Senin, 28 September 2015

7 TIP MENGASAH KREATIVITAS


mengasah kreativitasMENGAPA HARUS MENGASAH KREATIVITAS?

Mengasah kreativitas sangat diperlukan karena pentingnya bagi keberhasilan kita. Kreativitas bukan hanya milik seniman, tetapi semua aspek kehidupan akan memerlukankemampuan kreativitas untuk mengatasi masalah dan mendapatkan ide-ide yang memperbaiki karir, bisnis, dan hidupnya. Kreativitas menjaga gairah hidup dan kreativitas menjadikan hidup Anda terus melaju.
Saya sudah banyak menulis artikel tentang manfaat kreativitas, diantaranya
  • Salah Satu Potensi Itu Adalah Ide-ide
  • Cara Mengatasi Masalah
  • Rahasia Selalu Ada Jalan
  • Cara Membangkitkan Gairah Kembali
  • Cara Memecahkan Masalah
  • Kekuatan Kreativitas
  • Perlukah Kreativitas?
Setiap dari kita memiliki kekuatan untuk menjadi kreatif. Allah Subhaanahu wa ta’ala sudah menciptakan manusia dengan kemampuan kreativitasnya. Masalahnya adalah bahwa kita, terlalu sering, menghambat kreativitas alami kita sehingga membuat kesalahan dalam berpikir dan menjadikan diri kita lebih banyak masalah daripada seharusnya. Untuk itu kita perlu mengasah kreativitas agar tetap tajam dan mampu menghasil ide-ide cemerlang.

BERIKUT ADALAH 7 CARA UNTUK MENGASAH KREATIVITAS ALAMI ANDA

Jangan Terlalu Cepat Membuat Asumsi.

Terlalu cepat mengambil asumsi adalah contoh dari sikap malas berpikir. Kenapa disebut malas? Karena sering kali kita tidak mau menunggu untuk mendapatkan semua informasi yang kita perlukan untuk mendapatkan kesimpulan yang benar. Terlalu cepat mengambil asumsi artinya dia malas untuk mendapatkan atau mencari informasi yang diperlukan.
Ada kisah dari nasabah di bank yang setelah menguangkan cek dan berbalik untuk pergi, kemudian kembali dan berkata:
“Maaf, saya pikir Anda membuat kesalahan.”
Kasir menjawab, “Saya minta maaf tapi tidak ada yang bisa saya lakukan Anda harus menghitungnya di depan kami. Jika Anda sudah berjalan kaki, kami tidak lagi bertanggung jawab.”
Nasabah menjawab: “OK, terima kasih atas tambahan $ 20.”
Si kasir terlalu cepat mengambil asumsi, dikiranya si nasabah mau meminta tambahan karena kurang, padahal justru kelebihan. Akhirnya si kasir malah rugi sendiri.
Tip Mengasah Kreativitas: Bila Anda merasa diri Anda ingin untuk menarik kesimpulan, usahakan sampai mendapatkan informasi yang cukup. Kesabaran dan kemauan mendapatkan informasi yang cukup adalah salah satu cara untuk mengasah kreativitas kita.

Lihat Hal Dari sudut pandang orang lain.

Pikiran yang benar-benar terbuka bersedia menerima bahwa, tidak hanya mengandalkan sudut pandang sendiri, tetapi bahwa sudut pandang orang lain mungkin lebih valid. Anda boleh hebat, tapi orang lain bisa mendapatkan informasi yang belum pernah Anda dapatkan. Bisa jadi, ilmu Anda sudah banyak, tetapi orang lain juga bisa menemukan ilmu, meski pun sedikit, tetapi belum Anda ketahui.
Tip Mengasah Kreativitas: Bersiaplah untuk mempertimbangkan sudut pandang orang lain. Sebab, bisa jadi Anda menemukan sesuatu yang belum pernah Anda temukan.

Mengasah Kreativitas Dengan Menghindari Berpikir Yo-Yo.

Beberapa orang cenderung memiliki kecenderungan untuk berayun dari suasana hati yang sangat positif satu menit untuk satu yang sangat negatif berikutnya, semuanya karena apa yang mereka lihat di depan mereka. Ini seperti yo-yo: satu menit, turun berikutnya atau dikenal juga orang yang tergantung mood.
Tip Mengasah Kreativitas: Jika ada tergantung oleh mood, maka pikiran Anda tidak akan bekerja dengan baik. Oleh karena itu mulailah belajar berpikir tanpa harus dipengaruhi oleh mood.

Menghilangkan Kebiasaan Malas Berpikir.

Kebiasaan malas berpikir bisa menjadi batu sandungan besar untuk berpikir jernih. Malas berpikir bisa mendapatkan kesimpulan yang salah, informasi yang tidak lengkap, dan tidak mendapatkan apa yang seharusnya Anda dapatkan. Sementara, Anda akan bertindak sesuai dengan kesimpulan yang Anda dapatkan. Anda tidak akan pernah mendapatkan ide-ide kreatif jika malas berpikir.
Tip Mengasah Kreativitas: Jangan berpikir bahwa, sesuatu terjadi selalu dengan cara biasanya. Bisa saja, kali ini berubah. Jangan pernah mengandalkan “biasanya”. Ciri orang yang malasa berpikir selalu beralasan dengan “biasanya”.

Think Like A Child.

Sedikit bergaya, dengan menggunakan bahasa Inggris, berpikirlah seperti anak kecil.
Penelitian menunjukkan bahwa jumlah sinapsis, atau koneksi di otak pada anak dua lebih besar daripada orang dewasa rata-rata. Inilah alasannya anak-anak tidak memiliki batasan pandangan terhadap dunia, sebagaimana orang dewasa.
Tentu saja tidak semua cara berpikir anak-anak harus ditiru. Cara berpikir ana-anak yang bisa ditiru adalah keinginan mencoba dan mengetahuinya yang tinggi. Sementara cara berpikir bergantung pada orang lain, manja, dan cengeng jangan ditiru.
Tip mengasah kreativitas: Jangan khawatir tentang mitos usia. Dengan stimulus yang tepat dan gairah untuk belajar, Anda benar-benar dapat meningkatkan kekuatan otak Anda.

Lihat The Detail Serta The Big Picture.

Tip Mengasah Kreativitas: langsung saja baca artikel ini:
Berpikir Zoom In dan Zoom Out

Pikirkan Untuk Diri Anda.

Tahukah Anda, jika kita sering menonton berita, ada pola pikir yang secara tidak sadar kita terima. Media memang digunakan untuk membentuk opini. Nah, Anda jangan terbawa opini publik dengan mudah. Sepertinya benar karena sudah menjadi opini umum, tetapi pernahkah Anda berpikir untuk berbeda? Intinya berusahalan berpikir untuk diri sendiri, jangan hanya mengikuti opini orang lain.
Tip Mengasah Kreativitas: Jangan biarkan opini orang lain mempengaruhi Anda bagaimana untuk berpikir. Berpikirlah dengan jernih, mungkin opini publik itu salah, mungkin juga benar. Hanya Al Quran dan Hadits Shahih yang dijamin kebenarannya.
Insya Allah setelah melakukan 7 tip mengasah kreativitas ini Anda akan terpukau karena banyak ide-ide cemerlang yang Anda hasilkan. Selamat mengasah kreativitas Anda.

10 Sifat Calon Suami Idaman Kaum Hawa

yang menginginkan suami shaleh atau calon suami yang baik dan insya Allah dapat membawa pada kebahagiaan dunia dan akhirat, maka carilah lelaki yang mempunyai sifat-sifat berikut :
1. Ia memiliki pemahaman agama Islam yang benar, amalan syar’i yang terjaga dan kuat dalam menjaga akidah serta ketakwaannya.
2. Ia memiliki akhlak baik, lisan yang terjaga, selalu berpikiran positif dan jauh dari sifat yang suka mencela dan menyakiti.
3. Ia memiliki karakter yang tegas namun arif, lembut penuh kasih sayang, tidak pemarah dan jauh dari sifat tergesa-gesa.
4. Ia memiliki tingkat kesabaran, keikhlasan dan kejujuran yang tinggi, amanah, tidak mencari nafkah dari harta yang haram serta tidak menyalah gunakan pangkat serta kekuasaannya.

