Selasa, 23 Juli 2013

Rumah sakit adalah teguran iman kita yg kendur

Tatkala iman mengendur,amalan-amalan yaumi yang kita lakukan seolah serasa hanya sebuah kewajiban semata.

Shalat 5 waktu seolah sebuah setoran,tilawah Alqur’an dibaca beberapa ayat saja,Puasa sunnah hampir tak pernah ,

tidur di rumah lebih disukai ketimbang ikut kajian di kampus padahal nikmatnya iman terasa ketika kita begitu mencintai amalan- amalan ini,merindukan suasana dekat dengan Allah dan begitu sedih ketika terlewatkan tak mengerjakannya.

Sore ini saya,mbak uli dan mbak iva berkunjung lagi ke Rumah sakit menjenguk orangtua akhwat.

Hampir 1 bulan yang lalu saya kesini dalam hal yang sama artinya telah sebulan beliau koma.

Rasanya saya hanya bisa mendoakan beliau semoga diberi kesembuhan dan cepat sadar,melihat kondisi beliau
dengan selang infus dimana-mana,badan pucat rasanya airmata ini tak hentinya berdoa,hati ini terus berucap:
Betapa Kuasa nya Engkau Wahai Allah.belum lagi di ruang ICU lain yang dapat kami lihat,sahabat-sahabat yang sedang berjuang hidup,ada yang nafasnya tersengal-sengal,ada yang baru habis kecelakaan bahkan yang dipanggil Allah saat itupun banyak.

Yang paling membuat saya tergugu adalah saat saya shalat di masjid RSSA malang,rasanya airmata ini tidak hentinya
menangis kala mendengar imam memimpin 1 do’a yang
sama,do’a meminta kesembuhan dan ketabahan.ya,saya mendengar banyak tangisan disini,tangisan penuh takut dan
harap.

Ada banyak hal yang sebenarnya mampu menggugah kita untuk memperbaiki diri,banyak sekali peristiwa yang Allah
sajikan untuk mengingatkan manusia.

Sayang,banyak kita kurang jeli melihat suatu teguran ini.

Banyak dari kita masih suka menunda waktu shalat,keasyikan ber chating ria hingga lupa tilawah,jika ini terjadi.ayo kawan segera kita amputasi kesalahan dan dosa kita.

saya yakin kita tidak mau terus berlarut
dalam genangan dosa.ayo menyegerakan meminta dan mencari nasihat,kita bisa mendapatkannya dengan ziarah kubur,berkunjung ke Rumah sakit.

karena,kita tidak akan pernah tahu,kapan kita kehilangan kesempatan untuk
memperbaiki diri..

Bukankah gunung yang tinggi terbentuk dari batu-batuan yang kecil

Bukankah dosa kecil yang bertumpuk akan menjadi dosa-dosa besar pula

yang belum gabung dengan Islam agamaku & Hikmah Puasasilahkan klik suka halamannya..!
Insya Allah bermanfaat..!

Selasa, 18 Juni 2013

Semangat Baru

Salakan, tahun pelajaran baru semangat baru, itulah yang menjadi slogan yang dibuat oleh......orang-orang yang merubah demi masa depan kita semuanya...... insya Allah dengan memiliki semangat yang baru dan press"Sesungguhnya dalam penciptan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran ALLAH) bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat ALLAH sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), "Ya Rabbana, tidaklah Engkau Menciptakan semua ini sia-sia; Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka""

Senin, 17 Juni 2013

BBM Naik

 Bismillahir Rahmanir rahim
kenaikan BBM membuat masyarakat semakin tercekik dengan kebutuhan, baik kebutuhan rumah tangga, kebutuhan pribadi maupun kebutuhan lain-lainnya. sehingga semakin tidak peduli lagi pemerintah terhadap rakyatnya.  

Jumat, 17 Mei 2013

Hikmah Kehamilan Sembuhkan Segala Keluhan

Sebagai perempuan muda berusia 20 an tahun, di zaman sekarang mungkin masih terlalu muda untuk punya anak dan mengandung. Akan tetapi, saya yakin bahwa kehamilan adalah anugrah dari yang maha Kuasa, titipan dan kepercayaan untuk mendidik generasi baru.

Banyak kehawatiran yang muncul pada benak ibu-ibu muda saat mengandung, terutama masalah karier, kuliah dan keuangan. Tapi bagi saya itu cuma sebatas kehawatiran, bayangan, dan ketakutan akan masa depan yang terus syaitan bisikan pada saya. Ketika dijalani, semua baik-baik saja :), itulah hikmah husnudzon pada Allah.

