Rabu, 04 Desember 2013

3 alternatif implementasi kurikulum 2013

 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan melakukan uji publik terhadap kurikulum 2013 pada akhir November 2012. Meski demikian, implementasi kurikulum baru tersebut tidak serta merta akan dilakukan. Selain itu ada beberapa alternatif yang dapat dipilih untuk proses penerapan kurikulum 2013.
Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) M Nuh, pihaknya memiliki beberapa alternatif terkait implementasi kurikulum 2013. Pertama, kata M Nuh, tidak diterapkan pada semua kelas tapi hanya kelas 1, 4, 7, dan 10 untuk tahun pertama 2013.
"Tahun kedua, diterapkan pada kelas 1, 2, 4, 5, 7, 8, 10, dan 11. Tahun ketiga lunas, bisa diterapkan di semua jenjang. Tapi kalau punya usaha luar biasa, di tahun kedua bisa diterapkan di semua kelas," tutur M Nuh usai upacara Peringatan Hari Guru Nasional 2012 di Kemendikbud, Jakarta Selatan, Senin (26/11/2012).
Alternatif kedua, tambahnya, kurikulum baru itu diterapkan pada kelas 1, 4, 7, dan 10 hanya di beberapa sekolah saja di seluruh wilayah. Kemudian, alternatif ketiga, kurikulum itu diterapkan pada kelas 1, 4, 7, dan 10 di beberapa sekolah di beberapa wilayah. Dari ketiga alternatif penerapan kurikulum tersebut, M Nuh menyebutkan, Kemendikbud akan mengambil opsi pertama.
"Kecenderungan kami akan memakai alternatif pertama. Tentu ada kelebihan dan kekurangannya. Dari segi sumber daya, opsi pertama lebih terjangkau. Kalau seluruh kelas 2,9 juta guru, upayanya luar biasa. Kemudian, jika diterapkan di semua sekolah di seluruh wilayah ada kebersamaan. Sehingga anggapan diskriminasi bisa diminimalisasi," kata mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) itu.
M Nuh menambahkan, untuk beradaptasi dengan kurikulum baru, sosialisasi tidak hanya diberikan kepada para murid, ettapi juga para guru. Dia mengungkap, guru yang dilatih untuk kurikulum adalah para guru SD.

"Tidak semuanya, karena guru SD jumlahnya ada 1,6 juta guru. Diprioritaskan guru kelas 1 dan 4. Jumlahnya sekira 500 ribu guru. Itu juga belum dikurangi dengan guru Penjaskes dan Agama karena di SD guru kelas adalah semua guru kecuali guru Agama dan Penjaskes," tutupnya

Kontroversi Kurikulum 2013

Ganti menteri ganti kurikulum. Itulah yang terjadi di dalam sistem pendidikan di negeri ini. Kebijakan perubahan kurikulum untuk tahun ajaran 2013/2014 kpun menuai kritik dari para pengamat pendidikan dan juga para guru yang nantinya akan menjadi ujung tombak dalam penerapannya. Ini menunjukkan, pendidikan di Indonesia tidak memiliki visi dan misi yang jelas.

Pengamat pendidikan H.A.R Tilaar menilai, perombakan kurikulum yang terjadi di Indonesia dinilai kerap menyusahkan anak didik. Bayangkan saja, belum selesai menyerap ilmu dari sebuah kurikulum yang dianggap unggul, anak-anak ini harus beradaptasi lagi dengan kurikulum baru. “Perubahan kurikulum yang ada justru mengorbankan anak-anak Indonesia.”
Dikatakan, guru adalah ujung tombak pemberlakuan kurikulum baru ini. Namun jika guru-guru ini tidak memahami konsep kurikulum dengan baik, maka tujuannya tak dapat dicapai.”Ini diubah lagi. Berarti sudah 10 kali kurikulum di negara ini berubah. Ada kesalahan konseptual di sini. Anak-anak Indonesia yang akhirnya dikorbankan dari perubahan kurikulum ini,” kata Tilaar.
Dalam diskusi dengan tema “Kritik atas kebijakan perubahan kurikulum” yang digelar Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), berkembang rumor bahwa perubahan kurikulum pendidikan nasional 2013 dikarenakan adanya pesanan Wakil Presiden RI, Boediono.
Hal itu dikatakan Sekretaris Jenderal FSGI, Retno Listiyarti yang mengaku juga mempertanyakan adanya rumor tersebut. Dari rumor yang beredar bahwa kurikulum pendidikan berubah karena adanya pesanan Wakil Presiden, Boediono, selaku perpanjangan tangan Presiden dalam mengurusi masalah pendidikan.
“Itu rumor ya, yang beredar bahwa (kurikulum) ini pesanan Wapres. Rumornya karena cucu beliau membawa tas (berisi buku) begitu berat. Saya pribadi tidak pernah mendengar langsung dari Pak Wapres,” kata Retno.
Terkait perubahan kurikulum 2013, Menteri Pendidikan Mohammad Nuh, pernah mengatakan manfaatnya bagi siswa adalah, mereka tidak perlu lagi membawa banyak buku, sehingga kurikulum yang menggunakan tematik integratif ini juga mengatasi keluhan yang selama ini terjadi akibat banyaknya buku pelajaran yang harus dibeli siswa. “Murid tidak usah bawa 10 buku. Sehingga keluhan bukunya banyak. Guru akan jadi andalan, meski bukan satu-satunya sumber,” tambah Mohammad Nuh.
Kurikulum Berubah
Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah akan mengubah kurikulum Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, serta Sekolah Menengah Kejuruan dengan menekankan aspek kognitif, afektif, psikomotorik melalui penilaian berbasis test dan portofolio saling melengkapi.
“Siswa untuk mata pelajaran tahun depan sudah tidak lagi banyak menghafal, tapi lebih banyak kurikulum berbasis sains,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh kepada pers di Kantor Wapres di Jakarta, Selasa.
Hal tersebut disampaikan Nuh usai memberikan presentasi mengenai pengembangan kurikulum 2013 yang dihadiri Wakil Presiden Boediono. Hadir dalam jumpa pers itu Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Musliar Kasim.
Dikatakan Nuh, orientasi pengembangan kurikulum 2013 adalah tercapainya kompetensi yang berimbang antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan, disamping cara pembelajarannya yang holistik dan menyenangkan.
Untuk tingkat SD, katanya, saat ini ada 10 mata pelajaran yang diajari, yaitu pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, matematika, IPA, IPS, seni budaya dan keterampilan, pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan, serta muatan lokal dan pengembangan diri.
Tapi mulai tahun ajaran 2013/2014 jumlah mata pelajaran akan diringkas menjadi tujuh, yaitu pendidikan agama, pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, matematika, seni budaya dan prakarya, pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, serta Pramuka.”Khusus untuk Pramuka adalah mata pelajaran wajib yang harus ada di mata pelajaran, dan itu diatur dalam undang-undang,” kata Nuh.
Salah satu ciri kurikulum 2013, khususnya untuk SD, adalah bersifat tematik integratif. Dalam pendekatan ini mata pelajaran IPA dan IPS sebagai materi pembahasan pada semua pelajaran, yaitu dua mata pelajaran itu akan diintegrasikan kedalam semua mata pelajaran.
Dikatakan untuk IPA akan menjadi materi pembahasan pelajaran Bahasa Indonesia dan matematika, sedangkan untuk IPS akan menjadi pembahasan materi pelajaran Bahasa Indonesia dan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN).
Mendikbud mengatakan, kurikulum 2013 itu diharapkan bisa diterapkan mulai tahun ajaran baru 2013, tapi sebelumnya akan diuji publik sekitar November 2012.”Masyarakat bisa memberikan masukan atas setiap elemen kurikulum mulai dari standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses hingga standar evaluasi. Adanya uji publik ini diharapkan kurikulum yang terbentuk telah menampung aspirasi masyarakat,” papar Nuh.
Sumber : nahimunkar.com

Urgensi Pendidikan

Pendidikan merupakan sebuah proses pemberdayaan manusia untuk membangun suatu peradaban yang bermuara pada wujudnya suatu tatanan masyarakat yang sejahtera lahir dan bathin. Allah SWT sebagai Pencipta memberdayakan adam (manusia pertama) dengan proses pendidikan. Islam sendiri memulai proses membangun kembali peradaban manusia yang telah porak poranda (kala itu) dengan mengibarkan panji-panji wahyu pertamanya yang sarat akan nilai-nilai pendidikan. Sistem dan metode yang amat menentukan kualitas hidup manusia secara utuh (ruhiyah, jasadiyah dan aqliyah) dalam segala bidang adalah pendidikan. Akibatnya dalam sepanjang sejarah kehidupan umat manusia, amat sulit ditemukan kelompok manusia yang tidak menggunakan pendidikan sebagai sarana pembudayaan dan peningkatan kualitasnya. Bahkan pendidikan juga dijadikan sarana penerapan suatu pandangan hidup. Pepatah Arab bahkan menegaskan: adabul mar’i khoirun min dzahabihi (pendidikan lebih berharga bagi manusia ketimbang emasnya).

Pendidikan memikul beban amanah yang sangat berat, yakni memberdayakan potensi fitrah manusia yang condong kepada nilai-nilai kebenaran dan kebajikan agar ia dapat memfungsikan dirinya sebagai hamba, yang siap menjalankan risalah yang dibebankan kepadanya yakni “kholifah fil ardl”. Oleh karena itu pendidikan berarti merupakan suatu proses membina seluruh potensi manusia sebagai: makhluq yang: beriman, berfikir, dan berkarya untuk kemaslahatan diri dan lingkungannya. Membangun sekolah berkualitas berarti menyelenggarakan proses pendidikan yang membentuk kepribadian peserta didik agar sesuai dengan fitrahnya.
Memberdayakan potensi fitrah manusia haruslah berkesesuaian dengan nilai-nilai yang mendasari fitrah itu sendiri, yakni nilai-nilai robbani yang bersumber kepada Rob yang menciptakan manusia itu sendiri, sebagai zat yang maha mengetahui akan segala sifat dan tabiat manusia. Dengan mengacu pada nilai-nilai tersebut, maka dengan sendirinya proses pendidikan niscaya akan memperhatikan azas-azas fisiologis, psikologis dan paedagogis yang melekat erat sebagai sunnatulkaun pada pertumbuhan dan perkmbangan manusia, juga memperhatikan situasi dan kondisi zaman di mana peserta didik menjalankan kehidupannya kelak.
Membangun suatu institusi pendidikan berarti mengambil peran dan tanggung jawab yang besar terhadap proses pembentukan kepribadian anak, karena di lembaga pendidikan itulah anak akan mendapatkan sebagian besar faktor-faktor penentu bentukan kepribadiannya, terutama dalam domain kognitif, afektif dan psikomotorik, yang sering pula diterjemahkan menjadi pengetahuan, sikap dan perilaku. Kepribadian yang baik akan tumbuh pada anak manakala seluruh faktor eksternal yang mempengaruhi proses pembentukannya dapat berinteraksi dengan sistem fisiopsikologis peserta didik secara sehat, proporsional dan memunculkan pengalaman belajar yang menyenangkan serta membangkitkan motivasi.
Islam sebagai agama yang sempurna telah memberikan pijakan yang jelas tentang tujuan dan hakikat pendidikan, yakni memberdayakan potensi fitrah manusia yang condong kepada nilai-nilai kebenaran dan kebajikan agar ia dapat memfungsikan dirinya sebagai hamba (QS AsSyams:8, Adz Dzariyat: 56), yang siap menjalankan risalah yang dibebankan kepadanya sebagai khalifah di muka bumi (QS 2:30/ 33: 72 ) Oleh karena itu pendidikan berarti merupakan suatu proses membina seluruh potensi manusia sebagai makhluk yang beriman dan bertaqwa, berfikir, dan berkarya, sehat, kuat dan berketerampilan tinggi untuk kemaslahatan diri dan lingkungannya.
Allah telah membekali manusia dengan kemampuan untuk belajar dan mengetahui, sebagaimana firman Allah;