5. Ia memiliki sikap tidak boros, namun tidak bersikap kikir. Ia bijaksana dalam mengatur keuangan dan pandai me-manage kebutuhan.

6. Ia selalu menjaga pandangannya dari apa-apa yang dilarang-Nya dan pandangannya selalu diarahkan pada yang haq dan bukan pada sesuatu yang batil.

7. Pergaulannya luas namun ia tetap menjaga kesucian dan harga dirinya. Ia tidak jatuh pada pergaulan bebas, meskipun lingkungan menawarkan kelezatannya.
8. Ia selalu bergaul dengan orang-orang yang baik. Kalau pun ia bergaul bukan dengan orang yang baik-baik, namun semata karena ia ingin menjaga shilaturrahim dan tetap menjadikan perjalanan hidup mereka sebagai ibrah atau pelajaran baginya.
9. Ia adalah sosok seorang yang disiplin dan bertanggung jawab, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain yang memberikan kepercayaan dan urusan kepadanya.
10. Ia memiliki wajah yang tenang, bukan semata karena ketampanannya, melainkan cahaya yang dianugerahkan Allah kepada wajahnya karena sering bersimbah air wudhu, karena ia selalu menjaga iman, hati dan pikirannya.
Semoga saudari-saudariku semuanya mendapatkan dan dipertemukan dengan calon suami yang selalu menjadi idaman kaum hawa, serta saudara-saudaraku semuanya dapat menjadi calon suami yang selalu jadi idaman semua kaum hawa di sekitarnya…Aamiin ya Robbal ‘alamiin.
===>
Silahkan sebarkan catatan kecil ini dan mudah-mudahan menjadi kebaikan untuk kita semua…Aamiin.
===>

CARA BERPIKIR KREATIF

Berpikir di luar kotak adalah salah satu cara kita untuk berpikir kreatif. Sering kali, saat kita mentok mendapatkan ide kreatif karena kita belum berpikir di luar kotak. Banyak yang mengatakan, untuk mendapatkan ide cemerlang atau gagasan terobosan, kita harus berpikir di luar kotak. Apa itu berpikir di luar kotak? Dan bagaimana hubungannya dengan berpikir kreatif?

BERPIKIR KREATIF: MENGHILANGKAN BATASAN YANG MEMBELENGGU

Jika kita ingin memahami apa itu yang disebut dengan “berpikir di luar kotak“, langkah pertama ialah kita harus mengerti, apa yang dimaksud dengan “kotak”. Kotak adalah suatu batasan tiga dimensi. Kiri, kanan, atas, bawah, depan, dan belang dibatasi oleh suatu batas yang tidak bisa kita tembus. Berpikir di dalam kotak berarti kita kita berpikir dalam batasan-batasan tertentu. Kabar baiknya, batasan tersebut adalah Anda yang membuatnya (meski pun tidak secara sadar). Karena Anda yang membuat batasan tersebut, maka Anda pun bisa menghilangkan batasan tersebut. Sekali Anda mampu menghilangkan batasan tersebut, maka Anda sudah disebut berpikir di luar kotak, atau Anda sudah berpikir kreatif.
Batasan tersebut ialah asumsi yang Anda buat sendiri. Anda harus menghilangkan asumsi-asumsi terlebih dahulu jika Anda ingin lebih lepas dalam bepikir kreatif. Batasan tersebut juga bisa disebut dengan penilaian. Seringkali kita membatasi pikiran kita dengan ide atau gagasan yang baik atau buruk. Anda harus menghilangkan terlebih dahulu penilaian terhadap ide atau gagasan yang Anda buat. Jika Anda menyumbat aliran berpikir Anda dengan penilaian, maka bukan hanya gagasan jelek yang akan terhambat, tetapi juga gagasan baik akan ikut terhambat. Jadi salah satu teknik berpikir kreatif adalah menghilangkan penilaian terlebih dahulu.

BERPIKIR KREATIF BUKAN BERARTI TANPA BATAS SAMA SEKALI

Bukan berarti semua ide itu baik. Bisa saja ide tersebut tidak baik, terutama menurut penilaian agama. Namun penilaian ini bisa Anda lakukan setelah proses berpikir kreatif dan sebelum implementasi. Bukan saat Anda berpikir kreatif. Ini juga sebagai bantahan kepada yang mengatakan bahwa agama menghambat kreativitas, tidak sama sekali, agama mencegah kita dalam mengimplemenasikan ide yang dilarang oleh agama. Agama, sama sekali tidak membatasi Anda dalam berpikir kreatif.
Biarkan kreativitas terjadi secara otomatis, tidak usah Anda atur dalam mengeluarkan ide. Jika pola pikir Anda sudah positif, secara otomatis anda akan mengeluarkan ide-ide positif juga. Jadi kita tidak perlu khawatir akan keluar ide-ide yang tidak baik. Bisa jadi, saat kita mengeluarkan ide yang kurang baik, kita hanya perlu memolesnya lagi agar menjadi ide yang baik. Namun proses pemolesan ini juga dilakukan setelah proses kreativitas.
Jadi hilangkan batasan-batasan yang membelenggu Anda. Kalau pun ada batasan yang ingin Anda pegang, hanyalah batasan agama. Dengan demikian Anda akan mampu berpikir di luar kotak. Anda akan menjadi orang yang berpikir kreatif atau Anda akan menjadi orang kreatif. Memang perlu kreativitas dalam hidup ini? Silahkan baca pada artikel yang membahas pentingnya kreativitas disini.
Sebagai latihan, silahkan jawab pertanyaan berikut pada form komentar,
Benda apa yang bisa disimpan di ruang tamu, di kamar tidur, di ruang makan, di dapur, di runag kerja, di kamar mandi, di dalam lemari, di dalam kulkas, dan di kolong ranjang?
Silahkan jawab. Saya akan memberikan jawaban saya setelah ada 20 jawaban dari pembaca. Saya tunggu. Ini latihan berpikir kreatif.
Bingung? Silahkan baca koleksi artikel tentang kreativitas dan berpikir kreatif dibawah ini. Bisa juga Anda membaca ebook sayaAnda Pun Bisa Jenius yang membahas bagaimana cara berpikir kreatif.

RAIHLAH SUKSES DENGAN MEMBACA


Saya kira sudah banyak orang yang memahami bagaimana pentingnya arti membaca. Membaca adalah salah satu cara menuntut ilmu. Ilmu untuk apa? Banyak sekali mulai menuntut ilmu agama, karir, bisnis, dan sebagainya. Bahkan ayat pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw adalah perintah membaca.
Namun disayangkan, mengapa masih banyak orang yang menyepelekan arti membaca. Coba perhatikan bagaimana mereka mengatakan kalimat-kalimat seperti:
  • “Ah teori.”
  • “Yang penting praktek.”
  • “Yang penting bertindak.”
Padahal salah satu cara Allah memberi pelajaran kepada manusia ialah dengan kemampuan baca tulis. Kita diberi kemampuan untuk membaca dan menulis, artinya membaca dan menulis adalah bagian dari kehidupan kita.
Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam.” (QS. ‘Alaq:3-4).
Membaca memang tidak memberikan hasil yang instan. Memang diperlukan tindakan setelah membaca. Tapi ketahuilah ada perbedaan kualitas tindakan antara orang yang malas membaca dengan orang yang mau membaca. Itulah mengapa tenaga terdidik memiliki gaji yang lebih besar daripapada pekerja yang tidak terdidik.
Pembelajaran berkesinambungan adalah persyaratan minimum untuk sukses dalam bidang apapun. ~Denis Watley
“Banyak pebisnis sukses yang sekolahnya rendah dan tidak suka membaca.”
Memang ada. Tapi para pebisnis besar, sekali lagi para pebisnis besar, adalah orang yang mau membaca. Bisa digambarkan dari anjuran mereka untuk membaca, Robert T Kiyosaki menyuruh kita rajin membaca agar kita melek finansial. Donald Trump juga menyuruh kita mau belajar. Termasuk Denis Watley yang kita kutip kata-katanya. Mereka memiliki motivasi belajar yang tinggi.
Tung Desem Waringin sampai menghabiskan ribuan dolar untuk belajar ke Amerika. Saat saya membaca bukunya, tergambar jelas bahwa isi bukunya adalah selain isi dari pengalamannya juga terinspirasi oleh banyak buku lain. Saya yakin Tung Desem Waringin pun suka membaca.
Mungkin, untuk jaman sekarang masih memungkinkan seorang yang miskin informasi untuk sukses. Namun, saya memprediksi untuk masa depan akan semakin sempit saja peluangnya. Misalnya, ada dua orang yang sama-sama bekerja keras, si A memiliki informasi yang lengkap dan benar, sementara si B tidak memiliki informasi yang memadai. Mana yang memiliki peluang sukses lebih besar?

