Sabtu, 23 Maret 2013


Interaksi di dalam kelas
Pada hakekatnya belajar matematikaadalah berfikir dan berbuat atau mengerjakan matematika.Di sinilah makna dari strategi pembelajaran matematika adalah strategi pembelajaran aktif,yang di tandai oleh dua faktor.

  1. Interaksi antara seluruh komponen dalam proses belajar mengajar, diantaranya antara dua komponen utama yaitu guru dan siswa
  2. Berfungsinya secara optimal yang meliputi indra , emosi, karsa, karya, dan nalar. Hal itu dapat berlangsung antara lain jika proses itu melibatkan aspek visual, audio, maupun teks ( Anderson, 1981 ).

Pembelajran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan, Untuk memperoleh hasil belajar ,salah satu pendekatan umum yang dapat digunakan adalah pendekatan PAKEM ( Pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenagkan). Secara ringkas PAKEM dapat diungkapkan sebagai berikut :


 Dari segi guru

A = Aktif , guru aktif :
  • Memantau kegiatan belajar siswa
  • Memberi umpan balik
  • Mengajukan pertanyaan yang menantang
  • Mempertanyakan gagasan siswa


K = kreatif, guru :
  •  Mengembangkan kegiatan yang beragam
  • Membuat alat Bantu belajar sederhana


E = Efektif, pembelajaran :

  • Mencapai tujuan pembelajaran


M = Menyenagkan , pembelajaran :

•    Tidak membuat anak takut
  • Takut salah
  • Takut ditertawakan
  • Takut dianggap sepele



Dari segi siswa

A = Aktif , siswa aktif :
  • Bertanya
  • Mengemukan gagasan
  • Mempertanyakan gagasan orang lain dan gagasannya.


K = kreatif, siswa :
  • Merancang atau membuat sesuatu
  • Menulis atau mengarang


E = Efektif, siswa :

  • Menguasai keterampilan yang di perlukan 


M = Menyenagkan pembelajaran membuat siswa :
  •  Berani mencoba / berbuat
  • Barani bertanya
  • Berani mengemukan pendapat 
  • Berani mempertanyakan gagasan orang lain



Beberapa teknik penyajian bahan ajar matematika

Peningkatan optimalisasinya komunikasi antara lain dipengaruhi oleh kemampuan guru dalam menguasai berbagai teknik dalm pembelajaran yang menyatu dalam setiap metode. Berikut ini diuraikan beberapa teknik untuk meningkatkan efektiftifitas pembelajaran.



 Teknik menjelaskan

Menjelaskan merupakan salah satu bagian penting dalam proses kegiatan belajar mengajar . karena itu tekni ini sangat perlu dikuasai guru, namun dengan guru senantiasa membatasi diri agar tidak terjebak ceramah murni yang menghilangkan peranan siswa kecuali hanya mendengarkan atau bahkan hanya mendengar yang di kemukakan guru. Beberapa hal yang penting adalah :

  1. Gunakan bahasa yang sederhana, jelas, dan mudah dimengerti serta komunikatif
  2. Ucapan hendaknya terdengar dengan jelas, lengkap, tertentu, dan dengan intonasi yang tepat
  3. Bahan disiapkan dengan sistematis mengarah ke tujuan
  4.   Penampilan hendaknya menarik, diselingi, dengan gerak dan humor sehat
  5. Adakan variasi atau selingan dengan metode lain, misalnya Tanya jawab, menggunakan alat Bantu seperti lembar peraga (chart)


Teknik bertanya

Ada pepetah dalam pembelajaran : “ Questioning is the heart of the teaching”, artinya pertanyaan adalah jantungnya pengajaran. Kalu demikian, ppengajaran tanpa bertanya, adalah pengajaran yang gersang. Untuk menggunakan Tanya jawab, perlu tujuan mengajukan pertanyaan, jenis dan tingkat pertanyaan, serta teknik mengajukanpertanyaan.

 
Tujuan mengajukan pertanyaan antara lain untuk :

1)    Memotivasi siswa
2)    Menyegarkan apresiaisi siswa
3)    Memulai diskusi
4)    Mendorong siswa agar berfikir
5)    Mengarahkan perhatian siswa
6)    Meggalakkan penyelidikan
7)    Mendiagnosis / memeriksa tanggapan siswa
8)    Menarik perhatian siswa
9)    Mengundang pertanyaan siswa

Matematika > Pengertian Matematika | Defenisi, Ruang lingkup, Fungsi

selamat datang di webblog


Pengertian  Matematika - kata matamatika sudah tidak asing lagi bagi kita, matematika merupakan ratu dari ilmu pengetahuan dimana materi matematikadi perlukan di semua jurusan yang di pelajarai oleh semua orang, disini saya memberikan sebuah pengertian matematika disertai fungsinya serta ruang lingkup pembelajarannya 

Berhitung merupakan aktifitas sehari-hari tiada aktifitas tanpa menggunakan matematika, akan tetapi banyak yang tidak tahu apa pengertian matematika, apa  istilah matematika dari berbagai negara, ruang lingkupnya dan masih banyak lagi.