Dibalik ini semua banyak hikmah yang saya dapatkan, yang pasti hikmah utama adalah punya momongan :).
Anak adalah pemberian Allah yang berharga, jika kita mampu mendidiknya menjadi anak yang shaleh, ia adalah salah satu dari 3 investasi kita di alam kubur (amal jariyah, ilmu, dan ank yg sholeh), dimana semua kebaikan akan terus mengalir meski kita sudah meninggal,,,, :)

Hehehe,,nah loh kok manjang keluar judul???
Itu sekedar prolog, artikel ini saya mau bahas tentang hikmah2 kehamilan yang kini sedang saya rasakan :)
cekidot..

1. Kehamilan menyembuhkan penyakit kulit (Jerawat)
Sebenarnya masalah jerawat itu ada beberapa penyebab, yaitu hormon dan bakteri, saya akan bahas seputar hormon. Nah,,, tahukah kita bahwa wanita hamil memproduksi hormon estrogen 15 kali lebih banyak dibanding wanita normal. Kenapa estrogen?
Estrogen diproduksi wanita hamil lebih banyak karena punya fungsi penting yaitu memicu hormon-hormon lain yang dibutuhkan janin. Hubungannya sama jerawat? Nah si "Estrogen" ini meningkatkan jumlah dan ukuran pembuluh-pembuluh darah ibu, supaya janin terjamin dapet nutrisi yang banyak. Terbukanya aliran darah ini membuat kulit ibu mulus, bersinar, dan jerawat pun hilang...subhanalloh ya,,, dan estrogen yang sebanyak ini,,, cuma ada saat perempuan sedang mengandung.
2.  Jarang sakit
Masih seputar estrogen, hormon ini juga meningkatkan produksi sel darah putih yang berfungsi sebagai sistem imun (pertahanan tubuh terhadap infeksi). Kalau tadinya saya sering sakit-sakitan, sekarang jarang mengeluh sakit karena infeksi flu atau apapun.
3. Tekanan darah menjadi normal
Nah kalo ini sich spesial buat saya, karena dulu tekanan darah saya rendah sampai 90/60, dengan adanya janin tekanan darah saya berangsur-angsur normal. :)
Nah itu sich 3 dari banyak hal yang saya rasakan selama hamil,,, kalau ada orang bilang hamil itu kucel, banyak ngeluh, itu kurang tepat...
Hamil itu kebahagiaan, wajah semakin bersinar, badan ga gampang sakit, pokoknya buat pembaca yg lagi hamil,,,, happy-happy aja ^^

cara belajar yang baik

Belajar merupakan satu-satunya cara untuk membawa bangsa ini ke tingkat yang lebih baik, semakin banyak yang pandai di negara ini maka perekonomian juga akan membaik. Supaya menjadi pandai kita dituntut untuk belajar. Dengan belajar tidak hanya pandai yang akan kita dapat namun juga kemudahan dalam mencari pekerjaan karena nilai raport kita baik. Masih adakah diantara kamu yang belajar karena iming-iming dari orang tua? Misalnya jika kamu dapat ranking maka orang tua akan membelikan sesuatu atau apalah namanya. Siapapun anda hal itu bukanlah hal yang baik, ingatlah jika belajar di niati dengan niat karena ingin mencari ridho Allah disamping kita pinter insya Allah kita juga bisa mendapat pahala. Kalau belajar karena ada iming-iming dari orang tua itu namanya bukan untuk mencari ridho Allah namun mencari hadiah yang akan kita dapatkan jika kita bisa mendapat nilai yang baik. Barang siapa yang menuntut jalan yang padanya dia menuntut ilmu, maka Allah menuntunnya jalan ke surga. Apakah kamu tidak ingin masuk surga? Tentu semua orang menginginkan untuk masuk surga kecuali orang-orang yang tidak berakal. Perlu diingat bahwa belajar juga membutuhkan strategi, berikut strateginya:


  • Berdoa dulu sebelum belajar supaya diberi kemudahan oleh Allah, jangan kalah sama anak TK mereka sebelum mulai pelajaran disekolah pasti berdoa dulu.
  • Cari tempat yang aman dan nyaman untuk belajar, asal jangan dikuburan ya sob..:D
  • Jauhkan hal-hal yang bisa mengganggu konsentrasi belajar, contohnya TV, HP,FB,Twitter, dan lain sebagainya. (blogger tidak termasuk :D)
Kalian bertanya kenapa hanya ada 3? Ya, buat apa banyak-banyak jika toh maksud atau kesimpulannya sama. Mending sedikit tapi penuh arti, oke good luck selamat belajar.

