Minggu, 19 Maret 2017

Usaha hingga berhasil


Ada pepatah yang mengatakan hidup adalah sebuah pilihan, oleh karena itu sering kita menjumpai bahwa setiap kita sering dipertemukan dengan dua pilihan IYA atau TIDAK, SALAH atau BENAR, MENANG atau KALAH, PUTUS ASA atau BERUSAHA dimana kita harus memilih salah satu dari dua pilihan tersebut.

putus asa atau berusahaPada cerita kali ini, kita akan membahas tentang kondisi dimana kita harus memilih untuk Putus Asa atau Berusaha. Berikut ini adalah ceritanya.
Hidup memang tidak selalu semudah yang diperkatakan oleh orang-orang, terutama oleh mereka yang telah sukses dan menuai banyak kemudahan di dalam kehidupan. Bagi yang sedang berupaya dan mencari kesuksesan itu sendiri, tentu semuanya akan jauh berbeda dan mungkin saja terasa jauh lebih sulit dari apa yang dibayangkan. Hal seperti inilah yang seringkali membuat sebagian orang menjadi mudah putus asa dan menyerah pada keadaan, lalu membiarkan mimpi-mimpi mereka terkubur semakin hari semakin dalam.
Putus asa dan menyerah pada keadaan adalah sebuah tindakan yang salah, di mana semua perjuangan selama waktu yang panjang sebelumnya, akan menjadi sia-sia belaka. Namun, selalu ada orang yang menjadikan ini sebagai pilihan, bahkan ketika mereka masih memiliki kemungkinan untuk meraih kesuksesan yang mungkin saja tinggal beberapa langkah saja di depan.
Belajar dari seeokor kuda yang terperosok
Kisah ini mungkin saja tidak asing lagi, bahkan beberapa orang menulisnya kembali sebagai sebuah gambaran atas tindakan positif yang bisa dilakukan untuk membuat situasi menjadi lebih baik lagi, bahkan di saat-saat tersulit sekalipun.
Di sebuah lokasi yang terletak di pinggiran kota, seekor kuda terperosok ke dalam sebuah lubang sempit yang dalam, tak kurang dari tinggi badannya yang terbilang jangkung itu. Pemiliknya mulai putus asa dan tidak tahu bagaimana mengeluarkan kuda tersebut dari dalam sana, bahkan meski dia dan para tetangga telah berupaya sepanjang siang yang terik hingga malam menjelang.
Lubang yang hanya menyisakan sedikit ruang untuk tubuhnya, membuat kuda tersebut tidak bisa menarik ancang-ancang untuk melompat keluar, terlalu sempit dan sulit untuk bergerak. Pemiliknya meneteskan air mata di sisinya, ketika memberinya minum melalui sebuah botol, untuk yang kesekian kalinya sepanjang hari ini. Kuda itu lega, sebab pemiliknya begitu menyayanginya, bahkan meski dia telah kelelahan untuk berupaya mengeluarkannya sepanjang hari ini.
Hari mulai gelap dan hujan turun perlahan. Kuda tersebut terdiam, seraya mengais-ngaiskan kakinya pada permukaan tanah yang mulai melunak. Dia tak bersuara, sebab tak ingin pemiliknya bersusah hati memikirkannya, sementara malam masih sangat panjang.
Hujan semakin deras dan kuda tersebut mulai kedinginan, namun dia tak juga bersuara. Kedua kaki depannya mulai digerakkan untuk mengais tanah di depannya yang kini basah tersiram air hujan. Sedikit demi sedikit, dimulai dari bagian depan kakinya yang sempit, kemudian mulai naik ke atas, hingga bagian bawah lubang itu semakin luas. Kakinya kini mulai bebas bergerak, ada ruang kosong dengan timbunan tanah basah di dalam lubang tersebut. Kuda itu mulai kelelahan, namun dia tak juga menyerah.
Hari lepas tengah malam dan kuda tersebut masih saja mengais tanah dengan semangat. Setengah bagian lehernya kini tampak ke permukaan, dasar lubang semakin meninggi oleh timbunan tanah. Untung saja hujan datang, rasa hausnya menjadi tidak terlalu berlebihan. Dia meraba sisi lubang yang kini semakin lebar, mengaiskan kembali kaki depannya ke tanah yang semakin melunak. Mengais kembali dan tidak berhenti, tak menyerah meski tubuhnya telah begitu lelah.
Fajar datang dan dengan sigap kuda tersebut meloncat keluar, menggoyang-goyangkan tubuhnya sambil berusaha menepikan tanah dan lumpur di sana. Kuda yang hebat dan tangguh, yang berupaya dengan kuat untuk melalui malam sulit dan sangat melelahkan. Bahkan meski pada pandangan semua orang di sekitarnya, keberhasilannya adalah sebuah kemustahilan.
Kisah inspiratif ini menceritakan sebuah kondisi dimana kita dihadapi oleh 2 pilihan putus asa atau berusaha? Pada cerita ini tokoh utamanya adalah seekor kuda yang berusaha berjuang tanpa menyerah untuk keluar dari lubang yang mengurungnya. Rasa dingin dan letih tidak membuat kuda ini putus asa sampai akhirnya sesuatu yang bisa dibilang tidak mungkin (keluar dari lubang) akhirnya bisa dilakukannya. Di cerita ini kita bisa belajar bahwa segala hal yang kita anggap mustahil itu bisa terjadi, yang terpenting adalah kita tidak boleh menyerah dengan situasi yang terlihat mustahil untuk dilakukan, selama ada kemungkinan untuk berhasil walaupun jika di ibaratkan atau dituang kan dalam persentase adalah 1 % berhasil dan 99% adalah gagal. Jangan menyerah sebelum mencoba. Lakukanlah selama ada kemungkinan berhasil walaupun hanya 1%, lakukanlah, cobalah jangan menyerah sebelum memulai. Kalau kita menyerah sebelum memulai maka itu sama saja kita gagal. Semoga cerita ini bermanfaat untuk kita semua.
Kirimkan Komentar yang membangun

Jadilah Pemenang

Mempunyai mental pejuang di dalam diri sendiri adalah sebuah hal yang banyak dimiliki oleh orang-orang. Namun, seberapa banyak orang yang memiliki mental pejuang hingga titik akhir, di mana mereka akan melakukan apapun untuk mencapai tujuannya, bahkan meski itu menjadi sebuah tindakan yang tidak lazim pada pandangan orang awam.
Sebagian besar dari kita hanya akan begitu bersemangat di awal-awal saja, ini berlaku untuk semua hal yang kita kerjakan di dalam kehidupan kita. Kita hanya akan berjuang sebatas yang kita mau, bukan sejauh yang kita mampu, dan inilah yang membedakan seorang pejuang sesungguhnya dengan pejuang yang hanya bersemangat sesaat saja. Lalu, bagaimana kita bisa menjadi seorang pemenang?

Perjuangan sebatas rencana semata

Seringkali kita memiliki banyak rencana di dalam hidup kita, bahkan mungkin saja banyak sekali jumlahnya. Ini tentu bukan sebuah hal yang buruk, sebab hidup ini akan selalu membutuhkan rencana. Namun apa jadinya jika rencana tersebut tidak pernah direalisasikan, atau bahkan hanya dijalankan di awal-awal saja dan selanjutnya menjadi sebuah pekerjaan tertunda yang abadi.
Percaya atau tidak, sebagian besar dari kita akan melakukan hal tersebut, di mana kita begitu bersemangat dan berjuang keras hanya di awal sebuah rencana dan tidak pernah melanjutkannya ke sebuah pekerjaan yang sempurna. Mungkin saja kita akan mengalami kegagalan ketika melakukannya, namun jika tidak pernah dilakukan, bagaimana kita akan tahu kalau kita mungkin juga akan berhasil di dalam hal tersebut?
Hidup tentu selalu penuh resiko, namun membuang peluang untuk berhasil dan menyerah di tengah jalan adalah sebuah kesalahan. Berikanlah semua yang kita mampu, sehingga saat gagal sekalipun kita merasa senang dan bahagia sebab telah melakukan yang terbaik untuk hal tersebut. Ini bukan tentang apa yang akan kita dapatkan, namun bagaimana kita akan berjuang untuk mendapatkan apa yang kita inginkan di dalam kehidupan. Salah satu cara ketika ingin memulai dan tak ingin rencana tersebut berhenti ditengah jalan adalah dengan menetapkan dalam hati jadilah pemenang dan terus bayangkan bahwa diri Anda adalah pemenang, ketika kita sudah mulai lelah atau bosan di tengah jalan selalu ingat kembali apa yang sudah kita tetapkan dalam hati yaitu jadilah pemenang. Mari sedikit kita lihat sebuah cerita inspirasi dari kegigihan Etenesh Diro berikut ini.