RAIHLAH SUKSES DENGAN TINDAKAN YANG TEPAT

Yang salah adalah saat orang yang rajin belajar namun tidak mengaplikasikan dan tidak menggunakan ilmunya. Dia hanya membaca tetapi tidak pernah mengambil tindakan. Perilaku seperti inilah yang tidak boleh. Orang seperti ini memiliki peluang yang lebih kecil dibanding orang yang mau bekerja keras meski dia kurang ilmu.
Bacalah, bacalah Al Quran dan raihlah sukses dunia akhirat. Bacalah buku bisnis dan raihlah sukses bisnis. Bacalah buku pengembangan diri dan raihkah sukses mengembangkan diri. Bacalah buku karir dan raihlah sukses karir.

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR

Motivasi belajar sangat penting dalam pengembangan diri, sebab pengembangan diri adalah belajar, belajar adalah pengembangan diri. Jika Anda ingin lebih sukses dibanding pencapaian Anda saat ini, kuncinya ialah jangan pernah berhenti belajar.
Hanya dengan belajarlah Anda akan berkembang dan menjadi lebih baik. Jadi untuk mengukur sejauh mana Anda bisa berkembang ialah dengan mengukur sejauh mana motivasi belajar Anda. Bagaimana meningkatkan motivasi untuk belajar?

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR

Mengenali Penghambat Motivasi Belajar

Kita harus mengenal terlebih dahulu, apa saja yang melemahkan motivasi belajar. Seringkali semua ini hanyalah mitos belaka. Suatu keyakinan negatif yang meracuni diri kita sehingga malas belajar atau tidak memiliki motivasi belajar. Berikut adalah beberapa mitos tersebut:
  1. Ah Teori!” Banyak orang yang tidak mau belajar karena mereka tidak suka teori. Menurut mereka teori tidak penting, yang penting adalah praktek. Betul, tidak salah sama sekali. Sehebat apa pun teori yang Anda miliki jika tidak diiringi praktek, maka semuanya akan percuma. Namun saat Anda langsung praktek, maka Anda tetap saja akan belajar, yaitu belajar pada pengalaman Anda sendiri. Anda mungkin akan mencoba-coba mencari yang benar. Belajar kepada pengalaman orang lain yang sudah lebih dulu sukses adalah untuk mengurangi coba-coba Anda, sehingga Anda akan lebih cepat untuk berhasil. Teori saja memang salah. Langsung praktek bisa sering salah. Teori ditambah praktek adalah yang terbaik. Belajarlah.
  2. Saya sudah tua, sulit untuk belajar. Tidak ada kata terlalu tua untuk belajar. Kesulitan belajar karena Anda sendiri yang menghentikan belajar sehingga pola pikir kita menjadi berubah, dari pola pikir belajar menjadi pola pikir yang tertutup. Saat kualiah saya melihat banyak dosen yang sudah senior masih tetap membeli buku dan belajar. Mereka sudah tua tetapi masih belajar karena mereka biasa belajar. Jika Anda merasa sulit belajar, biasakanlah belajar meskipun sedikit demi sedikit sampai Anda terbiasa lagi belajar.
  3. Tidak ada waktu. Jika Anda sudah membaca ebook saya Seni Mengelola Waktu, maka Anda tidak akan lagi mengatakan bahwa tidak ada waktu. Alasan tidak ada waktu hanya ilusi belaka. Semua orang memiliki waktu, tetapi mengapa orang lain bisa tetapi Anda tidak? Bukan waktu yang menjadi masalah, tetapi pilihan Anda. Apakah Anda mau memprioritaskan belajar atau tidak?

Apa Manfaat Belajar Buat Saya?

Setelah Anda memahami apa saja yang menjadi penghambat motivasi belajar kemudian menyingkirkan semua penghambat tersebut, maka langkah selanjutnya ialah Anda harus membangkitkan energi yang menggerakan Anda untuk belajar. Inilah yang menjadi motivasi belajar Anda.
Tanyakan pada diri Anda: “Apa manfaatnya jika saya belajar?”
Tadi sudah disebutkan diatas, belajar adalah pengembangan diri. Dengan belajar Anda akan menjadi lebih baik. Coba renungkan, apa yang Anda dapatkan jika:
  1. Anda bisa melakukan ibadah lebih baik?
  2. Anda bisa melakukan pekerjaan (jika Anda seorang karyawan) dengan cara lebih baik dan lebih berkualitas?
  3. Anda bisa memasarkan produk atau jasa Anda dengan lebih baik (jika Anda seorang penjual atau pebisnis)?
  4. Anda bisa mendidik anak dengan lebih baik?
  5. Dan masih banyak yang lainnya.
Jawaban pertanyaan-pertanyaan diatas adalah motivasi belajar Anda.
Apa pun yang Anda lakukan dengan lebih baik akan membawa kebaikan pada diri Anda. Anda hanya bisa melakukan sesuatu dengan cara lebih baik dengan cara belajar. Pengalaman? Tidak, meski Anda memiliki pengalaman puluhan tahun, Anda tidak akan bisa melakukan sesuatu dengan cara lebih baik jika Anda tidak mengambil hikmah (belajar) dari pengalaman sebelumnya. Kuncinya adalah belajar baik dari pengalaman sendiri maupun dari pengalaman orang lain. Pengalaman atau praktek orang lain dituliskan dan disusun secara sistematis, maka jadilah sebuah teori.
Oleh karena itu, silahkan renungkan apa saja manfaat jika Anda melakukan hal-hal diatas lebih baik. Baik dalam bidang agama, pekerjaan, pendidikan, bisnis, dan apa pun yang Anda lakukan dengan lebih baik, maka semuanya akan kembali kepada Anda. Anda akan menjadi lebih baik.

