Minggu, 21 April 2013

Penjelasan Kepala SMA 2 Tolitoli tentang 5 siswi yang lecehkan gerakan shalat | Al-Khilafah.org

Penjelasan Kepala SMA 2 Tolitoli tentang 5 siswi yang lecehkan gerakan shalat | Al-Khilafah.org

Ibu.....

Siang sudah sampai pada pertengahan. Dan Ibu begitu anggun menjumpai saya di depan pintu. Gegas saya rengkuh punggung tangannya, menciumnya lama. Ternyata rindu padanya tidak bertepuk sebelah tangan. Ibu juga mendaratkan kecupan sayang di ubun-ubun ini, lama. “Alhamdulillah, kamu sudah pulang” itu ucapannya kemudian. Begitu masuk ke dalam rumah, saya mendapati ruangan yang sungguh bersih. Sudah lama tidak pulang.
Ba’da Ashar, “Nak, tolong angkatin panci, airnya sudah mendidih”. Gegas saya angkat pancinya dan dahipun berkerut, panci kecil itu diisi setengahnya. “Ah mungkin hanya untuk membuat beberapa gelas teh saja” pikir saya “Eh,tolongin bawa ember ini ke depan, Ibu mau menyiram”. Sebuah ember putih ukuran sedang telah terisi air, juga setengahnya. Saya memindahkannya ke
halaman depan dengan mudahnya. Saya pandangi bunga-bunga peliharaan Ibu. Subur dan terawat. Dari dulu Ibu suka sekali menanam bunga.
“Nak, Ibu ba ru saja mencuci sarung, peras dulu, abis itu jemur di pagar yah” pinta Ibu. “Eh,bantuin Ibu potongin daging ayam” sekilas saya memandang Ibu yang tengah bersusah payah memasak. Tumben Ibu begitu banyak meminta bantuan, biasanya beliau anteng dan cekatan dalam segala hal.
Sesosok wanita muda, sedang menyapu ketika saya masuk rumah sepulang dari ziarah. “Neng..” itu sapanya, kepalanya mengangguk ke arah saya. “Bu, siapa itu…?” tanya saya. “Oh itu yang bantu-bantu Ibu sekarang” pendeknya. Dan saya semakin termangu, dari dulu Ibu paling tidak suka mengeluarkan uang untuk mengupah orang lain dalam pekerjaan rumah tangga. Pantesan rumah terlihat lebih bersih dari biasanya.
Dan, semua pertanyaan itu seakan terjawab ketika saya menemaninya membaca al-qur’an selepas maghrib. Tangan Ibu gemetar memegang penunjuk yang terbuat dari kertas koran yang dipilin kecil, menelusuri tiap huruf al-qur’an. Dan mata ini memandang lekat pada jemarinya. Ke riput, urat-uratnya menonjol jelas, bukan itu yang membuat saya tertegun. Tangan itu terus bergetar. Saya berpaling, menyembunyikan bening kristal yang tiba-tiba muncul di kelopak mata. Mungkinkah segala bantuan yang ia minta sejak saya pulang, karena tangannya tak lagi paripurna melakukan banyak hal? “Dingin” bisik saya, sambil beringsut membenamkan kepala di pangkuannya. Ibu masih terus mengaji, sedang tangan kirinya membelai kepala saya. Saya memeluknya, merengkuh banyak kehangatan yang dilimpahkannya tak berhingga.
Adzan isya berkumandang,
Ibu berdiri di samping saya, bersiap menjadi imam. Tak lama suaranya memenuhi udara mushala kecil rumah. Usai shalat, saya menunggunya membaca wirid, dan seperti tadi saya pandangi lagi tangannya yang terus bergetar. “Duh Allah, sayangi Mamah” spontan saya memohon. “Neng…” suara ibu membuyarkan lamunan itu, kini tangannya terangsur di depan saya, kebiasaan saat selesai shalat, saya rengkuh tangan berkah itu dan menciumnya.
“Tangan ibu kenapa?” tanya saya pelan. Sebelum menjawab, ibu tersenyum manis sekali. “Penyakit orang tua. Sekarang tangan ibu hanya mampu melakukan yang ringan-ringan saja, irit tenaga” tambahnya.