“Bacalah dengan menyebut nama Rabbmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Rabbmulah yang paling pemurah. Yang mengajakan manusia dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya".(QS Al ‘Alaq 1-5)
Allah juga telah menganugerahi manusia berbagai sarana untuk belajar, seperti penglihatan, pendengaran dan hati, sebagaimana firman Allah … “ dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati agar kamu bersyukur.” (An-Nahl : 78)
Al Maududi, mengatakan; “Pendengaran merupakan pemeliharaan pengetahuan yang diperoleh dari orang lain. Penglihatan merupakan pengembangan pengetahuan dengan hasil observasi dan penelitian yang berkaitan dengannya. Hati merupakan sarana membersihkan ilmu pengetahuan dari kotoran dan noda sehingga lahirlah ilmu pengetahuan yang murni. Jika ketiga pengetahuan itu dipadukan, maka terciptalah ilmu pengetahuan yang sesuai dengan apa yang dikaruniakan Allah kepada manusia yang hanya dengan pengetahuan itulah manusia mampu mengatasi dan menundukkan makhluk lain agar tunduk pada kehendaknya”.
Sarana lain yang dimiliki manusia adalah bahasa, kemampuan untuk mengeluarkan gagasan dan kemampuan untuk menulis. Keberadaan sarana pendidikan tersebut, Allah tegaskan dalam firmannya:

“Bukankah Kami telah memberikan kepadanya dua buah mata, lidah dan bibir?” (Al-Balad 8-9)

“Allah yang Maha Pemurah. Yang telah mengajarkan Alquran. Dia menciptakan manusia, mengajarnya pandai berbicara.” (Ar-rahman : 1-4)

“Nun, demi qalam(pena) dan apa yang mereka tulis”. (Al-Qalam)
Melalui berfikir dan belajar, diharapkan, manusia mampu mempelajari dan memahami ayat-ayat Allah, baik ayat qauliyah maupun ayat kauniyah. Mempelajari ayat qauliyah berarti memahami syariat-syariat Allah, sebagaimana dalam firmannya;

“Ya Rabb kami, utuslah untuk mereka seorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al-Kitab (Alquran) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta menyucikan mereka. Seungguhnya, Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha bijaksana. (Al-Baqarah : 129)
Demikian pula mempelajari ayat-ayat kauniyah, berarti memahami ciptaan Allah yang terhampar di alam semesta. Sebagaimana firman Allah;

“Dan juga pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tiada memperhatikan”. (Adz-Dzariyat : 21)

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. Yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata) : “Ya Rabb kami, tiadalah, Maha suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa api neraka.”( Surat Ali Imon: 190 –191)
Allah telah menciptkan pendengaran, penglihatan, dan hati sebagai sarana untuk merenung, tafakur, berfikir jernih, serta meneliti alam semesta. Kemudian dengan akal dan hati, manusia mengolah alam ini untuk dijadikan sesuatu yang bermanfaat begi kehidupan.
Kita dididik secara ilmiyah melalui berfikir, observasi, diskusi, hingga penyimpulan. Sampai akhirnya kita dapat meraih ilmu pegetahuan dan menghasilkan sesuatu. Atas pendengaran, penglihatan, hati dan seluruh anggota tubuh yang diberikan Allah, manusia bertanggung jawab untuk memanfaatkan semuanya dalam jalan kebaikan. Allah berfirman;

“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungjawaban. (Al-Isra : 36)
Rasa tanggung jawab itu akan terpelihara di dalam diri manusia yang sadar, selalu ingat, adil, jauh dari penyelewengan, tidak tunduk pada hawa nafsu, jauh dari kedzaliman dan kesesatan serta istiqomah dalam segala prilaku. Rasulullah saw mengatakan bahwa manusia itu bertanggung jawab atas harta, umur dan kemudaannya lewat sabdanya;

“Tidaklah beranjak kaki seorang hamba pada hari kiamat sebelum diminta pertanggungjawaban empat hal ini: tentang usia untuk apa dihabiskan usia itu; tentang ilmu pengetahuan, diamalkan untuk apa ilmunya itu; tentang harta, diperoleh dari mana dan dibelanjakan untuk apa hartanya itu; dan tentang tubuhnya, dilusuhkan untuk apa tubuhnya.” (HR. Tirmidzi)
Seluruh tugas manusia dalam hidup ini, berakumulasi pada tanggung jawabnya untuk beribadah dan mengesakan Allah, sebagaimana Allah berfirman;
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. “ ( Adzariat ayat 56)
Melalui penciptaan alam semesta, Al-Quran telah memberikan arahan pendidikan bagi manusia dengan dua prinsip ilmiyah yang melengkapi aspek pasivisme, finalitas dan logika. Dua prinsip itu adalah :

Pertama, berulangnya berbagai kejadian semesta melalui sunnah yang ditetapkan Allah. Dia yang Maha Agung dan Maha tinggi berkuasa mengubah itu jika Dia menghendaki. Prinsip itu merupakan landasan dalam berfikir ilmiyah, dimana dengan landasan itu pula menusia bereksploitasi dan berkreasi dalam segala penomena peradaban. Allah berfirman ;

“Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda, lalu Kami hapuskan tanda malam dan Kami jadikan tanda siang itu terang, agar kamu mencari karunia dari Rabbmu, dan supaya kamu mengetahui bilangan tahun-tahun dan perhitungan. Dan segala sesuatu telah terangkan dengan jelas.”(Al Isra: 12)

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. Yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata) : “Ya Rabb kami, tiadalah, Maha suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa api neraka.”( Surat Ali Imon: 190 –191

Kedua, sesungguhnya sunnah-sunnah semesta dengan segala kejadian, fenomena, dan wujudnya, mulai dari yang berupa atom hingga yang terbesar, merupakan ciptaan Allah yang diturunkan sesuai dengan kadanya, tidak lebih dan tidak kurang. Prinsip inilah yang menunjukkan logika yang ilmiyah, yaitu melakukan observasi ilmiyah berdasarkan analogi kuantitatif, bukan berdasarkan deskripsi kualitatif. Hal ini seperti dalam firman Allah;

“Dan kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran. Dan Kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup, dan kami telah menciptakan pula mahkluq-makhluq yang kamu sekali-sekali bukan pemberi rizki kepadanya. Dan tidak ada sesuatupun melalinkan pada sisi Kamilah khazanahnya; Dan Kami tidak menurukannya melaikan dengan ukuran tertentu. (Al Hijr : 19 – 21)
Pemaparan Alquran tentang manusia dan alam semesta di atas, semakin mengokohkan akan urgensi pendidikan yang integral bagi manusia. Pendidikan yang mampu mengoptimalkan semua potensi manusia sehingga mampu menjalankan misinya untuk meraih sukses dunia dan akhirat. Selanjutnya Alquran mengarahkan manusia untuk menata kehidupannya dengan pendidikan yang baik. Allah membimbing menausia untuk senantiasa berdo’a memohon ditambahkan ilmu pengetahuan. Hal agar manusi selalu ingat bahwa yang memiliki perbendaharaan ilmu pengetahuan hanyalah llah swt. “Dan katakanlah: Ya Rabbku tambahkan bagiku ilmu pengetahuan. “(Surat Toha : 114) Allah juga mendorong menusia untuk terus meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan dengan perintah belajar dan mengajar, seperti dalam firmaNya, “Tidaklah sepantasnya orang-orang mukmin itu berangkat semuanya. Mengapa tidak pergi dari tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama, dan supaya mereka memberikan peringatan kepada kaumnya apabila telah kembali kepada mereka. Mudah-mudahan mereka dapat menjaga diri. “(Surat At-taubah : 122)
Pendidikan sangat berperan dalam estafeta generasi menuju genarasi yang lebih baik. Hal ini Allah pesankan kepada umat manusia untuk memperhatikan generasi dengan mendidik mereka mel;alui pendidikan yang lebih baik dari sebelumnya. Allah berfirman; “ Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang sekiranya meninggalkan anak-anak yang lemah-lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahtraan) mereka, maka hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar. “(Surat An-Nisa : 9)
Islam sangat menekankan pentingnya menuntut ilmu. Hanya dengan ilmu, kita akan dapat meraih kejayaan dan derajat: ”Allah mengangkat orang-orang yang beriman dan berilmu pengetahuan beberapa derajat” (QS AlMujadilah: 11). RasuluLlah SAW telah memberi khabar kepada kita bagaimana penting dan mulianya orang-orang yang menimba ilmu pengetahuan:
•    Barangsiapa yang dikehendaki Allah dengan kebaikan maka Allah menjadikannya ia pandai mengenai agama dan ia ilhami petunjuk-Nya. (HR. Muttafaq alaih)Sesungguhnya hikmah (ilmu) itu menambah orang yang mulia akan kemuliaan dan mengangkat hamba sahaya sehingga ia mencapai capaian raja-raja. (HR. Abu Nuaim)
•    Seutama-utama manusia adalah orang mu’min yang ‘alim yang jika ia dibutuhkan maka ia berguna, dan jika ia tidak dibutuhkan maka ia mencukupkan dirinya
•    Barangsiapa yang berjalan disuatu jalan untuk menuntut ilmu pengetahuan, Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga.” (HRMuslim)
•    Barangsiapa yang berjalan disuatu jalan untuk menuntut ilmu pengetahuan, Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga. Dan para Malaikat selalu meletakkan sayapnya menaungi para pelajar karena senang dengan perbuatan mereka. Dan seorang alim dimintakan ampun oleh penduduk langit dan bumi dan ikan-ikan di dalam air. Kelebihan seorang alim atas orang ahli ibadat bagaikan kelebihan sinar bulan atas lain-lain bintang. Dan sesungguhnya ulama (guru-guru) sebagai pewaris dari nabi-nabi. Sesungguhnya Nabi tidak mewariskan dinar dan dirham hanya mereka mewariskan llmu agama, maka siapa yang telah mendapatkannya berarti telah mengambil bagiannya yang besar.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)
•    Demi Allah, kalau Allah memberi hidayat kepada seseorang karena ajaranmu, maka yang demikian itu bagimu lebih baik dari kekayaan binatang ternak yang merah-merah.” (HR. Bukhari Muslim)
•    Sesungguhnya Allah tidak mengutus diriku sebagai orang yang menyusahkan, tidak pula sebagai orang yang keras kepala, tetapi Dia mengutus diriku sebagai pendidik yang memudahkan. (HR. Ahmad dan Nasai)
•    “Sesungguhnya Allah, para Malaikat, para penghuni langit dan bumi sampai semut yang ada di dalam lubangnya dan ikan-ikan yang ada dalam air selalu menyampaikan shalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan terhadap manusia (HR. Tirmidzi)