Belajar Adalah Kunci Keluar Dari Masalah

Satu lagi agar Anda memiliki motivasi belajar yang tinggi adalah kesadaran bahwa kemauan belajar Anda adalah kunci agar Anda bisa keluar dari masalah.
Saat Anda sedang menghadapi masalah berat, maka Anda harus belajar agar bisa mengatasi masalah berat tersebut. Jika Anda melihat sebuah masalah sangat besar, penyebabnya karena diri Anda begitu kecil. Artinya mental Anda ciut, kemampuan Anda yang minim, wawasan yang sempit, dan keterampilan yang rendah. Artinya Anda harus memperbesar diri Anda sehingga masalah tidak lagi terlihat besar. Caranya adalah dengan belajar. Yup, tidak ada cara lain. Bukan mengeluh, bukan menyalahkan orang lain, dan bukan pula penyalahkan lingkungan.
Saya rasa manfaat kebaikan bagi diri Anda dan juga kemampuan Anda menghadapi semua masalah adalah sudah sangat cukup menjadi motivasi untuk belajar dan tetap belajar. Termasuk, saat motivasi belajar anak Anda kurang, maka Anda harus belajar bagaimana cara memotivasi anak.
Tetaplah memiliki motivasi belajar!

menjalani hidup

menjalani perjalanan hidup menujuh kebahagiaan hidup kita di dunia akan menentukan hidup kita di akhirat. Artinya kita tidak bisa sembarangan menentukan makna hidup berdasarkan konsep yang tidak jelas asalnya. Jika kita salah memaknai hidup ini, kemudian kita hidup berdasarkan makna yang salah, maka sudah bisa ditebak kearah mana kita akan hidup. Bagaimana nanti kita di akhirat?
Mencari makna hidup adalah hal yang serius, bukan main-main. Tidak ada pemikiran parsial yang membedakan urusan dunia dan urusan akhirat. Hidup dunia justru menjadi penentu bagaimana hidup kita di akhirat.
Mungkin dengan metode-metode mutakhir, kita akan menemukan berbagai metode menemukan makna hidup atau tujuan hidup. Kemudian, hal ini memberdayakan hidup kita, menjadi lebih sukses di dunia. Namun, kesuksesan dunia tidak ada artinya jika di akhirat menjadi manusia yang gagal.
Dengan demikian, mencari makna hidup adalah titik kritis yang tidak boleh salah. Ini akan menentukan hidup Anda baik di dunia dan di akhirat. Ulama besar, Muhammad Al Ghazali, pernah berkata bahwa pemahaman hidup yang dangkal adalah sebuah tindak ‘kriminal’ yang keji.
Puncaknya dalam perkembangan spiritual di semua Jalan Spiritual adalah menyatu dengan Tuhan. ‘Menyatu' dengan Tuhan berarti mengalami Kesadaran Tuhan di dalam diri kita dan di sekitar kita serta tidak mengidentifikasi diri dengan ke lima indera, pikiran dan intelek. Penyatuan ini terjadi pada tingkat pencapaian spiritual 100%. Kebanyakan orang di dunia saat ini berada pada tingkat spiritual 20-25% dan segan dalam melakukan suatu praktik spiritual untuk mengembangkan spiritualnya. Mereka juga mengidentifikasikan diri mereka dengan ke 5 indera, pikiran dan intelek. Hal ini tercermin dalam kehidupan kita dimana fokus utama kita terletak pada penampilan kita atau bersikap sombong tentang kepintaran atau kesuksesan kita.
Dengan melakukan praktik spiritual, ketika kita tumbuh ke tingkat pencapaian spiritual 80%, kita terbebas dari siklus kehidupan dan kematian. Setelah tingkat pencapaian spiritual ini, kita dapat melunasi apapun yang tersisa dari akun-akun memberi-dan-menerima kita, dari alam-alam non-fisik/ halus Mahārlok ke atas. Namun terkadang, orang-orang di atas tingkat pencapaian spiritual 80% bisa saja memilih untuk dilahirkan di Bumi untuk membimbing umat manusia dalam Spiritualitas.

penilaian

Pedoman Penilaian ini disusun dengan tujuan agar para pendidik dapat melaksanakan penilaian yang meliputi perencanaan, penyiapan bahan, penyelenggaraan, pemeriksaan hasil penilaian, pengolahan, analisis, dan pemanfaatan hasil penilaian serta penyusunan laporan pembelajaran yang sesuai dengan prinsip/teknik penilaian dan tuntutan standar isi serta standar kompetensi lulusan. Pedoman Penilaian ini dapat berfungsi sebagai acuan pendidik dalam melaksanakan penilaian  pencapaian kompetensi peserta didik,  laporan kemajuan hasil belajar, dan perbaikan proses pembelajaran.

Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik.  Berdasarkan pada PP. Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan bahwa penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:
a.      Penilaian hasil belajar oleh pendidik;
b.     Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan;
c.      Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah.
      Setiap satuan pendidikan selain melakukan perencanaan dan proses pembelajaran, juga melakukan penilaian hasil pembelajaran sebagai upaya terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.
          Dalam rangka penilaian hasil belajar (rapor) pada semester satu penilaian dapat dilakukan melalui ulangan harian, ulangan tengah semester,  ulangan akhir semester, dan  dilengkapi dengan tugas-tugas lain seperti pekerjaan rumah (PR), proyek, pengamatan dan produk. Hasil pengolahan dan analisis nilai tersebut digunakan untuk mengisi nilai rapor semester satu.
                 Pada semester dua  penilaian dilakukan melalui ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan kenaikan kelas dan dilengkapi dengan tugas-tugas lain seperti PR, proyek, pengamatan dan  produk. Hasil pengolahan dan analisis nilai tersebut digunakan untuk mengisi nilai  rapor pada semester dua.

B.     Tujuan dan Fungsi Penilaian Hasil Belajar
1.  Tujuan Penilaian Hasil Belajar
a.    Tujuan Umum :
1)      Menilai pencapaian kompetensi peserta didik;
2)      Memperbaiki proses pembelajaran;
3)      Sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan belajar siswa.
b.      Tujuan Khusus :
1)      Mengetahui kemajuan dan hasil belajar siswa;
2)      Mendiagnosis kesulitan belajar;
3)      Memberikan umpan balik/perbaikan proses belajar mengajar;
4)      Penentuan kenaikan kelas;
5)      Memotivasi belajar siswa dengan cara mengenal dan memahami diri dan merangsang untuk melakukan usaha perbaikan.


2.  Fungsi Penilaian Hasil Belajar
     Fungsi penilaian hasil belajar sebagai berikut.
a.  Bahan pertimbangan dalam menentukan kenaikan kelas.
b.  Umpan balik dalam perbaikan proses belajar mengajar.
c.  Meningkatkan motivasi belajar siswa.
d.  Evaluasi diri terhadap kinerja siswa.

C.           Prinsip-prinsip Penilaian Hasil Belajar
Dalam melaksanakan penilaian hasil belajar, pendidik perlu memperhatikan prinsip-prinsip penilaian sebagai berikut:
1.      Valid/Sahih
Penilaian hasil belajar oleh pendidik harus mengukur pencapaian kompetensi yang ditetapkan dalam standar isi (standar kompetensi dan  kompetensi dasar) dan standar kompetensi lulusan. Penilaian valid berarti menilai apa yang seharusnya dinilai dengan menggunakan alat yang sesuai untuk mengukur kompetensi.
2.      Objektif
Penilaian hasil belajar peserta didik hendaknya tidak dipengaruhi oleh subyektivitas penilai, perbedaan latar belakang agama, sosial-ekonomi, budaya, bahasa, gender, dan hubungan emosional.
3.      Transparan/terbuka
Penilaian hasil belajar oleh pendidik bersifat terbuka artinya prosedur penilaian, kriteria penilaian  dan dasar  pengambilan keputusan terhadap hasil belajar peserta didik dapat diketahui oleh semua pihak yang berkepentingan.
4.      Adil
Penilaian hasil belajar tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik  karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.
5.      Terpadu
Penilaian hasil belajar oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
6.      Menyeluruh dan berkesinambungan
Penilaian hasil belajar oleh pendidik mencakup semua aspek   kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik.
7.      Sistematis
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku.    
8.      Akuntabel
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.
9.      Beracuan kriteria
Penilaian hasil belajar oleh pendidik didasarkan pada ukuran pencapaian   kompetensi yang ditetapkan.

