Salakan, tahun pelajaran baru semangat baru, itulah yang menjadi slogan yang dibuat oleh......orang-orang yang merubah demi masa depan kita semuanya...... insya Allah dengan memiliki semangat yang baru dan press"Sesungguhnya
dalam penciptan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang
terdapat tanda-tanda (kebesaran ALLAH) bagi orang-orang yang berakal,
(yaitu) orang-orang yang mengingat ALLAH sambil berdiri, duduk atau
dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit
dan bumi (seraya berkata), "Ya Rabbana, tidaklah Engkau Menciptakan semua ini sia-sia; Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka""
Halaman
- Halaman Utama
- Kurikulum Vitae
- Salam Santun pendahuluan
- Daftar Guru PNS
- dunia
- Arti Matematika
- Apa sih Matematika
- Tambah Kurang
- tentang blog
- Rahasia Awet mudah
- Manfaat Menagis
- Album Keluarga
- makan dan minum berdiri
- Mitos TTG Matematika
- Tokoh Matematika islam
- Arti Matematika Dalam Kehidupan
- mate
- Ematika
- manfaat mat
- Fhoto keluarga
- visi dan misi
- Arti Kebahagiaan
- JAGA LISANMU
Selasa, 18 Juni 2013
Semangat Baru
Nama Hafit Bokko, Asal Tana Toraja, Suku Toraja, Sul-Sel
Senin, 17 Juni 2013
BBM Naik
Bismillahir Rahmanir rahim
kenaikan BBM membuat masyarakat semakin tercekik dengan kebutuhan, baik kebutuhan rumah tangga, kebutuhan pribadi maupun kebutuhan lain-lainnya. sehingga semakin tidak peduli lagi pemerintah terhadap rakyatnya.
Nama Hafit Bokko, Asal Tana Toraja, Suku Toraja, Sul-Sel
Jumat, 17 Mei 2013
Hikmah Kehamilan Sembuhkan Segala Keluhan
Banyak kehawatiran yang muncul pada benak ibu-ibu muda saat mengandung, terutama masalah karier, kuliah dan keuangan. Tapi bagi saya itu cuma sebatas kehawatiran, bayangan, dan ketakutan akan masa depan yang terus syaitan bisikan pada saya. Ketika dijalani, semua baik-baik saja :), itulah hikmah husnudzon pada Allah.
Dibalik ini semua banyak hikmah yang saya dapatkan, yang pasti hikmah utama adalah punya momongan :).
Anak adalah pemberian Allah yang berharga, jika kita mampu mendidiknya menjadi anak yang shaleh, ia adalah salah satu dari 3 investasi kita di alam kubur (amal jariyah, ilmu, dan ank yg sholeh), dimana semua kebaikan akan terus mengalir meski kita sudah meninggal,,,, :)
Hehehe,,nah loh kok manjang keluar judul???
Itu sekedar prolog, artikel ini saya mau bahas tentang hikmah2 kehamilan yang kini sedang saya rasakan :)
cekidot..
1. Kehamilan menyembuhkan penyakit kulit (Jerawat)
Sebenarnya masalah jerawat itu ada beberapa penyebab, yaitu hormon dan
bakteri, saya akan bahas seputar hormon. Nah,,, tahukah kita bahwa
wanita hamil memproduksi hormon estrogen 15 kali lebih banyak dibanding
wanita normal. Kenapa estrogen?
Estrogen diproduksi wanita hamil lebih banyak karena punya fungsi
penting yaitu memicu hormon-hormon lain yang dibutuhkan janin.
Hubungannya sama jerawat? Nah si "Estrogen" ini meningkatkan jumlah dan
ukuran pembuluh-pembuluh darah ibu, supaya janin terjamin dapet nutrisi
yang banyak. Terbukanya aliran darah ini membuat kulit ibu mulus,
bersinar, dan jerawat pun hilang...subhanalloh ya,,, dan estrogen yang
sebanyak ini,,, cuma ada saat perempuan sedang mengandung.
2. Jarang sakit
Masih seputar estrogen, hormon ini juga meningkatkan produksi sel darah
putih yang berfungsi sebagai sistem imun (pertahanan tubuh terhadap
infeksi). Kalau tadinya saya sering sakit-sakitan, sekarang jarang
mengeluh sakit karena infeksi flu atau apapun.
3. Tekanan darah menjadi normal
Nah kalo ini sich spesial buat saya, karena dulu tekanan darah saya
rendah sampai 90/60, dengan adanya janin tekanan darah saya
berangsur-angsur normal. :)
Nah itu sich 3 dari banyak hal yang saya rasakan selama hamil,,, kalau
ada orang bilang hamil itu kucel, banyak ngeluh, itu kurang tepat...
Hamil itu kebahagiaan, wajah semakin bersinar, badan ga gampang sakit, pokoknya buat pembaca yg lagi hamil,,,, happy-happy aja ^^
Hamil itu kebahagiaan, wajah semakin bersinar, badan ga gampang sakit, pokoknya buat pembaca yg lagi hamil,,,, happy-happy aja ^^
Nama Hafit Bokko, Asal Tana Toraja, Suku Toraja, Sul-Sel
cara belajar yang baik
Belajar merupakan satu-satunya cara untuk membawa bangsa ini ke tingkat
yang lebih baik, semakin banyak yang pandai di negara ini maka
perekonomian juga akan membaik. Supaya menjadi pandai kita dituntut
untuk belajar. Dengan belajar tidak hanya pandai yang akan kita dapat
namun juga kemudahan dalam mencari pekerjaan karena nilai raport kita
baik. Masih adakah diantara kamu yang belajar karena iming-iming dari
orang tua? Misalnya jika kamu dapat ranking maka orang tua akan
membelikan sesuatu atau apalah namanya. Siapapun anda hal itu bukanlah
hal yang baik, ingatlah jika belajar di niati dengan niat karena ingin
mencari ridho Allah disamping kita pinter insya Allah kita juga bisa
mendapat pahala. Kalau belajar karena ada iming-iming dari orang tua itu
namanya bukan untuk mencari ridho Allah namun mencari hadiah yang akan
kita dapatkan jika kita bisa mendapat nilai yang baik. Barang siapa yang
menuntut jalan yang padanya dia menuntut ilmu, maka Allah menuntunnya
jalan ke surga. Apakah kamu tidak ingin masuk surga? Tentu semua orang
menginginkan untuk masuk surga kecuali orang-orang yang tidak berakal.
Perlu diingat bahwa belajar juga membutuhkan strategi, berikut
strateginya:
- Berdoa dulu sebelum belajar supaya diberi kemudahan oleh Allah, jangan kalah sama anak TK mereka sebelum mulai pelajaran disekolah pasti berdoa dulu.
- Cari tempat yang aman dan nyaman untuk belajar, asal jangan dikuburan ya sob..:D
- Jauhkan hal-hal yang bisa mengganggu konsentrasi belajar, contohnya TV, HP,FB,Twitter, dan lain sebagainya. (blogger tidak termasuk :D)
Kalian bertanya kenapa hanya ada 3? Ya, buat apa banyak-banyak jika toh
maksud atau kesimpulannya sama. Mending sedikit tapi penuh arti, oke
good luck selamat belajar.
Nama Hafit Bokko, Asal Tana Toraja, Suku Toraja, Sul-Sel
Karakter guru yang baik
Karakter guru yang baik- Guru merupakan sumber utama bagi
semua murid untuk mendapatkan ilmu, segala tingkah laku guru akan
menjadi teladan bagi muridnya, untuk itu seorang guru haruslah bersikap
bijak dan tidak mementingkan kepentingan sendiri. Cerdas dan pintar
belum bisa menjadikan seorang guru bisa dikatakan baik, yang mampu
membuat guru dianggap baik oleh muridnya adalah apabila ia cerdas,
pintar, disiplin, pengertian, tidak galak, dan yang paling penting
humoris. Seorang guru juga dituntut untuk berperilaku adil terhadap
murid-muridnya, meskipun anak kandungnya sekolah ditempat ia bekerja
maka tak bisa dijadikan alasan utnuk membeda-bedakan status murid karena
semuanya sama dan semuanya ingin mendapatkan ilmu yang sama pula.
