Senin, 13 Mei 2013

Motivasi

Tak terasa sepertiga Maret sudah kita lalui. Fyuhhh.. Februari bener-bener terlewatkan untuk sekedar mengisi blog ini. Ngapain aja yak? Itulah kalau lama tak menulis, serasa ada bagian cerita hidup yang terlewatkan. Walau cerita aneh, lucu, patah hati, jatuh hati etc kalau di tulis di blog setidaknya kan bisa jadi memori pribadi. Diary perkembangan diri yang bisa dianalisis dari sisi psikologis. Oh ini masa-masa jatuh, ini masa bangkit lagi, ini masa ga jelas wkwkwkw… Malu-maluin dan ga punya malu sama sekali. Apalagi ditulis diblog yang bisa dilihat publik… Hah biarinlah..
Yuk nulis lagi. Setidaknya latihan corat-coret, walau belum ada satu bukupun yang diterbitkan. Menulis.. menulis.. menulis…. Hingga sampai disuatu titik andaikan hasil tulisanmu bisa berbicara dan berkomentar.. “Ga tau malu niy orang”.. Nulis terus kagak jelas juntrungannya..
Iyaaa…………… lagi pusing bikin papper ga jadi-jadi…………..
Mau bantu????
Bantu kasih komentar..
Bantu kasih saran..
Bantu nemeni doank sambil tiduran jg gapapa (makin ga jelas)..
Udah ah, niat baik selalu banyak godaannya..
Dan yang pasti klo ga dimulai-mulai ga bakal selesai-selesai juga..
Ga usah dijelasin juga semua orang tau kok =)
Tau apa?
Lagi bete..
Bete ma siapa?
Sama kamu, siapa lagi coba????
Lagi sebel
Sama siapa?
Sama kamu, siapa lagi coba?

perjalanan hidup

Telah banyak episode dalam hidup yang terlewati.
Telah banyak cerita suka duka yang dilalui.
Telah banyak jalinan tercipta,
pertemanan, persahabatan, persaudaraan.
Alur cerita dalam hidup yang terus mengalir,
dengan berbagai bumbu di dalamnya.
Terkadang bumbunya pas hingga harmonisasi yang tercipta.
Terkadang bumbunya ke-asinan menyebabkan cengiran dan sedikit protes.
Terkadang terlalu pedas hingga tak jarang mengeluarkan air mata.
Terkadang malah salah bumbu hingga rasanya hancur berantakan atau bahkan tak ada rasa, ambigu, “sepo”.
Rasa yang ambigu inilah yang terkadang sulit mengubahnya agar lebih enak terasa.
Diberi bumbu apapun tetap saja aneh. Namun, tak jarang juga sih lebih enak daripada sebelumnya.
Tercipta resep baru yang belum pernah dicobanya mungkin. Ah, itu hanya keberuntungan yang sulit ditemui.
Lebih mudah memasak kembali dengan bahan-bahan yang baru daripada memperbaiki masakan yang sudah terlanjur ‘aneh’ tersebut. Sisi positifnya, dengan kesalahan sebelumnya dapat dijadikan pembelajaran untuk masakan berikutnya.
Demikian juga sebuah jalinan “a relationship” dalam kehidupan.
Mengalami pasang surut. Ada yang dulu bersahabat karena dinamika hidup menjadi berteman biasa, tak mau kenal, tak saling menyapa. Ada yang dulunya bermusuhan justru menjadi teman dekat, bersahabat. Dan berbagai macam alur jalinan hubungan lain yang terkadang sulit diurai dengan logika. Mengapa dulu begini sekarang begitu.
Tak perlu protes, tak perlu marah, tak perlu bersedih maupun pesimis.
Begitulah hidup, penuh dinamika yang kita sendiri tak tahu bagaimana alur cerita kita di masa depan.
Kita hanya mengetahui sebatas yang telah dilalui dan memetik hikmah di dalamnya.
We don’t meet people by accident.
They are meant to cross our path for a reason
.
Nasi yang terlanjur menjadi bubur.
Jangan berharap akan bisa diubah menjadi nasi.
Lebih baik diberi kecap, saos, taburan ayam, bawang goreng, daun seledri, kerupuk dan kuah.
Jadilah bubur ayam, suka atau tidak suka.
Itu lebih baik daripada meratapi nasi yang terlanjur menjadi bubur.
Kita tak akan pernah tahu, akan bertemu siapa di masa depan,
cerita detail yang bagaimana dengannya.
Tak ada jalinan pertemanan, persahabatan yang selamanya mulus.
Ada kerikil-kerikil yang mewarnainya.
Ditata saja kerikilnya dan diberi aspal biar jalannya menjadi mulus, seperti jalan tol.
Jalanan muluspun tak selamanya baik, dapat melenakan.
Kecelakaan di jalanan terkadang bukan karena jalannya yang tidak baik.
Banyak kecelakaan terjadi di jalan tol karena pengemudinya ngebut dan kurang waspada.
Ah bagaimanapun kondisi jalan, lebih penting kondisi hati pemakai jalannya.
Semoga tetap waspada, hati-hati dalam melangkah.
Masih dalam suasana syawal,
Mari sucikan hati
Dari debu-debu prasangka,
Dari debu kesombongan dan keangkuhan,
Hapuskan segala rasa yang memperkeruh hati
Maafkan segala salah yang sengaja ataupun tak sengaja melukai,
Ketulusan dan keikhlasan untuk bermaaf-maafan akan melapangkan hati, meringankan langkah kita ke depan.
Semoga kesuksesan, kelancaran, keberkahan Allah senantiasa bersama kita.
TAQABBALALLAHU MINNA WA MINKUM

