- Jauhilah dengki, karena dengki memakan amal kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar.
- Yang terbaik di antara kalian adalah mereka yang berakhlak paling mulia.
- Makanlah Sebelum Lapar dan Berhentilah Sebelum Kenyang.
- Tiga sifat manusia yang merusak adalah, kikir yang dituruti, hawa nafsu yang diikuti, serta sifat mengagumi diri sendiri yang berlebihan.
- Pahlawan bukanlah orang yang berani meletakkan pedangnya ke pundak lawan, tetapi pahlawan sebenarnya ialah orang yang sanggup menguasai dirinya dikala ia marah.
- Allah tidak melihat bentuk rupa dan harta benda kalian, tapi Dia melihat hati dan amal kalian.
- Cinta kepada Allah adalah puncaknya cinta. Lembahnya cinta adalah cinta kepada sesama.
- Keluhuran budi pekerti akan tampak pada ucapan dan tindakan.
- Orang yang berjiwa besar teguh pendiriannya, tetapi tidak keras kepala.
- Ulurkan cintamu karena Tuhanmu dan tariklah cintamu karena Tuhanmu, Anda tentu tak akan kecewa.
- Cinta indah seperti bertepuk dua tangan, tak akan indah jika hanya sebelah saja.
- Naluri berbicara kita akan mencintai yang memuja kita, tetapi tidak selalu mencintai yang kita puja.
- Melihatlah ke atas untuk urusan akhiratmu dan melihatlah ke bawah untuk urusan duniamu maka hidupmu akan tenteram.
- Seseorang yang optimis akan melihat adanya kesempatan dalam setiap malapetaka, sedangkan orang pesimis melihat malapetaka dalam setiap kesempatan.
- Ingatlah, boleh jadi manusia itu mencintai sesuatu yang membahayakan dirinya atau membenci sesuatu yang bermanfaat baginya. Mohonlah petunjuk kepada Allah SWT
- Sahabat yang sejati adalah orang yang dapat berkata benar kepadamu, bukan orang yang hanya membenarkan kata-katamu.
- Bekerja atas dorongan cinta akan terasa senang tiada jemu dan lelah.
- Orang besar menempuh jalan kearah tujuan melalui rintangan dan kesukaran yang hebat.
- Berbuat baiklah kepada orang lain seperti berbuat baik kepada diri sendiri.
- Orang besar bukan orang yang otaknya sempurna tetapi orang yang mengambil sebaik-baiknya dari otak yang tidak sempurna.
- Memperbaiki diri adalah alat yang ampuh untuk memperbaiki orang lain.
- Jika seseorang tidak mencintaimu janganlah kamu benci dia, karena mungkin akan tumbuh benih cinta kembali.
- Cinta akan menggilas setiap orang yang mengikuti geraknya, tetapi tanpa gilasan cinta, hidup tiada terasa indah.
- Bukan kecerdasan anda, melainkan sikap andalah yang yang akan mengangkat anda dalam kehidupan.
- Perjuangan seseorang akan banyak berarti jika mulai dari diri sendiri.
- Jika rasa cinta terbalas, maka bersyukurlah karena Allah telah memberikan hidup lebih berharga dengan belas Kasih-Nya.
- Dalam perkataan, tidak mengapa anda merendahkan diri, tetapi dalam aktivitas tunjukkan kemampuan Anda.
- Tegas berbeda jauh dengan kejam. Tegas itu mantap dalam kebijaksana sedangkan kejam itu keras dalam kesewenang-wenangan.
- Jika rasa cinta itu tak terbalas maka bersukurlah, karena anda akan dipilihkan Allah yang lebih baik.
- Watak keras belum tentu bisa tegas, tetapi lemah lembut tak jarang bisa tegas.
- Sifat orang yang berilmu tinggi adalah merendahkan hati kepada manusia dan takut kepada Tuhan.
Halaman
- Halaman Utama
- Kurikulum Vitae
- Salam
- Daftar Guru PNS
- dunia
- Arti Matematika
- Apa sih Matematika
- Tambah Kurang
- tentang blog
- Rahasia Awet mudah
- Manfaat Menagis
- Album Keluarga
- makan dan minum berdiri
- Mitos TTG Matematika
- Tokoh Matematika islam
- Arti Matematika Dalam Kehidupan
- mate
- Ematika
- manfaat mat
- Fhoto keluarga
- visi dan misi
- Arti Kebahagiaan
- JAGA LISANMU
Senin, 13 Mei 2013
Kata-kata Bijak Nabi Muhammad SAW
Nama Hafit Bokko, Asal Tana Toraja, Suku Toraja, Sul-Sel
cara mengubah dunia
Cara Mengubah Dunia ala Mahatma Gandhi
Perbedaan antara apa yang kita lakukan dan apa yang kita mampu lakukan akan cukup untuk memecahkan kebanyakan masalah di dunia.
Nama Mahatma
Gandhi tidak memerlukan pengenalan yang panjang. Semua orang
mengetahui tentang sosok pria yang memimpin rakyat India untuk merdeka
dari kekuasaan Inggris pada tahun 1947. Jadi mari kita beralih ke
beberapa pesan penting dari Mahatma Gandhi.
1. Ubahlah diri Anda sendiri.
“Anda harus menjadi perubahan yang ingin Anda lihat di dunia.”
“Sebagai
manusia, keagungan kita tidak terletak pada kemampuan kita untuk merubah
dunia – yang merupakan mitos dari jaman dahulu – tapi karena kita
dapat merubah diri kita sendiri”
Jika Anda
mengubah diri Anda maka akan mengubah dunia Anda. Jika Anda mengubah
cara Anda berpikir maka Anda akan mengubah cara Anda merasa dan tindakan
apa yang Anda akan ambil. Dan dunia di sekitar Anda akan berubah. Bukan
hanya karena Anda sekarang melihat lingkungan Anda melalui lensa
pikiran dan emosi yang baru, tetapi juga karena perubahan di dalam diri
Anda dapat memungkinkan Anda untuk mengubah tindakan terhadap jalan yang
tidak Anda inginkan- atau ketika akan terjebak dalam pola pikir lama
Anda .
Dan masalah
dengan mencoba mengubah dunia luar Anda tanpa mengubah diri Anda sendiri
adalah bahwa Anda akan tetap menjadi Anda yang dulu ketika Anda
mencapai perubahan yang Anda telah upayakan. Anda masih tetap akan
memiliki kelemahan, kemarahan, negatifitas, self-sabotase, kecenderungan
Anda. Secara utuh.
Maka dalam
situasi baru Anda akan tetap tidak menemukan apa yang Anda harapkan
karena pikiran Anda masih dipengaruhi dengan hal-hal negatif tersebut.
Dan jika Anda mendapatkan lebih banyak tanpa memiliki perubahan wawasan
atau mengambil jarak dari ego, Anda mungkin akan tumbuh lebih kuat.
Karena ego suka memecah belah, untuk menemukan musuh dan menciptakan
keterpisahan, dengan mulai mencoba untuk membuat lebih banyak masalah
dan konflik dalam kehidupan dan dunia Anda .
2. Semua berada dalam kendali Anda.
“Tidak ada yang bisa menyakiti saya tanpa izin dari saya.”
Apa yang
Anda rasakan dan bagaimana Anda bereaksi terhadap sesuatu selalu
terserah Anda. Mungkin ada sikap yang “normal” atau cara yang umum untuk
bereaksi terhadap hal yang berbeda. Tapi itu kebanyakan hanyalah tiruan
saja.
Anda dapat
memilih sendiri pikiran, reaksi dan emosi Anda untuk hampir semua
masalah. Anda tidak perlu panik, dengan bereaksi berlebihan bahkan
bereaksi dengan cara yang negatif. Meskipun mungkin tidak setiap kali
atau secara langsung. Kadang-kadang reaksi itu tiba tiba muncul secara
spontan. Atau kebiasaan atau cara berpikir lama yang tiba-tiba muncul.
Dan ketika
Anda bisa menyadari bahwa tidak ada satupun di luar diri Anda
yang benar-benar dapat mengendalikan bagaimana Anda merasa, Anda dapat
mulai untuk memasukkan kesadaran ini dalam kehidupan sehari-hari dan
mengembangkannya sebagai kebiasaan berpikir. Sebuah kebiasaan yang dapat
Anda tumbuhkan lebih kuat dan lebih kuat lagi dari waktu ke waktu.
Melakukan hal ini membuat hidup Anda jauh lebih mudah dan lebih
menyenangkan.
3. Memaafkan dan membiarkannya pergi.
“Yang lemah tidak pernah bisa memaafkan. Memaafkan adalah atribut bagi yang kuat. “
“Mata ganti mata hanya akan berakhir sampai membuat seluruh dunia buta.”