Pesan Menghadapi UN

Banyak orang takut dan resah ketika menghadapi UN (Ujian Nasional), kenapa? kenapa harus takut ??? Kalau kita tidak salah ngapaen harus takut? Iya bukan…! Rasa takut hanya untuk pencuri ulung yang beraksi saat dalam kesempitan akal, dalam ujian alias penyontek, mereka takut, jangan-jangan waktu ujian tidak mendapatkan contekan, tidak ada teman yang bisa memberi jawaban, atau tidak mendapatkan tempat duduk yang strategis saat ujian. Sehingga mereka bukan takut tidak dapat menjawab soal-soal UN, namun lebih takut dengan posisi tempat duduk saat ujian nanti, dengan siapa ? sebelah kiri kanan, muka belakang siapa? Duduknya di sebelah mana? Dekat pengawas nggak? Itulah yang membuat para pencuri ulung itu takut dan cemas.
Tapi tentu, kita tak ingin jadi pencuri itu bukan? Karena mereka menggantungkan jawabannya mereka kepada orang lain alias lengong kanan-lengong kiri, muka atau belakang. Budaya itu harus dihilangkan sejak dini, apalagi saat UN. Seandainya orang yang kita contek itu tidak lulus, bagaimana dengan kita? Apakah kita juga mau ikut-ikutan tidak lulus, menjadi pecundang karena kebodohanmu sebelum berjuang? Tentu saja tidak bukan? Jadi jauh-jauhkanlah hal yang demikian itu.
“Persiapan Adalah Ibu dari Sebuah Keberhasilan”, begitu pituah mengatakan. Betul…! Keberhasilan seseorang tergantung pada bagaimana ia mempersiapkannya. “Hidup santai masa depan cerah” , kata-kata itu sangat tidak mungkin, that imposible only, tidak mungkin seseorang itu berhasil tanpa usaha, kerja keras, motivasi yang tinggi, do’a dan sikap yang pantang menyerah. Untuk menghadapi UN, tentu kita harus memiliki persiapan yang matang, meliputi : mental, fisik yang kuat dan tentunya dengan ilmu yang mantap. Karena itu kita perlu memiliki strategi khusus dalam menghadapi semuanya, sehingga persiapan kita yang matang akan membuahkan hasil yang memuaskan yaitu sebuah keberhasilan dan kesuksesan.
Nah, berikut ini Strategi jitu untuk menghadapi Ujian Nasional, agar kita tidak tegang dan stress menghadapi Ujian Nasional (UN) yang dalam benak kita terbayang laksana menghadapi monsters yang menakutkan:
Lakukanlah proses belajar secara continue, karena cara yang dikenal dengan SKS alias Sistem Kebut Semalam sudah Jadul. Tentu tidak mau juga usaha kita selama 3 tahun ini dibalasi hanya dengan nilai yang mengecewakan, atau bahkan mampu memupuskan harapan kita dalam menggapai masa depan. Tidak mau bukan…? Oleh karena itu, teruslah belajar, pantang menyerah…!
Sebelum memulai proses belajar hendaklah kita menenangkan diri dan membersihkan pikiran kita terlebih dahulu dari berbagai permasalahan.
Untuk sementara, jauhkan diri dari HP (handphone). Karena bagi anak remaja itu sangat banyak pengaruhnya dan dapat mengganggu konsentrasi belajar. Seperti untuk nelpon atau sms si dia,yang menghabiskan waktu, hingga larut malam. Untuk sementara, bukan gak apa-apa kalau bersabar dikit demi masa depan. “Kalau perlu putusin si dia”. Itu demi kebaikanmu, pilihlah kata-kata yang elok yang bisa buat ia mengerti dengan kita. Kita tentu tidak mau menyesal nantinya, kalau kita dinyatakan tidak lulus bukan…? Ingat! penyesalan itu akan datang pada kemudian harinya.
Gunakan cara yang cocok untuk kita dalam menenangkan diri dan pikiran. Seperti : membaca Al-Qur’an secara rutin 2-5 halaman perharinya atau lebih. Shalat tahajjud, puasa senin kamis, dan usahakanlah melakukan shalat hajad. Shalat Hajad (permintaan), disanalah lebih baik untuk kita untuk bermunajat kepada Allah. Lakukanlah shalat ini pada malam hari. Setelah shalat dua rakaat, lalu sujudlah, baca istigfar 100 kali dalam sujud, shalawat nabi, Al-Fatihah, ayat kursi dan bacaan lainnya, seperti tiga kul alias surat Al-ikhlas, An-Nas, dan Al-Falaq. Semakin banyak kita membacanya, tentu semakin baik. Setelah itu barulah ucapkan do’a atau permintaan kita, dengan bahasa yang indah.Usahakan shalat ini dilakukan selama 7 hari berturut-turut sebelum UN dan 7 hari sesudahnya. Ingat keikhlasan menentukan dikabulkannya do’a kita oleh Allah, Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Karena Dialah satu-satunya tempat untuk kita menyembah dan meminta pertolongan. Yakinlah….! Do’a kita insyaallah akan dikabulkan Allah. Karena Ia tidak pernah menyia-nyiakan do’a hambaNya yang beriman dan taat padaNya.
Bagi-bagilah waktu yang kita gunakan dalam belajar. Kalau perlu kita buat daftar kegiatan yang akan kita lakukan pada hari ini. Pemanfaatan waktu yang tidak efektif akan menimbulkan kerugian buat diri.
Pilihlah waktu istirahat untuk mengendorkan urat-urat saraf kita setelah lama digunakan untuk konsentrasi belajar.
Jangan langsung melakukan aktivitas belajar setelah selesai mengikuti ujian. Hendaknya istirahat terlebih dahulu beberapa saat, sehingga hilang rasa sedih, kecewa, dan kesal karena tidak bisa menjawab soal-soal tadi. Dengan demikian, kita akan terhindar dari kecemasan menghadapi ujian selanjutnya.. (Kuncinya jangan sampai kita terbebani dengan ujian tadi, lupakan itu, biarkan ia berlalu, sekarang tatap kedepan untuk hari esok. Karena, orang yang lemah itu adalah orang yang sibuk dengan apa-apa yang telah terjadi, tanpa menjadikannya sebuah motivasi.
Bila menemukan materi yang sulit dipelajari atau untuk menghafalnya, maka bacalah materi itu sebelum tidur, Karena menurut penelitian, materi yang kita baca tadi akan terurai ketika tidur. Mengingat otak orang yang tidur itu lebih jernih daripada otak orang yang terjaga. So, ketika bangun kembali kita bisa mendapatkan ide atau jalan untuk menemukan solusi untuk pelajaran yang sulit tersebut.
Jangan begadang, tidur yang cukup. Karena itu akan membuat kita lemas dan ngantuk saat menghadapi ujian.
Berangkatlah dengan perut berisi, maksudnya jangan biarkan perut ini kosong saat berangkat sekolah, makanlah terlebih dahulu. Tapi jangan terlalu kenyang, karena itu dapat membuat kita mengantuk.
Hindari makanan berlemak, hindari minum kopi dan teh, karena itu akan membuat kita cepat haus dan kekeringan saat ujian.
Datanglah ketempat ujian 10 menit sebelum masuk. Karena kalau terlalu cepat obrolan teman-teman dan hal-hal lainnya akan dapat mengganggu konsentrasi kita. Namun jangan juga sampai telat, hal ini sangat berpengaruh pada psikologi atau kondisi jiwa kita, baik konsentrasi, pikiran dan emosional, akan membuat kita merasa cemas dan gelisah saat menjawab soal ujian.
Jangan membahas pelajaran di sekolah menjelang ujian, karena itu akan memecahkan konsentrasi kita dan menghilangkan apa yang telah kita pelajari di rumah.
Saat menerima kertas soal, ucapkanlah do’a, ”Bismillahi, la haula wa la quwwata illa billahi al-aliyyul adziimi. Allahumma laa sahla tawakkalnaa” (Dengan menyebut nama Allah, tidak ada daya dan kekuatan melainkan dari Allah Yang Maha Tinggi dan Agung. Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali Engkau yang buat mudah. Cukuplah Allah sebagai penolongku, hanya kepada Allah kami bertawakkal.)
Bagilah waktu untuk menjawab soal-soal ujian. Berpandai-pandailah bermain dengan waktu saat ujian. Untuk itu usahakan bawa jam tangan saat ujian.
Mulailah dari menjawab soal-soal yang dianggap mudah. Ini akan mendorong kita untuk rileks dan percaya diri mengerjakan soal-soal berikutnya.
Jangan pedulikan teman-teman kita saat ujian, konsentrasikan pikiran kita pada kertas soal dan jawaban.
Jangan cemas bila teman-teman sedang menulis jawabannya, ketika kita masih berfikir.
Jangan terganggu ketika melihat teman-teman sudah selesai duluan, karena belum tentu mereka betul semua alias tidak ada yang salah. Jangan terpengaruh, mari kita gunakan semua waktu itu dengan baik, dengan mengkoreksi jawaban kita.
Jika kita kembali cemas, maka ulangilah do’a di atas, mari kita pejamkan mata, ambil nafas, tahan untuk beberapa saat, lalu keluarkan pelan-pelan.

Strategi atau langkah untuk menghadapi UN di atas tentu saja sudah cukup akrap dalam telinga dan fikiran kita. Insya Allah dengan strategi diatas kita dapat keluar dari ruang ujian dengan lapang dada, pikiran tenang, dengan penuh rasa bangga dapat menjawab soal-soal dengan baik. Selanjutnya bertawakkallah pada Allah, serahkah semua kepadaNya, tugas kita sebagai manusia hanyalah berusaha…berdo’a…dan bertawakkal…, hasilnya urusan Yang Maha Kuasa, semoga berhasil…!