Belajar dari kegigihan Etenesh Diro

Atlit lari berusia 25 tahun ini, baru saja menunjukkan betapa sebuah perjuangan bisa saja dilakukan dengan maksimal, meski itu di dalam sebuah kondisi yang sangat tidak mendukung sekalipun. Semangatnya yang luar biasa untuk berjuang hingga titik akhir, menjadi hal yang patut diapresiasi dengan sangat baik. Bukan kemenangan, namun semangat juang yang dimilikinyalah yang membuatnya menjadi seorang pemenang.
Atlit berdarah Etiopia ini mewakili negaranya dalam cabang olah raga lari di Olimpiade Rio 2016. Ia mengikuti babak penyisihan pada hari Sabtu, 13 Agustus 2016 lalu, untuk ketegori lari halang rintang 3000 meter. Pada awal perlombaan semua berjalan dengan lancar, hingga di pertengahan lomba ia mengalami masalah dengan sepatunya yang tersangkut pada peserta lain di dekatnya. Tidak mudah menyerah, atlit ini berhenti sesaat dan melepas kaos kaki dan sepatu kanannya tersebut, kemudian dia melanjutkan kembali perlombaan itu dengan hanya menggunakan sepatu kirinya saja. Bukan sebuah hal yang mudah tentunya, mengingat 3000 meter adalah jarak tempuh yang cukup jauh.
Usaha Etenesh membuahkan hasil, dalam babak penyisihan tersebut ia berhasil finish pada urutan ke 7. Posisi ini membuatnya ikut serta ke dalam babak final. Di final ia hanya berhasil finish di urutan ke 15 dan gagal menjadi juara. Namun, perjuangan Etenesh menuju ke sana adalah sebuah hal yang patut dipuji, meskipun ia tidak berhasil menjadi juara dalam perlombaan tersebut. Ia berusaha dengan keras untuk berjuang hingga titik akhir, walau dalam kondisi tersulit dan bahkan tidak mungkin bagi pandangan sebagian orang.
Cerita diatas mengajarkan kita untuk terus berjuang walaupun di tengah perlombaan terjadi masalah, dia terus berusaha sampai menuju garis finish. Itulah kenapa penting untuk menetapkan dalam diri kita jadilah pemenang. Dengan menetapkan kata tersebut kita akan terus termotivasi untuk terus berjuang sampai akhir.
Kirimkan Komentar yang membangun

Inspirasi Masa Depan

Ini bukan sebuah cerita belaka, namun sebagain dari kita memang mengalami hal seperti ini di dalam kehidupan ini. Kita seolah tidak memiliki gairah yang besar untuk sebuah keberhasilan, dan seakan-akan hanya menjadi seorang penggembira saja di berbagai kesempatan baik yang kita temukan di dalam kehidupan kita.
Di saat sebagian orang berpacu untuk meraih dan mengejar mimpi-mimpi mereka akan masa depan yang cerah, beberapa yang lainnya justru hanya berada di titik yang sama untuk beberapa waktu yang cukup panjang. Mereka tetap hidup dan menjalani hidup sebagaimana yang lainnya, namun mereka tidak pernah beranjak dan selalu berada pada titik yang sama, meskipun mereka memiliki kesempatan yang luas untuk melakukannya. Lalu, apa yang sebenarnya sedang kita lakukan?

Tidak menerima kenyataan dengan hati lapang

Ada banyak orang yang mengalami kegagalan, bahkan meski pada akhirnya mereka berhasil dalam sebuah bidang, namun mungkin saja mereka telah mengalami berbagai kegagalan sebelum meraih keberhasilan tersebut di dalam genggaman. Hal ini bisa dialami siapa saja, bahkan oleh kita juga. Namun yang kemudian menjadi pembeda adalah bagaimana kita menyikapi dan menerima kegagalan tersebut sebagai sebuah hal yang positif untuk kehidupan kita saat ini, atau bahkan untuk kehidupan kita di masa yang akan datang.
Meski menyadari kegagalan yang telah terjadi, sebagian dari kita memilih untuk tetap berada di sana dan tidak beranjak ke mana-mana. Membiarkan diri selalu terpuruk dan seolah berupaya untuk mengingkari kegagalan yang telah terjadi, itulah hal yang sering kita lakukan. Bersikap seolah semuanya baik-baik saja, dan menyamankan diri pada kegagalan-kegagalan yang sama. Kita tidak pernah benar-benar bangkit dan memberi kesempatan diri kita sendiri untuk menjadi lebih baik lagi. Ini tentu sebuah tindakan yang salah, bahkan sangat fatal.
Belajarlah untuk menerima kenyataan dan kegagalan yang mungkin saja pernah kita alami di masa lalu. Jangan selalu menyalahkan diri atas hal tersebut, sebab ini akan selalu membuat kita marah dan tidak pernah tenang dalam menjalani kehidupan. Cobalah untuk memaafkan diri sendiri dan berdamai dengan semua masa lalu yang telah terjadi, bahkan berbagai hal terburuk sekalipun yang pernah kita alami.

Tataplah masa depan dengan berani dan rasa percaya diri yang tinggi

Jangan menghukum diri sendiri atas berbagai masalah yang pernah terjadi, sebab hal ini akan membuat kita selalu hidup di bawah bayang-bayang masa lalu yang kelam. Hidup hanya sekali maka tataplah masa depan, karena sangat mubazir jika dilewatkan dengan meratapi masa lalu, bukan?
Nikmati saja apa yanga ada sekarang dan milikilah sebuah harapan untuk masa yang akan datang. Beranjak dan meninggalkan masa lalu adalah sebuah pilihan yang tepat, jika kita memiliki keinginan untuk berubah dan menjadi seseorang yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.
Mulailah untuk memberikan diri sendiri sebuah kesempatan yang lain, agar kita bisa memulai sebuah lembaran baru  di dalam hidup kita. Rasa percaya diri yang kita miliki akan sangat membantu untuk bisa bangkit dan memperbaiki berbagai hal buruk dan juga kegagalan yang kita alami di masa silam. Hiduplah di masa sekarang dan bukan di masa lalu yang gagal dan selalu penuh dengan berbagai hambatan. Bahkan meski di masa lalu kita teramat sangat gagal, namun akan tetap selalu ada kesempatan di masa sekarang dan masa yang akan datang.

Kirimkan Komentar yang membangun

Kamis, 16 Maret 2017

Da'wah : Mencela Para Sahabat Rasul


"Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha  kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-selamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar". (Q.S. At-Taubah : 100)

Yang dimaksud dengan sahabat menurut para ulama hadits, yaitu setiap muslim yang pernah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Imam Bukhari, dalam kitab Shahihnya sebagaimana dijelaskan oleh Syaikh Muhammad Ajaj al-Khatib "Siapa pun orang Islam yang pernah bersahabat dengan Nabi atau melihat beliau, ia termasuk di antara sahabat beliau".

Menurut Imam Ahmad, yang dimaksud "Di antara sahabat Rasulullah" adalah ahlul-badr (orang yang ikut dalam Perang Badr). Kata Imam Ahmad, "Manusia paling utama setelah generasi mereka (ahlul-badr) adalah yang hidup pada zaman ketika Rasulullah diutus. Yakni, setiap orang yang pernah bersahabat dengan beliau, baik selama satu tahun, satu bulan, satu tahun atau pun sesaat. Atau, mereka (umat Islam) yang pernah melihat beliau. Itulah orang-orang yang termasuk sahabat beliau. Masing-masing mempunyai nilai persahabatan dengan beliau berdasarkan kadar berlangsungnya persahabatan dan yang paling tinggi dari kadar itu ialah yang menyertai beliau, mendengar (hadits) dari beliau, dan melihat beliau". Ulama yang lain berpendapat, "Sebutan sahabat harus memenuhi unsur meriwayatkan satu atau dua hadits di samping pernah melihat Rasul".