Memerangi
kejahatan dengan kejahatan tidak akan membantu siapapun. Dan seperti
dikatakan dalam tips sebelumnya, Anda selalu memiliki pilihan bagaimana
Anda bereaksi terhadap sesuatu. Ketika Anda dapat menggabungkan
kebiasaan berpikir ini lebih dan lebih ke dalam kehidupan Anda maka Anda
dapat bereaksi dengan cara yang lebih berguna bagi Anda dan orang
lain.
Anda
menyadari bahwa mengampuni dan melepaskan masa lalu akan membebaskan
Anda dan memberikan layanan besar bagi orang-orang di sekitar Anda. Dan
menghabiskan waktu Anda hanya dengan ingatan negatif tidak akan membantu
Anda untuk mempelajari pelajaran Anda dari pengalaman tersebut. Hal itu
hanya akan menyebabkan diri Anda lebih menderita dan bahkan menahan
diri Anda untuk mengambil tindakan pada saat sekarang ini.
Jika Anda
tidak memaafkan maka anda membiarkan masa lalu dan orang lain
mengendalikan bagaimana Anda merasa. Dengan memaafkan Anda melepaskan
diri dari belenggu tersebut. Dan kemudian Anda dapat berfokus sepenuhnya
pada rencana berikutnya.
4.Tanpa tindakan Anda tidak akan pergi ke mana pun.
“Satu ons tindakan lebih berharga daripada satu ton khotbah.”
Tanpa
mengambil tindakan hanyalah sangat kecil yang bisa dilakukan. Namun,
mengambil tindakan bisa keras dan sulit. Anda mungkin cenderung lebih
suka berbicara, seperti seperti dikatakan Gandhi. Atau membaca dan
belajar tanpa henti. Dan merasa seperti Anda telah bergerak maju. Tetapi
Anda hanya mendapatkan sedikit atau tidak ada hasil yang praktis dalam
kehidupan nyata.
Jadi, untuk
benar-benar mendapatkan kemana Anda ingin pergi dan untuk benar-benar
memahami diri sendiri dan dunia Anda, Anda perlu berlatih. Kebanyakan
buku-buku bisa saja membawa Anda pada pengetahuan. Anda harus mengambil
tindakan dan menerjemahkan pengetahuan tersebut menjadi hasil dan
pemahaman.
5. Selalu berada di saat ini.
“Saya tidak
ingin meramalkan masa depan. Saya berkonsentrasi hanya pada saat ini.
Tuhan tidak memberikan saya kendali atas moment berikutnya. “
Cara terbaik
yang saya temukan untuk mengatasi perlawanan batin yang sering
menghentikan kita untuk mengambil tindakan adalah untuk berada di saat
ini sebanyak mungkin dan menerima.
Mengapa?
Nah, ketika Anda berada pada saat ini Anda tidak khawatir tentang saat
berikutnya yang memang tidak mungkin dapat Anda kontrol. Dan keengganan
untuk bertindak adalah berasal dari membayangkan hal negatif di masa
depan Anda – atau refleksi dari kegagalan masa lalu – sehingga ini akan
menghilangkan kekuatan untuk bertindak. Adalah lebih mudah untuk
mengambil tindakan dan untuk menjaga fokus Anda pada saat ini dan
mencoba melakukan yang lebih baik. Dan ingat bahwa berhubungan kembali
dengan saat ini dan berada di saat ini adalah kebiasaan mental – semacam
otot – yang Anda tumbuhkan. Seiring waktu akan menjadi lebih kuat dan
membuatnya lebih mudah untuk masuk ke momen saat ini.
6. Semua orang adalah manusia.
“Saya
menganggap diri saya sebagai individu sederhana yang pasti memiliki
kesalahan seperti halnya manusia lain. Saya sendiri,
bagaimanapun, dengan kerendahan hati mengakui kesalahan-kesalahan
saya untuk menelusuri kembali langkah-langkah saya. “
“Tidaklah
bijaksana untuk terlalu yakin pada kebijaksanaan sendiri. Adalah bijak
mengingatkan bahwa mungkin yang dianggap terkuat adalah yang lemah dan
yang dianggap paling bijaksana mungkin yang keliru. “
Ketika Anda
mulai membuat mitos-mitos dari orang – meskipun mereka mungkin telah
menghasilkan karya yang luar biasa – Anda mengambil risiko untuk menjadi
terputus dari mereka. Anda dapat mulai merasa seperti Anda tidak pernah
bisa mencapai hal-hal serupa yang mereka telah lakukan karena melihat
mereka begitu sangat berbeda. Jadi penting untuk diingat bahwa setiap
orang hanyalah manusia tidak peduli siapa mereka.
Dan saya
berpikir adalah sangat penting untuk mengingat bahwa kita semua adalah
manusia yang rentan untuk membuat kesalahan. Memuja seseorang dengan
standar yang tidak masuk akal hanya akan menciptakan lebih banyak
konflik yang tidak perlu dalam dunia Anda dan negatifitas dalam diri
Anda.
Ini juga
penting untuk diingat tentang hal ini untuk menghindari diri kita
jatuh ke dalam kebiasaan tidak berguna dengan menyiksa diri sendiri atas
kesalahan yang telah Anda buat. Dan bukannya dapat melihat dengan jelas
di mana kesalahan tersebut dan apa yang Anda bisa pelajari dari
kesalahan Anda. Dan kemudian mencobanya lagi lebih baik.
7. Jangan menyerah.
“Pertama,
mereka akan menyangkal Anda, kemudian mereka menertawakan Anda, lalu
mereka berusaha memerangi Anda, pada akhirnya mereka akan menerima
Anda.”
Tetaplah
berpegang teguh. Pada saatnya perlawanan di sekitar Anda akan luntur dan
berpaling. Dan perlawanan dalam diri Anda dan kecenderungan sabotase
diri yang ingin menghambat Anda dan menahan Anda pada kebiasaan
sebelumnya akan menjadi lebih lemah. Temukan apa yang Anda benar-benar
ingin lakukan. Kemudian Anda akan menemukan motivasi batin untuk terus
berjalan.
Salah satu
alasan Gandhi begitu sukses dengan metode tanpa-kekerasan-nya adalah
karena dia dan para pengikutnya begitu gigih. Mereka tidak menyerah.
Keberhasilan
atau kemenangan jarang datang secepat yang Anda inginkan. Saya pikir
salah satu alasan bahwa orang tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan
adalah hanya karena mereka menyerah terlalu cepat.
8. Melihat kebaikan pada orang lain dan membantu mereka.
“Saya
hanya melihat kebaikan. Saya merasa diri saya tidak sempurna, maka saya
tidak akan berani menyelidiki kesalahan orang lain. “
”Manusia menjadi besar ketika ia bekerja untuk kesejahteraan sesama-manusia.”
“Saya kira kepemimpinan pada waktu dahulu berarti otot, tetapi hari ini berarti berbaur dengan orang-orang.”
Ada banyak
hal baik pada diri setiap orang. Dan hal-hal yang mungkin tidak begitu
baik. Tapi Anda bisa memilih apa yang Anda fokuskan. Dan jika Anda
menginginkan perbaikan, fokuskan hal yang baik pada orang lain adalah
pilihan yang bermanfaat. Hal ini juga membuat hidup menjadi lebih mudah
bagi Anda juga bagi dunia Anda dan hubungan Anda menjadi lebih
menyenangkan dan positif.
Dan ketika
anda melihat kebaikan pada orang lain maka akan menjadi lebih mudah
untuk memotivasi diri untuk melayani mereka. Dengan memberi pelayanan
kepada orang lain, dengan memberi mereka nilai, Anda tidak hanya membuat
hidup mereka lebih baik. Seiring waktu Anda cenderung mendapatkan apa
yang Anda berikan. Dan orang-orang yang Anda bantu mungkin merasa lebih
cenderung untuk membantu orang lain. Dan sehingga Anda, bersama-sama,
membuat perubahan positif secara spiral ke atas yang kemudian tumbuh dan
menjadi kuat. Dengan memperkuat kemampuan sosial Anda, Anda dapat
menjadi orang yang lebih berpengaruh dan membuat jalan spiral ke atas
yang lebih kuat.
9. Jadilah selaras, jadilah otentik, jadilah diri sejati Anda.
“Kebahagiaan adalah ketika apa yang Anda pikirkan, apa yang Anda katakan, dan apa yang Anda lakukan berada dalam keselarasan.”
“Selalu
bertujuan menyelaraskan pemikiran, kata dan perbuatan. Selalu bertujuan
memurnikan pikiran dan semuanya akan baik-baik saja. “
Saya
berpikir bahwa salah satu tips terbaik untuk meningkatkan keterampilan
sosial Anda adalah untuk berperilaku selaras dan berkomunikasi dalam
cara yang otentik. Orang-orang tampaknya benar-benar menyukai komunikasi
yang otentik. Dan ada banyak kenikmatan batin dapat ditemukan ketika
pikiran, kata-kata dan tindakan Anda selaras. Anda merasa kuat dan baik
tentang diri Anda.
