Minggu, 12 Mei 2013

Hubungan

"Perekat yang menyatukan suatu
hubungan, termasuk hubungan antara
pemimpin dan yang dipimpin adalah
kepercayaan, dan kepercayaan itu
dibangun atas dasar integritas." -
Brian Tracy
Dear Hafidz yang amanah, 
Kepercayaan adalah fondasi dari semua
hubungan. Hubungan kerja, bisnis,
kepemimpinan dan tentu saja cinta
dibangun atas dasar kepercayaan.
Tanpa itu, sebuah hubungan tak akan
berjalan, sebuah organisasi pun akan
kacau.
Bayangkan jika Anda berada dalam
sebuah lingkungan, hubungan atau
organisasi tanpa kepercayaan, para
pekerjanya saling curiga satu sama
lain dan para atasannya berusaha
mempertahankan posisinya
masing-masing dengan segala cara.
Organisasi seperti itu sangat rapuh
dan tinggal menunggu waktu untuk
hancur.
Hafidz, sebagai seorang pemimpin, Anda
harus menginvestasikan banyak waktu
untuk membangun kepercayaan dari
bawahan atau pengikut Anda.
Kepercayaan itu sebenarnya dibangun
atas fondasi sederhana. Jalanilah
kehidupan dengan penuh integritas dan
hormati orang lain. Konsistensi dalam
kata dan perbuatan. Melakukan dan
menepati apa yang Anda katakan pada
orang lain.
Sebelum Anda mengharapkan orang lain
percaya pada Anda, sebagai pemimpin
Anda harus percaya dahulu pada orang
lain. Delegasikan kewenangan Anda
pada mereka. Mereka pun akan merasa
dipercaya atas kemampuan mereka.
Butuh waktu bertahun-tahun untuk
membangun kepercayaan dan hanya butuh
waktu beberapa detik untuk
menghancurkannya. Belajarlah
mempercayai, belajarlah untuk jadi
orang yang dipercaya.

Kebebasan


Kalau menurut saya, kebebasan adalah
hak manusia untuk mencapai kebahagiaan individu
tanpa merusak kebebasan individu lain.

Kebebasan merupakan tempat bergantungnya
ketinggian harga diri manusia. Setiap kebebasan
hakikatnya adalah aturan yang menjadi pilihan.

Akal dan kecerdasan tidak ada artinya tanpa kebebasan.

Kebebasan juga dapat berarti kehendak bebas
manusia yang dengannya kita dapat memutuskan
suatu hal dari banyak pilihan-pilihan dan peristiwa
yang terjadi dalam hidup kita.

Kita memiliki kebebasan, untuk mencintai atau membenci...
Marah atau memaafkan...
Terpuruk atau bangkit...
Bahagia atau sebaliknya...

Kita bebas memilih atau mengontrol respon
dari setiap kejadian yang datang dalam kehidupan kita.
Itulah kebebasan.

TAPI... walaupun kita memiliki KEBEBASAN dalam
memilh respon untuk setiap kejadian, saya sarankan
kita tetap fokus memilih pada KEBEBASAN yang
bersifat POSITIF.

Rangkullah kehidupan.
Rengkuhlah cinta baru.
Penuhilah tawa, keriangan di setiap hari-hari Hafidz
Bukalah hati untuk kemungkinan-kemungkinan yang baik:
rezeki, pekerjaan, orang-orang, lingkungan baru
yang membahagiakan.

Anda BEBAS untuk menjalani itu semua!
Dan menjadi bahagia.

Mulai sekarang, saya harap pikiran dan hati Hafidz
TERBEBASKAN dari apapun yang sempat mengungkung selama ini.
Apapun hal yang membuat hidup Hafidz tidak bahagia.

Tuhan tidak pernah mengutuk kita, namun kitalah yang
sering mengutuk kehidupan dan diri kita sendiri.

Kita memiliki berbagai macam kebebasan,
Pilihlah kebebasan-kebebasan yang baik.
Buatlah hal-hal baik, terbaik yang bisa kita lakukan setiap harinya.