Istilah mathematics (Inggris), mathematik (Jerman), mathematique (Perancis), matematico (Itali), matematiceski (Rusia), atau mathematick (Belanda) berasal dari perkataan latin mathematica, yang mulanya diambil dari perkataan Yunani, mathematike, yang berarti “relating to learning”. Perkataan mathematike berhubungan sangat erat dengan sebuah kata lainnya yang serupa, yaitu mathanein yang mengandung arti belajar (berpikir). Jadi berdasarkan etimologis (Elea Tinggih dalam Erman Suherman, 2003:16), perkataan matematika berarti “ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan bernalar”.

James dan James (1976) dalam kamus matematikanya mengatakan bahwa matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak yang terbagi ke dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis dan geometri.

Johnson dan Rising (1972) dalam bukunya mengatakan bahwa matematika adalah pola pikir, pola mengorganisasikan, pembuktian yang logik, matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas, dan akurat, representasinya dengan simbol dan padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai ide dari pada mengenai bunyi. Sementara Reys, dkk. (1984) mengatakan bahwa matematika adalah telaah tentang pola dan hubungan, suatu jalan atau pola pikir, suatu seni, suatu bahasa, dan suatu alat.

Berdasarkan pendapat di atas, maka disimpulkan bahwa ciri yang sangat penting dalam matematika adalah disiplin berpikir yang didasarkan pada berpikir logis, konsisten, inovatif dan kreatif.

Matematika berfungsi mengembangkan kemampuan menghitung, mengukur, menurunkan dan menggunakan rumus matematika yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari melalui pengukuran dan geometri, aljabar, peluang dan statistik, kalkulus dan trigonometri. Matematika juga berfungsi mengembangkan kemampuan mengkomunikasikan gagasan melalui model matematika yang dapat berupa kalimat matematika dan persamaan matematika, diagram, grafik atau tabel.

Tujuan umum pendidikan matematika ditekankan kepada siswa untuk memiliki:
  1. Kemampuan yang berkaitan dengan matematika yang dapat digunakan dalam memecahkan masalah matematika, pelajaran lain ataupun masalah yang berkaitan dengan kehidupan nyata.
  2. Kemampuan menggunakan matematika sebagai alat komunikasi.
  3. Kemampuan menggunakan matematika sebagai cara bernalar yang dapat dialihgunakan pada setiap keadaan, seperti berpikir kritis, berpikir logis, berpikir sistematis, bersifat objektif, bersifat jujur, bersifat disiplin dalam memandang dan menyelesaikan suatu masalah.

c.    Ruang lingkup.
Standar kompetensi matematika merupakan seperangkat kompetensi matematika yang dibukukan dan harus ditunjukkan oleh siswa pada hasil belajarnya dalam mata pelajaran matematika. Standar ini dirinci dalam komponen kompetensi dasar beserta hasil belajarnya, indikator dan materi pokok untuk setiap aspeknya. Pengorganisasian dan pengelompokan materi pada materi didasarkan menurut disiplin ilmunya atau didasarkan menurut kemahiran atau kecakapan yang hendak dicapai. Aspek atau ruang lingkup materi pada standar kompetensi matematika adalah bilangan, pengukuran dan geometri, aljabar, trigonometri, peluang dan statistik, dan kalkulus.
d.    Standar Kompetensi Mata Pelajaran Matematika.