Dengan
menunjukkan keselarasan ini pada orang lain, mereka akan cenderung untuk
benar-benar mendengarkan apa yang Anda katakan. Anda berkomunikasi
tanpa ketidakkonsistenan, tanpa pesan yang dicampur atau mungkin
tanpa terlihat berlebihan.
Juga, jika
tindakan Anda tidak sejalan dengan apa yang Anda komunikasikan maka Anda
mulai menodai keyakinan Anda sendiri terhadap apa yang Anda dapat
lakukan. Dan keyakinan orang lain terhadap diri Anda juga.
10. Terus tumbuh dan berkembang.
“Perkembangan
konstan adalah hukum kehidupan, dan seseorang yang selalu berusaha
untuk mempertahankan kekakuan dan dogmanya akan membawa dirinya ke
posisi yang salah.”
Anda harus
selalu meningkatkan keterampilan Anda, kebiasaan atau re-evaluasi diri
Anda. Maka Anda dapat memperoleh pemahaman yang lebih dalam diri dan
dunia Anda.
Tentu, Anda
mungkin terlihat tidak konsisten atau seperti Anda tidak tahu apa yang
Anda lakukan dari waktu ke waktu. Anda mungkin mengalami kesulitan untuk
bertindak selaras atau berkomunikasi secara otentik. Tetapi jika anda
tidak melakukannya maka anda, sebagaimana dikatakan Gandhi, akan membawa
diri Anda ke posisi yang salah. Sebuah posisi dimana Anda mencoba untuk
menegakkan atau melekat pada pandangan lama Anda dan untuk tampil
konsisten ketika Anda menyadari bahwa ada sesuatu yang salah. Ini bukan
posisi yang menyenangkan. Memilih untuk tumbuh dan berkembang adalah
jalan yang lebih berguna dan bahagia untuk diambil.
Nama Hafit Bokko, Asal Tana Toraja, Suku Toraja, Sul-Sel
mengubah dunia
Perspektif Pikiran Mengubah Dunia Kita
Apakah
Anda merasakan bahwa Anda sudah bekerja keras tetapi hasilnya
biasa-biasa saja? Atau bahkan anda merasa sudah bekerja selama lebih
dari 5 tahun tetapi merasakan seperti bekerja 1 tahun diulang 5 kali?
Yang artinya anda bekerja hal yang sama berulang kali selama 5 tahun
bekerja dan tidak ada perubahan yang anda kerjakan? Saya juga dahulu
juga merasakan hal yang sama berulang kali. Bahkan dalam training
motivasi dan supercamp The Secret of wealthy Mindset saya, saya
menemukan banyak yang mengalami seperti ini. Kok kenapa bisa begitu?
Padahalkan sudah buat yang terbaik. Bahkan saya ada salah satu klien
yang saya coach secara personal pernah menanyakan," kok hidup saya tetap
seperti ini, padahal saya sudah hidup yang baik sesuai ajaran agama
tapi kok ya hidup saya tetap seperti ini. Apa yang salah pada hidup
saya?" Sebenarnya pertanyaan ini juga pernah muncul dalam hidup saya dan
keluarga saya. Sampai saya menemukan jawabannya. Dan hidup saya berubah
drastis begitu juga kehidupan klien bahkan peserta workshop saya. Saya
tidak akan memberikan jawaban lengkap disini, anda bisa membaca terus
tulisan saya dan temukan jawabannya.
Pertanyaan diatas sebenarnya coba kita merefleksikan kembali, apakah anda sudah pernah meminta kepada Tuhan? Meminta yang benar. Bahkan sudahkah anda believe (meyakini) dan Faith (mengimani) yang anda minta? Ini adalah bagian yang cukup berat adalah mengimani. Ketika anda sudah mengimani yang anda minta kepada Tuhan, harusnya sudah tidak ada lagi ketakutan dan mempertanyakan hasilnya. Serahkan semuanya kepada Tuhan. W Clement Stone dan Napoleon Hill pernah mengatakan dalam bukunya Success through A Positive Mental Attitude bahwa ada efek kalimat pasif dan aktif. Seperti contoh kalimat "pasrah" menurut mereka adalah pasif sedangkan "Mengimani" adalah Aktif. Dan mereka menganjurkan untuk cenderung menggunakan kalimat aktif untuk pengaruh dalam pikiran kita.
Ada seorang yang lahir dari lingkungan miskin dan mereka terus hidup dalam kemiskinan bahkan sepertinya mereka sudah pasrah dengan kondisi kehidupan mereka di Louisiana, USA. Mereka meyakini bahwa hidup menjadi lebih kaya dan sukses adalah mustahil menurut mereka. Ada seorang anak kecil bernama SB Fuller, Ibunya adalah seorang yang luar biasa. Dia pernah mengatakan kepada SB Fuller begini, "We are poor, Not because of God" yang artinya adalah "ya Memang kita miskin, tetapi bukan karena Tuhan yang membuat kita miskin." Ibunya meyakini bahwa Tuhan itu baik dan selalu baik. God is always Good God. Bahkan ibunya sangat keras kepada anaknya dan mengatakan "seharusnya kita tidak semiskin ini, dan jangan pernah sekalipun saya mendengar dari kamu bahwa itu kehendak Tuhan bahwa kita miskin. Ya, kita miskin bukan karena Tuhan. Kita miskin karena ayahmu tidak pernah mengembangkan dirinya untuk menjadi kaya. Tidak ada satupun orang dari keluarga kita bahkan yang ingin mengembangkan diri menjadi apapun. Bahkan tak seorangpun berhasrat menjadi lebih makmur dan sukses dalam dirinya. Maka karena motivasi ibunya, akhirnya anak ini mempunyai keyakinan yang mendalam dipikiran SB Fuller. Lalu beliau berkarir menjadi penjual sabun selama 12 tahun dan akhirnya mempunyai 7 perusahaan dan 4 diantaranya perusahaan kosmetik dan 1 perusahaan koran. Ini terjadi karena dia selalu menanamkan apa yang dikatakan ibunya "kita miskin bukan karena Tuhan. Kita miskin karena ayahmu tidak pernah mengembangkan dirinya untuk menjadi kaya. Tidak ada satupun orang dari keluarga kita bahkan yang ingin mengembangkan diri menjadi apapun. Bahkan tak seorangpun berhasrat menjadi lebih makmur dan sukses dalam dirinya." Semua kembali kepada mindset anda, apa yang anda mau tentukan buat hidup anda. Anda yang memilih ingin dan mau menjadi apa.
Buatlah selalu berhasrat untuk sukses dan mengimani bahwa Tuhan akan membantu.
Ada seorang Imam yang sedang menyiapkan khotbahnya untuk sholat jum'at. Lalu datanglah anaknya yang ingin mengajak ayahnya untuk bermain. Kemudian ayahnya mengatakan, wah ayah tidak bisa. Karena ayah ingin menyiapkan khotbah ini. Tetapi sang anak merengek-rengek terus ingin mengajak ayahnya bermain. Akhirnya sang Ayah memutuskan untuk mengambil koran dan mengambil satu gambar bola dunia. Dan ayahnya robek kertas tersebut menjadi kecil-kecil dan sambil mengatakan kepada anaknya, "Nak, coba kamu tempel gambar ini ya. Setelah selesai menempel baru ayah ajak main." Sang Imam ini meyakini bahwa paling tidak anaknya membutuhkan 1 jam untuk menyelesaikannya dan menurutnya, 1 jam adalah waktu yang cukup untuk menyelesaikan khotbahnya. Lalu 15 menit kemudian, anaknya kembali kepada ayahnya dengan begitu gembiranya. Dan mengatakan," ayah-ayah, ini sudah selesai saya tempel." Ayahnya kaget, loh kok cepat sekali. Apa yang kamu lakukan? lah khotbah ayah saja belum selesai. Anak itu lalu mengatakan," mudah ayah, saya balik kertas tersebut lalu ada gambar orang disana lalu saya tempel sambil melihat bolak balik. Lalu dia mengatakan "jika orangnya benar, maka dunianya akan benar juga, yah (If the man is right, the world is right). Ayahnya kaget dan tersenyum, iya betul jika orang tersebut berpikir benar maka dunia akan benar dengan sendirinya. Wah, bisa ayah gunakan khotbah ini untuk besok minggu.