Selalu pilih respon terbaik, pikiran & emosi baik, pada setiap kejadian.
Jalanilah setiap kebebasan dan kehidupan baru Hafidz dengan
energi positif, hingga menjadikan hidup ini pernuh warna... :-)

masalah

"Hindari masalah, dan kamu tidak akan
pernah jadi orang yang memecahkannya"
- Richard Bach
Dear Hafidz, temanku yang teguh
hatinya...
Bagi seekor burung rajawali,
satu-satunya hambatan untuk terbang
lebih cepat dan nyaman adalah udara.
Tetapi jika udara itu diambil dan
burung tersebut dibiarkan terbang
dalam kehampaan tanpa udara, burung
rajawali itu segera jatuh ke tanah
dan tidak dapat terbang sama sekali.
Hambatan utama yang harus diatasi
oleh sebuah perahu bermotor adalah
air yang menyentuh baling-baling
perahu. Tetapi jika tidak ada air
sebagai penahan, perahu ini justru
tidak dapat bergerak sama sekali.
Hukum yang sama juga berlaku bagi
kehidupan manusia. Hambatan adalah
kondisi yang 'harus ada' bagi
kesuksesan. Sebuah kehidupan yang
terbebas dari hambatan dan kesulitan
akan mengurangi semua kemungkinan dan
daya sampai ke titik nol.
Larilah dari masalah Anda jauh-jauh,
dan kehidupan Anda akan kehilangan
daya kreatif!
Masalah kesehatan yang parah bisa
memberikan makna pada dunia
pengobatan. Masalah kekacauan sosial
bisa memberi makna pada kebijakan
pemerintah.
Kita semua memiliki kecenderungan
ingin terbebas dari semua masalah dan
tanggung jawab. Ketika masalah
datang, berikanlah makna baru pada
permasalahan itu. Sebuah beban
kehidupan yang paling berat adalah
pada saat kita tidak memiliki apapun
untuk dibawa.

tepat waktu

Dear Hafidz yang selalu tepat waktu,
Masa lalu tidak dapat kita ubah.  Itu
sebabnya waktu begitu amat bernilai.
Renungkanlah, di umur Anda saat ini,
apa saja yang sudah Anda perbuat dan
hasilkan?
Karena, Charles Spezzano dalam buku
'What to Do Between Birth and Death'
mengatakan bahwa sebenarnya orang
tidak membayar barang dan jasa dengan
uang mereka, tetapi mereka
membayarnya dengan waktu.
Jika Anda berkata pada diri sendiri,
dalam lima tahun, saya akan memiliki
cukup uang untuk membeli rumah itu,
sebenarnya Anda sedang mengatakan
bahwa harga rumah itu adalah sebanyak
lima tahun, yaitu seperdua belas usia
dewasa Anda. Ungkapan menghabiskan
waktu bukanlah kiasan. Itulah cara
kehidupan berputar.
Bagi seseorang di industri tertentu,
waktu 1 atau 5 menit saja bisa sangat
berarti. Sudah banyak pebisnis yang
kehilangan proyek karena terlambat
datang ke sebuah pertemuan bisnis
akibat pesawat yang  tertunda
keberangkatannya.
Jadi daripada Anda memikirkan apa
yang dapat Anda lakukan dengan ukuran
uang, pikirkan dalam ukuran waktu.
Memandang pekerjaan Anda dari sudut
pandang ini dapat mengubah cara Anda
dalam mengatur waktu.

Keinginan sukses

"Untuk sukses, keinginan Anda untuk
menjadi sukses harus lebih besar
daripada ketakutan Anda terhadap
kegagalan" - Bill Cosby
Dear Hafidz,
Barangkali Anda tidak menyadari bahwa
Anda sering merasa takut. Takut
kehilangan pekerjaan, takut
pernikahan tidak bertahan, takut anak
Anda bergaul dengan orang yang salah.
Ketakutan dan iman seperti tampak
tidak sama, tetapi keduanya mempunyai
kesamaan. Keduanya minta kita untuk
mempercayai sesuatu yang tidak dapat
kita lihat.
Iman berkata: percayalah pada hal
yang positif. Penyakit itu tidak
bersifat permanen. Hanya bersifat
sementara.
Ketakutan berkata: percayalah pada
hal yang negatif. Bisnis sedang
merosot, Anda akan jatuh.
Jika setiap hari Anda memikirkan
ketakutan-ketakutan itu berulang
kali, semua itu akan menjadi
kenyataan.
Ketakutan ibarat kabut. Ia seperti
menutupi keseluruhan jalan, tapi
sebenarnya tidak. Ketakutan terasa
besar. Ketakutan seperti
mengintimidasi. Ia seakan memberitahu
Anda: Anda tidak akan pernah sehat,
anak Anda tidak akan pernah berubah,
keuangan Anda akan sulit.
Nah, Hafidz, takala ketakutan datang,
balas dan katakan pada ketakutan itu
dengan gagah:
"Kamu kedengaran mengagumkan.
Kamu kelihatan kuat. Tetapi saya

mengetahui yang sebenarnya! Tidak ada
yang berarti dalam dirimu. Kamu
kelihatan permanen, tetapi saya tahu
kamu hanya sementara! Segala sesuatu
dalam kehidupanku mungkin agak suram,
tapi sebentar lagi kehidupanku akan
bersinar
Anda barangkali belum melihat
hari-hari yang lebih baik di masa
depan, tetapi tak perlu  buang energi
untuk terus merasa khawatir.
Hubungkanlah diri Anda dengan Tuhan,
sumber kekuasaan tertinggi, dan
gunakan energi itu untuk mempercayai
hal-hal positif.