Udara semakin dingin. Bintang-bintang di langit kian gemerlap berlatarkan langit biru tak berpenyangga. Saya memandangnya dari teras depan rumah. Ada bulan yang sudah memerak sejak tadi. Malam perlahan beranjak jauh. Dalam hening itu, saya membayangkan senyuman manis Ibu sehabis shalat isya tadi.
Apa maksudnya? Dan mengapakah, saya seperti melayang. Telah banyak hal yang dipersembahkan tangannya untuk saya. Tangan yang tak pernah mencubit, sejengkel apapun perasaannya menghadapi kenakalan saya. Tangan yang selalu berangsur ke kepala dan membetulkan letak jilbab ketika saya tergesa pergi sekolah. Tangan yang selalu dan selalu mengelus lembut ketika saya mencari kekuatan di pangkuannya saat hati saya ber gemuruh. Tangan yang menengadah ketika memohon kepada Allah untuk setiap ujian yang saya jalani. Tangan yang pernah membuat bunga dari pita-pita berwarna dan menyimpannya di meja belajar saya ketika saya masih kecil yang katanya biar saya lebih semangat belajar.
Sewaktu saya baru memasuki bangku kuliah dan harus tinggal jauh darinya, suratnya selalu saja datang. Tulisan tangannya kadang membuat saya mengerutkan dahi, pasalnya beberapa huruf terlihat sama, huruf n dan m nya mirip sekali. Ibu paling suka menulis surat dengan tulisan sambung. Dalam suratnya, selalu Ibu menyisipkan puisi yang diciptakannya sendiri. Ada sebuah puisinya yang saya sukai. Ibu memang suka menyanjung :
Kau adalah gemerlap bintang di langit malam
Bukan!, kau lebih dari itu
Kau adalah pendar rembulan di angkasa sana,
Bukan!, kau lebih dari itu,
Kau adalah benderang matahari di tiap waktu,
Bukan!, kau lebih dari itu
Kau ada lah Sinopsis semesta
Itu saja.
Tangan ibunda adalah perpanjangan tangan Tuhan. Itu yang saya baca dari sebuah buku. Jika saya renungkan, memang demikian. Tangan seorang ibunda adalah perwujudan banyak hal : Kasih sayang, kesabaran, cinta, ketulusan ..
Pernahkah ia pamrih setelah tangannya menyajikan masakan di meja makan untuk sarapan? Pernahkan Ia meminta upah dari tengadah jemari ketika mendoakan anaknya agar diberi Allah banyak kemudahan dalam menapaki hidup? Pernahkah Ia menagih uang atas jerih payah tangannya membereskan tempat tidur kita? Pernahkah ia mengungkap balasan atas semua persembahan tangannya?..Pernahkah..?
Ketika akan meninggalkannya untuk kembali, saya masih merajuknya “Bu, ikutlah ke jakarta, biar dekat dengan anak-anak”. “Ah, Allah lebih perkasa di banding kalian, Dia menjaga Ibu dengan baik di sini. Kamu yang seharusnya sering datang, Ibu akan lebih senang” Jawabannya ringan. Tak ada air mata seperti saat-saat dulu melepas saya pergi. Ibu tampak lebih pasrah,
menyerahkan semua kepada kehendak Allah. Sebelum pergi, saya merengkuh kembali punggung tangannya, selagi sempat , saya reguk seluruh keikhlasan yang pernah dipersembahkannya untuk saya. Selagi sisa waktu yang saya punya masih ada, tangannya saya ciumi sepenuh takzim. Saya takut, sungguh takut, tak dapati lagi kesempatan meraih tangannya, meletakannya di kening.
IBUMU adalah Ibunda darah dagingmu
Tundukkan mukamu
Bungkukkan badanmu
Raih punggung tangan beliau
Ciumlah dalam-dalam
Hiruplah wewangian cintanya
Dan rasukkan ke dalam kalbumu
Agar menjadi azimah bagi rizki dan kebahagiaan
***
Emha Ainun Najib