Betul, kadang kita berpikir bahwa dunia ini kejam, orang lain jahat, semua tidak beres. Itu tergantung anda orangnya. Bila anda berpikir dengan benar atau dari perspektif yang benar maka hasilnya akan benar juga. Atau istilah Carl Jung, "Your perception is your projection" apa yang anda persepsikan maka itu yang anda projeksikan. Bahkan Zig Ziglar pernah mengatakan," kegagalan seorang sales dalam menjual bukan saat ketemu dengan customernya. Kegagalan seorang sales terjadi saat perjalanan dari kantor menuju ke tempat customer." Ini juga pernah terjadi dalam awal-awal karir saya, ketika saya berpikiran bahwa orang yang saya telpon akan marah-marah atau menolak saya, maka itu yang akan terjadi. Jika saya berpikir sebaliknya, kecenderungan lebih positif lebih besar efeknya. Semua kembali ke pikiran anda yang menjadikan sebuah persepsi yang akan berakibat pada kehidupan nyata.
Bagaimana dengan kalian?
Pertanyaan diatas sebenarnya coba kita merefleksikan kembali, apakah anda sudah pernah meminta kepada Tuhan? Meminta yang benar. Bahkan sudahkah anda believe (meyakini) dan Faith (mengimani) yang anda minta? Ini adalah bagian yang cukup berat adalah mengimani. Ketika anda sudah mengimani yang anda minta kepada Tuhan, harusnya sudah tidak ada lagi ketakutan dan mempertanyakan hasilnya. Serahkan semuanya kepada Tuhan. W Clement Stone dan Napoleon Hill pernah mengatakan dalam bukunya Success through A Positive Mental Attitude bahwa ada efek kalimat pasif dan aktif. Seperti contoh kalimat "pasrah" menurut mereka adalah pasif sedangkan "Mengimani" adalah Aktif. Dan mereka menganjurkan untuk cenderung menggunakan kalimat aktif untuk pengaruh dalam pikiran kita.
Ada seorang yang lahir dari lingkungan miskin dan mereka terus hidup dalam kemiskinan bahkan sepertinya mereka sudah pasrah dengan kondisi kehidupan mereka di Louisiana, USA. Mereka meyakini bahwa hidup menjadi lebih kaya dan sukses adalah mustahil menurut mereka. Ada seorang anak kecil bernama SB Fuller, Ibunya adalah seorang yang luar biasa. Dia pernah mengatakan kepada SB Fuller begini, "We are poor, Not because of God" yang artinya adalah "ya Memang kita miskin, tetapi bukan karena Tuhan yang membuat kita miskin." Ibunya meyakini bahwa Tuhan itu baik dan selalu baik. God is always Good God. Bahkan ibunya sangat keras kepada anaknya dan mengatakan "seharusnya kita tidak semiskin ini, dan jangan pernah sekalipun saya mendengar dari kamu bahwa itu kehendak Tuhan bahwa kita miskin. Ya, kita miskin bukan karena Tuhan. Kita miskin karena ayahmu tidak pernah mengembangkan dirinya untuk menjadi kaya. Tidak ada satupun orang dari keluarga kita bahkan yang ingin mengembangkan diri menjadi apapun. Bahkan tak seorangpun berhasrat menjadi lebih makmur dan sukses dalam dirinya. Maka karena motivasi ibunya, akhirnya anak ini mempunyai keyakinan yang mendalam dipikiran SB Fuller. Lalu beliau berkarir menjadi penjual sabun selama 12 tahun dan akhirnya mempunyai 7 perusahaan dan 4 diantaranya perusahaan kosmetik dan 1 perusahaan koran. Ini terjadi karena dia selalu menanamkan apa yang dikatakan ibunya "kita miskin bukan karena Tuhan. Kita miskin karena ayahmu tidak pernah mengembangkan dirinya untuk menjadi kaya. Tidak ada satupun orang dari keluarga kita bahkan yang ingin mengembangkan diri menjadi apapun. Bahkan tak seorangpun berhasrat menjadi lebih makmur dan sukses dalam dirinya." Semua kembali kepada mindset anda, apa yang anda mau tentukan buat hidup anda. Anda yang memilih ingin dan mau menjadi apa.
Buatlah selalu berhasrat untuk sukses dan mengimani bahwa Tuhan akan membantu.
Ada seorang Imam yang sedang menyiapkan khotbahnya untuk sholat jum'at. Lalu datanglah anaknya yang ingin mengajak ayahnya untuk bermain. Kemudian ayahnya mengatakan, wah ayah tidak bisa. Karena ayah ingin menyiapkan khotbah ini. Tetapi sang anak merengek-rengek terus ingin mengajak ayahnya bermain. Akhirnya sang Ayah memutuskan untuk mengambil koran dan mengambil satu gambar bola dunia. Dan ayahnya robek kertas tersebut menjadi kecil-kecil dan sambil mengatakan kepada anaknya, "Nak, coba kamu tempel gambar ini ya. Setelah selesai menempel baru ayah ajak main." Sang Imam ini meyakini bahwa paling tidak anaknya membutuhkan 1 jam untuk menyelesaikannya dan menurutnya, 1 jam adalah waktu yang cukup untuk menyelesaikan khotbahnya. Lalu 15 menit kemudian, anaknya kembali kepada ayahnya dengan begitu gembiranya. Dan mengatakan," ayah-ayah, ini sudah selesai saya tempel." Ayahnya kaget, loh kok cepat sekali. Apa yang kamu lakukan? lah khotbah ayah saja belum selesai. Anak itu lalu mengatakan," mudah ayah, saya balik kertas tersebut lalu ada gambar orang disana lalu saya tempel sambil melihat bolak balik. Lalu dia mengatakan "jika orangnya benar, maka dunianya akan benar juga, yah (If the man is right, the world is right). Ayahnya kaget dan tersenyum, iya betul jika orang tersebut berpikir benar maka dunia akan benar dengan sendirinya. Wah, bisa ayah gunakan khotbah ini untuk besok minggu.
Betul, kadang kita berpikir bahwa dunia ini kejam, orang lain jahat, semua tidak beres. Itu tergantung anda orangnya. Bila anda berpikir dengan benar atau dari perspektif yang benar maka hasilnya akan benar juga. Atau istilah Carl Jung, "Your perception is your projection" apa yang anda persepsikan maka itu yang anda projeksikan. Bahkan Zig Ziglar pernah mengatakan," kegagalan seorang sales dalam menjual bukan saat ketemu dengan customernya. Kegagalan seorang sales terjadi saat perjalanan dari kantor menuju ke tempat customer." Ini juga pernah terjadi dalam awal-awal karir saya, ketika saya berpikiran bahwa orang yang saya telpon akan marah-marah atau menolak saya, maka itu yang akan terjadi. Jika saya berpikir sebaliknya, kecenderungan lebih positif lebih besar efeknya. Semua kembali ke pikiran anda yang menjadikan sebuah persepsi yang akan berakibat pada kehidupan nyata.
Bagaimana dengan kalian?
Nama Hafit Bokko, Asal Tana Toraja, Suku Toraja, Sul-Sel
Aliran pemikiran islam....
Tesis utama yang disampaikan oleh Harun Nasution menyatakan bahwa
munculnya cabang-cabang teologi dalam Islam didorong oleh persoalan
politik.
Aliran-aliran teolog Islam awal ada 4 yaitu: Al-Khawarij, Al-Murjiah, Al Qadariyah, dan Al Jabariyah. Keempat aliran pemikiran ini merupakan “siklus reaksi-aksi dan reaksi”.
Aliran-aliran teolog Islam awal ada 4 yaitu: Al-Khawarij, Al-Murjiah, Al Qadariyah, dan Al Jabariyah. Keempat aliran pemikiran ini merupakan “siklus reaksi-aksi dan reaksi”.
1. Aliran Khawarij adalah reaksi terhadap perang Shiffin (Juli 657 M)
yang melibatkan kelompok khalifah al-khulafa ur Rasyidin ke-4 Ali bin
Abi Thalib dan Gubenur Damaskus Muawiyah bin Abi Sufyan. Dalam
mengakhiri perang keduanya bersepakat menyelesaikannya dengan jalan
tahkim (arbitrase). Hasil arbitrase tersebut dinilai menyimpang dari
Islam dan mendorong munculnya pemikiran kaum Al-Khawarij. Inti pemikiran
tersebut adalah baik golongan Ali maupun Muawiyah telah menyimpang dari
Islam dan karena itu tidak berhak menyatakan diri sebagai bagian diri
dari kaum muslim.
2. Aliran Murjiah lahir dengan gagasan pokok menetralisasikan
radikalisme al Khawarij dengan berpendapat bahwa kendatipun seseorang
telah berdosa besar, sekali menjadi mukmin ia akan tetap berada di dalam
Islam.