Merubah Hidup

"Ubah hidup Anda hari ini. Jangan
bertaruh pada masa depan, lakukan
sekarang, jangan tunda lagi" - Simone
de Beauvoir
Dear Hafidz,
Seseorang akan sulit berhasil jika ia
suka menunda-nunda pekerjaan. Tapi
saya yakin Anda bukanlah orang yang
demikian.
Laksamana Laut Amerika, Willian
Halsey mengatakan, "Segala masalah
akan menjadi lebih kecil jika Anda
tidak menghindarinya, tetapi
menghadapinya."  
Penundaan merupakan pupuk yang
menghambat pertumbuhan. Jika Anda
terlalu lama membuat keputusan untuk
sebuah peluang yang tiba-tiba datang,
peluang itu akan hilang.
Lihatlah hasil akhir dari sebuah
pekerjaan, agar Anda terpacu untuk
tidak menundanya.
Jangan habiskan waktu Anda
mengerjakan tugas-tugas yang tidak
penting atau tidak perlu. Jika tidak
penting, jangan sekedar menundanya,
hapuskan saja tugas itu.
John C. Maxwell menyarankan Anda
untuk memilah lagi pekerjaan yang
perlu diprioritaskan.
Telaahlah apakah tugas tersebut
memberi manfaat finansial? Apakah hal
itu akan membuka jalan untuk sesuatu
hal lain yang lebih baik?  Apakah hal
itu bisa memberikan Anda pengembangan
atau pencapaian yang lebih besar?
Atau apakah penyelesaian tugas itu
bisa melegakan Anda secara emosional?
Jika Anda mendapatkan semua alasan
positifnya, Anda telah berada di
jalur yang benar. Mulailah bergerak
maju dan bertindaklah secara cepat
dan efektif.

Senin, 22 April 2013

Ajang Pamer Aurat Miss World, Hati-Hati Menjadi Syaithan Bisu Tanpa sadar | Al-Khilafah.org

Ajang Pamer Aurat Miss World, Hati-Hati Menjadi Syaithan Bisu Tanpa sadar | Al-Khilafah.org

Mengapa Muktamar Khilafah (lagi)?

Mengapa Muktamar Khilafah (lagi)? | Al-Khilafah.org

Peduli terhadap sesama Muslim

Banyak nash, baik dalam Alquran maupun al-Hadits, yang menegaskan bahwa sesama Muslim itu bersaudara. Allah SWT, misalnya, berfirman (yang artinya): Sesungguhnya kaum Mukmin itu bersaudara (TQS al-Hujurat [49]: 10). Baginda Rasulullah SAW pun antara lain bersabda, “Muslim itu saudara bagi Muslim lainnya.” (HR al-Hakim).

Persaudaraan sesama Muslim tentu tidak akan bermakna apa-apa jika masing-masing tidak memperhatikan hak dan kewajiban saudaranya, tidak saling peduli, tidak saling menutupi aibnya, tidak saling  menolong, dst. Baginda Rasulullah SAW memerintahkan hal demikian, sebagaimana sabdanya, “Siapa saja yang meringankan  beban seorang Mukmin di dunia, Allah pasti akan meringankan bebannya pada Hari Kiamat. Siapa saja yang memberikan kemudahan kepada orang yang kesulitan, Allah pasti akan memberi dia kemudahan di dunia dan akhirat. Siapa saja yang menutupi aib seorang Muslim di dunia, Allah pasti akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat. Allah SWT selalu menolong hamba-Nya selama hamba itu menolong saudaranya.” (HR Muslim dan at-Tirmidizi).