Penilaian hasil belajar dapat diklasifikasi berdasarkan cakupan kompetensi yang diukur dan sasaran pelaksanaannya.
Jenis Penilaian Berdasarkan Cakupan Kompetensi yang Diukur
Sebagaimana dijelaskan dalam  PP. Nomor 19 tahun 2005 bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik terdiri atas ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas.   
a.      Ulangan Harian
Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik secara periodik untuk menilai/mengukur pencapaian kompetensi setelah menyelesaikan satu kompetensi dasar (KD) atau lebih. Ulangan Harian merujuk pada indikator dari setiap KD. Bentuk Ulangan harian selain tertulis dapat juga secara lisan, praktik/perbuatan, tugas dan produk. Frekuensi dan bentuk ulangan harian dalam satu semester ditentukan oleh pendidik sesuai dengan keluasan dan kedalaman materi.
Sebagai tindak lanjut ulangan harian, yang diperoleh dari hasil tes tertulis, pengamatan, atau tugas diolah dan dianalisis oleh pendidik. Hal ini dimaksudkan agar ketuntasan belajar siswa pada setiap kompetensi dasar lebih dini diketahui oleh pendidik. Dengan demikian ulangan ini dapat diikuti dengan program tindak lanjut baik remedial atau pengayaan, sehingga perkembangan belajar siswa dapat segera diketahui sebelum akhir semester. 
Dalam rangka memperoleh nilai tiap mata pelajaran selain dengan ulangan harian dapat dilengkapi dengan tugas-tugas lain seperti PR, proyek, pengamatan dan  produk.  Tugas-tugas tersebut dapat didokumentasikan dalam bentuk portofolio. Ulangan harian ini juga berfungsi sebagai diagnosis terhadap kesulitan belajar siswa.

b.      Ulangan Tengah Semester
Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan pembelajaran.Cakupan ulangan tengah semester meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut. Bentuk Ulangan Tengah Semester selain tertulis dapat juga secara lisan, praktik/perbuatan, tugas dan produk.

Sebagai tindak lanjut ulangan tengah semester, nilai ulangan tersebut diolah dan dianalisis oleh pendidik. Hal ini dimaksudkan agar ketuntasan belajar siswa dapat diketahui sedini mungkin. Dengan demikian ulangan ini dapat diikuti dengan program tindak lanjut baik remedial atau pengayaan, sehingga kemajuan belajar siswa dapat diketahui sebelum akhir semester.

c.       Ulangan Akhir Semester
Ulangan akhir semester  adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester satu. Cakupan ulangan  akhir semester meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester satu. Ulangan akhir semester dapat berbentuk tes tertulis,  lisan, praktik/perbuatan pengamatan,  tugas, produk.
Sebagai tindak lanjut ulangan akhir semester adalah mengolah dan menganalisis nilai ulangan akahir semester. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa. Dengan demikian ulangan ini dapat diikuti dengan program tindak lanjut baik remedial atau pengayaan, sehingga kemajuan belajar siswa dapat diketahui sebelum akhir tahun pelajaran.

d.      Ulangan Kenaikan Kelas
Ulangan kenaikan kelas  adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik di akhir semester genap untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester genap. Cakupan ulangan kenaikan kelas meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan KD pada semester tersebut. Ulangan kenaikan kelas dapat berbentuk tes tertulis,  lisan, praktik/perbuatan, pengamatan, tugas dan produk.
Sebagai tindak lanjut ulangan kenaikan kelas adalah mengolah dan menganalisis nilai ulangan kenaikan kelas. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa. Dengan demikian ulangan ini dapat diikuti dengan program tindak lanjut baik remedial atau pengayaan, sehingga kemajuan belajar siswa untuk hal-hal yang bersifat esensial dapat diketahui sedini mungkin sebelum menamatkan sekolah.

Jenis Penilaian Berdasarkan Sasaran
Berdasarkan sasarannya, penilaian hasil belajar dapat diklasifikasi atas penilaian individual dan penilaian kelompok.
a.       Penilaian individual
Penilaian individual adalah penilaian yang dilakukan untuk menilai pencapaian kompetensi atau hasil belajar secara perorangan. Penilaian individual perlu memperhatikan nilai universal seperti: disiplin, jujur, tekun, cermat, teliti, tanggungjawab, rendah hati, sportif, etos kerja, toleran, sederhana, bebas, antusias, kreatif, inisiatif, tanggap dan peduli dan lain-lain.

b.      Penilaian kelompok
Penilaian kelompok adalah penilaian yang dilakukan untuk menilai pencapaian kompetensi atau hasil belajar secara kelompok. Penilaian kelompok perlu memperhatikan nilai universal seperti: kerjasama, menghargai pendapat orang lain, kedamaian, cinta dan kasih sayang, toleran, dan lain-lain.

perlukah ulangan harian....

Ulangan Harian
 adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih.

Ulangan Harian adalah salah satu kegiatan evaluasi hasil pembelajaran. Ini merupakan salah satu bagian terpenting dalam Standar Penilaian Pendidikan Nasional. Ulangan Harian biasa dilakukan oleh guru untuk mengumpulkan nilai siswa. Tujuan dari ulangan harian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam memahami Standar Kompetensi tertentu.
Kegiatan Ulangan Harian biasanya menjadi momok bagi siswa. Jika guru memberitahukan untuk ulangan, terkadang siswa menganggap ulangan adalah sesuatu yang menakutkan. Betapa tidak? Misalnya ketika guru memberitahukan: “Anak,anak! Besok Ulangan ya.” Secara spontan anak menjawab dengan rasa terkejut: “haaa…..”
Ketika tiba saatnya ulangan, terkadang siswa meminta waktu untuk belajar terlebih dahulu kira-kira 10 menit. Ada juga yang meminta ulangan diundur minggu depan. Serta banyak juga alas an lain yang intinya anak-anak tidak mau mengikuti ulangan. Lalu, apakah kegiatan ulangan harian itu menakutkan?
Kegiatan ulangan harian ini, siswa tidak diperbolehkan untuk membuka buku. Siswa merasa takut nanti tidak dapat mengerjakan soal ulangan. Belum lagi, siswa terkadang merasa tertekan untuk mengikuti ulangan harian. Mereka khawatir jika nilainya jelek dan harus mengikuti remedi.
Namun ada juga siswa yang serius dalam menghadapi ulangan harian. Beberapa di antaranya mempersiapkan diri dengan belajar serius. Mengulangi pelajaran yang telah diikuti. Berharap agar dapat mengerjakan soal ulangan harian.
Apakah para kita sebagai guru pernah mengalami demikian? Jika ya, berarti proses pembelajaran yang kita lakukan adalah pembelajaran konvensional. Ulangan harian yang kita lakukan pun juga masih bersifat konvensional.
Merancang Ulangan Harian Online
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, kita dapat memanfaatkannya sebagai media pembelajaran. Banyak guru kreatif yang memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk kegiatan pembelajaran. Salah satunya adalah memanfaatkan teknologi informasi untuk kegiatan ulangan harian.
Pada tulisan kali ini, saya akan sharing pengalaman kecil saya dalam mengadakan ulangan harian secara online. Ulangan harian ini dilakukan dengan menggunakan media blog. Namanya saja ulangan harian online, tentu kita membutuhkan koneksi internet. Sebenarnya, saya bukanlah orang yang merasa ahli dalam bidang ini, namun berkat pengalaman teman-teman blogger guru dan sharing di antara mereka, saya dapat menambah pengalaman tersebut.
Memberitahukan Kisi-kisi Ulangan Harian melalui Blog
Seperti kegiatan ulangan biasanya, kita perlu memberitahukan terlebih dahulu kepada siswa. Baik waktunya maupun kisi-kisinya. Saya meminta kepada siswa untuk mencari kisi-kisi ulangan harian melalui blog terlebih dahulu. Alhamdulilah, siswa saya pun antusias mengunjungi blog dan membaca kisi-kisi ulangan tersebut.
Pelaksanaan Ulangan Harian secara Online
Tibalah saatnya pada hari pelaksanaan ulangan harian. Saya berharap dengan memberikan kisi-kisi secara online tersebut, siswa menjadi siap untuk mengikuti ulangan harian.
Sebelumnya, tentu perlu dipersiapkan soal-soal terlebih dahulu. Soal-soal dibuat dan disematkan di blog. Soal-soal ulangan harian saya sematkan di Blog Belajar PAI (http://muhammadnuralim.blogspot.com). Melalui blog inilah, ulangan harian online dilakukan.
Pengalaman pertama saat ulangan harian ini, saya meminta siswa yang memiliki laptop atau netbook. Bagi siswa yang memiliki saya minta agar dibawa saat ulangan. Ini saya lakukan, karena laboratorium computer dipakai untuk pembelajaran TIK.
Ternyata ada dua siswa yang membawa laptop pribadi. Jadi, jumlah laptop yang saya gunakan untuk ulangan ada tiga buah. Satu di antaranya adalah milik saya pribadi, dan dua di antaranya adalah laptop milik siswa.
Kegiatan ulangan pun dilakukan dengan peralatan seadanya, mereka saya minta antri menunggu  giliran dalam mengerjakan soal secara online.
Kegiatan ulangan ini dilakukan dengan mengandalkan sinyal WiFi yang ada di sekolah. Namun, karena jarak antara laptop dengan titik hotspot cukup jauh (40 meter), sinyal wifi tidak stabil. Sinyal WiFi pun sering juga mengalami down.
Pada kesempatan lain, kegiatan ulangan harian pun juga saya lakukan di Laboratorium TIK. Ini tentu mencari waktu luang di saat laboratorium TIK tidak dipakai untuk pembelajaran mapel TIK. Berikut foto-foto kegiatan ulangan Online melalui Blog yang saya laksanakan di Laboratorium TIK sekolah.
Setelah selesai mengerjakan soal, siswa pun langsung dapat mengetahui berapa nilai dari ulangan tersebut. Selain itu, hasil ulangan secara online ini dapat langsung terrekam ke e-mail pribadi milik guru. Guru tidak perlu mengoreksi kembali hasil pekerjaan siswa, karena, nilainya secara otomatis langsung dapat diketahui. Hasil ulangan siswa dapat langsung dilihat melalui E-mail.
Inilah salah satu kecanggihan teknologi Informasi yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran. Pengalaman kegiatan ulangan online ini, siswa tidak lagi memiliki rasa takut menghadapi ulangan. Mereka merasa senang dengan ulangan semacam ini. 
Selesai ulangan, saya pun mengizinkan siswa untuk membuka Facebook pribadi mereka. Namun, dengan syarat siswa harus memberikan komentar tentang Ulangan yang baru saja dilakukan. Sudah barang tentu pun antusias. Rata-rata Facebook maupun twitter yang mereka miliki hanya untuk hiburan, senang-senang, update status yang terkadang tidak baik. Tapi kali ini, saya mewajibkan siswa untuk memberikan komentar tentang ulangan yang baru saja dilakukan.