3. Aliran Qadiriyah, lahir sebagai perwujudan dari tesis dan anti
tesis pemikiran kedua di atas. Aliran Qadiriyah ini seakan-akan
menemukan konvergensinya. Pendapat aliran Qadiriyah bahwa manusia secara
total tidak tergantung kepada Allah. Manusia bertanggung jawab atas
perbuatannya sendiri sementara Allah hanya memberi petunjuk-petunjuk
umum tentang hal-hal yang benar dan salah.
4. Aliran Jabariyah lahir sebagai anti tesis dari aliran qadiriyah
yang terkesan menekankan independensi total manusia dari intervensi
harian Tuhan yang dianggap radikal. Tesis utama Jabariyah bahwa manusia
tidak mempunyai kekuasaan apapun kecuali ditentukan oleh Allah. oleh
karena itu bukan saja manusia tidak berhak menyatakan seseorang telah
berbuat dosa, melainkan juga segala kebajikan dan keburukan seseorang
berasal dari Allah semata-mata. kontra dengan Qadiriyah, aliran ini
menganut paham fatalisme radikal.
siklus aksi reaksi yang melahirkan empat aliran inilah yang tampaknya
memberikan dasar-dasar fundamental pemikiran Islam. Ujung besar dari
siklus ini melahirkan aliran MUKTAZILAH. Dalam perkembangannya, Al
Muktazilah mampu mengembangkan struktur argumen yang didasarkan pada
akal/rasio secara canggih, gagasan awalnya diformulasikan kaum
Qadiriyah.
Apa yang kita tangkap dari siklus aksi reaksi pemikiran Islam
tersebut? kita melihat pantulan pengaruh agama atas pemikiran dan
membentuk sistem sikap dan struktur mental manusia. Dapat dikatakan
hingga kini agama telah menjadi variabel independen dalam menyusun dan
membentuk persepsi manusia untuk memperlakukan diri dan dunia di
sekelilingnya.
Pertanyaan penting yang perlu diajukan adalah jenis pengaruh apakah yang melahirkan pemikiran Islam tersebut di atas?
Hal ini mengingat reaksi pertama atas peristiwa politik yang melahirkan pemikiran Al Khawarij pada 657M tersebut berselang kurang dari tiga dekade setelah Nabi Muhammad wafat (632M). kelahiran Al Khawarij berada di ujung masa Khulafaur Rasyidin (632 – 661). Saat itu setting dan struktur tatanan spiritual dan ekonomi politik serta sosial masyarakat kala itu sudah berkembang sedemikian rupa. Dalam konteks keagamaan, kehadiran Allah dan Muhammad telah begitu tertanam di dalam struktur kesadaran kolektif masyarakat.
Hal ini mengingat reaksi pertama atas peristiwa politik yang melahirkan pemikiran Al Khawarij pada 657M tersebut berselang kurang dari tiga dekade setelah Nabi Muhammad wafat (632M). kelahiran Al Khawarij berada di ujung masa Khulafaur Rasyidin (632 – 661). Saat itu setting dan struktur tatanan spiritual dan ekonomi politik serta sosial masyarakat kala itu sudah berkembang sedemikian rupa. Dalam konteks keagamaan, kehadiran Allah dan Muhammad telah begitu tertanam di dalam struktur kesadaran kolektif masyarakat.
Diantara kedua itu terdapat Al quran. Dalam struktur relasional, Al
Quran menjadi media antara Allah dengan manusia melalui Muhammad. Secara
fungsional, teks spiritual ini bukan saja merupakan kitab suci
melainkan juga sebagai sumber hukum absolut. Dengan tiga hal; Allah,
Muhammad dan Al Quran merupakan bangunan dasar spiritual bagi
terbentuknya sebuah masyarakat.
Dari segi non agama, pengaruh politik dan militer Islam telah sangat
ekspansif ke luar jazirah semenanjung Arab. Dalam kesadaran kolektif
suku-suku Arab utama yang memeluk agama baru ini, pertumbuhan dan
perkembangan politik Islam tersebut adalah tak berpreseden dan karena
itu bersifat watershed yang memisahkan secara diametral sejarah masa
sebelum Islam dengan masa kini. Bergabung dengan kemantapan tatanan
keagamaan di atas, fenomena luar biasa ini dikerangkai Goitein dalam
perspektif religious-based political entity.
“It had often been said that Muhammad created The Arab nation,
that by his prophetical leadership he transformed a motley group of
unruly and mutually hostile tribes into a cohesive and orderly
community. In this respect, Muhammad and the Arabs have been compared to
Moses and the ancient the Israelites.”on this very day, say Moses in
the Book of Deuteronomy, to the children of Israel you have become a
people to the Lord, your God. In other word, through the relevation
separate tribes were converted into a spiritual and, in due cource, a
political unit.”
Abdul Aziz mengartikan terbentuknya bangsa Arab dan kesatuan politik
berdasarkan kesamaan agama ini sebagai penanda atau diikuti oleh
lahirnya lembaga politik baru apa yang disebutnya sebagai chiefdom.
Chiefdom merupakan pengejawantahan institusionalisasi otoritas politik
pasca sistem hubungan sosial egaliter seperti yang tampak pada
masyarakat kesukuan.Dalam arti lain, Abdul Aziz menekankan bahwa
sepanjang kepemimpinan Muhammad di Madinah (622 – 632 M) organisasi
politik masyarakat Arab tidak lagi didasarkan pada struktur “republik
kesukuan” yang egaliter. Melainkan walaupun belum sampai pada tingkat
negara/state, telah menjadi organisasi berstruktur hierarkis dan
ditandai oleh adanya a simple division of labour. Disini menurut Abdul
Aziz, Muhammad menjadi pimpinan chiefdom terutama pasca atau didasarkan
pada hasil Mitsaaak al Madinah (Piagam Madinah) yang terjadi pada 620-an
M.
Melalui terbentuknya pemerintahan model chiefdom inilah transformasi
politik dan struktur sosial terjadi. Dengan otoritas sebagai pemimpin
agama, Muhammad mengkonsentrasikan kekuasaan dan kepemimpinan ke dalam
tangannya dan karena itu, secara gradual terjadi likuidasi pengaruh
struktur relasi al ‘ashabiyah al’qabaliyah, yaitu loyalitas kolektif
didasarkan pada keanggotaan sebuah suku. Bersamaan dengan itu, melalui
ketetapan agama, “otonomi individual” ditekankan terutama yang berkaitan
dengan tanggung jawab perbuatan pribadi, baik semasa hidup maupun di
akhirat.
Kini, supremasi kekuasaan Islam dalam membentuk geopolitik tak lagi
berkinerja. Bukan saja otoritas-otoritas politik masyarakat-masyarakat
non muslim telah terstruktur dalam negara-bangsa (nation-state),
melainkan juga otoritas-otoritas politik masyarakat-masyarakat muslim
(yang dalam nomenklatur masa lalu disebut dar al-Islam) telah terbagi
ke dalam negara-bangsa, dengan tapal batas dan hak-hak kewenangan yang
tegas.
Dalam konteks perubahan sosial diluar kontrol umat Islam, kita
menemukan Jejak struktural untuk merumuskan pemikiran Islam alternatif
yang berpijak pada realitas otoritas-otoritas politik dan kekuasaan
kekinian, yang telah jauh berubah dibandingkan dengan masa Khawarij dan
aliran-aliran pemikiran Islam lainnya.
Pengantar Fachry Ali
dalam SEJARAH PEMIKIRAN ISLAM
Teologi – Kalam
dalam SEJARAH PEMIKIRAN ISLAM
Teologi – Kalam
Nama Hafit Bokko, Asal Tana Toraja, Suku Toraja, Sul-Sel
Motivasi
Tak terasa sepertiga Maret sudah kita lalui. Fyuhhh.. Februari
bener-bener terlewatkan untuk sekedar mengisi blog ini. Ngapain aja yak?
Itulah kalau lama tak menulis, serasa ada bagian cerita hidup yang
terlewatkan. Walau cerita aneh, lucu, patah hati, jatuh hati etc kalau
di tulis di blog setidaknya kan bisa jadi memori pribadi. Diary
perkembangan diri yang bisa dianalisis dari sisi psikologis. Oh ini
masa-masa jatuh, ini masa bangkit lagi, ini masa ga jelas wkwkwkw…
Malu-maluin dan ga punya malu sama sekali. Apalagi ditulis diblog yang
bisa dilihat publik… Hah biarinlah..
Yuk nulis lagi. Setidaknya latihan corat-coret, walau belum ada satu
bukupun yang diterbitkan. Menulis.. menulis.. menulis…. Hingga sampai
disuatu titik andaikan hasil tulisanmu bisa berbicara dan berkomentar..
“Ga tau malu niy orang”.. Nulis terus kagak jelas juntrungannya..Iyaaa…………… lagi pusing bikin papper ga jadi-jadi…………..