Selasa, 16 April 2013

Selasa, 09 April 2013

10 cara

10 Cara Kreatif dalam Mengajar Matematika secara Efektif


10 Cara Kreatif dalam Mengajar Matematika secara Efektif ~ Mengajarkan matematika tidaklah semudah yang kita bayangkan. Selain karena ilmu hitung matematika yang abstrak, pandangan keliru dari para siswa tentang matematika pun sangat berpengaruh. Misalnya, tidak sedikit siswa yang merasa takut dengan matematika. Sehingga setiap pelajaran matematika, siswa tersebut sering dilanda stress.
Untuk itulah diperlukan peran aktif dan kreatif seorang guru matematika dalam menghadapi hal tersebut, berikut ini beberapa aktivitas yang dapat Anda (guru) lakukan dalam mengajar matematika dikelas 1-3 SD seperti yang telah dilansir oleh istiyanto.
1. Mengajarlah Matematika dengan dramatisasi
Ada baiknya guru bisa mendramatisasi sebuah permasalahan. Misalnya, anak-anak disuruh merasakan berada dalam sebuah bola atau prisma, suruh mereka untuk merasakan permukaan, tepi dan sudut-sudutnya. Untuk mendramatisasi masalah aritmatika misalnya, suruh anak untuk berpura-pura bagaimana jika ia melompat ke dalam kolam, kemudian melompat lagi dan satu lagi. Berapakah jumlah keseluruhan lompatan mereka.
2. Gunakan bagian tubuh mereka
Beritahu anak-anak untuk menunjukkan berapa banyak kaki, mulut, dan sebagainya yang mereka miliki. Ketika diminta untuk menunjukkan jumlah mereka “tiga tangan,” pasti mereka akan menanggapi protes keras, dan kemudian memberitahu berapa banyak yang mereka memiliki dan menunjukkan (“membuktikan”) itu. Kemudian mengajak anak-anak untuk menunjukkan angka dengan jari, misalnya dimulai dengan, “Berapa umurmu?” Untuk menampilkan angka dalam cara yang berbeda, misalnya, lima sebagai tiga di satu sisi dan dua di sisi lain.
3. Ajaklah anak-anak bermain
Libatkan anak-anak dalam bermain secara bersamaan yang memungkinkan mereka untuk melakukan perhitungan matematika dengan berbagai cara, termasuk pengurutan, menciptakan bentuk simetris dan kesebangunan, membuat pola, dan sebagainya. Kemudian perkenalkan mereka dengan permainan Toko Dinosaurus. Suruhlah anak-anak berpura-pura membeli dan menjual mainan dinosaurus atau benda kecil lainnya. Hal ini berarti mereka telah belajar berhitung, aritmatika, dan konsep uang.
4. Gunakan mainan anak-anak.
Dorong anak-anak untuk menggunakan permainan dan bertindak misalnya seperti tiga mobil di jalan, atau, dua monyet di atas pohon dan dua di tanah.
5. Gunakan buku cerita anak-anak.
Banyak buku cerita anak-anak yang berkaitan secara tidak langsung dengan Matematika tetapi memiliki cerita yang baik juga.
6. Gunakan pengalaman anak-anak.
Cobalah untuk menggali pengalaman anak-anak dan kembangkanlah agar pengalaman tersebut dapat dihubungkan dengan konsep Matematika yang sedang dibahas.
7.Gunakan kreativitas alami dari anak-anak.
Ide-ide anak-anak berkaitan dengan matematika harus didiskusikan dengan semua anak. Misalnya “percakapan matematika” antara dua anak laki-laki, masing-masing 6 tahun: “Pikirkan jumlah terbesar Anda dapat sekarang tambahkan lima lalu dan seterusnya.
8. Gunakan kemampuan anak memecahkan masalah Matematika.
Mintalah anak-anak untuk menjelaskan bagaimana mereka mengetahui masalah misalnya, berapa banyak snack yang mereka butuhkan jika ada teman lain yang bergabung dengan kelompok. Dorong mereka untuk menggunakan jari-jari mereka sendiri atau memanipulasi apapun yang mungkin berguna untuk pemecahan masalah.
9. Gunakan berbagai strategi.
Bawalah konsep Matematika kemanapun Anda pergi di kelas Anda, dari menghitung anak-anak pada pertemuan pagi, untuk mengatur meja, untuk meminta anak-anak untuk membersihkan nomor tertentu atau bentuk barang. Juga, menggunakan kurikulum berbasis penelitian untuk menggabungkan serangkaian kegiatan belajar diurutkan ke dalam program Anda.
10. Gunakan teknologi
Cobalah kamera digital untuk merekam karya matematika anak-anak, dalam bermain mereka dan dalam kegiatan yang direncanakan, dan kemudian menggunakan foto untuk membantu diskusi dan refleksi dengan anak-anak, perencanaan kurikulum, dan komunikasi dengan orang tua. Gunakan komputer secara bijaksana.