Sebaik-baik Generasi
Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan bahwa sebaik-baiknya generasi adalah generasi para sahabat, "Sebaik-baiknya manusia adalah generasiku (para sahabat) kemudian generasi berikutnya (tabi'in) kemudian generasi berikutnya (tabi'in-tabi'in). (H.R. Bukhari dan Muslim).

Syaikh Mahmud al-Misri menyebutkan bahwa para sahabat Rasul adalah sebaik-baiknya mahluk ciptaan Allah setelah para Nabi dan sebaik-baiknya umat adalah generasi yang pernah ada di muka bumi. Mereka adalah manusia yang paling baik hatinya, paling dalam ilmunya, paling jauh dari kepura-puraan, paling lurus bimbingannya dan paling baik keadaannya.

Abdullah bin Umar rahimahullah menyebutkan, mereka para sahabat adalah insan terpilih yang mendampingi Nabi-Nya dan menegakkan agama-Nya. Mencintai mereka merupakan bagian dari agama, iman dan membenci mereka merupakan kekufuran, kemunafikan dan kejahatan. "Tanda keimanan itu adalah mencintai orang Anshar dan tanda orang munafik itu adalah membenci orang Anshar". (H.R. Bukhari dari Anas bin Malik rahimahullah). 

Begitu istimewanya kedudukan mereka di sisi Allah, sehingga Allah  memuji mereka di banyak ayat Al-Qur'an, di antaranya, Q.S. at-Taubah : 100, al-Fath : 18 dan 29, juga dalam surat al-Hasyr ayat 8-9 dan ayat lainnya. Al-Qur'an dengan tegas menjelaskan kedudukan sahabat yang terdahulu masuk Islam, baik dari kalangan Muhajirin, maupun Anshar. Sebagaimana Allah `azza wa jalla berfirman, "Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridah kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar". (Q.S. At-Taubah : 100).

Al-Waqidi pernah mendengar para ulama hadits berkata, "Setiap orang yang pernah melihar Rasul dan ia telah mencapai usia remaja (pubertas) bisa berpikir tentang agama serta menerimanya maka ia, menurut kami, merupakan sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, meskipun hanya sesaat.".

Imam Ibnu Hajar berkata, "Yang paling benar di antara pendapat-pendapat itu adalah bahwa sahabat yaitu orang yang bertemu dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Dalam keadaan beriman dan meninggal dalam memeluk agama Islam. Maka termasuk dalam ungkapan orang yang bertemu dengan Nabi adalah orang yang pernah lama atau sebentar duduk bersama beliau, orang yang meriwayatkan atau tidak meriwayatkan hadits  dari beliau, orang yang pernah atau tidak pernah berperang  bersama beliau, orang yang pernah melihat beliau sekali saja dan tidak pernah duduk bersama beliau, dan orang yang tidak bisa melihat beliau karena suatu halangan seperti kebutaan. Inilah pendapat mayoritas ulama (jumhur).

Imam Ahmad bin Hambal berpandangan bahwa orang yang melihat dan bersama Nabi walaupun tidak jauh lebih utama daripada orang yang tidak melihat dan bersamanya. Dalam hal ini Imam Ahmad menegaskan, kemudian manusia yang terbaik setelah para sahabat Rasulullah adalah abad di mana Rasulullah diutus sebagai Nabi kepada mereka, setiap yang menemani beliau selama setahun, sebulan, sehari, sejam atau ia hanya melihat beliau, maka ia termasuk dalam kategori sahabat beliau. Ia mempunyai derajat sahabat sesuai kadar waktu yang ia lalui dalam menemani beliau, dan tingkat pendahulunya menempel pada dirinya, dimana ia mendengar darinya hadits-hadits beliau dan melihatnya.

Menurutnya lagi, orang yang paling sedikit waktunya menemani Rasulullah masih jauh lebih mulia dibandingkan dengan orang-orang yang tidak sempat melihat beliau, walaupun mereka menghadap Allah dengan segala amal perbuatannya, maka orang-orang yang telah menemani Rasulullah, melihatnya, dan mendengar dari beliau sabda-sabdanya (yaitu orang yang melihatnya dengan mata kepalanya dan beriman kepadanya walaupun hanya satu jam) lebih utama karena pertemanan tersebut dari para Tabi'in walaupun mereka telah melakukan seluruh amal kebaikan.

Mencela Para Sahabat
Bila kite telusuri begitu banyak kalangan yang mudah mencaci dan mencela para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Padahal ini sesuatu yang diharamkan. Yang biasa mencela dan mencaci sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam adalah Rafidhah, Khawarij, dan firqah lainnya. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata: "Barang siapa yang mencela khilafah (kepemimpinan) salah seorang diantara para  imam tersebut ia lebih buruk daripada keledai". Mengutip pandangan ulama sebagaimana dijelaskan oleh Bachtiar Nasir, dalam buku Anda Bertanya Kami Menjawab, Para ulama telah sepakat tentang larangan mencaci maki sahabat Nabi. Berikut ini ijma' dan pendapat para ulama dalam masalah ini:

Pertama, para ulama sepakat bahwa barang siapa yang menghina sahabat, dalam hal yang tidak mengandung celaan dari sisi keimanan dan keadilan (al-'adl) sahabat, ia tidak dihukumi kafir. Seperti orang yang mengatakan bahwa di antara sahabat ada yang berilmu sedikit, penakut, bakhil, pecinta dunia, dan tidak tahu menahu soal politik, mereka ini tidak dihukumi kafir, tetapi ia harus dihukum dengan ta'zir (denda).

Kedua, para ulama bersepakat bahwa barang siapa menghina sahabat Nabi yang mengandung celaan dari sisi keadilan dan agama, mereka dihukumi sebagai kafir. Contohnya, orang yang menuduh mereka kafir dan munafik atau mengatakan bahwa mereka murtad setelah Islam kecuali sebagian kecil saja, atau bahwa kebanyak-banyakan mereka fasik, maka orang ini jelas telah kafir karena telah mendustakan Al-Qur'an.

Ketiga, ulama juga bersepakat bahwa barangsiapa yang menghalalkan  penghinaan terhadap para sahabat Nabi, ia telah kafir. Begitu juga, jika pada saat menghina sahabat, ia juga mengakui bahwa Ali rahimahulullah adalah Tuhan atau Nabi dan Jibril ... telah salah dalam menyampaikan wahyu, ia telah kafir tanpa diragukan lagi, bahkan orang yang tidak mengkafirkannya juga dianggap kafir.

Keempat, para ulama berbeda pendapat ketika seseorang menghina sahabat Nabi dengan melaknat atau menjelekkan mereka secara umum. Namun tidak jelas apakah hinaan itu karena kekesalan atau karena keyakinannya. Sebagian ulama mengatakan bahwa ia telah kafir, sedangkan mayoritas ulama mengatakan bahwa ia tidak kafir. Meskipun dikatakan tidak kafir, tetapi para ulama yang berpendapat demikian tetap mewajibkan untuk menghukumnya.

Demikianlah sekilas penjelasan tentang keutamaan para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, semoga kita dapat mengikuti jejak dan teladan mereka serta menghindar dari mencela dan menjelekkan sebab itu akan menghantarkan kita kepada kekufuran. Wallahu A'lam.

(Sumber: Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia, Edisi No.23 Thn.XLII, 18 Sya'ban 1436 H/ 5 Juni 2015 M Oleh Abdul Kadir Badjuber, M.Pd)

Kirimkan Komentar yang membangun

Tapak Tilas Ibnu Batuta di Xianjiang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wisata ke Xinjiang bisa menjadi tapak tilas jejak Ibnu Batuta atas penjelajahan mereka di Jalur Sutera. Sejak makin membuka diri pada 1970-an, Provinsi Xinjiang secara umum kini hidup dari pariwisata.

Pada 2010 saja, 30 juta wisatawan tercatat mengunjungi Xinjiang dan menghasilkan 4,6 juta miliar dolar AS bagi ekonomi Xinjiang. Pemerintah setempat bertekad menambah jumlah kunjungan wisatawan ke sana dengan menampilkan identitas minoritas sebagai daya tarik wisata. Urumqi, Pasar Kashgar, dan Menara Emin kini jadi salah satu objek wisata.