Itulah penghargaan Allah SWT yang luar bisa kepada hamba-Nya yang peduli kepada sesamanya. Sebaliknya, Allah SWT menegur seorang Muslim yang tidak memedulikan sesamanya. Dalam hal ini, Abu Hurairah ra menuturkan bahwa Baginda Rasululullah SAW pernah bersabda: Sesungguhnya Allah SWT berkata pada Hari Kiamat nanti, “Wahai manusia, Aku pernah sakit. Mengapa engkau tidak menjenguk Aku.” Manusia menjawab, “Tuhanku, bagaimana aku menjenguk Engkau, sementara Engkau adalah Tuhan alam semesta?” Allah SWT berkata, “Bukankah engkau dulu tahu hamba-Ku si fulan pernah sakit di dunia, tetapi engkau tidak menjenguknya? Bukankah engkau pun tahu, andai engkau menjenguk dia, engkau akan mendapati diri-Ku di sisinya? Wahai manusia, Aku pernah meminta makan kepada engkau di dunia, tetapi engkau tidak memberi Aku makan.” Manusia menjawab, “Tuhanku, bagaimana Aku memberi Engkau makan, sementara Engkau adalah Tuhan alam semesta?” Allah SWT menjawab, “Bukankah engkau tahu, hamba-Ku pernah meminta makan kepada engkau, tetapi engkau tidak memberi dia makan? Bukankah andai engkau memberi dia makan, engkau mendapati diri-Ku ada di situ?” Wahai manusia, Aku pernah meminta minum kepada engkau, tetapi engkau tidak memberi Aku minum?” Manusia berkata, “Tuhanku, bagaimana aku memberi Engkau minum, sementara engkau adalah Tuhan alam semesta?” Allah SWT menjawab, “Bukankah engkau tahu, hamba-Ku pernah meminta makan kepada engkau di dunia, tetapi engkau tidak memberi dia makan? Bukankah andai engkau memberi dia makan, engkau mendapati diri-Ku ada di situ?” (HR Muslim).

Berkaitan dengan kepedulian kepada sesama Muslim, Baginda Rasulullah SAW juga pernah bersabda, sebagaimana penuturan Bara’ bin ‘Azib, “Baginda Rasulullah SAW telah memerintahkan kepada kami tujuh perkara dan melarang kami dari tujuh perkara pula. Beliau memerintahkan kami untuk: menjenguk orang sakit; mengiringi jenazah (ke kuburan); mendoakan orang yang bersin; membenarkan sumpah; menolong orang yang terzalimi; memenuhi undangan; dan menebarkan salam…” (HR al-Baihaqi).

Ditegaskan pula oleh Rasulullah SAW dalam hadits lain yang berbunyi, “Hak Muslim atas Muslim yang lain ada lima: menjawab salam; mengunjungi orang sakit; mengiringi jenazah; memenuhi undangan; mendoakan orang yang bersin.” (HR Ahmad).

Mengunjungi saudara sesama Muslim, termasuk menjenguknya saat sakit, merupakan salah satu amal terpuji. Dalam hal ini, Tsauban menuturkan bahwa Baginda  Rasulullah SAW pernah bersabda, “Sesungguhnya seorang Muslim itu, jika mengunjungi saudaranya, berarti selama itu ia berada di taman surga.” (HR Muslim).

Adapun Ali ra menuturkan bahwa Baginda Rasulullah  pernah bersabda, “Tidaklah seorang Muslim mengunjungi Muslim yang lain pada pagi hari, kecuali seribu malaikat mendoakan dirinya hingga sore hari. Jika ia mengunjungi Muslim yang lain pada siang hari, seribu malaikat akan mendoakannya hingga pagi hari.” (HR at-Tirmidzi).

Adapun tentang mendoakan orang yang bersin, sebagian menghukumi sunnah, dan sebagian lagi bahkan menghukumi wajib; tidak ada yang menghukumi mubah. Sebab, Rasulullah SAW pernah bersabda, “Sesungguhnya Allah menyukai orang yang bersin. Karena itu, jika salah seorang dari kalian bersin, maka hendaklah memuji Allah. Sesungguhnya hak Muslim atas Muslim lainnya, jika ia mendengarnya bersin, hendaklah menjawab (mendoakan)-nya.” (HR al-Bukhari).
Sementara itu, terkait menerbarkan salam, Baginda Rasulullah SAW dalam hadits lain tegas memerintahkan, “Sebarkanlah salam di antara kalian.” (HR Muslim).

Di antara faedah menebarkan salam adalah: asma Allah menjadi tersebar; bisa menumbuhkan rasa cinta kepada sesama Muslim; menunjukkan pelakunya rendah hati dan tidak sombong; membuktikan pelakunya memiliki kesucian hati; mewujudkan rasa kasih sayang sesama Muslim (Iqazh al-Afham fi Syarh Umadh al-Ahkam, IV/51).

Semoga kita termasuk orang yang selalu memedulikan saudara sesama Muslim.

Wama tawfiqi illa billah.
Arief B. Iskandar 

Minggu, 21 April 2013

PEMBACA YANG BUDIMAN

selamat datang di webblog 
SALAM PEMBACA YANG BUDIMAN SEBAGAI TANGGAPAN DARI PEMBACA, SILAHKAN TINGGALKAN KOMENTAR..........BIAR ADA TANDA ........