Ada Jarak

Apa yang nampak indah belum tentu menjadi indah buat kita,
Apa yang nampak baik belum tentu menjadi baik buat kita
Apa yang kita sukai belum tentu baik buat kit
Apa yang kita benci belum tentu tak baik buat kita
Manusia bisa saja salah dalam menilai, memandang sesuatu
Bahagia kan terasa karena pernah merasakan sedihnya luka
Pertemuan menjadi begitu berharga setelah perpisahan
Malam dirindukan karena adanya siang
Jarak membuat sekat
Jarak psikis yang menjauhkan yang dekat dan mendekatkan yang jauh
Jarak bukanlah seberapa jauh dekat dalam ukuran km, m, cm..
Itu ukuran matematis..
Jarak rindu itu belum ada alat ukurnya. Aku ingin menciptakannya..
Agar aku bisa mengatur sesuai mauku.. Kapan kira-kira rindu bisa terobati..
Bagaimana cara mengobatinya, apakah harus bertemu denganmu..
Klo toh bertemu hanya saling bertatapan dan terdiam membisu..
Apakah rindu kemudian tak berjarak setelah bertemu..
Atau lebih baik tak usah bertemu agar tak semakin rindu karena harus berpisah?
Toh, tatapanmu dan diammu tak mampu menjelaskan tentang rindu
Pertemuan hanya menimbulkan kegalauan
Jarak rindu menjadi begitu ambigu
Antara sebaiknya bertemu atau menjauh darimu
Menjauhpun percuma, karena bayanganmu selalu menemaniku
Jika jarak fisik tak mampu mengatasi jarak psikis..
Maka jarak rindu belum menemukan titik temu..
Antara bertemu atau melupakanmu..
Mungkin kau ingin melupakanku,
Seperti halnya aku yang ingin melupakanmu,
Ah, pelajaran tentang melupakan belum jua sukses kulakukan
Hanya berganti orang, dan lagi-lagi terulang
Kebodohan berapa lama lagi mesti kulakukan
Dengan penuh kesadaran tanpa terelakkan
Ya, ada jarak rindu buatmu
Jarak yang tak belum menemukan komposisi yang pas..
Apakah menjauh atau mendekat
Karena menjauhpun terasa dekat
Padahal ingin menjauh sejauh-jauhnya darimu
Tapi percuma, berlari ke ujung duniapun
Kamu terus berlari-lari di benakku, tak peduli waktu
Aku benci itu..
Pasrah pada sang waktu?
Sang waktu begitu angkuh untuk membantuku melupakanmu
Mungkin ia menertawaiku yang masih jua berharap jarak rindu ini suatu waktu kan terjawab indah olehmu..
Isyaratmu tak jua melunturkan asa
Logika tak bisa berkata-kata
Tahu isyarat jalan buntu tapi tak mampu berbelok atau berubah arah..
Masih jua berharap bisa menembus tembok dengan meloncat, menerobos temboj penghalang, bahkan terbang bila memungkinkan..
Jarak rindu memang tak butuh logika
Ia hanya butuh menuntaskan rasa
Tak peduli jauh atau dekat karena semua menjadi begitu dekat
Jarak rindu tak ada solusi
Selain memasrahkan hati
Pada sang pemilik rasa di jagat raya
Hilangkan rasa ini bila tak pasti
Atau jagalah rasa ini bila memang kau ridhoi untuk bersatu di jalanMu
Bingkailah rasa ini agar bermuara indah padaMu
Terlepas harus melepasmu atau melupakanmu
Semua kuserahkan padaMu
YaRobbi,
Jika jarak rinduini tak baik dalam pandanganMu
Bantu aku untuk melepadkannya dengan keikhlasan
Namun jika jarak rindu ini baik dalam pandanganMu
Maka mudahkanlah, dekatkalah dan satukan kami dalam ikatan suci karenaMu
Jika tidak..
Maka kumohon padaMu..
Lemparkan jarak rindu ini jauh ke angkasa..
Biarkan ia tetbang melayang..
Dan jatuhkan pada sasaran yang tepat menurutMu
Karena aku tak tahu
Bagaimana mengatasi jarak rindu..