Salah satu atraksi wisata bagi Muslim di Xinjiang adalah wisata ziarah dengan mengunjungi sejumlah mazar (makam) atau bangunan bersejarah. Wisatawan bisa mengunjungi makam para Khan atau makam para ilmuwan, seperti Mahmud al-Kashghari dam Yusuf Khass Hajib.

Di sisi lain, kehadiran wisatawan bisa menjadi hal tidak menyenangkan bagi warga Xinjiang. Kekhawatiran tfhsdst kriminalitas dan hal negatif meningkat seiring bertambahnya jumlah wisatawan. Karena itu, penting pula bagi para pendatang untuk punya sensitivitas dan penghormatan atas sosiokultur setempat.

Xinjiang berada di urutan ke-15  penyumbang PDB Cina. Namun, daerah ini masih butuh dukungan untuk memperbaiki ekonomi mereka. Turpan sendiri sempat merasakan makmurnya pendapatan dari industri perkebunan anggur saat terjadi perubahan dalam ekonomi Cina. Namun, kebijakan tetap dibutuhkan agar kaum minoritas di Xinjiang tak makin terpinggirkan.

Pendampingan dan pembekalan warga lokal akan layanan wisata tampaknya jadi hal penting. Sebab, meski makin ramai wisatawan yang berkunjung ke Xinjiang, terutama ke Turpan, warga lokal tak banyak merasakan dampak ekonominya. Keuntungan terbesar justru didapatkan para agen perjalanan. Kirimkan Komentar yang membangun

Sistem pendidikan hari ini

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) menilai sistem pendidikan di Indonesia yang bergaya sekuler telah menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang cenderung anti dengan syariah Islam. Ini disampaikan Muslimah HTI ketika bertandang ke kantor redaksi Republika, Kamis (9/3), sore.
Juru Bicara Muslimah HTI, Iffah Ainur Rochmah mengatakan, sekularisasi pendidikan di dunia, khsusunya di Indonesia sebenarnya menjadi ganjalan dalam menerapkan pendidikan karakter bagi peserta didik. Hal inilah, menurutnya yang terjadi di Indonesia.
Fokus perhatian Muslimah HTI terhadap pendidikan ini berkaitan dengan acara Konferensi Perempuan Internasional, bertema 'Khilafah dan Pendidikan: Menghidupkan kembali masa Keemasan'. Acara ini akan digelar Jumat hingga Sabtu (10-11/3).   
Pengurus Muslimah HTI bagian Asia Tenggara, Fika Komara menambahkan, pendidikan bergaya sekuler ini menjadi permasalahan penting di dunia Islam. Sebab, gaya pendidikan sekuler ini telah merambah berbagai negara berpenduduk Muslim, bahkan negara Arab sekalipun. 
"Sekularisme pendidikan telah membentuk karakter SDM Muslim cenderung anti-Islam. Ini telah terbukti dan bahkan banyak mereka yang lulusan luar negeri di negara negara barat dan kembali ke Indonesia, anti dengan nilai Islam," kata dia.
Nisreen, aktivis pendidikan dari wilayah Teluk yang akan hadir di acara konferensi dan ikut bertandang ke Republika membenarkan kondisi tersebut. Ia mengungkapkan kondisi pendidikan di negara-negara Arab saat ini sudah hampir sepenuhnya mengarah ke model sisten sekuler.
Menurut Nisreen, yang terjadi di banyak negara Arab kini, kurikulum pendidikan berusaha memisahkan nilai Islam dan budaya Arab dengan materi kurikulum barat. Di antaranya, kata dia, upaya pendidikan tahfiz diganti dengan ekstra kulikuler menari, kemudian mencampur murid laki-laki dan perempuan yang selama ini dipisah dalam pendidikan Islam.
Semua itu adalah upaya yang dilakukan dari sistem pendidikan yang sekuler yang mulai berkembang di negara-negara Arab saat ini. Yakni memisahkan nilai agama dengan sistem pendidikan dan kurikulum pembelajaran di sekolah.
Kirimkan Komentar yang membangun

Minggu, 12 Maret 2017

Hukum Membunuh Cicak, Semut, Tikus dan Nyamuk


emoticon-2 Jempol

A. Pendahuluan

Cicak, semut, tikus, dan nyamuk adalah salah satu binatang yang sangat meresahkan bagi masyarakat. Kita tahu kalau Cicak sering buang kotoran di lantai, apalagi lantai masjid, sehingga menjadikan lantainya najis. Semut sering kali mengerubungi makanan atau minuman kita, sehingga sering kita lihat di tempat makanan dan gelas minuman kita terdapat semut, dan itu sangat menjengkelkan. Sedangkan tikus adalah musuh bebuyutan para petani. Tidak jarang tanaman para petani mati karena diserang hama ini. Adapun nyamuk, kita sering mengalami tidak bisa tidur, gatal-gatal, dan bentol-bentol gara-gara hewan yang satu ini.

B. Permasalahan

Bagaimanakah hukum membunuh cicak, semut, tikus, dan nyamuk?

C. Dalil-dalil

Hukum membunuh Cicak
  • Hadits yang diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah, Rasulullah bersabda: “Barang siapa membunuh cicak dalam sekali pukul, maka ditulis untuknya seratus kebaikan, dan dalam dua kali pukulan kurang dari itu (seratus kebaikan), dan dalam tiga kali pukulan, kurang dari itu.” [HR. Muslim]
Hadits di atas adalah dalil dibolehkannya kita untuk membunuh cicak, dengan membunuhnya kita mendapatkan pahala seratus kebaikan. Bahkan tujuh kesalahan kita akan terhapuskan. Cicak adalah binatang yang jahat. Nabi bersabda: “Sesungguhnya Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam memerintahkan untuk membunuh cicak, dan Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam menamainya dengan nama Fawaisiqo (Binatang jahat)” [HR. Muslim].
Cara membunuh cicak sebisa mungkin sekali bunuh, agar ditulis seratus kebaikan.
Imam An-Nawawi dalam kitab Syarah muslim mengatakan: “Para Ulama sepakat bahwa bahwa cicak adalah hewan kecil yang mengganggu.”
Hukum membunuh Semut dan Tikus
  • Diriwayatkan oleh Sayyidatina Aisyah, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda: “Lima hewan jahat, yang boleh dibunuh di tanah Haram:Gagak, dan rajawali, dan anjing galak, dan kala jengking, dan tikus.” [HR. Bukhari dan Muslim]
  • Dari Ibnu ‘Abbaas Radhiyallahu Anhu, beliau berkata: “Sesungguhnya Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam mencegah dari membunuh empat hewan: Semut, lebah, burung hud-hud, dan burung Shurad.” [HR. Abu Dawuud: 2490]
Kedua hadits di atas secara jelas menerangkan hukum membunuh semut dan tikus. Pada hadits pertama, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam memperbolehkan untuk membunuh tikus. Pada hadits kedua, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam melarang untuk membunuh semut. Cara membunuh hewan adalah dengan membunuh dengan bagus dan jangan disiksa. Dalam hadits disebutkan: “Sesungguhnya Allah telah memerintahkan untuk berlaku baik atas segala sesuatu. Maka, apabila kamu ingin membunuh, maka bunuhlah dengan cara yang bagus. Dan apabila kamu akan menyembelih, maka bagusilah cara penyembelihannya.
Hukum membunuh nyamuk
Imam Suyuthi mengkelompokan binatang menjadi 4, yaitu:
  1. Binatang yang ada manfaatnya dan tidak berbahaya, maka boleh dibunuh
  2. Binatang yang berbahaya dan tidak mempunyai kemanfaatan, maka dianjurkan (sunnah) untuk dibunuh, seperti ular
  3. Binatang yang mempunyai manfaat, tapi di sisi lain berbahaya, maka tidak dianjurkan dibunuh dan tidak dimakruhkan untuk dibunuh, seperti elang
  4. Binatang yang tidak mempunyai manfaat dan tidak berbahaya, seperti ulat, maka tidak diharamkan membunuh, tidak pula dianjurkan.
Nyamuk adalah hewan yang tidak ada kemanfaatan bagi manusia, bahkan membahayakan kesehatan manusia, seperti malaria, dll. Oleh itu, nyamuk masuk pada kelompok binatang yang berbahaya dan tidak mempunyai kemanfaatan (no. 2) , sehingga boleh (sunnah) untuk dibunuh.

