalam silabus;
b.   Menggunakan berbagai pendekatan yang sesuai dengan materi yang memberikan kecakapan hidup (life skill) sesuai dengan permasalahan dan lingkungan sehari-hari;
c.   Menggunakan metode dan media yang sesuai, yang mendekatkan siswa dengan pengalaman langsung;
d.   Penilaian dengan system pengujian menyeluruh dan berkelanjutan didasarkan pada system pengujian yang dikembangkan selaras dengan pengembangan silabus.
3. Komponen-komponen RPP
Komponen-komponen rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) menurut permendiknas Nomor 41 tahun 2007 tentang standar proses terdiri dari :
1. Identitas mata pelajaran
Identitas mata pelajaran, meliputi : satuan pendidikan, kelas, semester, program/program keahlian, mata pelajaran atau tema pelajaran, jumlah pertemuan.
2. Standar kompetensi
Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/ atau semester pada suatu mata pelajaran.
3. Kompetensi dasar
Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu pelajaran.
4. Indikator pencapaian kompetensi
Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/ atau diobservasi untuk menunjukan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
5. Tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.
6. Materi ajar.
Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indicator pencapaian kompetensi.
7. Alokasi waktu.
Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar.
8. Metode pembelajaran
Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap indicator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap indicator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran. Pendekatan pembelajaran tematik digunakan untuk peserta didik kelas 1 sampai kelas 3 SD/MI.
9. Kegiatan pembelajaran
a.  Pendahuluan
Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Dalam kegiatan pendahuluan, guru : (1) menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran; (2) mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari; (3) menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai; dan (4) menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.
b. Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi.
c. Penutup
Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktifitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut.

Demikian penjelasan dan pengertian dari RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) sebagai perangkat pembelajaran. Semoga bermanfaat dan terimakasih… Salam Edukasi…!