Matematika

Pengertian matematika. Definisi matematika. Matematika. Matematika adalah. Arti matematika. Defenisi matematika. Pengertian matematik.
Pengertian perbandingan dalam matematika. Pengertian aritmatika. Pengertian definisi dalam matematika. Pengertian mtk. Pengertian ilmu matematika. Pengertian perbandingan matematika. Devinisi matematika.
Pengertian komparasi. Pengertian matematis. Simbol matematika. Matematika merupakan. Pengertian perbandingan. Arti komparasi. Lambang matematika.
Simbol matematik. Definisi perbandingan dalam matematika. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pola bilangan. Contoh definisi dalam matematika. Pengertian berpikir matematis. Berfikir matematis. Definisi matematik.
Matematika definisi. Pengertian definisi matematika. Pengertian aritmatika matematika. Pengertian pola bilangan. Apa yang dimaksud dengan matematika. Kesimpulan. Definisi belajar matematika menurut para ahli.
Definisi matematis. Konsep perbandingan matematika. Pengertian operasi matematika. Makalah ilmu matematika. Definisi mtk. Pengertian tentang matematika. Difinisi matematika.
Gambar tentang matematika. Definisi matematika adalah. Pengertian berfikir. Ilmu matematika adalah. Pengertian matematika sebagai ilmu. Pengetian matematika. Masalah yang berkaitan dengan pola bilangan.
Pengertian matematika adalah. Penertian matematika. Pengertian dari matematika. Definisi pola bilangan. Definisi definisi matematika. Matematika sebagai ilmu tentang bilangan. Definisi ilmu matematika.
Definisi operasi dalam matematika. Pengertian berfikir matematis. Matematika adalah ilmu tentang pola dan hubungan. Berfikir matematika. Definisi dari matematika. Makalah berpikir matematika. Definisimatematika.
Tentang matematika. Definisi dalam matematika. Skripsi pengertian matematika. Definisi perbandingan matematika. Matematika pengertian perbandingan. Arti perbandingan dalam matematika. Lambang matematika dan artinya.
Matematika pengertian. Pengertian bilangan matematika. Pengertian dan definisi matematika. Definisi operasi matematika. Gambar rumus rumus matematika. Image simbol matematik. Definisi berfikir matematis.
Sejara matematika. Pengertian berfikir matematika. Macam macam definisi matematika. Matematika perbandingan. Devenisi matematika. Arti matematis. Matematika sebagai ilmu tentang pola dan hubungan.
Pengertian berpikir matematika. Pengertian operasi dalam matematika. Definisi berpikir matematis. Pegertian matematika. Perbedaan matematika dengan matematis. Pengrtian matematika. Perbandingan matematika.
Macam macam bilangan matematika. Alat bantu matematika. Arti matematik. Macam macam pengertian matematika. Pengertian matematika skripsi. Simbol matematika dan artinya. Bilangan matematika.
Arti dari matematika. Pengertianmatematika.