Karakter guru yang baik

Karakter guru yang baik- Guru merupakan sumber utama bagi semua murid untuk mendapatkan ilmu, segala tingkah laku guru akan menjadi teladan bagi muridnya, untuk itu seorang guru haruslah bersikap bijak dan tidak mementingkan kepentingan sendiri. Cerdas dan pintar belum bisa menjadikan seorang guru bisa dikatakan baik, yang mampu membuat guru dianggap baik oleh muridnya adalah apabila ia cerdas, pintar, disiplin, pengertian, tidak galak, dan yang paling penting humoris. Seorang guru juga dituntut untuk berperilaku adil terhadap murid-muridnya, meskipun anak kandungnya sekolah ditempat ia bekerja maka tak bisa dijadikan alasan utnuk membeda-bedakan status murid karena semuanya sama dan semuanya ingin mendapatkan ilmu yang sama pula. Berikut ini adalah beberapa karakter guru yang baik dan disenangi murid:

1. Humoris
Hal ini menjadi aspek utama.Mungkin anda bukanlah seorang penghibur, namun anda juga harus tau bahwa murid juga memerlukan hiburan. Guru bisa menyelingi mata pelajarannya dengan guyonan atau bercerita, disamping akan mencairkan suasana dan membuat hubungan lebih akrab antara guru dan murid hal ini juga akan membuat sitasis menjadi segar kembali sehingga proses belajar mengajar lebih menyenangkan dan mudah dicerna.

2. Pengertian
Seorang guru haruslah pengertian kepada muridnya. Seorang murid pada umumnya masih berusia remaja, dalam usia ini menjadi puncak-puncaknya kenakalan remaja. Seorang guru yang baik akan selalu sabar (namun tegas) jika melihat muridnya melakukan kesalahan seperti membolos maupun lupa mengerjakan PR.

3. Tak mudah sakit hati
tak seperti kita yang sudah tua, murid kita cenderung masih muda dan emosinya masih labil. Hal ini biasanya membuat mereka cepat emosi dan marah, kadangkala mereka mengeluarkan perkataan kotor terhadap guru, namun bersabarlah dan sembunyikan rasa sakit hatimu dekati dia dan sadarkan bahwa dia salah.

4. Memberi motivasi
Berikanlah motivasi kepada murid, ingatlah bahwa mereka calon penerus bangsa, tanpa adanya mereka tidak akan ada yang meneruskan perjuangan dalam mengisi kemerdekaan.

5. Tak telat dan disiplin
Guru menjadi contoh bagi muridnya, jika gurunya saja sudah telat, tak disiplin, baju tak dimasukkan, tak rapi, duduk di meja, sering memberi pelajaran kosong dan lain-lain lalu apa yang terjadi dengan muridnya? Ingat guru di gaji bukan untuk seperti itu, melainkan untuk mendidik murid supaya menjadi generasi penerus yang membanggakan, jangan sampai anda memakan gaji haram.

6. Tak mudah emosi
Jangan mudah terpancing untuk marah, memang murid-murid selalu saja membuat ulah setiap harinya, contohnya saja memakai celana tak standar (pensil), rambut gondrong (panjang dan tak sopan), tak menghargai saat ada orang berbicara, bicara sendiri saat diterangkan, tak mengerjakan PR dan masih banyak lagi. Anda boleh saja marah, namun jangan sampai kemarahan anda membuat murid menjadi takut dan akhirnya membenci mata pelajaran yang anda ajarkan. Untuk itu jika memang sebaiknya anda marah maka marahlah dalam tingkat yang wajar saja.

7. Bersahabat dengan murid
Seorang guru akan lebih baik jika ia bisa lebih kenal dan bersahabat dengan muridnya. Semakin akrab seorang guru dengan murid maka proses belajar dan mengajar akan semakin lancar. Jika anda akrab dan dekat dengan murid maka murid akan tak takut lagi bertanya jika dia belum paham sesuatu dari pelajaran yang anda ajarkan.

8. Tak menyamakan murid seperti dirinya
Ada seorang guru yang menganggap bahwa orang lain itu sama dengan dirinya, padahal hal itu tidaklah benar. Mungkin saat anda menyuruh murid untuk hafalan dalam waktu 2 jam dan anda menemui ada murid yang masih belum hafal anda akan memarahinya, inilah yang salah dari serang guru. Seorang guru harusnya mengerti bahwa tingkat otak manusia itu berbeda-beda, ada yang cepat dan ada yang lambat. Untuk itu menjadi guru haruslah ekstra sabar.

Guru....

guru sebagai EMASLIM.  Artinya guru sudah memahami tugas dan fungsinya, sebagai educator sampai motivator.  Itu adalah tugas atau fungsi guru.  Jadi tugas guru tidak hanya mengajar dalam pengertian menjelaskan materi ajar, memberi tugas, memberikan tugas dan sebagainya. Itu hanya salah satu tugas guru, yaitu sebagai pengajar.  Guru masih memiliki tugas lain dan lengkapnya yaitu EMASLIM.