D. Kesimpulan

Hukum membunuh cicak, tikus, dan nyamuk diperbolehkan, bahkan, Khusus dalam membunuh cicak, akan berpahala, yaitu ditulis untuk kita seratus kebaikan. Sedangkan membunuh semutadalah tidak diperbolehkan karena adanya hadits yang secara jelas mencegah untuk membunuhnya.
Wallahu A’lam

Jumat, 03 Maret 2017

“ARTI HIDUP” Dalam AL-QUR’AN


Tidak ada seorang pun yang tahu berapa lama ia akan hidup, di mana ia akan mati,(Q.S 31: 34) dalam keadaan apa ia akan mati, dan dengan cara apa ia akan mati, sebagian manusia menyangka bahwa hidup ini hanya satu kali dan setelah itu mati ditelan bumi. Mereka meragukan dan tidak percaya bahwa mereka akan dibangkitkan kembali setelah mati(Q.S An-Naml: 67).
Adapun mengenai kepercayaan adanya kehidupan setelah mati pandangannya sangat beragam tergantung pada agama dan kepercayaan yang dipeluk dan diyakini.
Islam menjelaskan makna hidup yang hakiki melalui perbandingan dua ayat yang sangat kontras, seperti dicontohkan di dalam Alquran. Seorang yang telah mati menurut mata lahir kita, bahkan telah terkubur ribuan tahun, jasadnya telah habis dimakan cacing dan belatung lalu kembali menjadi tanah, namanya sudah hampir dilupakan orang.

Tetapi yang mengherankan, Allah SWT memandangnya masih hidup dan mendapat rezeki di sisi-Nya serta melarang kepada kita menyebut mati kepada orang tersebut.
Hal ini dapat kita lihat dalam (Q.S 3: 169). “Janganlah kalian menyangka orang-orang yang gugur di jalan Allah itu telah mati, bahkan mereka itu hidup dan mendapat rezeki di sisi Allah.” Sebaliknya ada orang yang masih hidup menurut mata lahir kita, masih segar-bugar, masih bernapas, jantungnya masih berdetak, darahnya masih mengalir, matanya masih berkedip, tetapi justru Allah menganggapnya tidak ada dan telah mati, seperti disebutkan dalam firmannya
“Tidak sama orang yang hidup dengan orang yang sudah mati. Sesungguhnya Allah SWT mendengar orang yang dikehendaki-Nya, sedangkan kamu tidak bisa menjadikan orang-orang yang di dalam kubur bisa mendengar,” (QS Al-Fathir 22). Maksud ayat ini menjelaskan Nabi Muhammad tidak bisa memberi petunjuk kepada orang-orang musyrikin yang telah mati hatinya.
Dua ayat ini memberikan perbandingan yang terbalik, di satu sisi orang yang telah mati dianggap masih hidup, dan di sisi lain orang yang masih hidup dianggap telah mati. Lalu apa hakikat makna hidup menurut Islam?
Seorang filusuf Yunani Descartes pernah mendefinisikan, manusia ada dan dinyatakan hidup di dunia bila ia melakukan aktivitas berpikir. Kemudian Karl Marx menyatakan, manusia ada dan dinyatakan hidup jika manusia mampu berusaha untuk mengendalikan alam dalam rangka mempertahankan hidupnya. Sedangkan Islam menjelaskan manusia ada dan dianggap hidup jika ia telah melakukan aktivitas “jihad” seperti yang telah dijelaskan oleh Allah SWT dalam Q.S. Ali Imron: 169 di atas. Tentu saja jihad dalam pengertian yang sangat luas. Jihad dalam pengertian bukan hanya sebatas mengangkat senjata dalam peperangan saja, tetapi jihad dalam konteks berusaha mengisi hidup dengan karya dan kerja nyata. Jihad dalam arti berusaha memaksimalkan potensi diri agar hidup ini berarti dan bermanfaat bagi diri, keluarga, masyarakat, dan bangsa. Misalnya, seseorang yang berusaha mencari dan menemukan energi alternatif ketika orang sedang kesulitan BBM itu juga sudah dipandang jihad karena ia telah mampu memberikan manfaat kepada orang lain. Seseorang yang keluar dari sifat malas, kemudian bekerja untuk memerangi kemiskinan, kebodohan, itu juga termasuk jihad karena ia telah mampu mengalahkan hawa nafsunya sendiri, dan bukankah ini jihad yang paling besar karena Rasulullah sendiri menyatakan bahwa jihad yang paling akbar adalah melawan hawa nafsu sendiri.
Hidup dalam pandangan Islam adalah kebermaknaan dalam kualitas secara berkesinambungan dari kehidupan dunia sampai akhirat, hidup yang penuh arti dan manfaat bagi lingkungan. Hidup seseorang dalam Islam diukur dengan seberapa besar ia melaksanakan kewajiban-kewajiban sebagai manusia hidup yang telah diatur oleh Dienull Islam. Ada dan tiadanya seseorang dalam Islam ditakar dengan seberapa besar manfaat yang dirasakan oleh umat dengan kehadiran dirinya. Sebab Rasul pernah bersabda “Sebaik-baiknya manusia di antara kalian adalah yang paling banyak memberikan manfaat kepada orang lain. (Alhadis). Oleh karena itu, tiada dipandang berarti (dipandang hidup) ketika seseorang melupakan dan meninggalkan kewajiban-kewajiban yang telah diatur Islam.
Dengan demikian, seorang muslim dituntut untuk senantiasa meningkatkan kualitas hidup sehingga eksistensinya bermakna dan bermanfaat di hadapan Allah SWT, yang pada akhirnya mencapai derajat Al-hayat Al-thoyyibah (hidup yang diliputi kebaikan). Untuk mencapai derajat tersebut maka setiap muslim diwajibkan beribadah, bekerja, berkarya berinovasi atau dengan kata lain beramal saleh. Sebab esensi hidup itu sendiri adalah bergerak (Al-Hayat) kehendak untuk mencipta (Al-Khoolik), dorongan untuk memberi yang terbaik (Al-Wahhaab) serta semangat untuk menjawab tantangan zaman (Al-Waajid).
Makna hidup yang dijabarkan Islam jauh lebih luas dan mendalam dari pada pengertian hidup yang dibeberkan Descartes dan Marx. Makna hidup dalam Islam bukan sekadar berpikir tentang realita, bukan sekadar berjuang untuk mempertahankan hidup, tetapi lebih dari itu memberikan pencerahan dan keyakinan bahwa. Hidup ini bukan sekali, tetapi hidup yang berkelanjutan, hidup yang melampaui batas usia manusia di bumi, hidup yang harus dipertanggungjawabkan di hadapan sang Kholik. Setiap orang beriman harus meyakini bahwa setelah hidup di dunia ini ada kehidupan lain yang lebih baik, abadi dan lebih indah yaitu alam akhirat (Q.S. Adl-dluha: 4).
Setiap muslim yang aktif melakukan kerja nyata (amal saleh), Allah menjanjikan kualitas hidup yang lebih baik seperti dalam firmannya “Barang siapa yang melakukan amal saleh baik laki-laki maupun wanita dalam keadaan ia beriman, maka pasti akan kami hidupkan ia dengan al-hayat al-thoyibah (hidup yang berkualitas tinggi).” (Q.S. 16: 97). Ayat tersebut dengan jelas sekali menyatakan hubungan amal saleh dengan kualitas hidup seseorang.
Aktualisasi diri!
Salah satu kebutuhan manusia yang paling mendasar adalah pengakuan dari komunitas manusia yang disebut masyarakat. Betapa menderitanya seseorang, sekalipun umpamanya ia seorang kaya raya, berkedudukan, mempunyai jabatan, namun masyarakat di sekitarnya tidak mengakui keberadaannya bahkan menganggapnya tidak ada, antara ada dan tiada dirinya tidak berpengaruh bagi masyarakat. Dan hal ini adalah sebuah fenomena yang terjadi pada masyarakat muslim. Terlebih rugi lagi jika keberadaan kita tidak diakui oleh Allah SWT, berarti alamat sebuah kemalangan yang akan menimpa. Ketika usia kita tidak menambah kebaikan terhadap amal-amal, ketika setiap amal perbuatan tidak menambah dekatnya diri dengan Sang Pencipta, berarti hidup kita sia-sia belaka. Allah menganggap kita sudah mati sekalipun kita masih hidup.
Oleh karena itu, seorang muslim “diwajibkan” untuk mengaktualisasikan dirinya dalam segenap karya nyata (amal saleh) dalam kehidupan. “Sekali berarti, kemudian mati” begitulah sebaris puisi yang diungkapkan penyair terkenal Chairil Anwar. Walaupun ia meninggal dalam keadaan masih muda dan telah lama dikubur di pemakaman Karet Jakarta, tetapi nama dan karya-karyanya masih hidup sampai sekarang. Kalau Chairil Anwar telah “berjihad” selama hidupnya di bidang sastra. Bagaimana dengan kita? Mari berjihad dengan amal saleh di bidang-bidang yang lain. Agar kita dipandang hidup oleh Allah SWT. Amin.***