Kamis, 24 September 2015

Cara Khilafah Mengatasi Kekeringan


kekeringanOleh: KH Hafidz Abdurrahman
Kekeringan yang melanda sebuah wilayah bisa terjadi karena beberapa faktor yang berbeda, antara satu wilayah dengan wilayah lain. Indonesia, misalnya, dengan letak geografis di antara dua benua, dan dua samudera, serta terletak di sekitar garis khatulistiwa merupakan faktor klimatologis penyebab banjir dan kekeringan di Indonesia.
Posisi geografis ini menyebabkan Indonesia berada pada belahan bumi dengan iklim monsoon tropisyang sangat sensitif terhadap anomali iklim El-Nino Southern Oscillation (ENSO). ENSO menyebabkan terjadinya kekeringan, jika kondisi suhu permukaan laut di Pasifik Equator bagian tengah hingga timur menghangat (El-Nino).
Berdasarkan analisis iklim 30 tahun terakhir menunjukkan bahwa, ada kecenderungan terbentuknya pola iklim baru yang menyebabkan terjadinya perubahan iklim. Dampak terjadinya perubahan iklim terhadap sektor pertanian adalah bergesernya awal musim kemarau yang menyebabkan berubahnya pola tanam karena adanya kekeringan.
Bagaimana Khilafah Mengatasi?
 Masalah kekeringan ini selain merupakan masalah teknis akademis dan keahlian, juga ada masalah non-teknis. Mengapa perlu dibedakan, karena solusi yang diambil oleh Khalifah tentu berbeda.
Dalam konteks yang pertama, teknis akademis dan keahlian, secara serius khilafah melalui Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika [BMKG], dengan tim terbaik yang dikumpulkan dari seluruh dunia bisa melakukan kajian secara menyeluruh, cermat dan akurat untuk melakukan pemetaan iklim, kondisi cuaca, potensi panas, hujan, termasuk dampak dan pemanfaatan keduanya untuk tanaman. Berikut rekayasa dan solusi yang dibutuhkan, jika menghadapi kondisi ekstrim, baik yang bersifat jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.
Hasil kajian, riset dan rekomendasi tim inilah yang akan ditindaklanjuti oleh khalifah atau badan terkait. Dari hasil kajian ini, khusus kasus kekeringan, misalnya ditemukan, bahwa faktor penyebab kekeringan itu, adalah: (1) adanya penyimpangan iklim; (2) adanya gangguan keseimbangan hidrologis; dan (3) kekeringan agronomis.
Penyimpangan iklim, menyebabkan produksi uap air dan awan di sebagian Indonesia bervariasi dari kondisi sangat tinggi ke rendah atau sebaliknya. Ini semua menyebabkan penyimpangan iklim terhadap kondisi normalnya. Jumlah uap air dan awan yang rendah akan berpengaruh terhadap curah hujan, apabila curah hujan dan intensitas hujan rendah akan menyebabkan kekeringan.
Gangguan keseimbangan hidrologis, kekeringan juga dipengaruhi oleh adanya gangguan hidrologis seperti: (1) terjadinya degradasi Daerah Aliran Sungai (DAS) terutama bagian hulu, yang mengalami alih fungsi lahan dari bervegetasi menjadi non-vegetasi, yang menyebabkan terganggunya sistem peresapan air tanah; (2) kerusakan hidrologis daerah tangkapan air bagian hulu menyebabkan waduk dan saluran irigasi terisi sedimen, sehingga kapasitas tampung air menurun tajam; (3) rendahnya cadangan air waduk yang disimpan pada musim penghujan akibat pendangkalan menyebabkan cadangan air musim kemarau sangat rendah sehingga memicu terjadinya kekeringan.
Kekeringan agronomis, terjadi sebagai akibat kebiasaan petani memaksakan menanam padi pada musim kemarau dengan ketersediaan air yang tidak mencukupi. Kekeringan ini umumnya terjadi di wilayah-wilayah: (1) areal pertanian tadah hujan; (2) Daerah irigasi golongan 3; (3) Daerah gadu liar; dan (4) Daerah endemik kekeringan.
Pemetaan Wilayah Kekeringan
Setelah dilakukan pemetaan secara umum di seluruh dunia, yang meliputi pemetaan iklim, kondisi cuaca, potensi panas, hujan, termasuk dampak dan pemanfaatan keduanya untuk tanaman, berikut rekayasa dan solusi yang dibutuhkan, jika menghadapi kondisi ekstrim, baik yang bersifat jangka pendek, menengah maupun jangka panjang, maka khusus wilayah kekeringan secara umum bisa dipetakan menjadi tiga kategori.
Pertama, wilayah yang sawahnya mengalami kekeringan pada lokasi yang sama. Daerah tersebut umumnya terjadi di bagian hilir daerah irigasi, daerah yang sumber irigasinya hanya mengandalkan debit sungai (tidak terdapat waduk) dan daerah sawah tadah hujan yang terdapat sumber air alternatif (air buangan, air tanah dangkal).
Kedua, wilayah yang areal sawahnya mengalami kekeringan lebih besar atau sama dengan areal yang aman kekeringan. Daerah tersebut bisa terjadi di bagian tengah/hilir daerah irigasi dan daerah yang sumber irigasinya hanya mengandalkan debit sungai (tidak terdapat waduk) serta tidak kesulitan mendapatkan sumber air alternatif untuk irigasi.
Ketiga, wilayah dimana areal sawahnya mengalami rawan kekeringan lebih kecil dari areal yang aman, daerah tersebut umumnya masih terdapat sumber air alternatif untuk irigasi walaupun jumlahnya masih kurang.
 Mengenai pengelolaan dan rekayasa wilayah kekeringan, perlu memperhatikan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:
  • Terus meningkatnya luas sawah yang terkena kekeringan, sehingga berdampak pada penurunan produksi sampai gagal panen.
  • Terjadinya kekeringan pada tahun yang sama saat terjadi anomali iklim maupun kondisi iklim normal.
  • Periode ulang anomali iklim cenderung acak sehingga sulit untuk dilakukan adaptasi.
  • Kekeringan berulang pada tahun yang sama di lokasi yang sama.
  • Dampak anomali iklim bervariasi antara wilayah.
  • Kekeringan hanya dapat diturunkan besarannya dan tidak dapat dihilangkan.
Selain itu, juga harus memperhatikan berbagai dampak kekeringan yang dialami oleh masyarakat, khususnya bagi petani, sebagai berikut:
  • Produksi tanaman turun/rendah/puso bahkan menyebabkan tanaman mati sehingga merugikan petani.
  • Karena produksi rendah secara riil mengalami kerugian material maupun finansial yang besar dan bila terjadi secara luas, akan mengancam ketahanan pangan.
  • Menyebabkan terganggunya hidrologis lingkungan yang berakibat terjadinya kekurangan air pada musim kemarau.
Dengan beberapa pertimbangan di atas, maka harus dibuat manajemen pengelolaan secara sistematis dan terencana dengan para pihak yang terkait.
 Rekayasa dan Solusi
Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas, rekayasa dan solusi untuk mengatasi kekeringan ini juga bisa dibedakan menjadi dua. Ada yang terkait dengan teknis akademis dan keahlian, dan non-teknis. Untuk kategori yang pertama, kekeringan bisa diatasi, antara lain dengan cara:
  • Gerakan masyarakat melalui edukasi dan penyuluhan, baik langsung maupun tidak langsung. Bisa melalui berbagai media, cetak, elektronik, online, visual, audio visual dan sebagainya. Tujuannya untuk membangun kesadaran masyarakat, dan melibatkan seluruh masyarakat dalam upaya secara sistematis dan terencana.
  • Negara bersama-sama masyarakat membangun, merehabilitasi dan memelihara jaringan irigasi. Termasuk waduk-waduk, dengan kincir air dan mesin penggerak air di sejumlah titik yang dibutuhkan untuk masing-masing wilayah di seluruh dunia.
  • Negara bersama-sama masyarakat membangun, merehabilitasi, dan memelihara konservasi lahan dan air. Termasuk melindungi hutan lindung, daetah resapan air, dan sebagainya agar tetap pada fungsinya. Sekaligus menindak penyalahgunaannya, dan mengembalikannya kepada fungsi asalnya.
  • Negara memberikan bantuan sarana produksi (benih dan pupuk, pompa spesifik lokasi) kepada masyarakat.
  • Negara bersama-sama masyarakat mengembangkan budidaya hemat air dan input.
Adapun untuk mengatasi kekeringan, karena faktor klimatologis Negara Khilafah akan melakukan:
  • Penyebaran informasi prakiraan iklim lebih akurat, sesuai dengan wilayah masing-masing, yang dihasilkan oleh BMKG dengan tim terbaiknya dari seluruh dunia.
  • Membuat kalender tanam.
  • Menerapkan dan memperhatikan peta rawan kekeringan yang dihasilkan Badan Litbang Pertanian melalui data interpretasi, yang disebarluaskan dan disosialisasikan melalui jaringan online dan cetak di seluruh dunia. Peta tersebut tersedia untuk seluruh wilayah, yang bisa diunduh di website, misalnya. Selain sumber di atas data dapat juga diperoleh melalui BMKG.
Secara non-teknis, khalifah juga akan memimpin umat Islam untuk memohon kepada Allah SWT, dengan mendekatkan diri kepada Allah, meninggalkan maksiat, baik melalui shalat istisqa’, anjuran berdoa, mendoakan dan minta didoakan di hari, waktu dan tempat mustajab agar Allah menurunkan hujan untuk kemaslahatan umat.
Ini pernah terjadi di masa Nabi SAW ketika Madinah mengalami kekeringan, masyarakat datang menghadap Nabi sebagai kepala negara untuk berdoa, agar Allah menurunkan hujan. Nabi SAW pun mengajak penduduk Madinah untuk melakukan shalat istisqa’ di lapangan, yang kini dibangun Masjid Ghamamah. Setelah itu, hujan pun turun tak henti-henti sepanjang hari, sampai mereka pun datang kembali kepada Nabi SAW untuk berdoa, agar hujan berhenti. Nabi SAW pun berdoa, “Allahumma hawalaina wa la ‘alaina.” Hujan pun berhenti.
Ketika ‘Umar bin Khatthab menjadi khalifah, sungai Nil meluap hingga menyebabkan terjadinya banjir di daerah sekitarnya. ‘Umar pun menulis surat kepada sungai Nil, agar berhenti meluap. Sungai itu pun berhenti. Sa’ad bin Abi Waqqash, panglima Perang Qadisiyah, ketika hendak menaklukkan Persia, harus menaklukkan sungai Dajlah. Sa’ad yang doanya memang mustajab itu memimpin doa, dan bersama pasukannya beliau berhasil melintasi sungai yang ganas itu bersama pasukan berkuda. Dalam riwayat lain, mereka bisa berjalan di atas air, melintasi sungai Dajlah.
Rekayasa dan solusi non-teknis ini tak kalah pentingnya. Semuanya pun menjadi mudah, ketika rakyat dan negaranya menerapkan syariah-Nya. Karena dengannya, keberkahan dari langit dan bumi akan dicurahkan Allah kepada mereka, “La fatahna ‘alaihim barakatin min as-sama’i wa al-ardh.” [QS al-A’raf: 96].
Sumber: Tabloid mediaumat