Minggu, 12 Mei 2013

Wujudkan Mimpi

"Semua mimpi kita dapat terwujud,
asalkan kita punya keberanian untuk
mewujudkannya" - Walt Disney
Dear Hafidz,
Semua orang diciptakan istimewa oleh
Tuhan dengan bakatnya masing-masing.
Tapi terkadang mereka terhalang oleh
pikirannya sendiri dalam
mengembangkannya.
Zig Ziglar, motivator dunia
mengkategorikan orang-orang  yang
tidak mengembangkan bakatnya ke dalam
4 golongan.
Orang pertama adalah yang menyangkal
dirinya memiliki bakat. "Ah, saya
tidak punya bakat apa-apa"
sangkalnya. Ia merasa tidak perlu
berbuat sesuatu atau berkontribusi
bagi orang lain atau kehidupan umat
manusia.
Orang kedua suka menunda-nunda. "Saya
memang punya bakat. Tapi, tidak
sekarang mengembangkannya. Mungkin
besok, lusa atau nanti sajalah"
begitu alasannya.
Orang ketiga adalah yang merasa
takut. "Sebetulnya saya ingin
mengembangkan bakat saya. Tapi takut
gagal, daripada saya ditertawakan
orang, lebih baik saya diam saja,
bukankah lebih aman?" itu selalu yang
dikatakannya.
Orang keempat tidak mau bertanggung
jawab. Dia selalu berdalih bahwa
orang lain atau keadaanlah yang
salah. "Bagaimana saya dapat
mengembangkan bakat saya kalau orang
di sekitar saya dan keadaan tidak
mendukung" katanya menyalahkan
keadaan.
Hafidz, temanku yang berbakat, saya
yakin Anda tidak termasuk dalam
keempat tipe orang tersebut. Bakat
Anda terlalu sayang untuk
disia-siakan, karena artinya Anda
menyia-nyiakan anugrah Tuhan. Tuhan
telah mendesain dan menciptakan
manusia dengan keistimewaannya
masing-masing. Kembangkan bakatmu,
kejarlah mimpimu.