Lantas apa hubungannya dengan ungkapan bad teacher tells, good teacher shows, great teacher inspires?   Ungkapan ini merupakan kegiatan guru saat menjalankan tugas dan fungsinya.  Jika saat mengajar, membimbing serta tugas lainnya, guru hanya bercerita “begini dan begitu” maka yang bersangkutan tergolong guru yang kurang baik.  Jika guru mampu memberikan contoh bagaimana melakukan sehingga menjadi teladan itulah guru yang baik.  Jika kemudian mampu memberi inspirasi kepada siswanya, sehingga siswa terdorong melakukan itu tanpa disuruh/diawasi bahkan terdorong berbuat lebih baik, itulah yang disebut memberi inspirasi.  Dan guru yang mampu memberi inspirasi itulah guru yang hebat.

Ketika mendapat penjelasan itu, masih ada peserta yang bertanya.  “Ya pak, itu akan seakan dampak dari bagaimana guru mengajar dan membimbing murid”.  “Lantas untuk dapat berbuat seperti itu apa modal yang diperlukan guru?”.  Saya senang mendapat pertanyaan itu, karena menunjukkan yang bersangkutan ingin belajar.  Oleh karena itu, saya mencoba menjelaskan dengan rinci sebagai berikut.  Saya teringat methapora yang digunakan oleh Gus Ipul (Wakil Gubernur Jawa Timur) sehingga saya gunakan sebagai contoh.

Kalau ingin menjadi guru yang baik, diperlukan empat bekal pokok.  Pertama, harus pandai.  Harus “lebih pandai dari siswanya”.   Jika guru kalah pintar dengan murid, dapat dibayangkan guru tersebut tidak akan dihormati atau bahkan disepelekan.  Guru yang pandai akan membuat murid percaya dan bahkan berwibawa di hadapan murid.  Wibawa karena kepandaian akan memberikan dampak besar dalam proses belajar mengajar.  Siswa akan memperhatikan penjelasan guru.   Siswa akan mengerjakan serius tugas yang diberikan guru.

Namun guru yang pandai itu tidak cukup, maka bekal yang kedua dan ini sangat penting, yaitu guru harus siap dan berusaha sungguh-sungguh membuat muridnya lebih pandai dari dia sendiri.  Artinya sang guru harus berusaha membuat muridnya lebih pandai dari dirinya.  Berarti sang guru harus siap “dikalahkan” oleh muridnya.  Jangan sampai seperti cerita guru silat, yang konon selalu “menyembunyikan” jurus pamungkas agar tidak dikalahkan oleh muridnya.

Konskwensi dari syarat kedua tadi, maka dalam proses belajar mengajar guru harus siap didebat oleh murid.  Mengapa demikian?  Karena ketika siswa didorong dan dimotivasi untuk belajar keras, mencari informasi dari segala sumber dan menggunakan pola pikir lateral, sangat mungkin siswa memiliki gagasan dan pendapat yang berbeda dengan gurunya.  Dengan demikian, guru harus siap didebat dan bahkan kalah ketika adu argumen dengan siswa.  Dan, sebenarnya ketika kalah argumen itulah, sang guru telah berhasil.  Artinya, telah berhasil membuat siswanya lebih pandai dari dirinya.

Apakah prinsip tersebut bersifat universal?  Menurut saya, ya.  Kalau siswa lebih pandai dari gurunya, berarti generasi muda lebih pandai dibanding generasi yang lebih tua.  Bayangkan, jika murid lebih “bodoh” dibanding gurunya, berarti generasi muda lebih “bodoh” dibanding generasi sebelumnya.  Berarti akan ada penurunan peradaban bangsa.

Bekal ketiga, meminjam methapora Gus Ipul, ibarat dokter tahu dosis obat yang harus diberikan kepada pasien.  Inilah sebenarnya sari pati dari pedagogik.  Yaitu, tahu bagaimana cara mengajarkan dan membimbing siswanya.  Maksudnya cara mengajar dan membimbing yang sesuai dengan karateristik siswa, materi yang sedang dipelajari dan situasi dan kondisi saat itu.  Guru harus faham karateristik siswa dan karateristik bahan ajar.  Dengan dua dasar tersebut dan dengan bekal ilmu pedagogik yang mumpuni, guru dapat menentukan bagaimana memandu siswa agar dapat belajar dengan optimal.

Bekal ke-empat, adalah kesediaan menjadi panutan atau teladan.  Perilaku keseharian guru harus dapat menjadi contoh bagi murid.  Guru harus bersedia “mengendalikan diri” agar perilakunya layak menjadi teladan siswa.  Apa itu penting?  Sangat penting.  Sudah ada pepatah lama “guru kecing berdiri, murid kencing berlari”.  Artinya, jika ada perilaku guru yang kurang baik, akan ditiru murid dan bahkan lebih jelek lagi. 

Tidak hanya itu.  Jika perilaku guru tidak baik di mata murid dan masyarakat, biasanya rasa hormat yang terbangun oleh ketiga bekal di atas akan hilang.  Wibawa yang terbangun dari kepadaian dan kemampuan mengajar seakan terhapus oleh perilaku yang tercela.  Dan jika hal itu terjadi, ketaatan siswa terhadap arahan guru akan hilang.  Semoga kita memiliki empat bekal tadi dan pada saatnya dapat memberi inspirasi kepada murid kita.  Semoga.