Pesan Untuk Anak-anakku

PESAN UNTUK ANAK-ANAKKU......

Suatu hari, Imam al-Ghazali berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu Imam beliau bertanya beberapa hal. Pertama, “Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?. ”
Murid-muridnya ada yang menjawab orang tua, guru, teman, dan kerabatnya. Imam al-Ghazali menjelaskan semua jawaban itu benar.

Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah “Mati”. Sebab itu sudah janji Allah SWT bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati. (QS. Ali Imran 185)

Lalu Imam al-Ghazali meneruskan pertanyaan yang kedua. “Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini?”.
Murid-muridnya ada yang menjawab negara Cina, bulan, matahari, dan bintang-bintang.

Lalu Imam al-Ghazali menjelaskan bahwa semua jawaban yang mereka berikan adalah benar. Tapi yang paling benar, ujarnya, adalah “MASA LALU.”
Bagaimanapun kita, apapun kendaraan kita, tetap kita tidak bisa kembali ke masa lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama.
Lalu Imam al-Ghazali meneruskan dengan pertanyaan yang ketiga. “Apa yang paling besar di dunia ini?”.
Murid-muridnya ada yang menjawab gunung, bumi, dan matahari. Semua jawaban itu benar kata Imam Ghozali. Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah “Nafsu” (QS. Al- a’araf: 179). Maka kita harus hati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu membawa kita ke neraka.

Pertanyaan keempat adalah, “Apa yang paling berat di dunia ini?”.
Ada yang menjawab baja, besi, dan gajah. Semua jawaban sampean benar, kata Imam Ghozali, tapi yang paling berat adalah “memegang AMANAH” (QS. Al Ahzab 72). Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka untuk menjadi kalifah (pemimpin) di dunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya menyanggupi permintaan Allah SWT, sehingga banyak dari manusia masuk ke neraka karena ia tidak bisa memegang amanahnya.

Pertanyaan yang kelima adalah, “Apa yang paling ringan di dunia ini?”.
Ada yang menjawab kapas, angin, debu, dan daun-daunan. Semua itu benar kata Imam al-Ghazali. Namun menurut beliau yang paling ringan di dunia ini adalah ‘meninggalkan SHALAT’. Gara-gara pekerjaan kita tinggalkan shalat, gara-gara meeting kita juga tinggalkan shalat.

Lantas pertanyaan keenam adalah, “Apakah yang paling tajam di dunia ini?”.
Murid-muridnya menjawab dengan serentak, pedang. Benar kata Imam al-Ghazali. Tapi yang paling tajam adalah “lidah MANUSIA”. [jadi ingat dengan seorang Kyai Haji yang sudah tua tetapi yang kadang-kadang suka ceplas-ceplos yang kurang baik tentang Islam - red, dan semoga kita semua diampuni Allah SWT karena kadang kita lalai dalam menjaga lidah/ucapan kita sendiri].

Karena melalui lidah, manusia dengan gampangnya menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri.

Ujian Semester semakin dekat

Salam Hangat, untuk menuju sebuah perhelatan atau pertarungan yang berat, maka perlu persiapan yang matang dan cukup...... seperti siswa yang akan menenpuh ujian semester ganjil yang akan dilaksanakan pada tanggal 9 Desember 2013, maka yang perlu disaipkan oleh anak-anakku sekalian adalah jaga kesehatan, belajar, perbanyak mendekatkan diri kepada Allah, berdo;a, atau beribadah...... insya Allah fikiran anda akan dibukahkan dan muda untuk menjawab soal-soal yang ada...... hindari banyak bermain, keluyuran, atau bahkan jalan-jalan tanpa tujuan.  lebih baik belajar kelompok dengan teman, membaca buku pelajaran, berdiskusi atau bertanya kepada guru.  Insya Allah gurumu akan selalu siap untuk menuntun kalian.

Selasa, 12 November 2013

Pelatihan, teknis

Assalam, Sebuah.... perjalanan yang panjang menujuh kota makassar, dan kembali ke pangkuan ibu pertiwi pada tgl 12 November 2013.  Sesampainya di tempat, langsung memberikan informasi pengimbasan kepda rekan-rekan sejawat, khususnya bidang studi matematika. diberikan pencerahan tentang pembelajaran kurikulum 2013. mengenai metode, teknik. pendekatan, penyususnan RPP, analisis SK, KD, SI dan ilabus.

Senin, 04 November 2013

1435 H

Selamat Tahun Baru 1435 H

Kami Keluarga (Hafit Bokko &Hariati yampel, Al-Jabar Putra & Nahdah) mengucapkan 
Animasi Bergerak - Happy New Islamic Year 1434 H    selamat tahun baru islam 1435 H
selamat tahun baru islam 1435 H
happy islamic new year 1435-2
Ucapan selamat bukan ritual agama.

Pada Selasa (5/11), tibalah masa peralihan tahun baru Hijriyah, dari 1434 menuju 1435 H. Sistem kalender Islam memang bukan sekadar penanggalan biasa. Melainkan, ada banyak hal momentum berharga di baliknya, termasuk soal identitas.

Maka, dalam tradisi sebagian kalangan belakangan ini muncul fenomena ritual keagamaan atau sebatas interaksi sosial sebagai upaya untuk menghormati tahun baru tersebut, di antaranya saling berbagi ucapan selamat. Bolehkah hal ini dilakukan?

Fenomena tersebut memang terbilang baru. Di kalangan generasi salaf, permasalahan itu belum terlalu populer, bahkan nyaris tidak ditemukan. 

Oleh karena itu, perbedaan justru banyak muncul di tengah-tengah ulama masa kini. Setidaknya, ada dua kubu utama, yakni pro dan kontra.

Menurut kelompok yang pertama, ucapan yang disampaikan kepada sesama Muslim saat menyambut tahun baru Hijriyah hukumnya boleh.Deputi Sekjen Persatuan Ulama Islam, Syekh Salman bin Fahd al-Audah,mengatakan bahwa hal ini boleh dilakukan dan termasuk bentuk interaksi.

Dalil yang bisa dirujuk, antara lain, ucapan selamat, seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW menyambut Ramadhan (HR Nasai). Ucapan Thalhah bin Ubaidillah untuk Ka’ab bin Malik juga dijadikan acuan. (HR Bukhari Muslim).

Mengutip perkataan Ibnu Taimiyyah, ia memaparkan, banyak dari sahabat yang melakukan tradisi ini. Sedangkan, Imam Ahmad memberikan dispensasi. 

Imam Ahmad mengatakan, tidak melarang ucapan tersebut. Tetapi, juga tidak memulainya. Bila seseorang mengucapkan kepadanya, ia akan membalas ucapan baik tersebut. 
 
Sebab itu, kata Syeh Salman, perkara ini tidak termasuk bid’ah lantaran hanya sebatas bentuk interaksi sosial dan sopan santun yang baik. Tidak ada unsur ritual ibadah murni di sana. Apalagi, menjawab ucapan baik itu wajib hukumnya.

Ini seperti ditegaskan dalam surah an-Nisaa’ ayat 86, “Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa).

Pendapat yang sama juga disampaikan sejumlah cendekiawan Muslim masa kini, antara lain, Syekh Abd al-Karim al-Khidhir.
Dalam pandangannya, doa mutlak yang disampaikan oleh seorang Muslim dalam suatu mementum boleh-boleh saja karena ini  merupakan bentuk ucapan kasih sayang. Selain itu, jugamenunjukkan suka cita.

Sedangkan, Syekh Umar bin Abdullah al-Muqbil menyarankan agar tak memulai pengucapan kalimat selamat itu.
Akan tetapi, bila menerima ucapan berupa doa maka balaslah. Penegasan ini mengacu pula pada pandangan yang dikemukakan oleh Syekh Ibnu Utsaimin.

Selain itu, kelompok yang kedua berpandangan, ucapan selamat Tahun Baru Hijriyah tersebut tidak diperbolehkan. Haram mutlak hukumnya.
Syekh Shalih al-Fauzan menegaskan, tak ada dalil satu pun yang menjadi landasan tuntunan tradisi berbagi ucapan selamat tersebut.

Menurutnya, tujuan perumusan dan penerapan sistem kalender Hijriyah sedemikian rupa bukan untuk dijadikan momentum perayaan atau hari istimewa, lalu menebarkan kebiasaan saling tebar ucapan selamat. 

Melainkan, penanggalan Hijriyah ditetapkan untuk identifikasi surat-menyurat saat pertama kali diberlakukan oleh Khalifah Umar bin Khatab. “Ucapan tersebut masuk ranah bid’ah,” katanya.

Syekh Utsaimin juga menegaskan, bila seseorang memgucapkan ucapan selamat tahun baru dengan redaksi seperti “Kullu ‘am wa antum bikhair”,maka itu tidak dibenarkan dan tidak perlu dijawab. Pendapat ini juga menjadi ketetapan Komisi Tetap Kajian dan Fatwa Kerajaan Arab Saudi.

Syekh Dr Sulaiman as-Suhaimi dalam kitabnya yang berjudul al-A’yad wa Atsaruha ‘ala al-Muslimin mengungkapkan, pemberian ucapan seperti ini menyerupai tradisi di kalangan Majusi dan masyarakat Arab jahiliyah.

Dalam tradisi Majusi, bertukar ucapan selamat sangat dianjurkan dalam memasuki tahun baru mereka, yakni Nairuz. Sedangkan kebiasaan Arab jahiliyah, segenap warga memberikan ucapan selamat kepada para raja dan pemimpin mereka di awal Muharam.   

Minggu, 03 November 2013

Diklat teknis

Pelaksanaan diklat Teknis kurikulum 2013 di LPMP Sulawesi Selatan, yang dilaksanakan oleh P4Tk. pesertanya adalah Guru SMP dan SMK se Sulawesi, Masing-masing berjumlah 35 orang.  Diklat sepeerti ini sangat bermanfaat untuk mengembangkan pembelajaran yang

Selasa, 15 Oktober 2013

Apa sih gunanya matematika ?? mau tau ???