Berikut ini adalah beberapa karakter guru yang baik dan disenangi murid:
1. Humoris
Hal ini menjadi aspek utama.Mungkin anda bukanlah seorang penghibur, namun anda juga harus tau bahwa murid juga memerlukan hiburan. Guru bisa menyelingi mata pelajarannya dengan guyonan atau bercerita, disamping akan mencairkan suasana dan membuat hubungan lebih akrab antara guru dan murid hal ini juga akan membuat sitasis menjadi segar kembali sehingga proses belajar mengajar lebih menyenangkan dan mudah dicerna.
2. Pengertian
Seorang guru haruslah pengertian kepada muridnya. Seorang murid pada umumnya masih berusia remaja, dalam usia ini menjadi puncak-puncaknya kenakalan remaja. Seorang guru yang baik akan selalu sabar (namun tegas) jika melihat muridnya melakukan kesalahan seperti membolos maupun lupa mengerjakan PR.
3. Tak mudah sakit hati
tak seperti kita yang sudah tua, murid kita cenderung masih muda dan emosinya masih labil. Hal ini biasanya membuat mereka cepat emosi dan marah, kadangkala mereka mengeluarkan perkataan kotor terhadap guru, namun bersabarlah dan sembunyikan rasa sakit hatimu dekati dia dan sadarkan bahwa dia salah.
4. Memberi motivasi
Berikanlah motivasi kepada murid, ingatlah bahwa mereka calon penerus bangsa, tanpa adanya mereka tidak akan ada yang meneruskan perjuangan dalam mengisi kemerdekaan.
5. Tak telat dan disiplin
Guru menjadi contoh bagi muridnya, jika gurunya saja sudah telat, tak disiplin, baju tak dimasukkan, tak rapi, duduk di meja, sering memberi pelajaran kosong dan lain-lain lalu apa yang terjadi dengan muridnya? Ingat guru di gaji bukan untuk seperti itu, melainkan untuk mendidik murid supaya menjadi generasi penerus yang membanggakan, jangan sampai anda memakan gaji haram.
6. Tak mudah emosi
Jangan mudah terpancing untuk marah, memang murid-murid selalu saja membuat ulah setiap harinya, contohnya saja memakai celana tak standar (pensil), rambut gondrong (panjang dan tak sopan), tak menghargai saat ada orang berbicara, bicara sendiri saat diterangkan, tak mengerjakan PR dan masih banyak lagi. Anda boleh saja marah, namun jangan sampai kemarahan anda membuat murid menjadi takut dan akhirnya membenci mata pelajaran yang anda ajarkan. Untuk itu jika memang sebaiknya anda marah maka marahlah dalam tingkat yang wajar saja.
7. Bersahabat dengan murid
Seorang guru akan lebih baik jika ia bisa lebih kenal dan bersahabat dengan muridnya. Semakin akrab seorang guru dengan murid maka proses belajar dan mengajar akan semakin lancar. Jika anda akrab dan dekat dengan murid maka murid akan tak takut lagi bertanya jika dia belum paham sesuatu dari pelajaran yang anda ajarkan.
8. Tak menyamakan murid seperti dirinya
Ada seorang guru yang menganggap bahwa orang lain itu sama dengan dirinya, padahal hal itu tidaklah benar. Mungkin saat anda menyuruh murid untuk hafalan dalam waktu 2 jam dan anda menemui ada murid yang masih belum hafal anda akan memarahinya, inilah yang salah dari serang guru. Seorang guru harusnya mengerti bahwa tingkat otak manusia itu berbeda-beda, ada yang cepat dan ada yang lambat. Untuk itu menjadi guru haruslah ekstra sabar.
1. Humoris
Hal ini menjadi aspek utama.Mungkin anda bukanlah seorang penghibur, namun anda juga harus tau bahwa murid juga memerlukan hiburan. Guru bisa menyelingi mata pelajarannya dengan guyonan atau bercerita, disamping akan mencairkan suasana dan membuat hubungan lebih akrab antara guru dan murid hal ini juga akan membuat sitasis menjadi segar kembali sehingga proses belajar mengajar lebih menyenangkan dan mudah dicerna.
2. Pengertian
Seorang guru haruslah pengertian kepada muridnya. Seorang murid pada umumnya masih berusia remaja, dalam usia ini menjadi puncak-puncaknya kenakalan remaja. Seorang guru yang baik akan selalu sabar (namun tegas) jika melihat muridnya melakukan kesalahan seperti membolos maupun lupa mengerjakan PR.
3. Tak mudah sakit hati
tak seperti kita yang sudah tua, murid kita cenderung masih muda dan emosinya masih labil. Hal ini biasanya membuat mereka cepat emosi dan marah, kadangkala mereka mengeluarkan perkataan kotor terhadap guru, namun bersabarlah dan sembunyikan rasa sakit hatimu dekati dia dan sadarkan bahwa dia salah.
4. Memberi motivasi
Berikanlah motivasi kepada murid, ingatlah bahwa mereka calon penerus bangsa, tanpa adanya mereka tidak akan ada yang meneruskan perjuangan dalam mengisi kemerdekaan.
5. Tak telat dan disiplin
Guru menjadi contoh bagi muridnya, jika gurunya saja sudah telat, tak disiplin, baju tak dimasukkan, tak rapi, duduk di meja, sering memberi pelajaran kosong dan lain-lain lalu apa yang terjadi dengan muridnya? Ingat guru di gaji bukan untuk seperti itu, melainkan untuk mendidik murid supaya menjadi generasi penerus yang membanggakan, jangan sampai anda memakan gaji haram.
6. Tak mudah emosi
Jangan mudah terpancing untuk marah, memang murid-murid selalu saja membuat ulah setiap harinya, contohnya saja memakai celana tak standar (pensil), rambut gondrong (panjang dan tak sopan), tak menghargai saat ada orang berbicara, bicara sendiri saat diterangkan, tak mengerjakan PR dan masih banyak lagi. Anda boleh saja marah, namun jangan sampai kemarahan anda membuat murid menjadi takut dan akhirnya membenci mata pelajaran yang anda ajarkan. Untuk itu jika memang sebaiknya anda marah maka marahlah dalam tingkat yang wajar saja.
7. Bersahabat dengan murid
Seorang guru akan lebih baik jika ia bisa lebih kenal dan bersahabat dengan muridnya. Semakin akrab seorang guru dengan murid maka proses belajar dan mengajar akan semakin lancar. Jika anda akrab dan dekat dengan murid maka murid akan tak takut lagi bertanya jika dia belum paham sesuatu dari pelajaran yang anda ajarkan.
8. Tak menyamakan murid seperti dirinya
Ada seorang guru yang menganggap bahwa orang lain itu sama dengan dirinya, padahal hal itu tidaklah benar. Mungkin saat anda menyuruh murid untuk hafalan dalam waktu 2 jam dan anda menemui ada murid yang masih belum hafal anda akan memarahinya, inilah yang salah dari serang guru. Seorang guru harusnya mengerti bahwa tingkat otak manusia itu berbeda-beda, ada yang cepat dan ada yang lambat. Untuk itu menjadi guru haruslah ekstra sabar.
Nama Hafit Bokko, Asal Tana Toraja, Suku Toraja, Sul-Sel
Guru....
guru sebagai EMASLIM. Artinya guru sudah memahami tugas dan
fungsinya, sebagai educator sampai motivator.
Itu adalah tugas atau fungsi guru.
Jadi tugas guru tidak hanya mengajar dalam pengertian menjelaskan materi
ajar, memberi tugas, memberikan tugas dan sebagainya. Itu hanya salah satu
tugas guru, yaitu sebagai pengajar. Guru
masih memiliki tugas lain dan lengkapnya yaitu EMASLIM.