BEKAL YANG HARUS DIMILIKI SESEORANG UNTUK MENJADI GURU YANG BAIK


Dikutip dari buku “Bagaimana Menjadi Guru Supermodel” karya Iqbal N.Az. Penerbit: Karya Pelajar Surabaya

Guru ketika berada di dalam kelas diibiratkan sebagai seorang pedagang yang sedang menjual barang dagangannya. Calon pembelinya adalah siswa-siswinya. Barang dagangannya adalah ilmu pengetahuan yang dimilikinya. Layaknya seorang pedagang yang akan melakukan promosi apa saja untuk membuat dagangannya laku terjual, gurupun juga demikian. Guru akan melakukan apa saja untuk membuat para siswa-siswinya tertarik pada materi yang diajarkan.
Tanda bahwa barang dagangan guru tersebut laku keras dapat dilihat dari hasil review akhir yang biasanya diletakkan di akhir mata pelajaran. Pada proses review ini, guru biasanya akan menanyakan kembali materi yang telah disampaikan dan memastikan bahwa semua materi telah disampaikan dan dipahami siswa-siswinya.
Ketika dalam proses review tersebut seluruh siswa dapat menjawab pertanyaan dengan sempurna, maka secara tidak langsung hal itu telah menunjukkan bahwa guru tersebut telah sukses berdagang, dan barang dagangannya yaitu ilmunya telah laku terjual. Namun jika masih ada beberapa atau bahkan hampir seluruh siswa ada yang belum paham materi yang disampaikan, makan hal ini secara tidak langsung telah menunjukkan bahwa guru tersebut kurang berhasil dalam berdagang.
Dan bila hal ini terjadi, yang harus dia lakukan adalah mengevaluasi kembali cara berdagangnya, yaitu dengan menyakan banyak hal pada dirinya sendiri. Pertanyaanan yang biasa diajukan dalam proses intorpeksi diri ini biasanya berkutat pada empat hal, yaitu adalah apakah calon pembelinya punya cukup uang untuk membeli barang dagangan atau tidak, atau dengan kata lain apakah harga barang dagangannya terlalu mahal atau tidak, yang kedua yaitu apakah dagangannya telah dikemas dalam wadah yang menarik atau tidak, yang ketiga apakah barang dagangannya telah bervariasi atau monoton, dan yang terakhir adalah apakah barang dagangannya sudah cukup berkualitas ataukah tidak.
Pertanyaan pertama tentang kemampuan pembeli yang disebutkan diatas sebenarnya dimaksudkan untuk menanyakan apakah kemampuan siswa-siswi guru tersebut telah cukup untuk menangkap isi materi ataukah tidak. Yang dimaksudkan dengan harga mahal disini adalah materi yang diajarkan apakah terlalu rumit ataukah terlalu tinggi bagi siswa-siswinya ataukah tidak. Masalah yang dijumpai tentang kesulitan yang berhubngan dengan daya tangkap siswa terhadap mata pelajaran ini biasanya terjadi di sekolah-sekolah yang berada di daerah, atau sekolah swasta dengan fasilitas yang minim. Banyak guru terlalu berharap tinggi bahwa siswa mereka akan mampu menyerap semua materi, padahal input sekolah tersebut tidak terlalu bagus, artinya siswa yang masuk ke sekolah tersebut kemampuan belajarnya masih jauh di bawah standar, andai guru menjumpai masalah seperti ini, maka yang bisa guru lakukan adalah menyesuaikan diri dengan kondisi yang ada. Penyesuaian diri ini banyak sekali caranya, yang pertama guru bisa menurunkan Standard Kompetensi yang hendak di capai sehingga anak-anak menjadi lebih mudah menangkap pelajaran karena tingkat kesulitan materi tersebut menurun, akan tetapi cara ini tidak dianjurkan. Yang kedua adalah dengan tetap menggunakan Standard Kompetensi normal namun jumlah tatap mukanya ditambah. Penambahan jumlah tatap muka ini dilakukan untuk mengatasi siswa-siswi yang slow learner, yaitu dengan mengulang lagi materi dalam bentuk remidial teaching atau dengan memperbanyak latihan. Yang ketiga guru tetap mengajar seperti biasa, namun materi yang diajarkan harus disampaikan se-smart dan sesimpel mungkin sehingga siswa yang memiliki masalah belajar ini mampu mengingat materi dengan cepat. Cara yang ketiga inilah yang terberat dilakukan guru karena guru harus dapat merencanakan kegiatan pembelajaran seefektif mungkin. Guru daiharuskan pula menjadi inventor ide-ide probling solving yang berhubungan dengan mata pelajaran siswa