Manfaat Matematika (Dalam Bidang Matematika)
Kali ini Matemaslides akan membahas Manfaat Matematika dalam kehidupan sehari - hari maupun di dalam ilmu pengetahuan umum lainnya

Manfaat matematika sangatlah banyak sekali didalam kehidupan sehari-hari sehingga berguna bagi kita

Berikut ini manfaat dari Matematika
  1. Berbelanja
  2. Statistik Manusia,Hewan, Dan Alam
  3. Menambah Daya Ingat Anak
  4. Berdagang
  5. Membuat Model  (Maket)
  6. Mengetahui sisa (selongsong) foto
  7. Dapat menemukan bahwa setiap barang memiliki bentuk Kesebangunan
  8. Dapat memperkirakan jumlah orang yang sangat banyak hanya dengan melihat tanpa menunjuk orang itu
  9. Dapat digunakan untuk menentukan luas suatu benda
  10. Dapat menentukan panjang rantai yang diperlukan untuk menghubungkan dua lingkaran
  11. Dapat digunakan untuk membuat alat peraga
  12. Dapat mengukur jarak antar kota
  13. Dapat mengukur Kecepatan sebuah kendaraan
  14. Dapat menghitung biaya bulanan (Listrik,Air dan Telepon)
  15. Dapat menghitung kebutuhan barang
  16. Dapat menghitung Pengeluaran dan Pemasukkan
  17. Dapat Menghitung Untung Rugi
  18. Dapat menentukan harga suatu barang
  19. Dapat menghitung kebutuhan sandang,papan, dan pangan
  20. Dapat memahami istilah matematika dalam kehidupan sehari hari

Sarang semut

Secara empiris Sarang Semut telah terbukti dapat menyembuhkan beragam penyakit ringan dan berat, seperti kanker dan tumor, asam urat, jantung koroner, wasir, TBC, migrain, rematik dan leukemia.

Walaupun mekanisme kerja kandungan senyawa aktif Sarang Semut dalam mengobati berbagai penyakit tersebut memang masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Namun, sudah ada beberapa penelitian yang dilakukan sehingga mulai diketahui kandungan apa saja yang terdapat dalam Sarang Semut yang membantu kesembuhan dari berbagai penyakit.

Beberapa penyakit yang bisa disembuhkan dan kemungkinan senyawa aktif yang berperan menaklukkan penyakit tersebut dijelaskan sebagai berikut.

Kanker dan Tumor
Jenis-jenis kanker dan tumor, baik jinak maupun ganas, yang dapat disembuhkan dengan Sarang Semut adalah kanker otak, kanker hidung, kanker payudara, kanker lever, kanker paru-paru, kanker usus, kanker rahim, kanker kulit, kanker prostat, serta kanker darah (leukemia), kecuali kanker tenggorokan dan rongga mulut.

Kemampuan Sarang Semut secara empiris untuk pengobatan berbagai jenis kanker/tumor tersebut diduga kuat berkaitan dengan kandungan flavonoidnya. Ada beberapa mekanisme kerja dari flavonoid dalam melawan tumor/kanker, misalnya inaktivasi karsinogen, anti-proliferasi, penghambatan siklus sel, induksi apoptosis dan diferensiasi, inhibisi angiogenesis, dan pembalikan resistensi multi-obat atau kombinasi dari mekanisme-mekanisme tersebut.

Gangguan Jantung, Terutama Jantung Koroner
Hingga kini mekanismenya memang belum jelas, tetapi kemampuan Sarang Semut untuk pengobatan berbagai macam penyakit/gangguan jantung ada kaitannya dengan kandungan multi-mineral Sarang Semut, terutama kalsium dan kalium.

Stroke Ringan Maupun Berat
Pengobatan stroke kemungkinan sangat berkaitan dengan kandungan multi-mineral yang terkandung dalam Sarang Semut.

Darah Tinggi (Hipertensi)
Sebagai obat alami untuk darah tinggi, Sarang Semut mengandung flavonoid yang mencegah penggumpalan darah sehingga bagi Anda yang mengonsumsi obat herbal ini secara rutin, maka tekanan darah tinggi dapat terhindarkan.

Hal ini lantaran hipertensi muncul jika terjadi penggumpalan darah dan Sarang Semut melindungi Anda untuk tetap memiliki darah encer. Selain Flavonoid, Sarang Semut juga memiliki senyawa Tokoferol yang terbukti mampu mengencerkan darah sehingga penggumpalan darah dan tekanan darah tinggi dapat diatasi.

Diabetes Mellitus
Banyak pengguna Sarang Semut melaporkan kondisi kesehatan mereka membaik setelah secara rutin mengkonsumsi herbal ini, beberapa bahkan melaporkan sudah tidak menggunakan insulin lagi. Kemampuan Sarang Semut dalam pembantu pengobatan diabetes diduga karena kemampuan herbal ini untuk memulihkan fungsi organ tubuh, khususnya pankreas, sehingga dapat menghasilkan hormon insulin yang cukup, dengan demikian gula darah dapat diolah menjadi zat yang mudah diserap oleh tubuh.

Ambeien (Wasir)
Kemampuan Sarang Semut untuk pengobatan ambeien (Wasir) berkaitan dengan kandungan flavonoid dan taninnya yang tinggi. Kedua golongan senyawa ini dalam beberapa penelitian memang sudah terbukti dapat mengobati wasir.

Benjolan-Benjolan Payudara
Yang dimaksud dengan benjolan-benjolan pada payudara adalah pembengkakan bukan tumor (non-neoplasma). Diduga kuat mekanisme penyembuhannya serupa dengan kasus tumor dan kanker, yaitu dengan mengandalkan kemampuan kandungan flavonoid yang terkandung dalam Sarang Semut.

Gangguan Fungsi Ginjal dan Prostat
Mekanisme pengobatan gangguan fungsi ginjal dan prostat kemungkinan ada kaitannya dengan kandungan antioksidan (flavonoid dan tokoferol) serta multi-mineral yang ada dalam Sarang Semut.

Haid dan Keputihan
Proses pengobatan untuk keputihan dan melancarkan haid ada kaitannya dengan kandungan flavonoid, tanin, dan multi-mineralnya, terutama kalsium dan seng.

Melancarkan Peredaran Darah
Kandungan antioksidan yang tinggi (tokoferol dan flavonoid) dan multi-mineral yang terkandung dalam Sarang Semut memiliki peranan penting dalam melancarkan peredaran darah.

Migrain (Sakit Kepala Sebelah)
Untuk pengobatan migrain berkaitan dengan fungsi kandungan flavonoid dan multi-mineral dalam Sarang Semut, khususnya kalsium, natrium, dan magnesium.

Paru-Paru (TBC)
Pengobatan TBC terkait dengan peranan flavonoid yang terkandung dalam Sarang Semut yang berfungsi sebagai anti-virus.

Rematik (Encok)
Ini terkait dengan kemampuan flavonoid sebagai inhibitor enzim xanthine oxidase dan antioksidan serta tokoferol sebagai antioksidan dan multi-mineral yang terkandung dalam Sarang Semut.

Gangguan Alergi Hidung, Mimisan, Bersin-Bersin
Senyawa-senyawa yang bertanggung jawab terhadap gangguan ini adalah antioksidan (tokoferol dan flavonoid) dan tanin.

Sakit Maag (Lambung)
Seperti halnya TBC, yang berperan dalam pengobatan maag adalah flavonoid yang terkandung dalam Sarang Semut sebagai anti-bakteri.

Manfaat Tambahan Sarang Semut
Selain telah terbukti secara empiris dapat menyembuhkan berbagai penyakit seperti tersebut di atas, Sarang Semut juga dapat digunakan untuk untuk melancarkan dan meningkatkan ASI, memulihkan gairah seksual, dan memulihkan serta menjaga stamina.

Melancarkan dan Meningkatkan ASI
Kandungan multi-mineral dari tumbuhan Sarang Semut diduga memiliki peranan yang penting dalam melancarkan dan meningkatkan produksi ASI, mempercepat proses pemulihan kesehatan ibu setelah melahirkan, dan memulihkan bagian kewanitaan (sari rapet).

Memulihkan Gairah Seksual
Kandungan antioksidan yang tinggi (tokoferol dan flavonoid) dan multi-mineral dari tumbuhan Sarang Semut diduga memiliki peranan yang penting dalam meningkatkan gairah seksual ini.

Memulihkan Stamina Tubuh
Kandungan antioksidan yang tinggi (tokoferol dan flavonoid) dan multi-mineral dalam tumbuhan Sarang Semut diduga memiliki peranan yang penting dalam memulihkan kesegaran dan stamina tubuh.

Baca juga artikel Testimonial Sarang Semut atau artikel Sarang Semut Terbukti Tumpas Kanker, Tumor, dan Berbagai Penyakit Berat untuk informasi lebih lanjut.

(Sumber: Buku "Gempur Penyakit dengan Sarang Semut" Penulis Dr. Ir. Ahkam Subroto, Hendro Saputro)




man faa t sirsak

Manfaat Daun Sirsak

Manfaat Daun Sirsak
Manfaat Daun Sirsak BagiKesehatan

1. Mengobati Kanker

Menurut penelitian yang dilakukan oleh para ahli dari Purdue University Amerika Serikat, menyatakan bahwa daun sirsak ini memiliki kandungan yang sangat baik untuk pengobatan berbagai macam penyakit terutama penyakit kanker. Pada penelitian tersebut membuhktikan bahwa daun sirsak mampu menghambat pertumbuhan sel kanker. Adapun beberapa jenis kanker yang diklaim dapat diobati adalah kanker payudara, kanker prostat, kanker paru-paru dan 12 jenis kanker lainya. Cara yaitu ambil 10 lembar daun sirsak tua, lalu rebuslah dengan 3 gelas air. Biarkan hingga tersisa 1 gelas air, minumlah 2 kali setiap harinya selama 2 minggu

2. Mengobati Asam Urat

Daun sirsak juga dapat digunakan sebagai obat asam urat. Banyak pengobatan alternatif yang menggunakan daun sirsak untuk pengobatan asam urat. Caranya sangat mudah yaitu dengan daun sirsak yang sudah cuku tua tapi masih hijau, kira-kira 6 sampai 10 lembar kemudian cuci bersih. Selanjutnya daun sirsak dipotong-potong dengan tujuan memastikan kandungan pada daun benar benar keluar. Rebus daun tersebut dengan 2 gelas air, biarkan mendidih hingga air tersisah 1 gelas. Minum ramuan tersebut sehari dua kali yaitu pagi dan malam hari.

3. Manfaat Daun Sirsak untuk mengobati Sakit Pinggang.

Jika kamu mempunyai masalah dengan pinggang kamu, cobalah untuk membuat ramuan daun sirsak ini. Ambillah 20 lembar daun sirsak lalu rebuslah dengan 5 gelas air. Biarkan hingga mendidih dan tersisa 3 gelas. Minumlah ¾ gelas ramuan ini 1 kali sehari.

4. Membantu system kekebalan tubuh dan menghindari infeksi.

Kandungan yang terdapat pada daun sirsak dipercaya mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mencegah terjadinya infeksi pada tubuh. Caranya, siapkan 4/5 lembar daun sirsak, rebus dengan 4 gelas air biarkan mendidih hingga tersisa 1 gelas. Minumlah 1 kali sehari.

5. Manfaat Daun Sirsak untuk mengobati Eksim dan Rematik.

Tumbuk daun sirsak sampai halus dan tempelkan di bagian tubuh yang dirasa ngilu atau sakit karena rematik atau eksim secara teratur 1 hari dua kali.