Tidak
hanya itu. Jika perilaku guru tidak baik
di mata murid dan masyarakat, biasanya rasa hormat yang terbangun oleh ketiga
bekal di atas akan hilang. Wibawa yang
terbangun dari kepadaian dan kemampuan mengajar seakan terhapus oleh perilaku
yang tercela. Dan jika hal itu terjadi, ketaatan
siswa terhadap arahan guru akan hilang.
Semoga kita memiliki empat bekal tadi dan pada saatnya dapat memberi
inspirasi kepada murid kita. Semoga.
Lantas
apa hubungannya dengan ungkapan bad
teacher tells, good teacher shows, great teacher inspires? Ungkapan ini merupakan kegiatan guru saat
menjalankan tugas dan fungsinya. Jika
saat mengajar, membimbing serta tugas lainnya, guru hanya bercerita “begini dan
begitu” maka yang bersangkutan tergolong guru yang kurang baik. Jika guru mampu memberikan contoh bagaimana
melakukan sehingga menjadi teladan itulah guru yang baik. Jika kemudian mampu memberi inspirasi kepada
siswanya, sehingga siswa terdorong melakukan itu tanpa disuruh/diawasi bahkan
terdorong berbuat lebih baik, itulah yang disebut memberi inspirasi. Dan guru yang mampu memberi inspirasi itulah
guru yang hebat.
Ketika
mendapat penjelasan itu, masih ada peserta yang bertanya. “Ya pak, itu akan seakan dampak dari
bagaimana guru mengajar dan membimbing murid”.
“Lantas untuk dapat berbuat seperti itu apa modal yang diperlukan
guru?”. Saya senang mendapat pertanyaan
itu, karena menunjukkan yang bersangkutan ingin belajar. Oleh karena itu, saya mencoba menjelaskan
dengan rinci sebagai berikut. Saya
teringat methapora yang digunakan oleh Gus Ipul (Wakil Gubernur Jawa Timur)
sehingga saya gunakan sebagai contoh.
Kalau
ingin menjadi guru yang baik, diperlukan empat bekal pokok. Pertama,
harus pandai. Harus “lebih pandai dari
siswanya”. Jika guru kalah pintar dengan
murid, dapat dibayangkan guru tersebut tidak akan dihormati atau bahkan
disepelekan. Guru yang pandai akan
membuat murid percaya dan bahkan berwibawa di hadapan murid. Wibawa karena kepandaian akan memberikan
dampak besar dalam proses belajar mengajar.
Siswa akan memperhatikan penjelasan guru. Siswa akan mengerjakan serius tugas yang
diberikan guru.
Namun
guru yang pandai itu tidak cukup, maka bekal yang kedua dan ini sangat penting, yaitu guru harus siap dan berusaha
sungguh-sungguh membuat muridnya lebih pandai dari dia sendiri. Artinya sang guru harus berusaha membuat
muridnya lebih pandai dari dirinya.
Berarti sang guru harus siap “dikalahkan” oleh muridnya. Jangan sampai seperti cerita guru silat, yang
konon selalu “menyembunyikan” jurus pamungkas agar tidak dikalahkan oleh
muridnya.
Konskwensi
dari syarat kedua tadi, maka dalam proses belajar mengajar guru harus siap
didebat oleh murid. Mengapa
demikian? Karena ketika siswa didorong
dan dimotivasi untuk belajar keras, mencari informasi dari segala sumber dan
menggunakan pola pikir lateral, sangat mungkin siswa memiliki gagasan dan
pendapat yang berbeda dengan gurunya.
Dengan demikian, guru harus siap didebat dan bahkan kalah ketika adu argumen
dengan siswa. Dan, sebenarnya ketika kalah
argumen itulah, sang guru telah berhasil.
Artinya, telah berhasil membuat siswanya lebih pandai dari dirinya.
Apakah
prinsip tersebut bersifat universal?
Menurut saya, ya. Kalau siswa
lebih pandai dari gurunya, berarti generasi muda lebih pandai dibanding
generasi yang lebih tua. Bayangkan, jika
murid lebih “bodoh” dibanding gurunya, berarti generasi muda lebih “bodoh”
dibanding generasi sebelumnya. Berarti
akan ada penurunan peradaban bangsa.
Bekal
ketiga, meminjam methapora Gus Ipul,
ibarat dokter tahu dosis obat yang harus diberikan kepada pasien. Inilah sebenarnya sari pati dari
pedagogik. Yaitu, tahu bagaimana cara
mengajarkan dan membimbing siswanya.
Maksudnya cara mengajar dan membimbing yang sesuai dengan karateristik
siswa, materi yang sedang dipelajari dan situasi dan kondisi saat itu. Guru harus faham karateristik siswa dan
karateristik bahan ajar. Dengan dua
dasar tersebut dan dengan bekal ilmu pedagogik yang mumpuni, guru dapat
menentukan bagaimana memandu siswa agar dapat belajar dengan optimal.
Bekal
ke-empat, adalah kesediaan menjadi
panutan atau teladan. Perilaku
keseharian guru harus dapat menjadi contoh bagi murid. Guru harus bersedia “mengendalikan diri” agar
perilakunya layak menjadi teladan siswa.
Apa itu penting? Sangat
penting. Sudah ada pepatah lama “guru
kecing berdiri, murid kencing berlari”.
Artinya, jika ada perilaku guru yang kurang baik, akan ditiru murid dan
bahkan lebih jelek lagi.
Nama Hafit Bokko, Asal Tana Toraja, Suku Toraja, Sul-Sel
BEKAL YANG HARUS DIMILIKI SESEORANG UNTUK MENJADI GURU YANG BAIK
Dikutip dari buku “Bagaimana Menjadi Guru Supermodel” karya Iqbal N.Az. Penerbit: Karya Pelajar Surabaya
Guru ketika berada di dalam kelas diibiratkan sebagai seorang
pedagang yang sedang menjual barang dagangannya. Calon pembelinya adalah
siswa-siswinya. Barang dagangannya adalah ilmu pengetahuan yang
dimilikinya. Layaknya seorang pedagang yang akan melakukan promosi apa
saja untuk membuat dagangannya laku terjual, gurupun juga demikian. Guru
akan melakukan apa saja untuk membuat para siswa-siswinya tertarik pada
materi yang diajarkan.
Tanda bahwa barang dagangan guru tersebut laku keras dapat dilihat
dari hasil review akhir yang biasanya diletakkan di akhir mata
pelajaran. Pada proses review ini, guru biasanya akan menanyakan kembali
materi yang telah disampaikan dan memastikan bahwa semua materi telah
disampaikan dan dipahami siswa-siswinya.
Ketika dalam proses review tersebut seluruh siswa dapat menjawab
pertanyaan dengan sempurna, maka secara tidak langsung hal itu telah
menunjukkan bahwa guru tersebut telah sukses berdagang, dan barang
dagangannya yaitu ilmunya telah laku terjual. Namun jika masih ada
beberapa atau bahkan hampir seluruh siswa ada yang belum paham materi
yang disampaikan, makan hal ini secara tidak langsung telah menunjukkan
bahwa guru tersebut kurang berhasil dalam berdagang.
Dan bila hal ini terjadi, yang harus dia lakukan adalah mengevaluasi
kembali cara berdagangnya, yaitu dengan menyakan banyak hal pada dirinya
sendiri. Pertanyaanan yang biasa diajukan dalam proses intorpeksi diri
ini biasanya berkutat pada empat hal, yaitu adalah apakah calon
pembelinya punya cukup uang untuk membeli barang dagangan atau tidak,
atau dengan kata lain apakah harga barang dagangannya terlalu mahal atau
tidak, yang kedua yaitu apakah dagangannya telah dikemas dalam wadah
yang menarik atau tidak, yang ketiga apakah barang dagangannya telah
bervariasi atau monoton, dan yang terakhir adalah apakah barang
dagangannya sudah cukup berkualitas ataukah tidak.