Kemasan barang dagangan yang dimaksud pada pertanyaan kedua disini adalah kemasan materi yang disampaikan, apakah cara dia menyampaikan materi telah dapat membuat siswa-siswinya antusias untuk mendengarkan, seberapa sering dia melemparkan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan berdiskusi, seberapa sering dia melontarkan joke-joke segar namun mendidik, Apabila kekurangannya terletak disini, maka guru tersebut tersebut wajib memberikan catatan dan mencarikan solusinya. Solusi yang ditemukan biasanya berupa metode mengajar simpel namun mudah diingat. Metode ini apabila dipatentan dan dijual maka harganya akan menjadi tak ternilai.
Yang dimaksud variasi barang dagangan pada pertanyaan ke tiga adalah variasi materi yang disampaikan. Artinya seorang guru harus pandai memberikan variasi di dalam kelas. Variasi ini dapat dilakukan dengan mengubah suasana belajar siswa di kelas setiap minggu, atau setiap hari atau setiap durasi waktu tertentu yang kesemuanya bergantung pada guru pengajar. Contoh dari variasi ini adalah penentuan berapa lama materi itu disampaikan, apakah disampaikan dalam satu kali tatap muka, ataukan dua kali, apakah disampaikan dalam model ceramah ataukah kerja kelompok, dan apakah tatanan meja, kursi di kelas di rubah ataukah tidak. Guru yang baik selalu paham akan hal ini, sehingga ketika dia masuk ke dalam kelas, siswa tidak akan mudah untuk menebak apa yang akan mereka kerjakan pada setiap pertemuan karena guru tersebut selalu membawa kejutan-kejutan yang berupa kegiatan belajar yang berbeda.
Sedang inti dari pertanyaan terakhir adalah guru harus dapat mengecek materi yang telah disampaikan kepada siswanya. Apakah materi tersebut sesuai dengan kurikulum, apakah tidak ada kesalahan konsep ketika materi itu disampaikan, dan apakah mutu materi yang disampaikan selevel dengan mutu materi yang disampaikan di sekolah lain. Hal seperti ini tidak mungkin dapat dilakukan oleh seorang guru yang hanya asal mengajar saja. Butuh kelegawaan untuk menyadari bahwa tugas guru bukan hanya menyampaikan saja, namun juga harus mampu mempertanggungjawabkan apa yang telah disampaikannya.
Seperti pedagang yang memiliki kebutuhan untuk kulakan ketika barang dagangannya habis, seorang gurupun dituntut demikian. Seorang pedagang tidak akan mungkin berjualan jika tidak ada barang yang akan dijual. Ketika kehabisan stok barang dagangan, pedagang tersebut akan kulakan ke distributor atau ke toko grosir. Baru setelah pedagang itu kulakan, ia akan dapat berjualan lagi. Demikian juga seorang guru. Ia tidak akan dapat mengajar dengan baik jika ia hanya mengandalkan pengetahuan yang diterima dari kuliah S1nya saja. Padahal jaman telah berubah. Siswa jaman sekarang lebih hebat dan maju dari siswa jaman dahulu. Jika guru hanya mengandalkan ilmu yang ia dapat di bangku kuliah saja, ia akan disalip siswa-siswinya. Untuk mengatasi ini, guru harus kulakan ilmu baru. Kulakan ini dapat dilakukan dengan membeli buku-buku baru untuk dibaca sampai tuntas. Hal ini sangat baik dilakukan untuk mengetahui perkembangan ilmu-ilmu yang berhubungan dengan bidangnya. Ia juga bisa mengikuti berbagai kegiatan yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kompetensi guru seperti seminar dan workshop. Dikusi dengan rekan seprofesi, dengan rekan senior atau dengan pakar sangat membantu proses kulakan ilmu ini. Cara kulakan ilmu yang terakhir dan paling efektif dengan melanjutkan kuliah ke jenjang yang lebih tinggi lagi.
Secara umum, ada tiga bekal yang harus dimiliki seseorang untuk dapat menjadi seorang guru yang baik. Tiga hal ini apabila dimiliki seseorang yang bermaksud untuk menjadi seorang guru akan mengantarkan orang ini mendapatkan kesuksesan dalam proses pengajarannya. Tiga bekal yang dimaksud di sini adalah: (1) kompetensi yang cukup (2) kreatifitas yang memadai sehingga gaya mengajarnya guru tersebut bervariasi, dan (3) memiliki sifat ikhlas dan mau mendoakan kesuksesan pada anak didiknya.