Untuk mata pelajaran matematika di SMA, telah dirumuskan sembilan standar kompetensi (Direktorat Pendidikan Menengah Umum, Ditjen. Dikdasmen, Depdiknas; 2003:2) sebagai berikut:
  1. Menggunakan operasi dan sifat serta sifat manipulasi aljabar dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan bentuk pangkat, akar, dan logaritma; persamaan kuadrat dan fungsu kuadrat; sistem persamaan linear-kuadrat; pertidaksamaan satu variabel; logika matematika.
  2. Menggunakan perbandingan fungsi, persamaan, dan identitas persamaan trigonometri dalam pemecahan masalah.
  3. Menggunakan sifat dan aturan geometri dalam menentukan kedudukan titik, garis dan bidang; jarak; sudut; dan volum.
  4. Menggunakan aturan statistika dalam menyajikan dan meringkas data dengan berbagai cara serta memberi tafsiran; menyusun dan menggunakan kaidah pencacahan dalam menentukan banyak kemungkinan; dan menggunakan aturan peluang dalam menentukan dan menafsirkan peluang kejadian majemuk.
  5. Menggunakan manipulasi aljabar untuk merancang rumus trigonometri dan menyusun bukti.
  6. Menyusun dan menggunakan persamaan lingkaran beserta garis singgungnya; menggunakan algoritma pembagian, teorema sisa, dan teorema faktor dalam pemecahan masalah; menggunakan operasi dan manipulasi aljabar dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan fungsi komposisi dan fungsi invers.
  7. Menggunakan konsep limit fungsi dan turunan dalam pemecahan masalah.
  8. Menggunakan konsep integral dalam pemecahan masalah.
  9. Merancang dan menggunakan model matematika program linear serta menggunakan sifat dan aturan yang berkaitan dengan barisan, deret, matriks, vektor, transformasi, fungsi eksponen dan logaritma dalam pemecahan masalah.

e.    Pengorganisasian materi. 

Kurikulum berbasis kompetensi ini merupakan standar kompetensi mata pelajaran  matematika  yang harus diketahui, dilakukan dan dimahirkan oleh setiap siswa pada setiap tingkatan. Kerangka ini disajikan dalam empat komponen utama, yaitu: 
  1. Standar kompetensi, yaitu tujuan yang hendak dicapai oleh peserta didik setelah melakukan proses belajar mengajar untuk suatu materi pokok sesuai dengan tingkat pendidikan yang telah ditentukan secara nasional,
  2. Kompetensi dasar, yaitu kompetensi minimal yang harus dipahami oleh peserta didik setelah mengikuti proses belajar mengajar, 
  3. Indikator, yaitu alat untuk mengukur panguasaan peserta didik terhadap suatu kompetensi dasar, dan
  4. Materi pokok, yaitu materi pelajaran yang disajikan kepada peserta didik berupa penjabaran sub pokok bahasan dari awal semester sampai akhir semester secara terstruktur.

Refress





selamat datang di webblog
selamat datang di webblog

Senin, 18 Maret 2013

Matematika Kehidupan | chillinaris

Matematika Kehidupan | chillinaris

selamat datang di webblog

Math

selamat datang di webblog

Gangguan belajar yang ditandai dengan kesulitan untuk menghitung angka-angka, biasa disebut dengan Diskalkulia. Aliran listrik pada bagian tertentu di otak, mampu untuk mengatasi gangguan ini, dan bahkan efeknya dapat bertahan hingga 6 bulan.


Tentu saja cara mengalirkan listrik ke otak, tidak semudah menyalakan lampu. Ada teknik tertentu yang jika tidak dilakukan dengan benar, justru menyebabkan efek sebaliknya, yakni semakin sulit mengerjakan soal matematika.

Dalam sebuah eksperimen, ilmuwan dari Oxford University berhasil menemukan teknik yang tepat untuk mengatasi diskalkulia dengan aliran listrik. Eksperimen ini melibatkan 15 mahasiswa dengan rentang usia 20 hingga 21 tahun.

Ketika arus listrik sebesar 1 miliampere (mA) dialirkan di otak pada bagian parietal lobe yang mengatur kemampuan numerik dan matematis, para relawan merasakan efek yang cukup signifikan. Namun, efeknya bervariasi, tergantung arah dari aliran listrik.

Jika dialirkan dari bagian kanan parietal lobe ke bagian kirinya, kemampuan berhitung para relawan meningkat hingga 2 kali lipat. Sebaliknya, ketika dialirkan dari arah kiri ke kanan, kemampuannya turun drastis, hingga setara dengan kemampuan anak usia 6 tahun.

Karena teknik sesungguhnya jauh lebih rumit, salah satu ilmuwan, yakni Dr. Cohen Kadosh mengingatkan, agar teknik ini tidak dicoba sendiri di rumah. Bagaimanapun, teknik ini masih dalam tahap uji coba, sehingga masih butuh penelitian lebih lanjut sebelum digunakan secara luas.

"Cara ini tidak akan mengubah seseorang menjadi secerdas Einstein, tapi jika beruntung, suatu saat nanti akan berguna untuk mereka yang mengalami kesulitan belajar spesifik seperti diskalkulia," ungkap Dr. Kadosh seperti dikutip dari Telegraph.