Pertanyaan pertama tentang kemampuan pembeli yang disebutkan diatas
sebenarnya dimaksudkan untuk menanyakan apakah kemampuan siswa-siswi
guru tersebut telah cukup untuk menangkap isi materi ataukah tidak. Yang
dimaksudkan dengan harga mahal disini adalah materi yang diajarkan
apakah terlalu rumit ataukah terlalu tinggi bagi siswa-siswinya ataukah
tidak. Masalah yang dijumpai tentang kesulitan yang berhubngan dengan
daya tangkap siswa terhadap mata pelajaran ini biasanya terjadi di
sekolah-sekolah yang berada di daerah, atau sekolah swasta dengan
fasilitas yang minim. Banyak guru terlalu berharap tinggi bahwa siswa
mereka akan mampu menyerap semua materi, padahal input sekolah tersebut
tidak terlalu bagus, artinya siswa yang masuk ke sekolah tersebut
kemampuan belajarnya masih jauh di bawah standar, andai guru menjumpai
masalah seperti ini, maka yang bisa guru lakukan adalah menyesuaikan
diri dengan kondisi yang ada. Penyesuaian diri ini banyak sekali
caranya, yang pertama guru bisa menurunkan Standard Kompetensi yang
hendak di capai sehingga anak-anak menjadi lebih mudah menangkap
pelajaran karena tingkat kesulitan materi tersebut menurun, akan tetapi
cara ini tidak dianjurkan. Yang kedua adalah dengan tetap menggunakan
Standard Kompetensi normal namun jumlah tatap mukanya ditambah.
Penambahan jumlah tatap muka ini dilakukan untuk mengatasi siswa-siswi
yang slow learner, yaitu dengan mengulang lagi materi dalam bentuk remidial teaching
atau dengan memperbanyak latihan. Yang ketiga guru tetap mengajar
seperti biasa, namun materi yang diajarkan harus disampaikan se-smart
dan sesimpel mungkin sehingga siswa yang memiliki masalah belajar ini
mampu mengingat materi dengan cepat. Cara yang ketiga inilah yang
terberat dilakukan guru karena guru harus dapat merencanakan kegiatan
pembelajaran seefektif mungkin. Guru daiharuskan pula menjadi inventor ide-ide probling solving yang berhubungan dengan mata pelajaran siswa
Kemasan barang dagangan yang dimaksud pada pertanyaan kedua disini
adalah kemasan materi yang disampaikan, apakah cara dia menyampaikan
materi telah dapat membuat siswa-siswinya antusias untuk mendengarkan,
seberapa sering dia melemparkan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
dan berdiskusi, seberapa sering dia melontarkan joke-joke segar namun
mendidik, Apabila kekurangannya terletak disini, maka guru tersebut
tersebut wajib memberikan catatan dan mencarikan solusinya. Solusi yang
ditemukan biasanya berupa metode mengajar simpel namun mudah diingat.
Metode ini apabila dipatentan dan dijual maka harganya akan menjadi tak
ternilai.
Yang dimaksud variasi barang dagangan pada pertanyaan ke tiga adalah
variasi materi yang disampaikan. Artinya seorang guru harus pandai
memberikan variasi di dalam kelas. Variasi ini dapat dilakukan dengan
mengubah suasana belajar siswa di kelas setiap minggu, atau setiap hari
atau setiap durasi waktu tertentu yang kesemuanya bergantung pada guru
pengajar. Contoh dari variasi ini adalah penentuan berapa lama materi
itu disampaikan, apakah disampaikan dalam satu kali tatap muka, ataukan
dua kali, apakah disampaikan dalam model ceramah ataukah kerja kelompok,
dan apakah tatanan meja, kursi di kelas di rubah ataukah tidak. Guru
yang baik selalu paham akan hal ini, sehingga ketika dia masuk ke dalam
kelas, siswa tidak akan mudah untuk menebak apa yang akan mereka
kerjakan pada setiap pertemuan karena guru tersebut selalu membawa
kejutan-kejutan yang berupa kegiatan belajar yang berbeda.
Sedang inti dari pertanyaan terakhir adalah guru harus dapat mengecek
materi yang telah disampaikan kepada siswanya. Apakah materi tersebut
sesuai dengan kurikulum, apakah tidak ada kesalahan konsep ketika materi
itu disampaikan, dan apakah mutu materi yang disampaikan selevel dengan
mutu materi yang disampaikan di sekolah lain. Hal seperti ini tidak
mungkin dapat dilakukan oleh seorang guru yang hanya asal mengajar saja.
Butuh kelegawaan untuk menyadari bahwa tugas guru bukan hanya
menyampaikan saja, namun juga harus mampu mempertanggungjawabkan apa
yang telah disampaikannya.
Seperti pedagang yang memiliki kebutuhan untuk kulakan ketika barang
dagangannya habis, seorang gurupun dituntut demikian. Seorang pedagang
tidak akan mungkin berjualan jika tidak ada barang yang akan dijual.
Ketika kehabisan stok barang dagangan, pedagang tersebut akan kulakan ke
distributor atau ke toko grosir. Baru setelah pedagang itu kulakan, ia
akan dapat berjualan lagi. Demikian juga seorang guru. Ia tidak akan
dapat mengajar dengan baik jika ia hanya mengandalkan pengetahuan yang
diterima dari kuliah S1nya saja. Padahal jaman telah berubah. Siswa
jaman sekarang lebih hebat dan maju dari siswa jaman dahulu. Jika guru
hanya mengandalkan ilmu yang ia dapat di bangku kuliah saja, ia akan
disalip siswa-siswinya. Untuk mengatasi ini, guru harus kulakan ilmu
baru. Kulakan ini dapat dilakukan dengan membeli buku-buku baru untuk
dibaca sampai tuntas. Hal ini sangat baik dilakukan untuk mengetahui
perkembangan ilmu-ilmu yang berhubungan dengan bidangnya. Ia juga bisa
mengikuti berbagai kegiatan yang memiliki tujuan untuk meningkatkan
kompetensi guru seperti seminar dan workshop. Dikusi dengan rekan
seprofesi, dengan rekan senior atau dengan pakar sangat membantu proses
kulakan ilmu ini. Cara kulakan ilmu yang terakhir dan paling efektif
dengan melanjutkan kuliah ke jenjang yang lebih tinggi lagi.
Secara umum, ada tiga bekal yang harus dimiliki seseorang untuk dapat
menjadi seorang guru yang baik. Tiga hal ini apabila dimiliki seseorang
yang bermaksud untuk menjadi seorang guru akan mengantarkan orang ini
mendapatkan kesuksesan dalam proses pengajarannya. Tiga bekal yang
dimaksud di sini adalah: (1) kompetensi yang cukup (2) kreatifitas yang
memadai sehingga gaya mengajarnya guru tersebut bervariasi, dan (3)
memiliki sifat ikhlas dan mau mendoakan kesuksesan pada anak didiknya.
Seorang guru tidaklah harus seseorang yang cerdas, brillian, dan
mampu menguasai seluk beluk keilmuannya sampai detail. Untuk menjadi
guru bahasa Inggris seseorang tidak harus mengetahui segala kosakata
yang ada di kamus Oxford, atau juga bagian-bagian perhalaman yang ada di
buku grammarnya Betty S. Azar. Demikian juga guru biologi. Dia
tidak harus mengetahui semua nama latin tumbuhan yang ada di dunia.
Andaikata ada orang yang dapat melakukan ini, ini adalah nilai lebih
yang wajib disyukuri. Namun secara umum, menjadi guru tidaklah butuh hal
yang terlalu menakjubkan seperti yang telah disebutkan. Syarat tersebut
cukuplah mudah. Ia harus memiliki kompetensi yang cukup yang
berhubungan dengan keilmuannya dan yang berhubungan dengan dunia
pendidikan. Andaikata seseorang telah paham inti darikeilmuannya dan
mampu menerapkan inti keilmuan tersebut untuk memecahkan banyak sekali
soal yang berhubungan denga keilmuannya, maka inipun sudah cukup.