6. Manfaat daun Sirsak untuk mengobati Bisul.

Petiklah daun sirsak yang masih muda kemudian tempelkan pada tubuh terkena bisul.

Itulah beberapa manfaat daun sirsak yang dapat anda jadikan rujukan pengobatan tradisional. Namun masih ada beberapa manfaat lainya jika anda mengkonsumsi ramuan daun sirsak secara rutin berikut ini manfaatnya:

Membantu menyehatkan jantung
Membantu untuk menurunkan kadar gula dalam darah
Membantu untuk menurunkan tekanan darah tinggi
Mampu menghambat pertumbuhan bakteri
Membantu menghambat perkembangan virus dalam tubuh
Membantu menghambat perkembangan parasit
Membantu menghambat pertumbuhan tumor
Membantu merileksasi oto-otot dalam tubuh
Mampu menjadi obat anti kejang
Membantu meredakan nyeri
Mampu mengobati dan menekan adanya peradangandalam tubuh
Mampu membantu untuk menurunkan demam
Menguatkan saraf
Membantu melebarkan pembuluh darah pada tubuh
Membantu untuk membunuh cacing parasait
Menguatkan dan melancarkan pencernaan serta meningkatkan nafsu makan.

===========================

Manfaat Buah Sirsak

Buah sirsak mengandung banyak vitamin, namun yang paling dominan pada buah sirsak adalah vitamin C, yaitu sekitar 20 mg per 100 gram daging buah. Kebutuhan vitamin C per orang per hari (yaitu 60 mg), telah dapat dipenuhi hanya dengan mengkonsumsi 300 gram daging buah sirsak. Kandungan vitamin C yang cukup tinggi pada sirsak menjadikan buah ini sebagai antioksidan yang sangat baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan memperlambat proses penuaan.


Sementara itu kandungan lain yang terdapat pada buah sirsak adalah Mineral, yaitu fosfor dan kalsium, masing-masing sebesar 27 dan 14 mg/100 g. Kedua mineral tersebut penting untuk pembentukan massa tulang, sehingga berguna untuk membentuk tulang yang kuat serta menghambat osteoporosis atau tulang kropos.

Bukan hanya gizi, buah sirsak juga sangat kaya akan komponen non gizi. Salah satu diantaranya adalah mengandung banyak serat pangan (dietary fiber), yaitu mencapai 3,3 g/ 100 g daging buah.
Jika kita mengkonsumsi 100 g daging buah sirsak maka kita sudah memenuhi 13 persen kebutuhan serat pangan sehari. Buah sirsak juga kaya akan senyawa fitokimia, sehingga dapat dipastikan bahwa buah tersebut sangat banyak manfaatnya bagi kesehatan.

Berbagai manfaat sirsak untuk terapi antara lain pengobatan batu empedu, antisembelit, asam urat, dan meningkatkan selera makan. Selain itu, kandungan seratnya juga berfungsi untuk memperlancar pencernaan, terutama untuk pengobatan sembelit (susah buang air besar).


Manfaat lainya yaitu:


1. Mengobati Bayi Mencret (diare).
Siapkan buah sirsak yang sudah masak, kemudian peras dan disaring untuk diambil airnya. Minumkan pada bayi yang mencret sebanyak 2-3 sendok makan.

2. Mengobati Ambeien.
Peras buah sirsak yang sudah masak, ambil airnya sebanyak 1 gelas, minum sebanyak 2 kali sehari, pagi dan sore.

3. Mengobati kencing sedikit sedikit (Anyang-anyangen).
Siapkan buah sirsak setengah masak dan gula pasir secukupnya. Sirsak dikupas dan direbus dengan gula bersama-sama dengan air sebanyak 2 gelas, disaring dan diminum airnya.

4. Sakit Kandung Air Seni.
Siapkan buah sirsak yang setengah masak, gula dan garam secukupnya. Masak semua bahan menjadi kolak. Dimakan biasa, dan dilakukan hal tersebut rutin setiap hari selama 1 minggu berturut-turut.

5. Mengobati Penyakit Liver
Untuk mengobati liver maka anda puasa makanan makanan lain. Anda hanya perlu meminum juice sirsak selama 1 minggu sebagai pengganti makanan
Hanya orang yang mampu dan mau berkurban untuk saling berbagi yang dapat mengurangi kesenjangan yang terjadi di masyarakat. Di dunia ini tidak yang disebut kaya bila tidak ada orang miskin, tidak ada yang dikenal pintar bila tidak ada orang bodoh, tidak ada Atasan bila tidak ada bawahan, tidak ada direktur atau pejabat bila tidak ada pegawai, termasuk tidak ada kepala negara bila tidak ada rakyatnya.
Hakekat berkurban adalah adanya kebersamaan diantara kita, yang sadar akan posisi dan peranan masing-masing. Sang Guru diberkahi ilmu agar dapat diamalkan kepada muridnya, orang kaya diamanahkan memiliki harta dan berkewajiban memberikan kepada yang tidak mampu, pengusaha berkewajiban memberi lapangan kerja dan mensejahterakan pegawainya. Termasuk sang pejabat diberi amanah atas kedudukan dan berkewajiban melaksanakan tugas dengan memperhatikan hak-hak bawahannya.
Saat jaman nabi, peristiwa kurban tersebut tidak disia-siakan beliau untuk berkumpul kepada kaum dhuafa. Adanya rasa kebersamaan, nabi dapat bertemu langsung dengan kaum dhuafa (tanpa ada protokoler atau birokrasi yang njelimet) seraya menjawab pertanyaan atau menerima keluh kesah sehingga mengetahui pokok utama persoalan  kaum dhuafa tersebut.
Sebenarnya prinsip berkurban sudah teraplikasikan atau diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari, terutama di dalam keluarga antara orang tua dan anaknya. Orang tua bersusah payah mencari nafkah untuk keluarga dan mendidik anak-anaknya tanpa pamrih dengan mengenyampingkan kepentingan pribadinya. Namun mengapa kita tidak dapat menerapkan pada lingkungan yang lebih luas dalam bermasyarakat atau dalam bekerja?.
Dengan prinsip berkurban dan kebersamaan serta mau menyembelih kepentingan, niscaya tidak akan pernah ada masaah yang tidak dapat diselesaikan diantara kita. Antara yang kaya dan miskin, Atasan dan bawahan, maupun pejabat dengan rakyatnya, mereka berkumpul dalam kebersamaan. Atasan tahu akan kewajibannya dalam menjalankan perannya dengan prinsip berkurban, pegawai atau bawahan sadar akan posisinya menjalankan perintah atau tugas sebagai kewajiban.
Atasan ‘duduk bersama’ untuk mengetahui persoalan yang harus dipecahkan dengan ‘mendengar’ keluhan tidak dapatnya tugas dilaksanakan. Dengan  berkumpul untuk turun kebawah (turba), atasan akan tahu permasalahan sebenarnya yang mungkin akan merevisi kebijakan sesuai dengan kondisi yang ada, sehingga pekerjaan atau tugas dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif.
Mengapa kondisi yang terjadi dimasyarakat justru sebaliknya? Dalam media televisi saat ini, Para pejabat atau penegak hukum justru ‘gontok-gontokan’ walaupun berada didepan publik sekalipun. Mengapa mereka tidak memiliki kebersamaan dan justru saling menjatuhkan sehingga mereka lupa akan posisi atau peran maupun tugas sebenarnya?.
Jawaban secara gamblang dan lugas adalah karena mereka tidak mau melepas atau menyembelih ‘ego’ atau kepentingan masing-masing. Mereka mampu untuk menyembelih berpuluh-puluh bahkan beratus-ratus ekor hewan ternak kurban dan hanya sebagai ritual keagamaan belaka, namun mereka tidak mampu untuk menyembelih kepentingan pribadinya!.

Jumat, 04 Oktober 2013

Apa itu Khilafah

KHILAFAH NABHANIYAH?

Jika dikatakan bahwa bentuk khilafah yang dipaparkan di sini adalah khilafah versi Hizbut Tahrir, menurut saya, sebenarnya pernyataan itu sangat berbau ashabiyah. Sebab, ijtihad versi siapa pun, tetap dinilai sebagai ijtihad islami, selama berdasarkan dalil-dalil syar’i. Oleh karena itu, siapapun, baik individu atau kelompok, sah-sah saja melakuka
n ijtihad serupa (tentang struktur pemerintahan khilafah), asalkan berdasarkan hujjah yang kuat. Oleh karena itu, jika ada orang yang menyatakan bahwa bentuk negara khilafah yang akan dipaparkan di sini adalah khilafah versi Hizbut Tahrir (Khilafah Nabhaniyah), bukan Khilafah Nubuwwah, adalah pernyataan yang menikam. Bukan Hizbut Tahrir yang ditikam, tetapi pemikiran Islam (Islamic Thought) itulah yang ditikam. Na’udzubillah.

Perjuangan penegakan kembali khilafah Islam, telah dimulai sejak hampir seabad yang lalu. Sejak tahun pertama negara khilafah Usmaniyah diruntuhkan oleh agen Yahudi, Musthafa Kamal Pasha Attaturk, maka para ulama pun bereaksi dengan menggelar berbagai konferensi atau muktamar untuk mengembalikan institusi politik Islam itu. Tercatat Syaikh Haji Rasul (ayah dari ulama besar Indonesia, Haji Abdul Malik Karim Amrullah) adalah tokoh yang turut menghadiri muktamar tersebut, untuk mengembalikan tegaknya khilafah Islamiyah. Bahkan, saat itu telah ada orang yang mendakwakan diri sebagai khalifah, yaitu Husein bin Ali dari Hijjaz, dan Raja Fuad dari Mesir. Namun, mereka tidak diakui sebab dianggap tidak mewakili kekuasaan umat Islam, tetapi hanya sebagian umat saja.

Para ulama kontemporer juga telah banyak yang menyepakati akan wajibnya sebuah kekhalifahan. Hizbut Tahrir, termasuk salah satu kelompok yang mewajibkan tegaknya khilafah Islam. Bahkan Hizbut Tahrir telah mempersiapkan konsep negara khilafah yang akan berdiri kelak dengan sistem pemerintahan Islam, sistem politik dalam dan luar negeri Islam, sistem sosial Islam, sistem ekonomi Islam, sistem pendidikan Islam, dan lain sebagainya. Namun yang mengherankan, di tengah-tengah tumbuhnya semangat mengembalikan tegaknya negara khilafah (dengan berbagai metodenya, termasuk Hizbut Tahrir), ada saja orang masih meragu-ragukan dengan menyatakan bahwa ijtihad itu hanya versi Taqiyuddin An Nabhani, sehingga negara khilafah hasil rancangan Hizbut Tahrir adalah negara Khilafah Nabhaniyah bukan negara Khilafah Nubuwwah.