Kirimkan Komentar yang membangun

Rabu, 01 Maret 2017

selalu bersikap positif


Bekerja keras dan kehidupan modern kadang membuat anda khawatir tentang kemampuan sendiri sehingga kehilangan sikap mental positif (postive mental attitude). Berikut ini beberapa tips agar anda tetap bersikap positif:
Pilihan ada ditanganmu
Hidup anda adalah hasil dari pilihan anda. Anda selalu memiliki (dan telah) memilih. Anda dapat memilih untuk membiarkan keadaan ekonomi yang membuat anda jatuh, atau anda dapat memilih untuk mencari kesempatan. Memilih untuk memusatkan perhatian pada apa yang dapat anda lakukan dan apa yang akan anda capai. Cara anda memilih untuk melihat dunia menciptakan dunia yang anda lihat.
Batasi waktu menonton TV
Sebagai contoh membaca buku positif, memulai sebuah proyek, mengambil hobi baru, menghabiskan waktu berkualitas dengan keluarga dan lakukan sesuatu yang akan meningkatkan kehidupan anda. Kelola waktu anda agar berharga, jadi apakah ada TV dalam daftar prioritas ?
Gunakan bahasa yang positif
Dengar kata-kata yang anda gunakan. Hindari kata-kata seperti ‘biasa’, ‘gak pernah’, ‘ gak bisa’, ‘engga’ dan bahkan ‘mengapa.’ Katakan ‘Saya memilih’ atau ‘Saya ingin,’ bukan ‘Aku perlu’ atau ‘Saya harus’; lihat perbedaannya.
Kelilingi diri anda dengan orang-orang yang positif
Mengelilingi diri anda dengan orang-orang yang memiliki pengaruh positif: orang-orang yang berbicara jujur dan mendukung anda. Memperluas lingkungan untuk memasukkan orang-orang yang lebih maju ke depan dalam pengembangan pribadi dan profesional. Pisahkan diri anda dari orang-orang negatif yang menghambat kemajuan anda.
Mengembangkan mental pemberi
Memberikan apa yang anda cari tanpa harapan atau ukuran tertentu. Ketika anda mencari kesuksesan, membantu orang lain juga untuk menjadi sukses. Ketika anda mencari kebahagiaan, membantu orang lain untuk menemukan kebahagiaan pertama.
Menciptakan impian positif, realistis, dan tindakan
Terlalu sering orang berusaha untuk memenuhi impian orang lain: orang tua, seorang manajer atau lainnya secara signifikan. Pastikan impian anda sesuai dengan siapa anda benar-benar inginkan. Anda adalah apa yang anda percaya, dan anda menjadi apa yang anda impiankan. Berharap yang terbaik dan hanya yang terbaik dari kehidupan, orang lain dan diri sendiri. Dan bertindak dari impian anda tersebut. Semoga tips tersebut bisa membantu untuk tidak lagi memelihara sikap mental negatif dan kehilangan sikap mental positif lagi.

Kirimkan Komentar yang membangun

Teknik menulis

Saya mengawali artikel ini dengan cekikikan sendiri. Judulnya atraktif, somenggoda-goda, mengumpan calon pembaca. Ada kesan menyesal kalau tak di-klik…. wkwkwkwkw Dipermula dari sanjungan seorang ‘Penulis Muda’, Heryanto Rantelinonamanya. “Tulisan Pak Armand ringan”, sindirnya. Penulis muda bertalenta, sekaligus Kompasianer Makasssar itu, urung bertanya lebih lanjut, ia mungkin menebak bahwa saya tak mungkin menggoreskan artikel-artikel berat di Kompasiana (baca: akan menyiksa mata, otak dan psikis pembaca). Dan saya tak akan lakukan itu untuk menuliskan artikel bak karya ilmiah, jurnal, ataupun orasi akademik. Terilhami suasana psikis pribadi, betapa kangenku akanartkel-artikel santaidi sela-sela jibunan artikel serius. Selanjutnya telah beragam tayang akan teknik menulis yang efisien, efektif, bertenaga, kokoh dan paragrafnya bertalian satu sama lain.Yoooop,saya respek atas kerelaan kawan-kawan Kompasiana membagi-bagi ramuan dalam dunia menulis. David NOAH penulis lagu, Armand penulis di Kompasiana¦ Wkwkwkwk Lantas, kuberkata dalam batin: “Sungguh kuingin seperti itu, namun teramat sulit untuk kutitahkan”. Begitu kata hatiku seolah ingin menuliskan komentar serupa itu, di setiap artikel yang mengajakku (kita, red) untuk menulis sesuai saran penulis-penulis itu. Lalu, kuingat sebuah kalimat romantis hubungannya dengan cara menulis yang menawan. Kalimat itu seperti ini:“Teknik menulis hebat, indah dan super inspiratif. Ibarat bunga mawar yang tumbuh di tepi jurang, elok dipandang, namun sulit dipetik”. Tak mengapa, menulis itu adalah impian dan kita harus berani bermimpi, dan inilah teknik menulis yang kita mimpikan bersama: Kendalikan Medan Saya sangat mengenalKompasiana, nyaris seluruh jenis tulisan ada di sini. Ini bukan Kompas Cetak, di media Kompasiana belum membutuhkan tulisan serius dengan ciri bahasa yang sesak istilah tinggi, canggih dan susah dicerna. Azas manfaat menjadi pilihan utama dan mendasar. Contoh tulisan yang susah dimengerti cepat: "Pendayagunaan aparatur negara, membutuhkan sustainibilitas tinggi, prosedur minimalis sesuai dengan perundang-undangan,perpuatauperda. Karena kinerja aparatur negara harus sesuai sistem terbuka dan sistem tertutup". Kalimat ini sangat ekslusif, abstrak dan belum informatif. Padahal penulisnya hanya bermaksud begini: "Pendayagunaan aparatur negara, idealnya sesuai dengan aturan". Penulis atau Tulisannya? Faktapun terlentang di sini, dua perkara yang kita nilai:Penulis dan Tulisan. Tulisan dinilai dari mutu, penulis diapresiasi dari kepribadian. Saya kerap membaca artikel bagus di sini, pengen komentar tapi penulisnya enggan menyapa, hemat merespon komentar -tentu dengan beragam alasan- kepada visitor. Problematikanya:komentator secara psikis akan trauma kecil jika komen tak terlayani. Dan itu gejala alamiah di setiap jiwa, perseptual itupun akan terorbit dengan sendirinya. Cara alternatif membentuk medan persepsi 'baik' kepada pembaca atau komentator adalah meyakinkannya bahwa "Saya pasti akan layani komentar Anda". Subtitusi Tanjakkan sedikit makna kalimat, hingga nilai seninya hadir. Lakukan dengan subtitusi kata. Contoh: Nenek itu sudah tua, suaminyapun telah meninggal. Gantilah katatuamenjadirenta, meninggal dengantiada. Maka alimat itu akan teruntai: "Nenek itu sudah renta, suaminyapun telah tiada". Kalimat ini subtansinya sama namun efek psikis yang sangat berbeda. Contoh lain: "Kenyataan itu membuatku tak bisa bicara". Maknatak bisa bicaradapat diharfiahkan sebagai orang bisu, diam, pasif dan apatistik. Untuk mendapatkan makna utuh dan berseni, sebaiknya kalimat ini disulap menjadi: "Kenyataan itu membuatkutertegun". Cepat atau Tepat? Kompasianer Makassar ini tak bermaksud mengatur-atur Anda dalam menulis dan mempublikasikannya.nawaituku hanyalah berharap Anda menjadi penulis cepat danmemublisdalam waktu yang tepat. Publikasi buru-buru rawan akan ketidakutuhan paragraf dan juga kesalahan ketik. Kesalahan ketikan menjadi suatu nilai tersendiri bagi pembaca, dan kesalahan itu menyisakan berkas-berkas ingatan kepada pembaca. Sayapun kerap lakukan itu hingga saya berikhtiar untuk menulis tanpa catat kata, huruf ataupunfonem. Ayo, Sedikit Lagi Memulai tulisan itu pekerjaanberat, berhenti menulis di tengah jalan adalah pekerjaanringan. Mestinya dibalik, memulai menulis itu soal ringan, menghentikan menulis itu adalah perkara berat. Katakan:"Sungguh berat saya hentikan tulisanku ini". Selanjutnya, salah satu cara untuk mendongkrak energi menulis yang mulai lemah, lumpuh dan gontai. Pacu jemarimu untuk tetap menari-nari di atas keyboard dengan kalimat optimistik: "Ayo, sedikit lagi!". Inilah teknik menggedor spirit, melipatgandakan energi psikis dalam zona tulis-menulis, termasuk soal baca-membaca^^^