Mau bantu????
Bantu kasih komentar..
Bantu kasih saran..
Bantu nemeni doank sambil tiduran jg gapapa (makin ga jelas)..
Udah ah, niat baik selalu banyak godaannya..
Dan yang pasti klo ga dimulai-mulai ga bakal selesai-selesai juga..
Ga usah dijelasin juga semua orang tau kok =)
Tau apa?
Lagi bete..
Bete ma siapa?
Sama kamu, siapa lagi coba????
Lagi sebel
Sama siapa?
Sama kamu, siapa lagi coba?
Nama Hafit Bokko, Asal Tana Toraja, Suku Toraja, Sul-Sel
perjalanan hidup
Telah banyak episode dalam hidup yang terlewati.
Telah banyak cerita suka duka yang dilalui.
Telah banyak jalinan tercipta,
pertemanan, persahabatan, persaudaraan.
Alur cerita dalam hidup yang terus mengalir,
dengan berbagai bumbu di dalamnya.
Terkadang bumbunya pas hingga harmonisasi yang tercipta.
Terkadang bumbunya ke-asinan menyebabkan cengiran dan sedikit protes.
Terkadang terlalu pedas hingga tak jarang mengeluarkan air mata.
Terkadang malah salah bumbu hingga rasanya hancur berantakan atau bahkan tak ada rasa, ambigu, “sepo”.
Rasa yang ambigu inilah yang terkadang sulit mengubahnya agar lebih enak terasa.
Diberi bumbu apapun tetap saja aneh. Namun, tak jarang juga sih lebih enak daripada sebelumnya.
Tercipta resep baru yang belum pernah dicobanya mungkin. Ah, itu hanya keberuntungan yang sulit ditemui.
Lebih mudah memasak kembali dengan bahan-bahan yang baru daripada memperbaiki masakan yang sudah terlanjur ‘aneh’ tersebut. Sisi positifnya, dengan kesalahan sebelumnya dapat dijadikan pembelajaran untuk masakan berikutnya.
Demikian juga sebuah jalinan “a relationship” dalam kehidupan.
Mengalami pasang surut. Ada yang dulu bersahabat karena dinamika hidup menjadi berteman biasa, tak mau kenal, tak saling menyapa. Ada yang dulunya bermusuhan justru menjadi teman dekat, bersahabat. Dan berbagai macam alur jalinan hubungan lain yang terkadang sulit diurai dengan logika. Mengapa dulu begini sekarang begitu.
Tak perlu protes, tak perlu marah, tak perlu bersedih maupun pesimis.
Begitulah hidup, penuh dinamika yang kita sendiri tak tahu bagaimana alur cerita kita di masa depan.
Kita hanya mengetahui sebatas yang telah dilalui dan memetik hikmah di dalamnya.
We don’t meet people by accident.
They are meant to cross our path for a reason.
Nasi yang terlanjur menjadi bubur.
Jangan berharap akan bisa diubah menjadi nasi.
Lebih baik diberi kecap, saos, taburan ayam, bawang goreng, daun seledri, kerupuk dan kuah.
Jadilah bubur ayam, suka atau tidak suka.
Itu lebih baik daripada meratapi nasi yang terlanjur menjadi bubur.
Kita tak akan pernah tahu, akan bertemu siapa di masa depan,
cerita detail yang bagaimana dengannya.
Tak ada jalinan pertemanan, persahabatan yang selamanya mulus.
Ada kerikil-kerikil yang mewarnainya.
Ditata saja kerikilnya dan diberi aspal biar jalannya menjadi mulus, seperti jalan tol.
Jalanan muluspun tak selamanya baik, dapat melenakan.
Kecelakaan di jalanan terkadang bukan karena jalannya yang tidak baik.
Banyak kecelakaan terjadi di jalan tol karena pengemudinya ngebut dan kurang waspada.
Ah bagaimanapun kondisi jalan, lebih penting kondisi hati pemakai jalannya.
Semoga tetap waspada, hati-hati dalam melangkah.
Masih dalam suasana syawal,
Mari sucikan hati
Dari debu-debu prasangka,
Dari debu kesombongan dan keangkuhan,
Hapuskan segala rasa yang memperkeruh hati
Maafkan segala salah yang sengaja ataupun tak sengaja melukai,
Ketulusan dan keikhlasan untuk bermaaf-maafan akan melapangkan hati, meringankan langkah kita ke depan.
Semoga kesuksesan, kelancaran, keberkahan Allah senantiasa bersama kita.
TAQABBALALLAHU MINNA WA MINKUM
Telah banyak cerita suka duka yang dilalui.
Telah banyak jalinan tercipta,
pertemanan, persahabatan, persaudaraan.
Alur cerita dalam hidup yang terus mengalir,
dengan berbagai bumbu di dalamnya.
Terkadang bumbunya pas hingga harmonisasi yang tercipta.
Terkadang bumbunya ke-asinan menyebabkan cengiran dan sedikit protes.
Terkadang terlalu pedas hingga tak jarang mengeluarkan air mata.
Terkadang malah salah bumbu hingga rasanya hancur berantakan atau bahkan tak ada rasa, ambigu, “sepo”.
Rasa yang ambigu inilah yang terkadang sulit mengubahnya agar lebih enak terasa.
Diberi bumbu apapun tetap saja aneh. Namun, tak jarang juga sih lebih enak daripada sebelumnya.
Tercipta resep baru yang belum pernah dicobanya mungkin. Ah, itu hanya keberuntungan yang sulit ditemui.
Lebih mudah memasak kembali dengan bahan-bahan yang baru daripada memperbaiki masakan yang sudah terlanjur ‘aneh’ tersebut. Sisi positifnya, dengan kesalahan sebelumnya dapat dijadikan pembelajaran untuk masakan berikutnya.
Demikian juga sebuah jalinan “a relationship” dalam kehidupan.
Mengalami pasang surut. Ada yang dulu bersahabat karena dinamika hidup menjadi berteman biasa, tak mau kenal, tak saling menyapa. Ada yang dulunya bermusuhan justru menjadi teman dekat, bersahabat. Dan berbagai macam alur jalinan hubungan lain yang terkadang sulit diurai dengan logika. Mengapa dulu begini sekarang begitu.
Tak perlu protes, tak perlu marah, tak perlu bersedih maupun pesimis.
Begitulah hidup, penuh dinamika yang kita sendiri tak tahu bagaimana alur cerita kita di masa depan.
Kita hanya mengetahui sebatas yang telah dilalui dan memetik hikmah di dalamnya.
We don’t meet people by accident.
They are meant to cross our path for a reason.
Nasi yang terlanjur menjadi bubur.
Jangan berharap akan bisa diubah menjadi nasi.
Lebih baik diberi kecap, saos, taburan ayam, bawang goreng, daun seledri, kerupuk dan kuah.
Jadilah bubur ayam, suka atau tidak suka.
Itu lebih baik daripada meratapi nasi yang terlanjur menjadi bubur.
Kita tak akan pernah tahu, akan bertemu siapa di masa depan,
cerita detail yang bagaimana dengannya.
Tak ada jalinan pertemanan, persahabatan yang selamanya mulus.
Ada kerikil-kerikil yang mewarnainya.
Ditata saja kerikilnya dan diberi aspal biar jalannya menjadi mulus, seperti jalan tol.
Jalanan muluspun tak selamanya baik, dapat melenakan.
Kecelakaan di jalanan terkadang bukan karena jalannya yang tidak baik.
Banyak kecelakaan terjadi di jalan tol karena pengemudinya ngebut dan kurang waspada.
Ah bagaimanapun kondisi jalan, lebih penting kondisi hati pemakai jalannya.
Semoga tetap waspada, hati-hati dalam melangkah.
Masih dalam suasana syawal,
Mari sucikan hati
Dari debu-debu prasangka,
Dari debu kesombongan dan keangkuhan,
Hapuskan segala rasa yang memperkeruh hati
Maafkan segala salah yang sengaja ataupun tak sengaja melukai,
Ketulusan dan keikhlasan untuk bermaaf-maafan akan melapangkan hati, meringankan langkah kita ke depan.
Semoga kesuksesan, kelancaran, keberkahan Allah senantiasa bersama kita.
TAQABBALALLAHU MINNA WA MINKUM
Nama Hafit Bokko, Asal Tana Toraja, Suku Toraja, Sul-Sel
Ada Jarak
Apa yang nampak indah belum tentu menjadi indah buat kita,
Apa yang nampak baik belum tentu menjadi baik buat kita
Apa yang kita sukai belum tentu baik buat kit
Apa yang kita benci belum tentu tak baik buat kita
Manusia bisa saja salah dalam menilai, memandang sesuatu
Bahagia kan terasa karena pernah merasakan sedihnya luka
Pertemuan menjadi begitu berharga setelah perpisahan
Malam dirindukan karena adanya siang
Jarak membuat sekat
Jarak psikis yang menjauhkan yang dekat dan mendekatkan yang jauh
Jarak bukanlah seberapa jauh dekat dalam ukuran km, m, cm..