Hubungan

"Perekat yang menyatukan suatu
hubungan, termasuk hubungan antara
pemimpin dan yang dipimpin adalah
kepercayaan, dan kepercayaan itu
dibangun atas dasar integritas." -
Brian Tracy
Dear Hafidz yang amanah, 
Kepercayaan adalah fondasi dari semua
hubungan. Hubungan kerja, bisnis,
kepemimpinan dan tentu saja cinta
dibangun atas dasar kepercayaan.
Tanpa itu, sebuah hubungan tak akan
berjalan, sebuah organisasi pun akan
kacau.
Bayangkan jika Anda berada dalam
sebuah lingkungan, hubungan atau
organisasi tanpa kepercayaan, para
pekerjanya saling curiga satu sama
lain dan para atasannya berusaha
mempertahankan posisinya
masing-masing dengan segala cara.
Organisasi seperti itu sangat rapuh
dan tinggal menunggu waktu untuk
hancur.
Hafidz, sebagai seorang pemimpin, Anda
harus menginvestasikan banyak waktu
untuk membangun kepercayaan dari
bawahan atau pengikut Anda.
Kepercayaan itu sebenarnya dibangun
atas fondasi sederhana. Jalanilah
kehidupan dengan penuh integritas dan
hormati orang lain. Konsistensi dalam
kata dan perbuatan. Melakukan dan
menepati apa yang Anda katakan pada
orang lain.
Sebelum Anda mengharapkan orang lain
percaya pada Anda, sebagai pemimpin
Anda harus percaya dahulu pada orang
lain. Delegasikan kewenangan Anda
pada mereka. Mereka pun akan merasa
dipercaya atas kemampuan mereka.
Butuh waktu bertahun-tahun untuk
membangun kepercayaan dan hanya butuh
waktu beberapa detik untuk
menghancurkannya. Belajarlah
mempercayai, belajarlah untuk jadi
orang yang dipercaya.

Kebebasan


Kalau menurut saya, kebebasan adalah
hak manusia untuk mencapai kebahagiaan individu
tanpa merusak kebebasan individu lain.

Kebebasan merupakan tempat bergantungnya
ketinggian harga diri manusia. Setiap kebebasan
hakikatnya adalah aturan yang menjadi pilihan.

Akal dan kecerdasan tidak ada artinya tanpa kebebasan.

Kebebasan juga dapat berarti kehendak bebas
manusia yang dengannya kita dapat memutuskan
suatu hal dari banyak pilihan-pilihan dan peristiwa
yang terjadi dalam hidup kita.

Kita memiliki kebebasan, untuk mencintai atau membenci...
Marah atau memaafkan...
Terpuruk atau bangkit...
Bahagia atau sebaliknya...

Kita bebas memilih atau mengontrol respon
dari setiap kejadian yang datang dalam kehidupan kita.
Itulah kebebasan.

TAPI... walaupun kita memiliki KEBEBASAN dalam
memilh respon untuk setiap kejadian, saya sarankan
kita tetap fokus memilih pada KEBEBASAN yang
bersifat POSITIF.

Rangkullah kehidupan.
Rengkuhlah cinta baru.
Penuhilah tawa, keriangan di setiap hari-hari Hafidz
Bukalah hati untuk kemungkinan-kemungkinan yang baik:
rezeki, pekerjaan, orang-orang, lingkungan baru
yang membahagiakan.

Anda BEBAS untuk menjalani itu semua!
Dan menjadi bahagia.

Mulai sekarang, saya harap pikiran dan hati Hafidz
TERBEBASKAN dari apapun yang sempat mengungkung selama ini.
Apapun hal yang membuat hidup Hafidz tidak bahagia.