Apalagi juga orang tersebut juga paham dasar-dasar pendidikan, yaitu
tentang perangkat pengajaran seperti kurikulum, slabus dan rencana
pengajaran, ataupun tentang metode pembelajaran seperti CTL, Cooperative
Learning hingga Quantum, maka semua itu sangat menunjang.
Seorang guru juga harus memiliki jiwa kreatifitas yang tinggi, karena
jiwa kreatifitas disini akan mendorong dia untuk menemukan berbagai
model pembelajaran baru yang cocok diterapkan di kelasnya. Dari jiwa ini
ia akan mampu menemukan berbagai macam problem solving yang berhubungan
dengan permasalahan siswa ketika berada di kelas, di sekolah, maupun di
luar sekolah. Kreatifitas ini akan membuat guru mampu menemukan cara
mengajar yang baik, cara membuka kelas yang elegan, cara membuat dan
melakukan assesmen yang praktis, cara memberikan tugas yang cantik namun
tidak memberatkan, cara memimpin diskusi di kelas dan membuat anak-anak
aktif menyampaikan ide mereka, cara memberikan reinforcemen pada
anak, cara memberikan hukuman yang bijak dan banyak lagi lainnya.
Kreatifitas yang dimiliki seorang guru akan membuat dia menjadi terlihat
beda diantara guru yang lain, dan inilah yang akan membuat siswa selalu
rindu untuk berjumpa dengan mata pelajarannya
Yang terakhir dari bekal yang harus dimiliki seorang guru adalah
sifat ikhlas. Sifat ikhlas inilah yang jarang dimiliki guru dewasa ini.
Ketika paham kapitalisme laku keras, maka dunia pendidikan terkena
imbasnya. Demikian juga guru. Banyak sekali jiwa guru mulai terpengaruh
paham ini sehinga niat mereka mengajar menjadi tidak tulus. Banyak
diantara mereka merasa apa yang mereka sampaikan tidaklah setimpal
dengan gaji yang mereka terima, sehingga akibatnya ketika mereka berada
di kelas mereka tidak allout. Kadang mereka menyampaikan materi
tapi tidak dengan sepenuhnya. Tujuannya adalah agar sebagian dari
materi ini dapat mereka sampaikan di les. Dengan memberikan les, mereka
dapat tambahan penghasilan. Perubahan paradigma ini jelas meresahkan.
Dengan adanya perubahan ini, kualitas pembelajaran menjadi berkurang.
Semangat dan motivasi kelas juga melemah. Dan ini semua terjadi karena
guru melupakan aspek yang sangat penting dalam hidup mereka yaitu aspek
ikhlas. Andaikata guru ikhlas mengajar, maka keikhlasan ini akan
memberikan semangat yang tanpa batas pada guru untuk berusaha keras
membuat anak didik mereka paham akan materi yang disampaikan. Semangat
keikhlasan ini akan mampu meluluhkan hati dan jiwa keras anak didik
mereka. Apalagi jika ditambah dengan kemauan guru untuk mendoakan anak
didik mereka untuk sukses, maka aspek spiritual ini menjadi penyempurna
kelebihan guru. Guru akan terlihat bercahaya dan berwibawa. Salakan, 18 Mei 2013
Nama Hafit Bokko, Asal Tana Toraja, Suku Toraja, Sul-Sel
Rabu, 15 Mei 2013
Demokrasi: Sistem Gagal dan Merusak
Nama Hafit Bokko, Asal Tana Toraja, Suku Toraja, Sul-Sel
Selasa, 14 Mei 2013
Sifat Sifat Nabi Muhammad yang Patut diContoh
Shiddiq
Shiddiq artinya benar. Bukan hanya
perkataannya yang benar, tapi juga perbuatannya juga benar. Sejalan
dengan ucapannya. Beda sekali dengan pemimpin sekarang yang kebanyakan
hanya kata-katanya yang manis, namun perbuatannya berbeda dengan
ucapannya.
Mustahil Nabi itu bersifat pembohong/kizzib, dusta, dan sebagainya.
ÙˆَÙ…َا ÙŠَنطِÙ‚ُ عَÙ†ِ ٱلْÙ‡َÙˆَÙ‰ٰٓ
Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al Qur’an) menurut kemauan hawa nafsunya.
Ø¥ِÙ†ْ Ù‡ُÙˆَ Ø¥ِÙ„َّا ÙˆَØْÙ‰ٌۭ ÙŠُÙˆØَÙ‰ٰ
Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan kepadanya” [An Najm 4-5]
Amanah
Amanah artinya benar-benar bisa
dipercaya. Jika satu urusan diserahkan kepadanya, niscaya orang percaya
bahwa urusan itu akan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Oleh karena
itulah Nabi Muhammad SAW dijuluki oleh penduduk Mekkah dengan gelar “Al
Amin” yang artinya terpercaya jauh sebelum beliau diangkat jadi Nabi.
Apa pun yang beliau ucapkan, penduduk Mekkah mempercayainya karena
beliau bukanlah orang yang pembohong.
“Aku menyampaikan amanat-amanat Tuhanku kepadamu dan aku hanyalah pemberi nasehat yang terpercaya bagimu.” [Al A'raaf 68]
Mustahil Nabi itu khianat terhadap orang yang memberinya amanah.
Ketika Nabi Muhammad SAW ditawari
kerajaan, harta, wanita oleh kaum Quraisy agar beliau meninggalkan
tugas ilahinya menyiarkan agama Islam, beliau menjawab:
”Demi Allah…wahai paman,
seandainya mereka dapat meletakkan matahari di tangan kanan ku dan bulan
di tangan kiri ku agar aku meninggalkan tugas suci ku, maka aku tidak
akan meninggalkannya sampai Allah memenangkan (Islam) atau aku hancur
karena-Nya”……
Meski kaum kafir Quraisy mengancam membunuh Nabi, namun Nabi tidak gentar dan tetap menjalankan amanah yang dia terima.
Seorang Muslim harusnya bersikap amanah seperti Nabi.
Tabligh
Tabligh artinya menyampaikan. Segala
firman Allah yang ditujukan oleh manusia, disampaikan oleh Nabi. Tidak
ada yang disembunyikan meski itu menyinggung Nabi.
Ù„ِّÙŠَعْÙ„َÙ…َ Ø£َÙ† Ù‚َدْ Ø£َبْÙ„َغُوا۟ رِسَٰÙ„َٰتِ رَبِّÙ‡ِÙ…ْ ÙˆَØ£َØَاطَ بِÙ…َا Ù„َدَÙŠْÙ‡ِÙ…ْ ÙˆَØ£َØْصَÙ‰ٰ ÙƒُÙ„َّ Ø´َÙ‰ْØ¡ٍ عَدَدًۢا
“Supaya Dia mengetahui, bahwa
sesungguhnya rasul-rasul itu telah menyampaikan risalah-risalah
Tuhannya, sedang (sebenarnya) ilmu-Nya meliputi apa yang ada pada
mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu persatu.” [Al Jin 28]
“Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling,
karena telah datang seorang buta kepadanya” ['Abasa 1-2]
karena telah datang seorang buta kepadanya” ['Abasa 1-2]
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa
firman Allah S.80:1 turun berkenaan dengan Ibnu Ummi Maktum yang buta
yang datang kepada Rasulullah saw. sambil berkata: “Berilah petunjuk
kepadaku ya Rasulullah.” Pada waktu itu Rasulullah saw. sedang
menghadapi para pembesar kaum musyrikin Quraisy, sehingga Rasulullah
berpaling daripadanya dan tetap mengahadapi pembesar-pembesar Quraisy.
Ummi Maktum berkata: “Apakah yang saya katakan ini mengganggu tuan?”