Yang menggelikan lagi, orang yang meragukan atau menolak hasil ijtihad Hizbut Tahrir itu, sama sekali tidak mampu memberikan argumen yang kuat ketika disuruh menjabarkan maksud dari ‘khilafah ‘ala minhajin nubuwwah’. Ya, mereka yang menolak ijtihad Hizbut Tahrir itu pada umumnya tidak memahaminya, dan tidak mampu menjelaskan maksud dari ‘khilafah ‘ala minhajin nubuwwah’. Padahal, mereka mewajibkannya.

Sungguh aneh, ada orang yang mewajibkan tegaknya negara khilafah, tidak memiliki gambaran tentang negara khilafah, tetapi ketika ada orang yang berusaha memberikan tentang negara khilafah, maka dia menolaknya. Jika demikian, lalu dia mau menegakkan negara apa?

Ingat, negara khilafah yang akan berdiri kelak adalah negara khilafah ‘ala minhajin nubuwwah. Negara khilafah ‘ala minhajin nubuwwah adalah negara khilafah yang didirikan atas manhaj (metode) Rasulullah saw. dan dijalankan dengan metode Rasulullah saw. pula. Bagaimana cara mengetahui cara menjalankannya sesuai metode Rasul saw.? Tentu, tidak lain adalah dengan dalil-dalil syar’I baik dari Alquran maupun Sunnah Rasulullah saw. Dan, ijtihad yang dilakukan Hizbut Tahrir tentang sistem khilafah dan bagaimana menjalankan pemerintahannya, adalah berdasarkan Alquran dan Sunnah Rasulullah saw. dengan hujjah yang kuat. Oleh karena itu, khilafah ‘ala minhajin nubuwwah yang dimaksud adalah khilafah yang dijalankan dengan dalil-dalil syar’i, yaitu Alquran, Sunnah, Ijma’ Sahabat, dan Qiyas Syar’i. Jika Hizbut Tahrir telah menjelaskan hal tersebut dalam berbagai kitabnya, lalu mengapa masih pula menolaknya?

Jika demikian, lalu khilafah 'ala minhajin nubuwwah seperti apa yang dimaksud?

HAKIKAT NEGARA KHILAFAH

Khilafah, secara etimologis, adalah kedudukan pengganti yang menggantikan orang sebelumnya. Menurut terminologi syar'i, khilafah diartikan sebagai kepimpinan umum, yang menjadi hak seluruh kaum muslimin di dunia untuk menegakkan hukum syariat Islam (hukum Allah) dan mengemban dakwah Islam ke seluruh dunia.

Batasan “kepimpinan umum” mempunyai konotasi, bahwa khilafah Islam bertugas mengurusi seluruh urusan, yang meliputi pelaksanaan semua hukum syara’ terhadap rakyat, tanpa terkecuali meliputi muslim dan non-muslim. Mulai dari masalah akidah, ibadah, ekonomi, sosial, pendidikan, politik dalam dan luar negeri, semuanya diurus oleh khilafah Islam.

Bentuk dan sistem pemerintahan Islam adalah sebagai berikut:
a. Negara Islam tidak berbentuk federasi ataupun persemakmuran (commonwealth), tetapi berbentuk kesatuan (union).

b. Sistem pemerintahan Islam tidak berbentuk kerajaan (monarki), baik absolut, seperti kerajaan Saudi Arabia, maupun perlementer, seperti kerajaan Malaysia. Juga tidak berbentuk republik, baik presidensial, seperti Indonesia, maupun parlementer, seperti Rusia. Tetapi sistem pemerintahan Islam adalah sistem khilafah, dimana khalifah tidak seperti presiden, juga tidak seperti perdana menteri, atau raja.

c. Sistem pemerintahan Islam juga tidak berbentuk demokrasi, teokrasi, ataupun autokrasi. Tetapi, sistem pemerintahan Islam adalah sistem khilafah yang tidak sama dengan model pemerintahan yang ada di dunia saat ini.

d. Sistem pemerintahan Islam berbentuk sentralisasi, sedangkan administrasi atau birokrasinya menganut sistem desentralisasi.

e. Bentuk negara Islam yang sesungguhnya juga bukanlah bentuk negara bangsa (nation-state) seperti yang digagas oleh Sekarmadji Maridjan Kartosoewiryo dengan Negara Islam Indonesianya. Tetapi bentuk negara Islam adalah bentuk negara global internasional, sebagai bentuk persatuan umat Islam sedunia.

Sistem khilafah adalah sistem pemerintahan Islam global yang menerapkan hukum-hukum Allah Tuhan Semesta Alam yang diperuntukkan bagi manusia. Banyak hukum yang mengatur masalah khilafah Islam ini telah dibahas oleh ulama fiqih, yang sudah tidak terhitung jumlahnya, baik yang ditulis ulama klasik maupun kontemporer. 

PEMERINTAHAN ISLAM BUKAN MONARKI

Sistem pemerintahan Islam tidak berbentuk monarki. Bahkan, Islam tidak mengakui sistem monarki, maupun yang sejenis dengan sistem monarki.

Dalam sistem monarki, pemerintahannya menerapkan sistem waris (putra mahkota), dimana singgasana kerajaan akan diwarisi oleh seorang putra mahkota dari orang tuanya, seperti kalau mereka mewariskan harta warisan. Sedangkan sistem pemerintahan Islam tidak mengenal sistem waris. Namun, pemerintahan akan dipegang oleh orang yang dibaiat oleh umat dengan penuh ridha dan bebas memilih.

Sistem monarki telah memberikan hak tertentu serta hak-hak istimewa khusus untuk raja saja, yang tidak akan bisa dimiliki oleh yang lain. Sistem ini juga telah menjadikan raja di atas undang-undang, dimana secara pribadi raja memiliki kekebalan hukum. Dan kadangkala raja/ratu hanya simbol bagi rakyat, dan tidak memiliki kekuasaan apa-apa, sebagaimana raja-raja di Eropa, seperti yang terjadi di Inggris. Atau kadangkala, ada yang menjadi raja dan sekaligus berkuasa penuh, bahkan menjadi sumber hukum. Dimana raja bebas mengendalikan negeri dan rakyatnya dengan sesuka hatinya, sebagaimana raja di Saudi, Maroko, dan Yordania. Termasuk juga, raja-raja Hindu pada zaman dahulu.

Lain halnya dengan sistem Islam. Sistem Islam tidak pernah memberikan kekhususan kepada khalifah atau imam (kepala negara) dalam bentuk hak-hak istimewa atau hak-hak khusus. Khalifah tidak memiliki hak, selain hak yang sama dengan hak rakyat biasa. Khalifah juga bukan hanya sebuah simbol bagi rakyat namun tidak memiliki kekuasaan apa-apa. Khalifah juga bukan sebuah simbol yang berkuasa dan bisa memerintah serta mengendalikan negara beserta rakyatnya dengan sesuka hatinya. Tetapi, khalifah adalah pihak yang mewakili umat/rakyat dalam masalah pemerintahan dan kekuasaan, yang mereka pilih dan mereka baiat agar menerapkan syariat Allah. Sehingga khalifah juga tetap harus terikat dengan hukum-hukum Islam dalam semua tindakan, hukum. serta pelayanannya terhadap kepentingan umat/rakyat.

Di samping itu, dalam pemerintahan Islam tidak mengenal wilayatul ahdi (putra mahkota). Justru Islam menolak adanya putra mahkota, bahkan Islam juga menolak mengambil pemerintahan dengan cara waris. Islam telah menentukan cara mengambil pemerintahan yaitu dengan baiat dari umat kepada khalifah atau imam, dengan penuh ridha dan bebas memilih.

Adapun yang terjadi pada masa Bani Umayyah, Abbasiyah, dan Usmaniyah, maka sebenarnya hal itu adalah penyimpangan terhadap syariat, yang tidak akan mempengaruhi sedikit pun hukum wajib tidaknya menerapkan syariat Islam. Hizbut Tahrir mengakui, adanya kesalahan dalam penerapan syariat Islam pada masa dulu memang terjadi. Namun, perlu diingat, bahwa para putra mahkota yang diangkat, juga melalui proses baiat. Bukan semata-mata diangkat menjadi pemimpin. Oleh karena itu, sekalipun terjadi penyimpangan dalam menjalankan negara khilafah pada masa dulu, tetapi tetap bisa disebut sebagai negara khilafah, dengan adanya baiat itu.

Lagipula, pada umumnya orang yang menyatakan bahwa kekuasaan umat Islam zaman dulu bukanlah sistem kekhalifahan tetapi kerajaan, adalah orang yang menentang khilafah dan lebih pro terhadap sistem selain sistem Islam, seperti demokrasi atau yang lainnya. Tetapi masalahnya, ketidakadilan muncul di sini. Jika mereka adil, seharusnya buruknya penerapan sistem demokrasi, juga tidak bisa membuat negara yang menerapkan sistem demokrasi disebut sebagai negara demokrasi. Contohnya Amerika dan Indonesia. Bagi pegiat demokrasi, sekalipun Amerika dan Indonesia mengalami penyimpangan dalam penerapan demokrasi, tetap disebut sebagai negara demokrasi. Lalu mengapa, jika terjadi penyimpangan sedikit saja terhadap sistem pemerintahan Islam, langsung dikatakan bahwa itu bukanlah sistem khilafah? Sesungguhnya, sikap seperti ini hanya muncul dari orang-orang bermental penjajah, tidak bangga dengan keislamannya, dan memiliki sikap tidak adil dalam dirinya. 

PEMERINTAHAN ISLAM BUKAN REPUBLIK

Sistem pemerintahan Islam juga bukan sistem republik. Dimana sistem republik berdiri di atas pilar sistem demokrasi, yang kedaulatannya jelas di tangan rakyat. Rakyatlah yang memiliki hak untuk memerintah serta membuat aturan, termasuk rakyatlah yang kemudian memiliki hak untuk menentukan seseorang untuk menjadi penguasa, dan sekaligus hak untuk memecatnya. Rakyat juga berhak membuat aturan berupa undang-undang dasar serta perundang-undangan, termasuk berhak menghapus, mengganti serta mengubahnya.

Rakyatlah yang menjadikan khamr legal dan tidak legal. Rakyatlah yang menjadikan klun-klub malam dinilai legal dan tidak legal. Rakyatlah yang menentukan Ahmadiyah itu diakui atau tidak diakui. 

Sementara sistem pemerintahan Islam berdiri di atas pilar akidah Islam, serta hukum-hukum syara'. Dimana kedaulatannya di tangan syara', bukan di tangan umat/rakyat. Dalam hal ini, baik umat maupun khalifah tidak berhak membuat aturan sendiri. Karena yang berhak membuat aturan adalah Allah SWT. semata. 