Tuhan tidak pernah mengutuk kita, namun kitalah yang
sering mengutuk kehidupan dan diri kita sendiri.

Kita memiliki berbagai macam kebebasan,
Pilihlah kebebasan-kebebasan yang baik.
Buatlah hal-hal baik, terbaik yang bisa kita lakukan setiap harinya.

Selalu pilih respon terbaik, pikiran & emosi baik, pada setiap kejadian.
Jalanilah setiap kebebasan dan kehidupan baru Hafidz dengan
energi positif, hingga menjadikan hidup ini pernuh warna... :-)

masalah

"Hindari masalah, dan kamu tidak akan
pernah jadi orang yang memecahkannya"
- Richard Bach
Dear Hafidz, temanku yang teguh
hatinya...
Bagi seekor burung rajawali,
satu-satunya hambatan untuk terbang
lebih cepat dan nyaman adalah udara.
Tetapi jika udara itu diambil dan
burung tersebut dibiarkan terbang
dalam kehampaan tanpa udara, burung
rajawali itu segera jatuh ke tanah
dan tidak dapat terbang sama sekali.
Hambatan utama yang harus diatasi
oleh sebuah perahu bermotor adalah
air yang menyentuh baling-baling
perahu. Tetapi jika tidak ada air
sebagai penahan, perahu ini justru
tidak dapat bergerak sama sekali.
Hukum yang sama juga berlaku bagi
kehidupan manusia. Hambatan adalah
kondisi yang 'harus ada' bagi
kesuksesan. Sebuah kehidupan yang
terbebas dari hambatan dan kesulitan
akan mengurangi semua kemungkinan dan
daya sampai ke titik nol.
Larilah dari masalah Anda jauh-jauh,
dan kehidupan Anda akan kehilangan
daya kreatif!
Masalah kesehatan yang parah bisa
memberikan makna pada dunia
pengobatan. Masalah kekacauan sosial
bisa memberi makna pada kebijakan
pemerintah.
Kita semua memiliki kecenderungan
ingin terbebas dari semua masalah dan
tanggung jawab. Ketika masalah
datang, berikanlah makna baru pada
permasalahan itu. Sebuah beban
kehidupan yang paling berat adalah
pada saat kita tidak memiliki apapun
untuk dibawa.

tepat waktu

Dear Hafidz yang selalu tepat waktu,
Masa lalu tidak dapat kita ubah.  Itu
sebabnya waktu begitu amat bernilai.
Renungkanlah, di umur Anda saat ini,
apa saja yang sudah Anda perbuat dan
hasilkan?
Karena, Charles Spezzano dalam buku
'What to Do Between Birth and Death'
mengatakan bahwa sebenarnya orang
tidak membayar barang dan jasa dengan
uang mereka, tetapi mereka
membayarnya dengan waktu.
Jika Anda berkata pada diri sendiri,
dalam lima tahun, saya akan memiliki
cukup uang untuk membeli rumah itu,
sebenarnya Anda sedang mengatakan
bahwa harga rumah itu adalah sebanyak
lima tahun, yaitu seperdua belas usia
dewasa Anda. Ungkapan menghabiskan
waktu bukanlah kiasan. Itulah cara
kehidupan berputar.
Bagi seseorang di industri tertentu,
waktu 1 atau 5 menit saja bisa sangat
berarti. Sudah banyak pebisnis yang
kehilangan proyek karena terlambat
datang ke sebuah pertemuan bisnis
akibat pesawat yang  tertunda
keberangkatannya.
Jadi daripada Anda memikirkan apa
yang dapat Anda lakukan dengan ukuran
uang, pikirkan dalam ukuran waktu.
Memandang pekerjaan Anda dari sudut
pandang ini dapat mengubah cara Anda
dalam mengatur waktu.