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/arsyadrahman/inilah-teknik-menulis-yang-anda-cari_552fc70a6ea83430388b45ba
Kirimkan Komentar yang membangun

Teknik menulis yang baik


Teknik menulis diperlukan untuk menghasilkan sebuah tulisan yang tidak hanya bagus namun juga bisa dimengerti, sehingga pesan yang terdapat pada tulisan bisa sampai tepat kepada pembaca. Ada beberapa teknik menulis yang bisa dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut, berikut adalah penjelasannya :
1. Menentukan tema
Ketika menulis yang lebih dahulu harus dipikirkan adalah tema apa yang akan kita angkat dalam tulisan. Tema menjadi hal penting karena merupakan landasan dari keseluruhan tulisan kita. Selain itu dengan adanya tema dapat membantu untuk mengembangkan ide-ide tulisan yang kreatif dan membuat tulisan menjadi lebih berisi. Tema yang ditentukan pun adalah hal yang harus kita kuasai. Akan lebih mudah menulis hal yang kita mengerti ketimbang menulis sesuatu yang diluar pengetahuan kita. Kalaupun ingin menulis tema yang unik dan menarik pembaca maka pastikan untuk melakukan riset dan observasi secara mendalam. Kumpulkan segala informasi penting menyangkut tema tersebut agar pembaca merasa mendapat pengetahuan baru setelah membaca tulisan kita.
2. Menetapkan pikiran utama/gagasan pokok
Pikiran utama setiap paragraf dalam tulisan kita mempunyai fungsi sebagai pemandu agar tulisan kita tidak melenceng atau tidak relevan dengan tema. Selain itu pikiran utama dapat membantu untuk mengembangkan kalimat dalam tulisan dan terhindar dari kebuntuan ide yang tiba-tiba.
3. Memperhatikan unsur tulisan
Unsur tulisan yang penting meliputi penggunaan kata yang baku, ejaan yang disesuaikan, tanda baca yang benar serta makna sebuah kalimat. Adanya kesalahan dalam peletakan tanda baca bisa mengakibatkan makna kalimat menjadi ambigu atau malah terjadi pergeseran makna. Untuk ejaan yang harus diperhatikan adalah penempatan awalan dan akhiran, kata penghubung, kata ganti serta huruf besar atau kecil dalam sebuah kalimat. Selain itu perhatikan pula gaya tulisan yang kita pakai. Hal ini sebelumnya dipengaruhi oleh tujuan dan sasaran apa dan untuk siapa tulisan ini dibuat. Jangan sampai tulisan yang kita maksudkan untuk memberi informasi malah kita campur dengan adanya hal-hal imajinasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan keakuratannya.
4. Editing
Proses ini kita lakukan setelah menyelesaikan semua tulisan kita hingga paragraf terkahir. Editing dilakukan untuk menghindari adanya kesalahan kata atau ejaan yang luput oleh perhatian kita. Ada baiknya mengedit tulisan dengan membacanya dengan suara bukan dalam hati, biasanya membaca dengan suara lebih bisa menunjukkan kalimat yang janggal atau salah. Dan yang lebih penting jangan lakukan proses mengedit bersamaan dengan menulis, karena hal itu dapat memperlambat dan memecah konsentrasi dalammenulis.

Seperti halnya proses produksi lainnya, menulis juga memerlukan teknik tertentu. Sehingga dapat menghasilkan tulisan yang baik, bermanfaat, dan enak dibaca.
Teknik menulis jenis tulisan yang satu dengan lainnya itu berbeda. Berikut teknik menulis secara umum yang dapat dipakai untuk membuat sebuah tulisan.
  1. Kunci dari cara menulis di atas adalah berlatih menulis terus-menerus. Karena keterampilan menulis tidak dapat diperoleh secara instan, namun memerlukan latihan dan ketekunan yang akan mengantarkan Anda menjadi seorang penulis yang andal. Selamat menulis.Menentukan Jenis Tulisan
    Hal ini perlu dilakukan lebih dahulu karena akan berpengaruh pada hal-hal yang perlu diperhatikan selanjutnya dalam teknik menulis. Untuk menulis cerita anak, tentu tekniknya akan berbeda dengan menulis puisi, menulis renungan, atau menulis kesaksian.
  2. Memertimbangkan Pembaca
    Ingatlah para pembaca Anda. Hal ini adalah salah satu metode agar tulisan Anda dibaca oleh pembaca. Berikan sesuatu yang mereka butuhkan, yang mendidik, memberi informasi, maupun yang menghibur mereka.
  3. Berorientasi pada Publikasi
    Jangan lupakan yang satu ini. Selain memertimbangkan pembaca, berorientasi pada publikasi akan menolong Anda untuk menghasilkan tulisan yang bagus. Anda juga dapat mempelajari tulisan seperti apa yang diinginkan suatu media tertentu jika Anda tahu ke mana tulisan Anda akan dipublikasikan.
  4. Menentukan Tema dan Mencari Ide Tulisan
    Dari tema yang sudah Anda tentukan, munculkan ide-ide yang baru dan menarik. Untuk menunjang ide-ide Anda, lakukan persiapan-persiapan bahan, bahkan riset sehingga tulisan Anda semakin akurat.
  5. Mengembangkan Ide
    Jika tema dan ide sudah ditentukan, teknik selanjutnya adalah mengembangkannya. Ide tidak akan menjadi sebuah tulisan jika Anda tidak mengembangkannya. Kembangkan ide Anda dalam kalimat-kalimat sehingga dapat dipahami oleh pembaca.
  6. Memerhatikan Unsur-Unsur Tulisan
    Dalam mengembangkan ide, perlu diperhatikan pula unsur-unsur tulisan. Pakailah kata dan kalimat yang efektif. Sehingga pembaca tidak akan bingung dengan pemaparan ide Anda. Namun, unsur tulisan ini juga perlu memerhatikan jenis tulisan yang akan Anda buat. Dalam menulis puisi, tentunya Anda tidak perlu bingung apakah kalimat Anda efektif atau tidak.
  7. Menciptakan Gaya Tulisan
    Buatlah gaya Anda sendiri. Jangan meniru gaya tulisan orang lain. Hal ini memang tidak mudah bagi pemula, apalagi kalau Anda memunyai penulis yang Anda idolakan. Biasanya gaya menulis Anda akan terpengaruh olehnya. Namun jangan putus asa, dengan latihan terus-menerus, akhirnya Anda bisa menciptakan gaya Anda sendiri.
  8. Menguasai EyD
    Meskipun ada seorang editor yang akan mengedit tulisan Anda, seorang penulis sebaiknya juga menguasai ejaan yang disempurnakan dengan baik. Bagaimana memakai tanda baca, memakai kata dan kalimat baku, menggunakan awalan maupun kata depan, dan lain sebagainya, lebih baik dikuasai karena hal tersebut akan menunjang tulisan Anda nantinya.
  9. Melakukan Swasunting
    Editing bukan semata-mata tugas editor. Penulis yang baik juga melakukan tugas editing untuk tulisannya sendiri. Setelah Anda menyelesaikan tulisan Anda, lakukan swasunting untuk memerbaiki tata bahasa kalimat dalam tulisan Anda. Swasunting ini tidak hanya berlaku bagi pemula, semua penulis hendaknya melakukannya.