Sedangkan khalifah hanya memiliki hak untuk mengadopsi hukum-hukum untuk dijadikan sebagai undang-undang dasar serta perundang-undangan dari kitabullah dan sunah Rasul-Nya. Begitu pula umat tidak berhak untuk memecat khalifah. Karena yang berhak memecat khalifah adalah syara' semata. Akan tetapi, umat tetap berhak untuk mengangkatnya. Sebab Islam telah menjadikan kekuasaan di tangan umat. Sehingga umat berhak mengangkat orang yang mereka pilih dan mereka baiat untuk menjadi wakil mereka.

Dalam sistem republik dengan bentuk presidensiilnya, seorang presiden memiliki wewenang sebagai seorang kepala negara serta wewenang sebagai seorang perdana menteri, sekaligus. Karena tidak ada perdana menteri dan yang ada hanya para menteri, semisal presiden Amerika. Sedangkan dalam sistem republik dengan bentuk parlementer, terdapat seorang presiden sekaligus dengan perdana menterinya. Dimana wewenang pemerintahan dipegang oleh perdana menteri, bukan presiden. Seperti republik Prancis dan Jerman Barat.

Sedangkan di dalam sistem khilafah tidak ada menteri, maupun kementerian bersama seorang khalifah seperti halnya dalam konsep demokrasi, yang memiliki spesialisasi serta departemen-departemen tertentu. Yang ada dalam sistem khilafah Islam hanyalah para mu'awin yang senantiasa dimintai bantuan oleh khalifah. Tugas mereka adalah membantu khalifah dalam tugas-tugas pemerintahan. Mereka adalah para pembantu dan sekaligus pelaksana. Ketika khalifah memimpin mereka, maka khalifah memimpin mereka bukan dalam kapasitasnya sebagai perdana menteri atau kepala lembaga eksekutif, melainkan hanya sebagai kepala negara. Sebab, dalam Islam tidak ada kabinet menteri yang bertugas membantu khalifah dengan memiliki wewenang tertentu. Sehingga mu'awin tetap hanyalah pembantu khalifah untuk melaksanakan wewenang-wewenangnya.

Selain dua bentuk tersebut --baik presidensiil maupun parlementer-- dalam sistem republik, presiden bertanggung jawab di depan rakyat atau yang mewakili suara rakyat. Dimana rakyat beserta wakilnya berhak untuk memberhentikan presiden, karena kedaulatan di tangan rakyat.

Kenyataan ini berbeda dengan sistem kekhilafahan. Karena seorang amirul mukminin (khalifah), sekalipun bertanggungjawab di hadapan umat dan wakil-wakil mereka, termasuk menerima kritik dan koreksi dari umat serta wakil-wakilnya, namun umat termasuk para wakilnya tidak berhak untuk memberhentikannya. Amirul mukminin juga tidak akan diberhentikan kecuali apabila menyimpang dari hukum syara' dengan penyimpangan yang menyebabkan harus diberhentikan. Adapun yang menentukan pemberhentiannya adalah hanya mahkamah mazhalim.

Kepemimpinan dalam sistem republik, baik yang menganut presidensiil maupun parlementer, selalu dibatasi dengan masa jabatan tertentu, yang tidak mungkin bisa melebihi dari masa jabatan tersebut. Sementara di dalam sistem khilafah, tidak terdapat masa jabatan tertentu. Namun, batasannya hanyalah apakah masih menerapkan hukum syara' atau tidak. Karena itu, selama khalifah melaksanakan hukum syara', dengan cara menerapkan hukum-hukum Islam kepada seluruh manusia di dalam pemerintahannya, yang diambil dari kitabullah serta sunah Rasul-Nya maka dia tetap menjadi khalifah, sekalipun masa jabatannya amat panjang. Dan apabila dia telah meninggalkan hukum syara' serta menjauhkan penerapan hukum-hukum tersebut, maka berakhirlah masa jabatannya, sekalipun baru sehari semalam. Sehingga tetap wajib diberhentikan.

Dari pemaparan di atas, maka nampak jelas perbedaan yang sedemikian jauh antara sistem kekhilafahan dengan sistem republik, antara presiden dalam sistem republik dengan khalifah dalam sistem Islam. Karena itu, sama sekali tidak diperbolehkan untuk mengatakan bahwa sistem pemerintahan Islam adalah sistem republik, atau mengeluarkan statemen: "Republik Islam". Sebab, terdapat perbedaan yang sedemikian besar antara kedua sistem tersebut pada aspek asas yang menjadi dasar tegaknya kedua sistem tersebut, serta adanya perbedaan di antara keduanya baik dari segi bentuk maupun substansi-substansi masalah berikutnya.

PEMERINTAHAN ISLAM BUKAN KEKAISARAN

Sistem pemerintahan Islam juga bukan sistem kekaisaran, bahkan sistem kekaisaran jauh sekali dari ajaran Islam. Sebab wilayah yang diperintah dengan sistem Islam --sekalipun ras dan sukunya berbeda serta sentralisasi pada pemerintah pusat, dalam masalah pemerintahan-- tidak sama dengan wilayah yang diperintah dengan sistem kekaisaran. Bahkan, berbeda jauh dengan sistem kekaisaran, sebab sistem ini tidak menganggap sama antara ras satu dengan yang lain dalam hal pemberlakuan hukum di dalam wilayah kekaisaran. Dimana sistem ini telah memberikan keistimewaan dalam bidang pemerintahan, keuangan dan ekonomi di wilayah pusat.

Sedangkan tuntunan Islam dalam bidang pemerintahan adalah menganggap sama antara rakyat yang satu dengan rakyat yang lain dalam wilayah-wilayah negara. Islam juga telah menolak ikatan-ikatan kesukuan (ras). Bahkan, Islam memberikan semua hak-hak rakyat dan kewajiban mereka kepada orang non Islam yang memiliki kewarganegaraan. Dimana mereka memperoleh hak dan kewajiban sebagaimana yang menjadi hak dan kewajiban umat Islam. Lebih dari itu, Islam senantiasa memberikan hak-hak tersebut kepada masing-masing rakyat --apapun mazhabnya-- yang tidak diberikan kepada rakyat negara lain, meskipun muslim. Dengan adanya pemerataan ini, jelas bahwa sistem Islam berbeda jauh dengan sistem kekaisaran.

Dalam sistem Islam, tidak ada wilayah-wilayah yang menjadi daerah kolonial, maupun lahan ekploitasi serta lahan subur yang senantiasa dikeruk untuk wilayah pusat. Dimana wilayah-wilayah tersebut tetap menjadi satu kesatuan, sekalipun sedemikian jauh jaraknya antara wilayah tersebut dengan ibu kota negara Islam. Begitu pula masalah keragaman ras warganya. Sebab, setiap wilayah dianggap sebagai satu bagian dari tubuh negara. Rakyat yang lainnya juga sama-sama memiliki hak sebagaimana hak rakyat yang hidup di wilayah pusat, atau wilayah-wilayah lainnya. Dimana otoritas pejabatnya, sistem serta perundang-undangannya sama semua dengan wilayah-wilayah yang lain.

PEMERINTAHAN ISLAM BUKAN FEDERASI

Sistem pemerintahan Islam juga bukan sistem federasi, yang membagi wilayah-wilayahnya dalam otonominya sendiri-sendiri, dan bersatu dalam pemerintahan secara umum. Tetapi sistem pemerintahan Islam adalah sistem kesatuan. Yang mecakup seluruh negeri seperti Marakis di bagian barat dan Khurasan di bagian timur. Seperti halnya yang dinamakan dengan mudiriyatul fuyum ketika ibu kota Islam berada di Kairo. Harta kekayaan seluruh wilayah negera Islam dianggap satu. 

Begitu pula anggaran belanjanya akan diberikan secara sama untuk kepentingan seluruh rakyat, tanpa melihat daerahnya. Kalau seandainya ada wilayah telah mengumpulkan pajak, sementara kebutuhannya kecil, maka wilayah tersebut akan diberi sesuai dengan tingkat kebutuhannya, bukan berdasarkan hasil pengumpulan hartanya. Kalau seandainya ada wilayah, yang pendapatan daerahnya tidak bisa mencukupi kebutuhannya, maka negara Islam tidak akan mempertimbangkannya. Tetapi, wilayah tersebut tetap akan diberi anggaran belanja dari anggaran belanja secara umum, sesuai dengan tingkat kebutuhannya. Baik pajaknya cukup untuk memenuhi kebutuhannya atau tidak. 

Sistem pemerintahan Islam juga tidak berbentuk federasi, melainkan berbentuk kesatuan. Karena itu, sistem pemerintahan Islam adalah sistem yang berbeda sama sekali dengan sistem-sistem yang telah populer lainnya saat ini. Baik dari aspek landasannya maupun substansi-substansinya. Sekalipun dalam beberapa prakteknya hampir ada yang menyerupai dengan praktek dalam sistem yang lain. 

Di samping hal-hal yang telah dipaparkan sebelumnya, sistem pemerintahan Islam adalah sistem pemerintahan sentralisasi, dimana penguasa tertinggi cukup di pusat. Pemerintahan pusat mempunyai otoritas yang penuh terhadap seluruh wilayah negara, baik dalam masalah-masalah yang kecil maupun yang besar. Negara Islam juga tidak akan sekali-kali mentolelir terjadinya pemisahan salah satu wilayahnya, sehingga wilayah-wilayah tersebut tidak akan lepas begitu saja. Negaralah yang akan mengangkat para panglima, wali dan amil, para pejabat dan penanggung jawab dalam urusan harta dan ekonomi. Negara juga yang akan mengangkat para qadli di setiap wilayahnya. Negara juga yang mengangkat orang yang bertugas menjadi pejabat (hakim). Disamping negara yang akan mengurusi secara langsung seluruh urusan yang berhubungan dengan pemerintahan di seluruh negeri.

KESIMPULAN

Pendek kata, sistem pemerintahan di dalam Islam adalah sistem khilafah. Dan ijma' sahabat telah sepakat terhadap kesatuan khilafah dan kesatuan negara serta ketidakbolehan berbaiat selain kepada satu khalifah. Sistem ini telah disepakati oleh para imam mujtahid serta jumhur fuqaha'. Yaitu apabila ada seorang khalifah dibaiat, padahal sudah ada khalifah yang lain atau sudah ada baiat kepada seorang khalifah, maka khalifah yang kedua harus diperangi, sehingga khalifah yang pertama terbaiat. Sebab secara syar'i, baiat telah ditetapkan untuk orang yang pertama kali dibaiat dengan baiat yang sah.

Demikianlah sistem khilafah yang telah diijtihad Hizbut Tahrir. Benar, banyak orang menolaknya. Tetapi tidak sedikit yang menerima. Insya Allah khilafah ‘ala minhajin nubuwwah akan segera kembali.