Itu ukuran matematis..
Jarak rindu itu belum ada alat ukurnya. Aku ingin menciptakannya..
Agar aku bisa mengatur sesuai mauku.. Kapan kira-kira rindu bisa terobati..
Bagaimana cara mengobatinya, apakah harus bertemu denganmu..
Klo toh bertemu hanya saling bertatapan dan terdiam membisu..
Apakah rindu kemudian tak berjarak setelah bertemu..
Atau lebih baik tak usah bertemu agar tak semakin rindu karena harus berpisah?
Toh, tatapanmu dan diammu tak mampu menjelaskan tentang rindu
Pertemuan hanya menimbulkan kegalauan
Jarak rindu menjadi begitu ambigu
Antara sebaiknya bertemu atau menjauh darimu
Menjauhpun percuma, karena bayanganmu selalu menemaniku
Jika jarak fisik tak mampu mengatasi jarak psikis..
Maka jarak rindu belum menemukan titik temu..
Antara bertemu atau melupakanmu..
Mungkin kau ingin melupakanku,
Seperti halnya aku yang ingin melupakanmu,
Ah, pelajaran tentang melupakan belum jua sukses kulakukan
Hanya berganti orang, dan lagi-lagi terulang
Kebodohan berapa lama lagi mesti kulakukan
Dengan penuh kesadaran tanpa terelakkan
Ya, ada jarak rindu buatmu
Jarak yang tak belum menemukan komposisi yang pas..
Apakah menjauh atau mendekat
Karena menjauhpun terasa dekat
Padahal ingin menjauh sejauh-jauhnya darimu
Tapi percuma, berlari ke ujung duniapun
Kamu terus berlari-lari di benakku, tak peduli waktu
Aku benci itu..
Pasrah pada sang waktu?
Sang waktu begitu angkuh untuk membantuku melupakanmu
Mungkin ia menertawaiku yang masih jua berharap jarak rindu ini suatu waktu kan terjawab indah olehmu..
Isyaratmu tak jua melunturkan asa
Logika tak bisa berkata-kata
Tahu isyarat jalan buntu tapi tak mampu berbelok atau berubah arah..
Masih jua berharap bisa menembus tembok dengan meloncat, menerobos temboj penghalang, bahkan terbang bila memungkinkan..
Jarak rindu memang tak butuh logika
Ia hanya butuh menuntaskan rasa
Tak peduli jauh atau dekat karena semua menjadi begitu dekat
Jarak rindu tak ada solusi
Selain memasrahkan hati
Pada sang pemilik rasa di jagat raya
Hilangkan rasa ini bila tak pasti
Atau jagalah rasa ini bila memang kau ridhoi untuk bersatu di jalanMu
Bingkailah rasa ini agar bermuara indah padaMu
Terlepas harus melepasmu atau melupakanmu
Semua kuserahkan padaMu
YaRobbi,
Jika jarak rinduini tak baik dalam pandanganMu
Bantu aku untuk melepadkannya dengan keikhlasan
Namun jika jarak rindu ini baik dalam pandanganMu
Maka mudahkanlah, dekatkalah dan satukan kami dalam ikatan suci karenaMu
Jika tidak..
Maka kumohon padaMu..
Lemparkan jarak rindu ini jauh ke angkasa..
Biarkan ia tetbang melayang..
Dan jatuhkan pada sasaran yang tepat menurutMu
Karena aku tak tahu
Bagaimana mengatasi jarak rindu..
Apa yang nampak baik belum tentu menjadi baik buat kita
Apa yang kita sukai belum tentu baik buat kit
Apa yang kita benci belum tentu tak baik buat kita
Manusia bisa saja salah dalam menilai, memandang sesuatu
Bahagia kan terasa karena pernah merasakan sedihnya luka
Pertemuan menjadi begitu berharga setelah perpisahan
Malam dirindukan karena adanya siang
Jarak membuat sekat
Jarak psikis yang menjauhkan yang dekat dan mendekatkan yang jauh
Jarak bukanlah seberapa jauh dekat dalam ukuran km, m, cm..
Itu ukuran matematis..
Jarak rindu itu belum ada alat ukurnya. Aku ingin menciptakannya..
Agar aku bisa mengatur sesuai mauku.. Kapan kira-kira rindu bisa terobati..
Bagaimana cara mengobatinya, apakah harus bertemu denganmu..
Klo toh bertemu hanya saling bertatapan dan terdiam membisu..
Apakah rindu kemudian tak berjarak setelah bertemu..
Atau lebih baik tak usah bertemu agar tak semakin rindu karena harus berpisah?
Toh, tatapanmu dan diammu tak mampu menjelaskan tentang rindu
Pertemuan hanya menimbulkan kegalauan
Jarak rindu menjadi begitu ambigu
Antara sebaiknya bertemu atau menjauh darimu
Menjauhpun percuma, karena bayanganmu selalu menemaniku
Jika jarak fisik tak mampu mengatasi jarak psikis..
Maka jarak rindu belum menemukan titik temu..
Antara bertemu atau melupakanmu..
Mungkin kau ingin melupakanku,
Seperti halnya aku yang ingin melupakanmu,
Ah, pelajaran tentang melupakan belum jua sukses kulakukan
Hanya berganti orang, dan lagi-lagi terulang
Kebodohan berapa lama lagi mesti kulakukan
Dengan penuh kesadaran tanpa terelakkan
Ya, ada jarak rindu buatmu
Jarak yang tak belum menemukan komposisi yang pas..
Apakah menjauh atau mendekat
Karena menjauhpun terasa dekat
Padahal ingin menjauh sejauh-jauhnya darimu
Tapi percuma, berlari ke ujung duniapun
Kamu terus berlari-lari di benakku, tak peduli waktu
Aku benci itu..
Pasrah pada sang waktu?
Sang waktu begitu angkuh untuk membantuku melupakanmu
Mungkin ia menertawaiku yang masih jua berharap jarak rindu ini suatu waktu kan terjawab indah olehmu..
Isyaratmu tak jua melunturkan asa
Logika tak bisa berkata-kata
Tahu isyarat jalan buntu tapi tak mampu berbelok atau berubah arah..
Masih jua berharap bisa menembus tembok dengan meloncat, menerobos temboj penghalang, bahkan terbang bila memungkinkan..
Jarak rindu memang tak butuh logika
Ia hanya butuh menuntaskan rasa
Tak peduli jauh atau dekat karena semua menjadi begitu dekat
Jarak rindu tak ada solusi
Selain memasrahkan hati
Pada sang pemilik rasa di jagat raya
Hilangkan rasa ini bila tak pasti
Atau jagalah rasa ini bila memang kau ridhoi untuk bersatu di jalanMu
Bingkailah rasa ini agar bermuara indah padaMu
Terlepas harus melepasmu atau melupakanmu
Semua kuserahkan padaMu
YaRobbi,
Jika jarak rinduini tak baik dalam pandanganMu
Bantu aku untuk melepadkannya dengan keikhlasan
Namun jika jarak rindu ini baik dalam pandanganMu
Maka mudahkanlah, dekatkalah dan satukan kami dalam ikatan suci karenaMu
Jika tidak..
Maka kumohon padaMu..
Lemparkan jarak rindu ini jauh ke angkasa..
Biarkan ia tetbang melayang..
Dan jatuhkan pada sasaran yang tepat menurutMu
Karena aku tak tahu
Bagaimana mengatasi jarak rindu..
Nama Hafit Bokko, Asal Tana Toraja, Suku Toraja, Sul-Sel
Minggu, 12 Mei 2013
Wujudkan Mimpi
"Semua mimpi kita dapat terwujud,
asalkan kita punya keberanian untuk
mewujudkannya" - Walt Disney
Dear Hafidz,
asalkan kita punya keberanian untuk
mewujudkannya" - Walt Disney
Dear Hafidz,
Semua orang diciptakan istimewa oleh
Tuhan dengan bakatnya masing-masing.
Tapi terkadang mereka terhalang oleh
pikirannya sendiri dalam
mengembangkannya.
Tuhan dengan bakatnya masing-masing.
Tapi terkadang mereka terhalang oleh
pikirannya sendiri dalam
mengembangkannya.
Zig Ziglar, motivator dunia
mengkategorikan orang-orang yang
tidak mengembangkan bakatnya ke dalam
4 golongan.
mengkategorikan orang-orang yang
tidak mengembangkan bakatnya ke dalam
4 golongan.