Seorang guru tidaklah harus seseorang yang cerdas, brillian, dan mampu menguasai seluk beluk keilmuannya sampai detail. Untuk menjadi guru bahasa Inggris seseorang tidak harus mengetahui segala kosakata yang ada di kamus Oxford, atau juga bagian-bagian perhalaman yang ada di buku grammarnya Betty S. Azar. Demikian juga guru biologi. Dia tidak harus mengetahui semua nama latin tumbuhan yang ada di dunia. Andaikata ada orang yang dapat melakukan ini, ini adalah nilai lebih yang wajib disyukuri. Namun secara umum, menjadi guru tidaklah butuh hal yang terlalu menakjubkan seperti yang telah disebutkan. Syarat tersebut cukuplah mudah. Ia harus memiliki kompetensi yang cukup yang berhubungan dengan keilmuannya dan yang berhubungan dengan dunia pendidikan. Andaikata seseorang telah paham inti darikeilmuannya dan mampu menerapkan inti keilmuan tersebut untuk memecahkan banyak sekali soal yang berhubungan denga keilmuannya, maka inipun sudah cukup. Apalagi juga orang tersebut juga paham dasar-dasar pendidikan, yaitu tentang perangkat pengajaran seperti kurikulum, slabus dan rencana pengajaran, ataupun tentang metode pembelajaran seperti CTL, Cooperative Learning hingga Quantum, maka semua itu  sangat menunjang.
Seorang guru juga harus memiliki jiwa kreatifitas yang tinggi, karena jiwa kreatifitas disini akan mendorong dia untuk menemukan berbagai model pembelajaran baru yang cocok diterapkan di kelasnya. Dari jiwa ini ia akan mampu menemukan berbagai macam problem solving yang berhubungan dengan permasalahan siswa ketika berada di kelas, di sekolah, maupun di luar sekolah.  Kreatifitas ini akan membuat guru mampu menemukan cara mengajar yang baik, cara membuka kelas yang elegan, cara membuat dan melakukan assesmen yang praktis, cara memberikan tugas yang cantik namun tidak memberatkan, cara memimpin diskusi di kelas dan membuat anak-anak aktif menyampaikan ide mereka, cara memberikan reinforcemen pada anak, cara memberikan hukuman yang bijak dan banyak lagi lainnya. Kreatifitas yang dimiliki seorang guru akan membuat dia menjadi terlihat beda diantara guru yang lain, dan inilah yang akan membuat siswa selalu rindu untuk berjumpa dengan mata pelajarannya
Yang terakhir dari bekal yang harus dimiliki seorang guru adalah sifat ikhlas. Sifat ikhlas inilah yang jarang dimiliki guru dewasa ini. Ketika paham kapitalisme laku keras, maka dunia pendidikan terkena imbasnya. Demikian juga guru. Banyak sekali jiwa guru mulai terpengaruh paham ini sehinga niat mereka mengajar menjadi tidak tulus. Banyak diantara mereka merasa apa yang mereka sampaikan tidaklah setimpal dengan gaji yang mereka terima, sehingga akibatnya ketika mereka berada di kelas mereka tidak allout. Kadang mereka menyampaikan materi tapi tidak dengan sepenuhnya. Tujuannya adalah agar sebagian dari materi ini dapat mereka sampaikan di les. Dengan memberikan les, mereka dapat tambahan penghasilan. Perubahan paradigma ini jelas meresahkan. Dengan adanya perubahan ini, kualitas pembelajaran menjadi berkurang. Semangat dan motivasi kelas juga melemah. Dan ini semua terjadi karena guru melupakan aspek yang sangat penting dalam hidup mereka yaitu aspek ikhlas. Andaikata guru ikhlas mengajar, maka keikhlasan ini akan memberikan semangat yang tanpa batas pada guru untuk berusaha keras membuat anak didik mereka paham akan materi yang disampaikan. Semangat keikhlasan ini akan mampu meluluhkan hati dan jiwa keras anak didik mereka. Apalagi jika ditambah dengan kemauan guru untuk mendoakan anak didik mereka untuk sukses, maka aspek spiritual ini menjadi penyempurna kelebihan guru. Guru akan terlihat bercahaya dan berwibawa.   Salakan, 18 Mei 2013