Al-islam terbaru

Pengorbanan, Ketaatan dan Berkah Bagi Kehidupan 

Pengorbanan, Ketaatan dan Berkah Bagi Kehidupan

[Al-Islam edisi 773, 11 Dzulhijjah 1436 H – 25 September 2015 M]
Hari ini (Jumat) kita berada pada awal Hari Tasyriq. Selain kemarin (Kamis) sebagai Hari Nahr, hari ini dan dua hari ke depan adalah hari-hari pensyariatan penyembelihan hewan kurban.
Idul Adha dan pelaksanaan penyembelihan hewan kurban tahun ini berada di tengah situasi perekonomian yang makin sulit. Kurs rupiah terhadap dolar AS terus melemah. Daya beli masyarakat terus menurun. Harga-harga berbagai kebutuhan terus naik. Beban ekonomi akibat inflasi makin tinggi. Pajak makin mencekik. Berbagai subsidi terus dikurangi bahkan dicabut. Pengangguran makin bertambah. Demikian seterusnya.
Meski perekonomian tengah sulit, semangat kaum Muslim untuk berkurban masih menggelora, padahal harga hewan kurban saat ini juga ikut naik. Hal ini tidak lain dilakukan semata-mata demi memenuhi seruan Allah SWT dan Rasulullah saw. Dengan kata lain, pengorbanan itu dilakukan untuk membuktikan ketaatan dan ketundukan kepada Allah SWT dan Rasul-Nya.
Begitu pula dengan jutaan jamaah haji yang saat ini tengah melaksanakan manasik haji dengan melempar jumrah di Mina. Mereka rela mengorbankan harta yang tak sedikit. Mereka berpayah-payah meski tak sedikit dari mereka yang telah lanjut usia dan didera penyakit. Semua itu tidak lain semata-mata untuk memenuhi seruan Allah SWT.
Nabi Ibrahim as., istri beliau Hajar, dan putra beliau Ismail as., telah memberikan teladan pengorbanan paripurna dan ketaatan mutlak di sepanjang kehidupan mereka. Keteladanan mereka ini diabadikan oleh Allah SWT yang tercermin dalam tatacara manasik haji, syariat kurban dan Idul Adha. Setiap tahun, syariat haji, kurban dan Idul Adha memperbarui spirit dan tekad dalam diri kita untuk memberikan pengorbanan paripurna dan mewujudkan ketaatan mutlak itu secara nyata di tengah-tengah kehidupan kita.
Tentu, spirit pengorbanan paripurna dan ketaatan mutlak itu tidak boleh berhenti selama ibadah haji dan kurban saja. Spirit itu harus terus dipupuk dan diwujudkan secara nyata dalam seluruh aspek kehidupan. Apalagi dalam kondisi memprihatinkan yang sedang dihadapi oleh kaum Muslim dan umat manusia saat ini.
Sebagaimana kita rasakan, saat ini dunia telah disesaki dengan ragam kezaliman, ketidakadilan, perampasan hak serta penghisapan darah, keringat dan harta manusia. Kaum Muslim di seluruh dunia dizalimi, dianiaya dan hak mereka dirampas; seperti yang terjadi di Myanmar, Eropa, beberapa negeri Afrika dan lainnya. Saat kaum Muslim menjadi mayoritas, mereka pun dizalimi oleh para penguasa mereka sendiri. Harta kekayaan mereka dirampok oleh para kapitalis dan pihak asing serta banyak disia-siakan dan dihambur-hamburkan oleh penguasa mereka. Penerapan berbagai kebijakan sekular kapitalistik oleh para penguasa kaum Muslim, termasuk di negeri ini, membuat kehidupan kaum Muslim makin memburuk. Krisis demi krisis terus mendera dan berulang makin cepat.
Pangkal dari semua itu adalah penyimpangan terhadap aturan Allah SWT dalam bentuk kemaksiatan sistemik melalui penerapan sistem dan ideologi sekular demokrasi kapitalis. Padahal Allah SWT telah jauh-jauh hari memperingatkan kita semua:
﴿ وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنكاً وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى ﴾
Siapa saja yang berpaling dari peringatan-Ku, sesungguhnya bagi dia kehidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkan dirinya pada Hari Kiamat nanti dalam keadaan buta (TQS Thaha [20]: 124).

Menurut Imam Ibnu Katsir, “berpaling dari peringatan-Ku” bermakna: menyalahi perintah-Ku dan apa yang Aku turunkan kepada Rasul-Ku (al-Quran), melupakannya dan mengambil petunjuk dari selainnya (Ibn Katsir,Tafsîr al-Qur’ân al-‘Azhîm, V/323).
Allah SWT telah memperingatkan, bahwa Dia akan menimpakan sebagian akibat dari penyimpangan itu sebagai peringatan agar manusia segera kembali pada ketaatan kepada-Nya:
]ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ[
Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan oleh perbuatan tangan (kemaksiatan) manusia, supaya Allah menimpakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar) (TQS ar-Rum [30]: 41).

Oleh karena itu, untuk menghentikan segala bentuk kerusakan (fasâd) yang terjadi, maka langkah pertama adalah dengan segera menghilangkan faktor penyebabnya, yakni penerapan ideologi dan sistem sekular demokrasi kapitalis itu. Setelah itu ganti dengan penerapan syariah Islam secara kâffahdalam semua aspek kehidupan (politik, pemerintahan, politik luar negeri, hukum, ekonomi, sosial, pendidikan dan sebagainya). Allah SWT tegas berfirman:
﴿ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ ادْخُلُواْ فِي السِّلْمِ كَآفَّةً وَلاَ تَتَّبِعُواْ خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ ﴾
Hai orang-orang yang beriman, masuklah kalian ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kalian mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagi kalian (TQS al-Baqarah [2]: 208).

Untuk menerapkan syariah Islam secara kâffah dalam semua aspek kehidupan—baik di level individu, masyarakat maupun negara—tentu dibutuhkan institusi pelaksananya. Institusi tersebut tidak lain adalah Khilafah Rasyidah ‘ala minhaj an-nubuwwah yang berfungsi sebagai munaffidzah asy-syarî’ah(pelaksana syariah). Hanya dengan Khilafah, Islam dapat ditegakkan secara sempurna dan syariahnya dapat dilaksanakan secara menyeluruh.
Khilafah Rasyidah juga akan mewujudkan penjagaan dan perlindungan terhadap kaum Muslim dan siapapun yang menjadi rakyatnya. Dengan itu darah, kehormatan, harta dan hak-hak mereka akan terjaga. Sebab, sebagaimana dinyatakan oleh Imam an-Nawawi, Imam/Khalifah merupakan benteng/tameng karena ia melindungi rakyat dari serangan musuh terhadap kaum Muslim, memelihara hubungan kaum Muslim satu sama lain dan menjaga kekayaan mereka.
Oleh karena itu, segera mewujudkan penegakan kembali Khilafah Rasyidah menjadi sangat mendesak saat ini. Itulah kunci agar Islam bisa tegak secara sempurna, syariahnya bisa Islam diterapkan secara menyeluruh, serta kaum Muslim dan seluruh rakyat yang bernaung di bawahnya bisa terjaga dan terlindungi. Imam al-Ghazali dalam bukunya, Al-Iqtishâd fî al-I’tiqâd, menyatakan, “Agama dan kekuasaan itu ibarat saudara kembar. Karena itu dikatakan, ‘Agama adalah pondasi dan kekuasaan adalah penjaga.Sesuatu tanpa pondasi akan roboh dan sesuatu tanpa penjaga akan hilang.”
Imam al-Amidi dalam bukunya, Ghâyah al-Marâm, juga menyatakan, Mengangkat imam (khalifah) termasuk kemaslahatan paling penting untuk kaum Muslim dan pilar paling agung untuk agama. Hal itu menjadi wajib karena telah diketahui dengan wahyu bahwa yang demikian adalah maksud dari syariah dan bukan perkara yang mungkin dikatakan kewajibannya secara akal semata.
Karena itulah, upaya mewujudkan Khilafah Rasyidah yang menerapkan syariah Islam secara kâffah harus menjadi agenda utama kaum Muslim.

Wahai Kaum Muslim:
Spirit pengorbanan paripurna dan ketaatan mutlak, sebagaimana tercermin dalam ibadah haji dan kurban, harus segera diwujudkan secara nyata di tengah-tengah kehidupan dengan menerapkan syariah Islam untuk menghukumi semua urusan masyarakat. Itulah sesungguhnya karakter Mukmin sejati.
] إِنَّمَا كَانَ قَوْلَ الْمُؤْمِنِينَ إِذَا دُعُوا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ أَنْ يَقُولُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ [
Sesungguhnya jawaban kaum Mukmin itu, bila mereka diseru kepada Allah dan Rasul-Nya agar Rasul menghukumi mereka, ialah mereka mengucapkan, “Kami mendengar dan kami patuh.” Mereka itulah orang-orang yang beruntung (TQS al-Nur [24]: 51).

Jika kini kita bersegera dan dengan ringan memenuhi perintah berkurban, padahal itu menurut jumhur fukaha hukumnya sunnah, maka semestinya kita lebih bersegera dan dengan lebih ringan menerapkan syariah Islam dan memutuskan perkara dengan apa yang telah diturunkan oleh Allah SWT. Sebab, menerapkan syariah Islam hukumnya wajib, dan itu hanya sempurna diwujudkan dengan penegakan Khilafah Rasyidah yang mengikuti manhaj kenabian.
Sekaranglah saatnya kita menorehkan kemuliaan dengan berjuang sungguh-sungguh dan berkurban untuk menegakkan Khilafah Rasyidah ‘ala minhaj an-nubuwwah, yang akan menerapkan seluruh syariah Islam yang akan mendatangkan kerahmatan untuk umat manusia dan alam semesta. WalLâh a’lam bi ash-shawâb[]