Sumber :
siradel.blogspot.com

remaja kecanduan internet



Kecanduan internet. Kotabumi Lampung Utara
Remaja yang kecanduan internet punya kemungkinan lebih besar untuk melakukan perbuatan yang membahayakan diri mereka, demikian hasil studi ilmuwan Australia-China seperti dilaporkan Reuters health.

Para peneliti mengkaji 1.618 remaja berusia 13 sampai 18 tahun dari Provinsi Guangdong di China mengenai perilaku memukul diri, menjambak, mencubit atau membakar diri. Para responden juga diberi tes guna mengukur tingkat kecanduan mereka terhadap internet.

Kecanduan internet telah dikategorikan sebagai masalah kesehatan mental sejak pertengahan 1990-an dengan gejala yang serupa dengan kecanduan lain. Tes itu mendapati bahwa sebanyak 10 persen siswa yang disurvei kecanduan internet pada tingkat sedang, sementara kurang dari satu persen adalah pecandu berat internet. "Semua siswa yang dikategorikan sebagai kecanduan tingkat sedang terhadap internet, 2,4 kali lipat lebih besar kemungkinannya melukai diri sendiri, satu sampai lima kali dalam 6 bulan belakangan dibandingkan dengan siswa yang tidak kecanduan internet," kata Dr. Lawrence Lam dari University of Notre Dame, Australia.

Siswa yang kecanduan Internet pada tingkat sedang hingga parah hampir lima kali lipat lebih mungkin dibandingkan dengan siswa yang tidak kecanduan untuk melukai diri mereka sendiri enam kali atau lebih dalam 6 bulan belakangan, kata Lam dan rekannya dari Sun Yat-Sen University, Guangzhou. "Dalam beberapa tahun belakangan, dengan makin tersedianya internet di sebagian besar negara Asia, kecanduan internet telah menjadi masalah kesehatan yang bertambah besar di kalangan remaja," kata para peneliti tersebut di jurnal Injury Prevention.

Mereka mengatakan hasil itu menunjukkan hubungan "yang kuat dan mencolok" antara kecanduan internet dan tindakan melukai diri di kalangan remaja bahkan jika dihitung bersama variabel lain yang berkaitan dengan perilaku seperti depresi, ketidakpuasan pada keluarga, atau peristiwa hidup yang membuat stres.

Para peneliti mengatakan hal itu menunjukkan bahwa kecanduan ialah satu faktor risiko terpisah bagi tindakan melukai diri. Para ahli menafsirkan kecanduan internet antara lain jika ada perasaan depresi, gelisah, dan murung ketika tidak melakukan kegiatan internet. Semua itu baru bisa hilang ketika pecandunya kembali melakukan kegiatan online. Mengkhayal atau terlalu memikirkan kegiatan online adalah tanda lain mengenai kecanduan internet. "Semua perilaku ini mungkin berpangkal pada kesamaan umum ... semua faktor yang memerlukan penelitian lebih lanjut," kata mereka.

www.antaranews.com
 

soal-soal matematika

Kerjakanlah dengan benar...............
Jika anda benar nilainya ditambah.........


Pengetahuan dan Pemahaman Konsep: 
1. Dari angka 4, 5, 6, 7, dan 8 akan disusun suatu nomor kendaraan yang terdiri dari 4 angka. Jika nomor kendaraan tersebut dengan angka yang pertama harus 4 dan tidak boleh ada yang sama, maka banyaknya nomor kendaraan yang terbentuk adalah ... .
    a.     12
    b. 24
    c. 48
    d. 60
    e. 120
2. Sebuah dadu dilempar-kan sekali. Banyaknya kejadian muncul lebih dari angka 2 adalah ... .
    a. 1 
    b. 2 
    c. 3
    d. 4
    e. 5
3. Sebuah kantong berisi 6 bola putih, 4 bola merah, dan 2 bola biru. Jika diambil dua bola secara acak, tentukan peluang terambilnya bola merah.
4. Jika sebuah mata uang logam dan sebuah dadu bermata enam dilemparkan bersama-sama, maka n(S) = ... .
    a. 4 
    b. 6
    c. 8
    d. 12
    e. 36
5. Dua buah dadu dilemparkan sebanyak 360 kali. Tentukan besar frekuensi harapan kejadian muncul jumlah mata dadu kurang dari 6.
 selamat mengerjakan 
jawaban dikirim di email bhafidz025@gmail.com