Selasa, 14 Mei 2013

Sifat Sifat Nabi Muhammad yang Patut diContoh

Shiddiq

Shiddiq artinya benar. Bukan hanya perkataannya yang benar, tapi juga perbuatannya juga benar. Sejalan dengan ucapannya. Beda sekali dengan pemimpin sekarang yang kebanyakan hanya kata-katanya yang manis, namun perbuatannya berbeda dengan ucapannya.
Mustahil Nabi itu bersifat pembohong/kizzib, dusta, dan sebagainya.

ÙˆَÙ…َا ÙŠَنطِÙ‚ُ عَÙ†ِ ٱلْÙ‡َÙˆَÙ‰ٰٓ

Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al Qur’an) menurut kemauan hawa nafsunya.

Ø¥ِÙ†ْ Ù‡ُÙˆَ Ø¥ِÙ„َّا ÙˆَØ­ْÙ‰ٌۭ ÙŠُوحَÙ‰ٰ

Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan kepadanya” [An Najm 4-5]

Amanah

Amanah artinya benar-benar bisa dipercaya. Jika satu urusan diserahkan kepadanya, niscaya orang percaya bahwa urusan itu akan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itulah Nabi Muhammad SAW dijuluki oleh penduduk Mekkah dengan gelar “Al Amin” yang artinya terpercaya jauh sebelum beliau diangkat jadi Nabi. Apa pun yang beliau ucapkan, penduduk Mekkah mempercayainya karena beliau bukanlah orang yang pembohong.
“Aku menyampaikan amanat-amanat Tuhanku kepadamu dan aku hanyalah pemberi nasehat yang terpercaya bagimu.” [Al A'raaf 68]
Mustahil Nabi itu khianat terhadap orang yang memberinya amanah.
Ketika Nabi Muhammad SAW ditawari kerajaan, harta, wanita oleh kaum Quraisy agar beliau meninggalkan tugas ilahinya menyiarkan agama Islam, beliau menjawab:
”Demi Allah…wahai paman, seandainya mereka dapat meletakkan matahari di tangan kanan ku dan bulan di tangan kiri ku agar aku meninggalkan tugas suci ku, maka aku tidak akan meninggalkannya sampai Allah memenangkan (Islam) atau aku hancur karena-Nya”……
Meski kaum kafir Quraisy mengancam membunuh Nabi, namun Nabi tidak gentar dan tetap menjalankan amanah yang dia terima.
Seorang Muslim harusnya bersikap amanah seperti Nabi.

Tabligh

Tabligh artinya menyampaikan. Segala firman Allah yang ditujukan oleh manusia, disampaikan oleh Nabi. Tidak ada yang disembunyikan meski itu menyinggung Nabi.

Ù„ِّÙŠَعْÙ„َÙ…َ Ø£َÙ† Ù‚َدْ Ø£َبْÙ„َغُوا۟ رِسَٰÙ„َٰتِ رَبِّÙ‡ِÙ…ْ ÙˆَØ£َØ­َاطَ بِÙ…َا Ù„َدَÙŠْÙ‡ِÙ…ْ ÙˆَØ£َØ­ْصَÙ‰ٰ ÙƒُÙ„َّ Ø´َÙ‰ْØ¡ٍ عَدَدًۢا

“Supaya Dia mengetahui, bahwa sesungguhnya rasul-rasul itu telah menyampaikan risalah-risalah Tuhannya, sedang (sebenarnya) ilmu-Nya meliputi apa yang ada pada mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu persatu.” [Al Jin 28]
“Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling,
karena telah datang seorang buta kepadanya” ['Abasa 1-2]
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa firman Allah S.80:1 turun berkenaan dengan Ibnu Ummi Maktum yang buta yang datang kepada Rasulullah saw. sambil berkata: “Berilah petunjuk kepadaku ya Rasulullah.” Pada waktu itu Rasulullah saw. sedang menghadapi para pembesar kaum musyrikin Quraisy, sehingga Rasulullah berpaling daripadanya dan tetap mengahadapi pembesar-pembesar Quraisy. Ummi Maktum berkata: “Apakah yang saya katakan ini mengganggu tuan?” Rasulullah menjawab: “Tidak.” Ayat ini (S.80:1-10) turun sebagai teguran atas perbuatan Rasulullah saw.
(Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan al-Hakim yang bersumber dari ‘Aisyah. Diriwayatkan pula oleh Ibnu Ya’la yang bersumber dari Anas.)
Sebetulnya apa yang dilakukan Nabi itu menurut standar umum adalah hal yang wajar. Saat sedang berbicara di depan umum atau dengan seseorang, tentu kita tidak suka diinterupsi oleh orang lain. Namun untuk standar Nabi, itu tidak cukup. Oleh karena itulah Allah menegurnya.
Sebagai seorang yang tabligh, meski ayat itu menyindirnya, Nabi Muhammad tetap menyampaikannya kepada kita. Itulah sifat seorang Nabi.
Tidak mungkin Nabi itu Kitman atau menyembunyikan wahyu.

Fathonah

Artinya Cerdas. Mustahil Nabi itu bodoh atau jahlun. Dalam menyampaikan 6.236 ayat Al Qur’an kemudian menjelaskannya dalam puluhan ribu hadits membutuhkan kecerdasan yang luar biasa.
Nabi harus mampu menjelaskan firman-firman Allah kepada kaumnya sehingga mereka mau masuk ke dalam Islam. Nabi juga harus mampu berdebat dengan orang-orang kafir dengan cara yang sebaik-baiknya.
Apalagi Nabi mampu mengatur ummatnya sehingga dari bangsa Arab yang bodoh dan terpecah-belah serta saling perang antar suku, menjadi satu bangsa yang berbudaya dan berpengetahuan dalam 1 negara yang besar yang dalam 100 tahun melebihi luas Eropa.
Itu semua membutuhkan kecerdasan yang luar biasa.