Rasulullah menjawab: “Tidak.” Ayat ini (S.80:1-10) turun sebagai teguran
atas perbuatan Rasulullah saw.
(Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan al-Hakim yang bersumber dari ‘Aisyah. Diriwayatkan pula oleh Ibnu Ya’la yang bersumber dari Anas.)
(Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan al-Hakim yang bersumber dari ‘Aisyah. Diriwayatkan pula oleh Ibnu Ya’la yang bersumber dari Anas.)
Sebetulnya apa yang dilakukan Nabi itu
menurut standar umum adalah hal yang wajar. Saat sedang berbicara di
depan umum atau dengan seseorang, tentu kita tidak suka diinterupsi oleh
orang lain. Namun untuk standar Nabi, itu tidak cukup. Oleh karena
itulah Allah menegurnya.
Sebagai seorang yang tabligh, meski ayat
itu menyindirnya, Nabi Muhammad tetap menyampaikannya kepada kita.
Itulah sifat seorang Nabi.
Tidak mungkin Nabi itu Kitman atau menyembunyikan wahyu.
Fathonah
Artinya Cerdas. Mustahil Nabi itu bodoh
atau jahlun. Dalam menyampaikan 6.236 ayat Al Qur’an kemudian
menjelaskannya dalam puluhan ribu hadits membutuhkan kecerdasan yang
luar biasa.
Nabi harus mampu menjelaskan
firman-firman Allah kepada kaumnya sehingga mereka mau masuk ke dalam
Islam. Nabi juga harus mampu berdebat dengan orang-orang kafir dengan
cara yang sebaik-baiknya.
Apalagi Nabi mampu mengatur ummatnya
sehingga dari bangsa Arab yang bodoh dan terpecah-belah serta saling
perang antar suku, menjadi satu bangsa yang berbudaya dan berpengetahuan
dalam 1 negara yang besar yang dalam 100 tahun melebihi luas Eropa.
Itu semua membutuhkan kecerdasan yang luar biasa.
Nama Hafit Bokko, Asal Tana Toraja, Suku Toraja, Sul-Sel
Sifat-sifat utama Nabi Muhammad SAW yang patut diteladani
Sifat-sifat utama Nabi Muhammad SAW yang patut diteladani
“Tiadalah Kami mengutus engkau (wahai Muhammad) melainkan untuk menjadi Rahmat bagi sekalian alam.” (Quran s. al- Anbiya : 107)
Peribadi Nabi Muhammad
s.a.w. sungguh menarik hati seluruh manusia yang mengakui kebenaran,
keperibadian Rasulallah jelas diterangkan dalam al-Quran antaranya Allah
berfirman yang bermaksud:
“Maka
disebabkan rahmat dari Allah (kepadamu Muhammad s.a.w) , engkau telah
bersikap lemah lembut kepada mereka. Kalaulah engkau bersikap kasar lagi
keras hati, tentulah mereka akan menjauhkan diri dari kamu. Oleh itu
ma’afkanlah mereka (mengenai kesalahan yang mereka lakukan terhadap
engkau, dan mohonlah keampunan bagi mereka, dan juga bermusyawarahlah
dengan mereka dalam urusan (permasaalahan keduniaan) itu. Kemudian
setelah engkau berazam (untuk membuat sesuatu) maka bertawakkallah
kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertawakkal
kepadaNya. (al-Quran s. Ali Imran: 159)
Ini
salah satu sifat terpuji dari peribadi Nabi Muhammad s.a.w. diantara
banyak lagi sifat terpuji yang dimiliki oleh Rasulallah s.a.w., sehingga
menyebabkan baginda Nabi s.a.w. telah dapat membawa suatu perubahan
yang luar biasa terhadap masyarakat ummat manusia, khasnya masyarakat
Arab di zaman jahiliah
Kebiasaannya
Telah
dikeluarkan oleh Ya’kub bin Sufyan Al-Faswi dari Al-Hasan bin Ali ra.
katanya: Pernah aku menanyai bapa saudaraku (dari sebelah ibu) Hind bin
Abu Halah, dan aku tahu dia memang sangat pandai mensifatkan perilaku
Rasulullah SAW, padahal aku ingin sekali untuk disifatkan kepadaku
sesuatu dari sifat beliau yang dapat aku mencontohinya, maka dia berkata
: Adalah Rasulullah SAW itu kelihatannya seperti orang yang selalu
bersedih, senantiasa banyak berfikir, tidak pernah beristirehat panjang,
tidak berbicara bila tidak ada keperluan, banyak diamnya, memulakan
bicara dan menghabiskannya dengan sepenuh mulutnva, kata-katanya penuh
mutiara mauti manikam, satu-satu kalimatnya, tidak berlebih-lebihan atau
berkurang-kurangan, lemah lembut tidak terlalu kasar atau menghina
diri, senantiasa membesarkan nikmat walaupun kecil, tidak pernah mencela
nikmat apa pun atau terlalu memujinya, tiada seorang dapat meredakan
marahnya, apabila sesuatu dari kebenaran dihinakan sehingga dia dapat
membelanya.
Dalam
riwayat lain, dikatakan bahawa dia tidak menjadi marah kerana sesuatu
urusan dunia atau apa-apa yang bertalian dengannya, tetapi apabila dia
melihat kebenaran itu dihinakan, tiada seorang yang dapat melebihi
marahnya, sehingga dia dapat membela kerananya. Dia tidak pernah marah
untuk dirinya, atau membela sesuatu untuk kepentingan dirinya, bila
mengisyarat diisyaratkan dengan semua telapak tangannya, dan bila dia
merasa takjub dibalikkan telapak tangannya, dan bila berbicara
dikumpulkan tangannya dengan menumpukan telapak tangannya yang kanan
pada ibu jari tangan kirinya, dan bila dia marah dia terus berpaling
dari arah yang menyebabkan ia marah, dan bila dia gembira dipejamkan
matanya, kebanyakan ketawanya ialah dengan tersenyum, dan bila dia
ketawa, dia ketawa seperti embun yang dingin.
Berkata
Al-Hasan lagi: Semua sifat-sifat ini aku simpan dalam diriku lama juga.
Kemudian aku berbicara mengenainya kepada Al-Husain bin Ali, dan aku
dapati ianya sudah terlebih dahulu menanyakan bapa saudaraku tentang apa
yang aku tanyakan itu. Dan dia juga telah menanyakan ayahku (Ali bin
Abu Thalib ra.) tentang cara keluar beliau dan masuk beliau, tentang
cara duduknya, malah tentang segala sesuatu mengenai Rasulullah SAW itu.
Keadaannya di rumah
Berkata
Al-Hasan ra. lagi: Aku juga pernah menanyakan ayahku tentang masuknya
Rasulullah SAW lalu dia menjawab: Masuknya ke dalam rumahnya bila sudah
diizinkan khusus baginya, dan apabila dia berada di dalam rumahnya
dibahagikan masanya tiga bahagian. Satu bahagian khusus untuk Allah
ta’ala, satu bahagian untuk isteri-isterinya, dan satu bahagian lagi
untuk dirinya sendiri. Kemudian dijadikan bahagian untuk dirinya itu
terpenuh dengan urusan di antaranya dengan manusia, dihabiskan waktunya
itu untuk melayani semua orang yang awam mahupun yang khusus, tiada
seorang pun dibezakan dari yang lain. Di antara tabiatnya ketika
melayani ummat, dia selalu memberikan perhatiannya kepada orang-orang
yang terutama untuk dididiknya, dilayani mereka menurut kelebihan diri
masing-masing dalam agama.
Ada
yang keperluannya satu ada yang dua, dan ada yang lebih dari itu, maka
dia akan duduk dengan mereka dan melayani semua urusan mereka yang
berkaitan dengan diri mereka sendiri dan kepentingan ummat secara umum,
cuba menunjuki mereka apa yang perlu dan memberitahu mereka apa yang
patut dilakukan untuk kepentingan semua orang dengan mengingatkan pula:
“Hendaklah siapa yang hadir menyampaikan kepada siapa yang tidak hadir.