Keinginan sukses

"Untuk sukses, keinginan Anda untuk
menjadi sukses harus lebih besar
daripada ketakutan Anda terhadap
kegagalan" - Bill Cosby
Dear Hafidz,
Barangkali Anda tidak menyadari bahwa
Anda sering merasa takut. Takut
kehilangan pekerjaan, takut
pernikahan tidak bertahan, takut anak
Anda bergaul dengan orang yang salah.
Ketakutan dan iman seperti tampak
tidak sama, tetapi keduanya mempunyai
kesamaan. Keduanya minta kita untuk
mempercayai sesuatu yang tidak dapat
kita lihat.
Iman berkata: percayalah pada hal
yang positif. Penyakit itu tidak
bersifat permanen. Hanya bersifat
sementara.
Ketakutan berkata: percayalah pada
hal yang negatif. Bisnis sedang
merosot, Anda akan jatuh.
Jika setiap hari Anda memikirkan
ketakutan-ketakutan itu berulang
kali, semua itu akan menjadi
kenyataan.
Ketakutan ibarat kabut. Ia seperti
menutupi keseluruhan jalan, tapi
sebenarnya tidak. Ketakutan terasa
besar. Ketakutan seperti
mengintimidasi. Ia seakan memberitahu
Anda: Anda tidak akan pernah sehat,
anak Anda tidak akan pernah berubah,
keuangan Anda akan sulit.
Nah, Hafidz, takala ketakutan datang,
balas dan katakan pada ketakutan itu
dengan gagah:
"Kamu kedengaran mengagumkan.
Kamu kelihatan kuat. Tetapi saya

mengetahui yang sebenarnya! Tidak ada
yang berarti dalam dirimu. Kamu
kelihatan permanen, tetapi saya tahu
kamu hanya sementara! Segala sesuatu
dalam kehidupanku mungkin agak suram,
tapi sebentar lagi kehidupanku akan
bersinar
Anda barangkali belum melihat
hari-hari yang lebih baik di masa
depan, tetapi tak perlu  buang energi
untuk terus merasa khawatir.
Hubungkanlah diri Anda dengan Tuhan,
sumber kekuasaan tertinggi, dan
gunakan energi itu untuk mempercayai
hal-hal positif.

Merubah Hidup

"Ubah hidup Anda hari ini. Jangan
bertaruh pada masa depan, lakukan
sekarang, jangan tunda lagi" - Simone
de Beauvoir
Dear Hafidz,
Seseorang akan sulit berhasil jika ia
suka menunda-nunda pekerjaan. Tapi
saya yakin Anda bukanlah orang yang
demikian.
Laksamana Laut Amerika, Willian
Halsey mengatakan, "Segala masalah
akan menjadi lebih kecil jika Anda
tidak menghindarinya, tetapi
menghadapinya."  
Penundaan merupakan pupuk yang
menghambat pertumbuhan. Jika Anda
terlalu lama membuat keputusan untuk
sebuah peluang yang tiba-tiba datang,
peluang itu akan hilang.
Lihatlah hasil akhir dari sebuah
pekerjaan, agar Anda terpacu untuk
tidak menundanya.
Jangan habiskan waktu Anda
mengerjakan tugas-tugas yang tidak
penting atau tidak perlu. Jika tidak
penting, jangan sekedar menundanya,
hapuskan saja tugas itu.
John C. Maxwell menyarankan Anda
untuk memilah lagi pekerjaan yang
perlu diprioritaskan.
Telaahlah apakah tugas tersebut
memberi manfaat finansial? Apakah hal
itu akan membuka jalan untuk sesuatu
hal lain yang lebih baik?  Apakah hal
itu bisa memberikan Anda pengembangan
atau pencapaian yang lebih besar?
Atau apakah penyelesaian tugas itu
bisa melegakan Anda secara emosional?
Jika Anda mendapatkan semua alasan
positifnya, Anda telah berada di
jalur yang benar. Mulailah bergerak
maju dan bertindaklah secara cepat
dan efektif.