Kirimkan Komentar yang membangun

Selingan

Pagi indah bersama dinginnya suhu karena hujan mengguyur wilaya salakan dan sekitarnya.  hujan adalah rahmat dari Allah SWT. duduk menunggu hujan berhenti untuk bersiap melanjutkan aktivitas keseharian sambil membuka notbook sambil aktifkan wifi, mancari informasi kemudian teringat akan update blog. akhirnya membuka link blogspot untuk memulai alunan jari jemari menuliskan kata demi kata yang bisa terangkai menjadi sebuah kalimat yang mungkin kurang bermakna.  Namun demi untuk berbagi rasa dan asa yang lahir dari fikiran sembari melihat suasana yang masih dingin karena hujan.  ternyata manulis itu adalah sangat sulit, susah. jika tidak dimulai dengan sebuah huruf, menjadi kata dan akhirnya terangkai menjadi kalimat demi kalimat.  tak biasanya seperti ini untuk memulai dengan tulis menulis namun aku anggap sebagai selingan untuk membuka wawasan dan cakrawala berfikir.  Perjalanan hidup yang mungkin belum terara dalam menentukan apa, kapan dan bagaimana ini semua bisa terjadi. 
Mencapai ......... hafit Bokko, s.pD.....Salakan 2 maret 2017 

Selasa, 21 Februari 2017

waktu semakin singkat


WAKTU YANG SEMAKIN SINGKAT MERUPAKAN PERTANDA HADIRNYA HAZRAT MAHDI AS
Hari Kiamat tak akan datang kecuali insiden berikut ini terjadi. Waktu akan semakin singkat dimana jarak akan semakin pendek dengan digunakannya kendaraan (Buhari, Fitan.25; Ahmad ibn Hanbal, Musnad, 2/313).
Dalam abad kami, perjalanan yang berlangsung selama beberapa bulan di tahun-tahun sebelumnya dapat dilakukan dalam beberapa jam dengan perbandingan yang lebih aman, lebih mudah dan format yang lebih nyaman
Inilah mengapa pertanda di dalam hadist menjadi nyata?
Pada hadist lainnya dari nabi Muhammad (SAW) kami menemukan informasi berikut ini terkait tentang semakin singkatnya waktu:
Hazrat Anas (ra) menyebutkan : "Rasulullah salawlahu alaihi wassalam berkata :
Hari Kiamat tak akan datang kecuali waktu semakin singkat. Penyingkatan ini terjadi sedemikian cara seperti satu tahun yang berlalu seperti sebulan, dan sebulan yang berlalu seperti seminggu, dan seminggu berlalu seperti satu hari dan satu hari yang berlalu seperti satu jam dan satu jam yang berlalu seperti secepat kilat. (Tirmidhi, Zuhd: 24, 2333).
Waktu akan semakin singkat dan malam dan siang datang silih berganti ( Kematian, Hari Kiamat- Pertanda  Akhir Zaman, Halaman .374 no.681).
Hadist juga mengungkapkan bahwa menghemat waktu akan menjadi hal yang  aneh di akhir zaman :
Memang, komunikasi yang membutuhkan berminggu-minggu untuk menjangkau wilayah antar benua di abad sebelumnya, saat ini dapat dilakukan hanya dalam hitungan detik melalui Internet dan teknologi komunikasi lainnya.
Pada waktu tersebut, adalah sangat mungkin untuk membeli hal-hal yang digunakan untuk tiba pada akhir bulan-panjang perjalanan kafilah dalam hitungan beberapa minggu, atau paling banyak satu bulan.
Saat ini jutaan buku dapat diterbitkan selama waktu yang diperlukan untuk menerbitkan sebuah buku beberapa abad yang lalu.
Selain ini, tugas sehari-hari seperti membersihkan, memasak, penitipan anak, pemeliharaan, dan belanja tidak lagi mengambil terlalu banyak waktu dengan menggunakan perangkat elektronik yang canggih.
Dengan demikian pertanda dari akhir zaman ini juga berlangsung sebagaimana yang telah disebut  oleh nabi kita (SAW).
Secara ilmiah telah terbukti bahwa waktu semakin singkat.
Di ruang yang terdapat di antara permukaan bumi dan ionosfer konduktif, terdapat getaran alami. Frekuensi mendasar ini yang juga dikenal sebagai Detak Jantung Dunia, disebut sebagai Resonansi Schumann. Hal tersebut telah diramalkan secara matematis oleh fisikawan Jerman Winfried R. Schuman pada tahun 1952.
Resonansi Schumann sangat penting karena membungkus bumi dan dengan demikian terus menjaga alam dan semua bentuk kehidupan di bawah efeknya. Hal ini secara terus menerus diukur oleh pusat penelitian fisika terkemuka di dunia.
Selama pengukuran yang dilakukan di tahun 1950 Resonansi Schumann diukur pada skala 7.8 hertz. Nilai ini dianggap tetap konstan. Memang sistem komunikasi global militer ini didirikan di atas frekuensi ini.
Namun, pada tahun 1980-an, perubahan tiba-tiba dalam pernyataan ini mengakibatkan kejutan besar bagi masyarakat ilmiah, karena pada tahun 1980, dapat dilihat bahwa Resonansi Schumann diukur di atas 11 hertz. Laporan terbaru telah mengungkapkan bahwa angka ini bahkan akan meningkat lagi. Perubahan dalam Resonansi Schumann; frekuensi menunjukkan mempercepat waktu.
Demikian,  waktu 24 jam  dialami dalam 16 jam atau kurang. Bahwa waktu yang dipersepsikan dipersingkat. Ilmu pengetahuan tidak mampu menjelaskan mengapa angka ini mengalami kenaikan, atau faktor yang menyebabkannya meningkat. Dengan makin singkatnya waktu, pertanda akhir zaman yang diramalkan oleh Nabi kita (SAW ) terbukti secara ilmiah saat ini.
Bumi semakin dipersiapkan untuk hari Kiamat dan oleh kehendak Allah pertanda yang diisyaratkan terjadi secara berturut turut.
PENERJEMAHAN :
ADNAN OKTAR :
Pada hari Kiamat, di saat ( Hazrat Mahdi A.S ), hari, dan pekan akan semakin singkat,  kata nabi SAW.
Biarkan semua orang bertanya satu sama lain. Dibandingkan masa lalu, sudahkah hari, pekan , bulan,  dipersingkat atau tidak? Siapa pun, jika ada, yang menjawab  tidak bisa menyurati saya. Semua orang dengan suara bulat berkata, “Di masa lalu, hari itu lebih lama; kami dapat melakukan banyak pekerjaan setiap hari. Waktu telah makin singkat. ini  jelas. Ini adalah pertanda dari Akhir Zaman. Ini adalah pertanda dari Hazrat Mahdi ( SAW ). Ini adalah sebuah keajaiban yang disebutkan nabi kami ( SAW ). ( kutipan dari Mr. Adnan oktar wawancara  langsung, tanggal 18 agustus, 2010 AKS SAMSUN TV dan TV KAYSERI).
ADNAN OKTAR: Semua orang mengatakan ini. Akhir pekan datang dalam waktu singkat. Apakah akhir pekan datang begitu cepat di masa lalu? Hari-hari tersebut tidak terelewati. [Sekarang] hari berakhir dalam sekejap. Satu kali  tidur untuk sementara waktu, untuk  tujuh atau delapan jam, kemudian dia terbangun, sarapan dan malam datang dan hari berakhir. Orang pergi bekerja dan dalam waktu singkat kembali ke rumah dan tidur. Dia tidak punya waktu untuk bernapas.
Orang kagum pada [Bagaimana waktu berlalu begitu cepat]. Hari Kiamat dekat dan memperkuat ikatan persaudaraan lebih jauh. Kedekatan hari Kiamat adalah faktor yang mendorong cinta. Juga bersama-sama di akhirat memiliki makna dan keindahan Insya Allah.