Jangan lupa menyampaikan kepadaku keperluan orang yang tidak dapat
menyampaikannya sendiri, sebab sesiapa yang menyampaikan keperluan orang
yang tidak dapat menyampaikan keperluannya sendiri kepada seorang
penguasa, nescaya Allah SWT akan menetapkan kedua tumitnya di hari
kiamat”, tiada disebutkan di situ hanya hal-hal yang seumpama itu saja.
Dia tidak menerima dari bicara yang lain kecuali sesuatu untuk maslahat
ummatnya. Mereka datang kepadanya sebagai orang-orang yang berziarah,
namun mereka tiada meninggalkan tempat melainkan dengan berisi. Dalam
riwayat lain mereka tiada berpisah melainkan sesudah mengumpul banyak
faedah, dan mereka keluar dari majlisnya sebagai orang yang ahli dalam
hal-ehwal agamanya.
Keadaannya di luar rumah
Berkata
Al-Hasan r.a. lagi: Kemudian saya bertanya tentang keadaannya di luar,
dan apa yang dibuatnya? Jawabnya: Adalah Rasulullah SAW ketika di luar,
senantiasa mengunci lidahnya, kecuali jika memang ada kepentingan untuk
ummatnya. Dia selalu beramah-tamah kepada mereka, dan tidak kasar dalam
bicaranya. Dia senantiasa memuliakan ketua setiap suku dan kaum dan
meletakkan masing-masing di tempatnya yang layak. Kadang-kadang dia
mengingatkan orang ramai, tetapi dia senantiasa menjaga hati mereka agar
tidak dinampakkan pada mereka selain mukanya yang manis dan akhlaknya
yang mulia.
Dia
selalu menanyakan sahabat-sahabatnya bila mereka tidak datang, dan
selalu bertanyakan berita orang ramai dan apa yang ditanggunginya. Mana
yang baik dipuji dan dianjurkan, dan mana yang buruk dicela dan
dicegahkan. Dia senantiasa bersikap pertengahan dalam segala perkara,
tidak banyak membantah, tidak pernah lalai supaya mereka juga tidak suka
lalai atau menyeleweng, semua perkaranya baik dan terjaga, tidak pernah
meremehkan atau menyeleweng dari kebenaran, orang-orang yang senantiasa
mendampinginya ialah orang-orang paling baik kelakuannya, yang
dipandang utama di sampingnya, yang paling banyak dapat memberi nasihat,
yang paling tinggi kedudukannya, yang paling bersedia untuk berkorban
dan membantu dalam apa keadaan sekalipun.
Majlisnya
Berkata
Al-Hasan ra. lagi: Saya lalu bertanya pula tentang majlis Nabi SAW dan
bagaimana caranya ? Jawabnya: Bahawa Rasulullah SAW tidak duduk dalam
sesuatu majlis, atau bangun daripadanya, melainkan dia berzikir kepada
Allah SWT Dia tidak pernah memilih tempat yang tertentu, dan melarang
orang meminta ditempatkan di suatu tempat yang tertentu. Apabila dia
sampai kepada sesuatu tempat, di situlah dia duduk sehingga selesai
majlis itu dan dia menyuruh membuat seperti itu. Bila berhadapan dengan
orang ramai diberikan pandangannya kepada semua orang dengan sama rata,
sehingga orang-orang yang berada di majlisnya itu merasa tiada seorang
pun yang diberikan penghormatan lebih darinya.
Bila
ada orang yang datang kepadanya kerana sesuatu keperluan, atau sesuatu
maslahat, dia terus melayaninya dengan penuh kesabaran hinggalah orang
itu bangun dan kembali. Dia tidak pemah menghampakan orang yang meminta
daripadanya sesuatu keperluan, jika ada diberikan kepadanya, dan jika
tidak ada dijawabnya dengan kata-kata yang tidak mengecewakan hatinya.
Budi pekertinya sangat baik, dan perilakunya sungguh bijak. Dia dianggap
semua orang seperti ayah, dan mereka dipandang di sisinya semuanya sama
dalam hal kebenaran , tidak berat sebelah. Majlisnya semuanya
ramah-tamah, segan-silu, sabar menunggu, amanah, tidak pemah terdengar
suara yang tinggi, tidak dibuat padanya segala yang dilarangi, tidak
disebut yang jijik dan buruk, semua orang sama kecuali dengan kelebihan
taqwa, semuanya merendah diri, yang tua dihormati yang muda, dan yang
muda dirahmati yang tua, yang perlu selalu diutamakan, yang asing selalu
didahulukan.
Ketika bersama sahabat-sahabatnya
Berkata
Al-Hasan ra. lagi: Saya pun lalu menanyakan tentang kelakuan Rasulullah
SAW pada orang-orang yang selalu duduk-duduk bersama-sama dengannya?
Jawabnya: Adalah Rasulullah SAW selalu periang orangnya, pekertinya
mudah dilayan, seialu berlemah-lembut, tidak keras atau bengis, tidak
kasar atau suka berteriak-teriak, kata-katanya tidak kotor, tidak banyak
bergurau atau beromong kosong segera melupakan apa yang tiada
disukainya, tidak pernah mengecewakan orang yang berharap kepadanya,
tidak suka menjadikan orang berputus asa. Sangat jelas dalam perilakunya
tiga perkara yang berikut. Dia tidak suka mencela orang dan
memburukkannya. Dia tidak suka mencari-cari keaiban orang dan tidak
berbicara mengenai seseorang kecuali yang mendatangkan faedah dan
menghasilkan pahala.
Apabila
dia berbicara, semua orang yang berada dalam majlisnya memerhatikannya
dengan tekun seolah-olah burung sedang tertengger di atas kepala mereka.
Bila dia berhenti berbicara, mereka baru mula berbicara, dan bila dia
berbicara pula, semua mereka berdiam seribu bahasa. Mereka tidak pernah
bertengkar di hadapannya. Dia tertawa bila dilihatnya mereka tertawa,
dan dia merasa takjub bila mereka merasa takjub. Dia selalu bersabar
bila didatangi orang badwi yang seringkali bersifat kasar dan suka
mendesak ketika meminta sesuatu daripadanya tanpa mahu mengalah atau
menunggu, sehingga terkadang para sahabatnya merasa jengkel dan kurang
senang, tetapi dia tetap menyabarkan mereka dengan berkata: “Jika kamu
dapati seseorang yang perlu datang, hendaklah kamu menolongnya dan
jangan mengherdiknya!”. Dia juga tidak mengharapkan pujian daripada
siapa yang ditolongnya, dan kalau mereka mahu memujinya pun, dia tidak
menggalakkan untuk berbuat begitu. Dia tidak pernah memotong bicara
sesiapa pun sehingga orang itu habis berbicara, lalu barulah dia
berbicara, atau dia menjauh dari tempat itu.
Ketika diamnya
Berkata
Al-Hasan r.a. lagi: Saya pun menanyakan pula tentang diamnya, bagaimana
pula keadaannya? Jawabnya: Diam Rasulullah SAW bergantung kepada
mempertimbangkan empat hal, iaitu: Kerana adab sopan santun, kerana
berhati-hati, kerana mempertimbangkan sesuatu di antara manusia, dan
kerana bertafakkur. Adapun sebab pertimbangannya ialah kerana
persamaannya dalam pandangan dan pendengaran di antara manusia. Adapun
tentang tafakkurnya ialah pada apa yang kekal dan yang binasa. Dan
terkumpul pula dalam peribadinya sifat-sifat kesantunan dan kesabaran.