sang pejuang

Allah tidak pernah suka dengan orang tua seperti ini...
Nasib Malang Ita! Gadis Kecil yang Harus Kehilangan Kedua Tangan Akibat Mencoret-coret "Mobil Baru" Ayahnya
Untuk para orang tua yang anaknya kreatif, jangan lagi dipukul ya.. Tolong baca kisah nyata yang menyentuh hati ini, cerita tentang seorang anak kecil bernama Ita yang memohon pada papanya untuk kembalikan tangannya.
Sebagai orang tua kita patut menghalangi perbuatan pasangan untuk memukul sang buah hati.
Khususnya pada anak-anak yang masih kecil dan tak tahu apa-apa. Mengajar dan memberikan pembelajaran dengan cara memukul bukanlah cara terbaik.
Inilah kisah nyata itu:
Sepasang suami isteri seperti pasangan lain di kota-kota besar meninggalkan anak-anak untuk diasuh pembantu rumah ketika mereka bekerja. Anak tunggal pasangan ini, perempuan berusia tiga setengah tahun. Sendirian di rumah, dia sering dibiarkan pembantunya yang sibuk bekerja.
Dia bermain diluar rumah. Dia bermain ayunan, berayun-ayun di atas ayunan yang dibeli papanya, ataupun memetik bunga matahari, bunga kertas dan lain-lain di halaman rumahnya.
Suatu hari dia melihat sebatang paku karat. Dia pun mencoret semen tempat mobil ayahnya diparkirkan tetapi karena lantainya terbuat dari marmer, coretan tidak kelihatan. Dicobanya pada mobil baru ayahnya. Ya… karena mobil itu berwarna putih, coretannya tampak jelas. Apa lagi kanak-kanak ini pun membuat coretan sesuai dengan kreativitasnya.
Hari itu bapak dan ibunya mengendarai motor ke tempat kerja karena jalan macet. Setelah sang anak mencoret penuh sisi yang sebelah kanan dia beralih ke sebelah kiri mobil. Dibuatnya gambar ayam dan gambarnya sendiri dan sebagainya untuk mengikuti imaginasinya. Kejadian itu berlangsung tanpa disadari si pembantu rumah.
Pulang petang itu, terkejutlah ayah ibunya melihat mobil yang baru setahun dibeli dengan angsuran. Si bapak yang belum lagi masuk ke rumah ini pun terus menjerit, 'Kerjaan siapa ini?' Pembantu rumah yang tersentak dengan jeritan itu berlari keluar. Dia juga beristighfar. Mukanya merah padam ketakutan lebih-lebih melihat wajah bengis tuannya.
Sekali lagi diajukan pertanyaan keras kepadanya, dia terus mengatakan ‘Tak tahu… !' 'Kamu dirumah sepanjang hari, apa saja yg kau lakukan?' hardik si isteri lagi. Si anak yang mendengar suara ayahnya, tiba-tiba berlari keluar dari kamarnya. Dengan penuh manja dia berkata 'Ita yg membuat itu papa…. cantik kan!' katanya sambil memeluk papanya ingin bermanja seperti biasa. Si ayah yang hilang kesabaran mengambil sebatang ranting kecil dari pohon bunga raya di depannya, terus dipukulkannya berkali-kali ke telapak tangan anaknya.
Si anak yang tak mengerti apa-apa terlolong-lolong kesakitan sekaligus ketakutan. Puas memukul telapak tangan, si ayah memukul pula belakang tangan anaknya. Si ibu cuma mendiamkan saja, seolah merestui dan merasa puas dengan hukuman yang dikenakan. Pembantu rumah terbengong, tidak tahu harus berbuat apa? Si bapak cukup keras memukul-mukul tangan kanan dan kemudian tangan kiri anaknya.
Setelah si bapak masuk ke rumah dituruti si ibu, pembantu rumah menggendong anak kecil itu, membawanya ke kamar. Dilihatnya telapak tangan dan belakang tangan si anak kecil luka-luka dan berdarah. Pembantu rumah memandikan anak kecil itu. Sambil menyiram air sambil dia ikut menangis. Anak kecil itu juga terjerit-jerit menahan kepedihan saat luka-lukanya itu terkena air. Si pembantu rumah kemudian menidurkan anak kecil itu. Si bapak sengaja membiarkan anak itu tidur bersama pembantu rumah.
Keesokkan harinya, kedua belah tangan si anak bengkak. Pembantu rumah mengadu. 'Oleskan obat saja!' jawab tuannya, bapak si anak. Pulang dari kerja, dia tidak memperhatikan anak kecil itu yang menghabiskan waktu di kamar pembantu. Si bapak konon mau mengajar anaknya. Tiga hari berlalu, si ayah tidak pernah menjenguk anaknya sementara si ibu juga begitu tetapi setiap hari bertanya kepada pembantu rumah. 'Ita demam…' jawab pembantunya ringkas.
'Kasih minum obat penurun panas ,' jawab si ibu.
Sebelum si ibu masuk kamar tidur dia menjenguk kamar pembantunya. Saat dilihat anaknya Ita dalam pelukan pembantu rumah, dia menutup lagi pintu kamar pembantunya. Memasuki hari keempat, pembantu rumah memberitahukan tuannya bahwa suhu badan Ita terlalu panas. 'Sore nanti kita bawa ke klinik' kata majikannya itu. Sampai saatnya si anak yang sudah lemah dibawa ke klinik. Dokter mengarahkan ia dirujuk ke rumah sakit karena keadaannya serius. Setelah seminggu di rawat inap dokter memanggil bapak dan ibu anak itu.
'Tidak ada pilihan..' katanya yang mengusulkan agar kedua tangan anak itu diamputasi karena gangren yang terjadi sudah terlalu parah.
'Tangannya sudah bernanah, demi menyelamatkan nyawanya kedua tangannya perlu dipotong dari siku ke bawah' kata dokter.
Si bapak dan ibu bagaikan terkena halilintar mendengar kata-kata itu. Terasa dunia berhenti berputar, tapi apa yang dapat dikatakan. Si ibu meraung merangkul si anak. Dengan berat hati dan lelehan air mata isterinya, si bapak terketar-ketar menandatangani surat persetujuan pembedahan.
Keluar dari bilik pembedahan, selepas obat bius yang disuntikkan habis, si anak menangis kesakitan. Dia juga heran melihat kedua tangannya berbalut kasa putih. Ditatapnya muka ayah dan ibunya. Kemudian ke wajah pembantu rumah. Dia mengerutkan dahi melihat mereka semua menangis. Dalam siksaan menahan sakit, si anak bersuara dalam linangan air mata.
'Papa.. Mama… Ita tidak akan melakukannya lagi. Ita tak mau dipukul papa. Ita tak mau jahat. Ita sayang papa.. sayang mama.' katanya berulang kali membuatkan si ibu gagal menahan rasa sedihnya.
'Ita juga sayang Kak Narti..' katanya memandang wajah pembantu rumah, sekaligus membuatkan gadis itu meraung histeris.
'Papa.. kembalikan tangan Ita. Untuk apa diambil.. Ita janji nggak akan mengulanginya lagi! Bagaimana caranya Ita mau makan nanti? Bagaimana Ita mau bermain nanti? Ita janji tdk akan mencoret-coret mobil lagi,' katanya berulang-ulang.
Serasa copot jantung si ibu mendengar kata-kata anaknya. Meraung-raung dia sekuat hati namun takdir yang sudah terjadi, tiada manusia dapat menahannya.
Pelajaran yang sangat berharga buat para orang tua, anak nakal itu biasa, kalau anak kecil terluka, berilah perhatian sendiri pada anak dan jangan bergantung pada pembantu. karena mereka sejatinya hanya membantu. Tugas utama mendidik anak ada di tangan anda!!!
‪#‎LoveIslam‬

Peringatan


Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang kafir pada hari yang diancamkan kepada mereka. (QS. ADZ DZAARIYAAT:60)
Mereka berkata: "Sesungguhnya kami dahulu, sewaktu berada di tengah-tengah keluarga kami merasa takut (akan diazab)". 26)
Dan Kami beri mereka tambahan dengan buah-buahan dan daging dari segala jenis yang mereka ingini. (QS. ATH THUUR:22)

Melakukan yang terbaik adalah hal yang patut untuk kita lakukan sesuai dengan kemampuan kita, karena Allah tidak akan membebankan hambanya yang hambanya tidak bisa pikul......