Orang pertama adalah yang menyangkal
dirinya memiliki bakat. "Ah, saya
tidak punya bakat apa-apa"
sangkalnya. Ia merasa tidak perlu
berbuat sesuatu atau berkontribusi
bagi orang lain atau kehidupan umat
manusia.
dirinya memiliki bakat. "Ah, saya
tidak punya bakat apa-apa"
sangkalnya. Ia merasa tidak perlu
berbuat sesuatu atau berkontribusi
bagi orang lain atau kehidupan umat
manusia.
Orang kedua suka menunda-nunda. "Saya
memang punya bakat. Tapi, tidak
sekarang mengembangkannya. Mungkin
besok, lusa atau nanti sajalah"
begitu alasannya.
memang punya bakat. Tapi, tidak
sekarang mengembangkannya. Mungkin
besok, lusa atau nanti sajalah"
begitu alasannya.
Orang ketiga adalah yang merasa
takut. "Sebetulnya saya ingin
mengembangkan bakat saya. Tapi takut
gagal, daripada saya ditertawakan
orang, lebih baik saya diam saja,
bukankah lebih aman?" itu selalu yang
dikatakannya.
takut. "Sebetulnya saya ingin
mengembangkan bakat saya. Tapi takut
gagal, daripada saya ditertawakan
orang, lebih baik saya diam saja,
bukankah lebih aman?" itu selalu yang
dikatakannya.
Orang keempat tidak mau bertanggung
jawab. Dia selalu berdalih bahwa
orang lain atau keadaanlah yang
salah. "Bagaimana saya dapat
mengembangkan bakat saya kalau orang
di sekitar saya dan keadaan tidak
mendukung" katanya menyalahkan
keadaan.
jawab. Dia selalu berdalih bahwa
orang lain atau keadaanlah yang
salah. "Bagaimana saya dapat
mengembangkan bakat saya kalau orang
di sekitar saya dan keadaan tidak
mendukung" katanya menyalahkan
keadaan.
Hafidz, temanku yang berbakat, saya
yakin Anda tidak termasuk dalam
keempat tipe orang tersebut. Bakat
Anda terlalu sayang untuk
disia-siakan, karena artinya Anda
menyia-nyiakan anugrah Tuhan. Tuhan
telah mendesain dan menciptakan
manusia dengan keistimewaannya
masing-masing. Kembangkan bakatmu,
kejarlah mimpimu.
yakin Anda tidak termasuk dalam
keempat tipe orang tersebut. Bakat
Anda terlalu sayang untuk
disia-siakan, karena artinya Anda
menyia-nyiakan anugrah Tuhan. Tuhan
telah mendesain dan menciptakan
manusia dengan keistimewaannya
masing-masing. Kembangkan bakatmu,
kejarlah mimpimu.
Nama Hafit Bokko, Asal Tana Toraja, Suku Toraja, Sul-Sel
Hubungan
"Perekat yang menyatukan suatu
hubungan, termasuk hubungan antara
pemimpin dan yang dipimpin adalah
kepercayaan, dan kepercayaan itu
dibangun atas dasar integritas." -
Brian Tracy
hubungan, termasuk hubungan antara
pemimpin dan yang dipimpin adalah
kepercayaan, dan kepercayaan itu
dibangun atas dasar integritas." -
Brian Tracy
Dear Hafidz yang amanah,
Kepercayaan adalah fondasi dari semua
hubungan. Hubungan kerja, bisnis,
kepemimpinan dan tentu saja cinta
dibangun atas dasar kepercayaan.
Tanpa itu, sebuah hubungan tak akan
berjalan, sebuah organisasi pun akan
kacau.
hubungan. Hubungan kerja, bisnis,
kepemimpinan dan tentu saja cinta
dibangun atas dasar kepercayaan.
Tanpa itu, sebuah hubungan tak akan
berjalan, sebuah organisasi pun akan
kacau.
Bayangkan jika Anda berada dalam
sebuah lingkungan, hubungan atau
organisasi tanpa kepercayaan, para
pekerjanya saling curiga satu sama
lain dan para atasannya berusaha
mempertahankan posisinya
masing-masing dengan segala cara.
Organisasi seperti itu sangat rapuh
dan tinggal menunggu waktu untuk
hancur.
sebuah lingkungan, hubungan atau
organisasi tanpa kepercayaan, para
pekerjanya saling curiga satu sama
lain dan para atasannya berusaha
mempertahankan posisinya
masing-masing dengan segala cara.
Organisasi seperti itu sangat rapuh
dan tinggal menunggu waktu untuk
hancur.
Hafidz, sebagai seorang pemimpin, Anda
harus menginvestasikan banyak waktu
untuk membangun kepercayaan dari
bawahan atau pengikut Anda.
harus menginvestasikan banyak waktu
untuk membangun kepercayaan dari
bawahan atau pengikut Anda.
Kepercayaan itu sebenarnya dibangun
atas fondasi sederhana. Jalanilah
kehidupan dengan penuh integritas dan
hormati orang lain. Konsistensi dalam
kata dan perbuatan. Melakukan dan
menepati apa yang Anda katakan pada
orang lain.
atas fondasi sederhana. Jalanilah
kehidupan dengan penuh integritas dan
hormati orang lain. Konsistensi dalam
kata dan perbuatan. Melakukan dan
menepati apa yang Anda katakan pada
orang lain.
Sebelum Anda mengharapkan orang lain
percaya pada Anda, sebagai pemimpin
Anda harus percaya dahulu pada orang
lain. Delegasikan kewenangan Anda
pada mereka. Mereka pun akan merasa
dipercaya atas kemampuan mereka.
percaya pada Anda, sebagai pemimpin
Anda harus percaya dahulu pada orang
lain. Delegasikan kewenangan Anda
pada mereka. Mereka pun akan merasa
dipercaya atas kemampuan mereka.
Butuh waktu bertahun-tahun untuk
membangun kepercayaan dan hanya butuh
waktu beberapa detik untuk
menghancurkannya. Belajarlah
mempercayai, belajarlah untuk jadi
orang yang dipercaya.
membangun kepercayaan dan hanya butuh
waktu beberapa detik untuk
menghancurkannya. Belajarlah
mempercayai, belajarlah untuk jadi
orang yang dipercaya.
Nama Hafit Bokko, Asal Tana Toraja, Suku Toraja, Sul-Sel
Kebebasan
Kalau menurut saya, kebebasan adalah
hak manusia untuk mencapai kebahagiaan individu
tanpa merusak kebebasan individu lain.
Kebebasan merupakan tempat bergantungnya
ketinggian harga diri manusia. Setiap kebebasan
hakikatnya adalah aturan yang menjadi pilihan.
Akal dan kecerdasan tidak ada artinya tanpa kebebasan.
Kebebasan juga dapat berarti kehendak bebas
manusia yang dengannya kita dapat memutuskan
suatu hal dari banyak pilihan-pilihan dan peristiwa
yang terjadi dalam hidup kita.
Kita memiliki kebebasan, untuk mencintai atau membenci...
Marah atau memaafkan...
Terpuruk atau bangkit...
Bahagia atau sebaliknya...
Kita bebas memilih atau mengontrol respon
dari setiap kejadian yang datang dalam kehidupan kita.
Itulah kebebasan.
TAPI... walaupun kita memiliki KEBEBASAN dalam
memilh respon untuk setiap kejadian, saya sarankan
kita tetap fokus memilih pada KEBEBASAN yang
bersifat POSITIF.
Rangkullah kehidupan.
Rengkuhlah cinta baru.
Penuhilah tawa, keriangan di setiap hari-hari Hafidz
Bukalah hati untuk kemungkinan-kemungkinan yang baik:
rezeki, pekerjaan, orang-orang, lingkungan baru
yang membahagiakan.
Anda BEBAS untuk menjalani itu semua!
Dan menjadi bahagia.
Mulai sekarang, saya harap pikiran dan hati Hafidz
TERBEBASKAN dari apapun yang sempat mengungkung selama ini.
Apapun hal yang membuat hidup Hafidz tidak bahagia.
Tuhan tidak pernah mengutuk kita, namun kitalah yang
sering mengutuk kehidupan dan diri kita sendiri.
Kita memiliki berbagai macam kebebasan,
Pilihlah kebebasan-kebebasan yang baik.
Buatlah hal-hal baik, terbaik yang bisa kita lakukan setiap harinya.
Selalu pilih respon terbaik, pikiran & emosi baik, pada setiap kejadian.
Jalanilah setiap kebebasan dan kehidupan baru Hafidz dengan
energi positif, hingga menjadikan hidup ini pernuh warna... :-)
Nama Hafit Bokko, Asal Tana Toraja, Suku Toraja, Sul-Sel
Langganan:
Postingan (Atom)