Tidak
ada sesuatu yang boleh menyebabkan dia menjadi marah, ataupun
menjadikannya membenci. Dan terkumpul dalam peribadinya sifat
berhati-hati dalam empat perkara, iaitu: Suka membuat yang baik-baik dan
melaksanakannya untuk kepentingan ummat dalam hal-ehwal mereka yang
berkaitan dengan dunia mahupun akhirat, agar dapat dicontohi oleh yang
lain. Dia meninggalkan yang buruk, agar dijauhi dan tidak dibuat oleh
yang lain. Bersungguh-sungguh mencari jalan yang baik untuk maslahat
ummatnya, dan melakukan apa yang dapat mendatangkan manfaat buat
ummatnya, baik buat dunia ataupun buat akhirat
- Beliau biasanya memaafkan musuh dan para sahabat-sahabatnya yang menyakitinya. Di perang Uhud beliau berdoa untuk kaum kafir yang menyebabkan mulutnya berdarah “Ya Allah maafkan mereka yang tidak tahu”
- Beliau sangat penyantun. Beliau biasa memberi minum hewan piaraanya dengan ember dan menunggunya hingga selesai. Beliau membersihkan wajah dan mata kuda tungganganya.
- K etika dipanggil, beliau menjawab dengan berkata “labaik” (ya!) Beliau tidak pernah melangkahi orang lain. Beliau biasa duduk di kedua kakinya. Ketika menunggang hewan dan melihat ada orang yang berjalan, beliau mengajak orang itu menumpang di hewan tunggangannya.
- Beliau tidak memandang dirinya memiliki kelebihan dibanding lainnya. Ketika sedang berada dalam sebuah perjalanan bersama sahabat-sahabatnya mereka bermaksud memasak seekor kambing. Salah seorang di antara mereka memberikan kambingnya. Ada yang menawarkan diri mengulitinya. Ada yang menawarkan sebagai juru masak. Rasulullah SAW kemudian menawarkan dirinya mencari kayu bakar. Para sahabat berkata “Ya Rasulullah Anda duduk sajalah. Kami yang akan mencari kayunya.” Beliau menjawab “ya! saya tahu Anda semua siap melakukannya. Tetapi saya tidak ingin duduk-duduk saja sementara yang lain bekerja. Allah tidak suka kalau ada yang duduk-duduk saja sedang yang lain bekerja. ” Beliau lalu berdiri dan pergi mencari kayu bakar.
- Ketika beliau mengunjungi sahabat-sahabatnya beliau tidak selalu duduk di bagian depan. Beliau mencari tempat yang kosong. Ketika beliau datang, sahabat-sahabatnya cepat-cepat berdiri. Beliau berujar “janganlah kalian berdiri untuk menghormatiku bersikaplah biasa seperti ketika kalian kedatangan orang lain. Saya seperti orang lain. Saya makan seperti yang lainnya. Sayapun duduk kalau lelah.”
- Seringkali nabi duduk di kedua lututnya. Beliau juga pernah berdiri menggunakan lututnya ketika memeluk menyambut sahabat-sahabatnya. Beliau tidak pernah membedakan makanan untuknya dan para pembantunya, demikian juga dalam hal berpakaian. Beliau sering membantu pelayannya menyelesaikan pekerjaan. Beliau tidak pernah menyumpahi atau menyakiti orang lain. Anas bin Malik, yang setia melayaninya berkata, “aku menjadi pelayan Rasulullah selama 10 tahun. Beliau membantuku lebih sering dibanding aku membantunya. Beliau tidak pernah memarahiku. Beliau tidak pernah berkata kasar kepadaku.”
- Beliau suka menambal sendiri pakaiannya yang sobek, memerah susu kambingnya, dan memberi minum hewan piaraannya. Beliau sering membawa barang-barang belanjaan sendiri ke rumahnya. Dalam perjalanan, beliau sering memberi makan hewan tunggangannya. Kadang-kadang beliau melakukannya sendiri dan kadang-kadang dilakukan oleh pelayannya.
- Ketika beliau dipanggil dengan sebutan pelayan oleh seorang pelayan, sebuah kebiasaan di Madinah, beliau lalu berjalan dengan pelayan itu beriringan.
- Beliau sering mengunjungi orang yang sakit dan menghadiri pemakamannya. Untuk menggembirakan hati si sakit, beliau mengunjunginya meskipun si sakit kafir atau munafik.
- Setelah beliau melaksanakan sholat subuh di Masjid, beliau menghampiri para sahabatnya sambil berkata: “Adakah yang sakit? Bila ada mari kita mengunjunginya.” Kemudian beliau juga berkata:”adakah yang meninggal?Bila ada mari kita membantunya.”Kemudian beliau sering juga berkata:”adakah di antara kalian yang bermimpi sesuatu? Bila ada mari kita tafsirkan mimpinya.” Bila ada yang meninggal beliau membantu menyiapkan pemakamnnya dan menyolatkannya serta menghadiri pemakamannya.
- Ketika beliau tidak melihat sahabat-sahabatnya selama tiga hari beliau akan menanyaknnya. Bila sahabatnya itu sedang bepergian beliau mendoakannya, atau bila sahabatnya ada di kotanya beliau akan mengunjunginya.
- Beliau selalu mendahului menyambut orang lain yang dijumpainya.
- Beliau suka mengendarai unta, keledai, dan kadang-kadang mengajak orang lain menunggang bersamanya.
- Beliau suka melayani tamunya dan para sahabatnya dan beliau menyatakan: “orang yang paling dekat dengan masyaraktnya adalah orang yang selalu melayani orang lain.”
- Tidak seorang pun pernah menyaksikan beliau tertawa terbahak-bahak. Beliau suka tersenyum kecil. Kadang-kadang gigi depannya tampak ketika beliau tertawa.
- Beliau selalu tampak hati-hati dan cermat. Beliau suka berbicara pelan-pelan. Beliau biasa memulai pembicaraan dengan senyum.
- Beliau tidak pernah berbicara yang mubazir atau tanpa keperluan. Bila beliau memerlukan sesuatu beliau akan berbicara dengan singkat dan jelas. Terkadang beliau mengulangi pembicaraan sampai tiga kali agar bias dipahami.
- Beliau biasa bercanda dengan orang-orang asing, orang yang pernah dikenalnya, anak-anak, wanita tua, dan wanita yang menjadi mahramnya (yang tidak boleh dinikahi). Namun demikian, hal itu tidak membuatnya lupa kepada Allah.
- Tak seorang pun sanggup melihatnya berlama-lama karena kemulyaannya. Bila seseorang melihatnya, ia pasti mulai berkeringat. Beliau sering berkata janganlah engkau ..dirimu! saya bukanlah raja. Saya bukanlah penjahat. Saya adalah anak dari seorang wanita dan saya juga makan daging kering.” Sehingga orang lain hilang kekuatirannya dan menjelaskan masalah yang dihadapinya.
- Beliau tidak memiliki pengawal atau penjaga. Setiap orang dapat menemuinya dan mengutarakan masalahnya.
- Beliau sangat pemalu. Beliau biasa memperhatikan wajah orang yang mengajaknya berbicara.
- Beliau tidak pernah mempermalukan orang akibat kesalahannya. Beliau tidak pernah mengeluhkan orang lain. Kalau beliau tidak senang dengan kata-kata atau perbuatan orang lain maka beliau berkata: “heran koq ada orang yang kelakuannya seperti itu.”
- Meskipun beliau orang yang memiliki keutamaan, beliau berkata: “Di antara kalian akulah orang yang paling paham tentang Allah dan paling takut kepada-Nya. Bila kalian tahu apa yang aku ketahui maka kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis.”
- Hatinya sangat mulya dan memiliki keberanian. Di perang Hunain, banyak tentara Muslim lari mengumpulkan harta rampasan perang. Akibatnya di sekitar beliau hanya tinggal beberapa orang saja. Selanjutnya pasukan musuh menyerang secara tiba-tiba dan mereka mengelilingi Rasulullah. Namun Rasululllah tidak bias ditaklukan.
Nama Hafit Bokko, Asal Tana Toraja, Suku Toraja, Sul-Sel
Langganan:
Postingan (Atom)